Review Buku The Danish Way Of Parenting – Saat menjadi orang tua, kamu akan selalu menyediakan dan memberikan yang terbaik untuk anakmu, bukan? Oleh kerana itu, saat menjadi orang tua, kamu akan menjadi seorang individu yang selalu belajar.
Oleh karena itu, dalam buku The Danish Way of Parenting, Rahasia Orang Denmark Membesarkan Anak, kamu akan belajar untuk menjadi orang tua yang baik dan orang tua yang dapat membahagiakan anak.
Tanpa berlama-lama lagi, mari simak dan pahami review buku The Danish Way of Parenting di bawah ini. Selamat membaca, Grameds!
Table of Contents
Review Buku The Danish Way Of Parenting
Judul Buku: The Danish Way of Parenting, Rahasia Orang Denmark Membesarkan Anak
Penulis: Jessica Joelle Alexander dan Iben Dissing Sandahl
ISBN: 9786024260941
Penerbit di Indonesia: Mizan Publishing
Jumlah Halaman: 180 Halaman
Sinopsis
Menurut World Happiness Report oleh PBB, sudah lebih dari 40 tahun Denmark selalu terpilih menjadi salah satu negara yang paling bahagia sedunia. Sudah tak terhitung lagi banyaknya artikel dan kajian yang berusaha untuk memecahkan misteri ini.
Setelah melakukan riset selama bertahun-tahun, ternyata jawaban yang ditemukan sangat sederhana. Hal ini dikarenakan gaya pengasuhan dari mereka. Filosofi dari orang Denmark dalam membesarkan anak sangat terbukti memberikan hasil yang cukup efektif.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
Dimana mereka akan membuat anak-anak memiliki sikap yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Warisan dari riset inilah yang membuat Denmark selalu menempati urutan pertama dalam indeks kebahagiaan seluruh dunia.
Namun terdapat hal yang harus kamu ingat, menerapkan metode ini juga memerlukan latihan, kesabaran, penyelesaian, dan juga kesadaran, tetapi hasilnya sepadan karena tujuan kita sebagai orang tua adalah membesarkan anak-anak yang bahagia. Maka, dengan keluarga bahagia juga menjadi salah satu faktor utama dalam kesuksesan yang menghampiri masa depan anak kelak.
Pros & Cons |
Pros | Cons |
|
|
Review Buku The Danish Way Of Parenting
Apakah kamu sebagai orang tua ingin menjadikan keluarga kecil kalian sebagai keluarga yang bahagia? Serta, apakah anak-anak kamu adalah seorang anak yang bahagia? Jika kamu ingin belajar dan menambah ilmu untuk membesarkan anak-anak yang bahagia, maka kamu bisa memelajari itu semua melalui salah satu buku best seller ini, The Danish Way Of Parenting ini.
Buku ini adalah buku yang menceritakan tentang rahasia orang Denmark dalam membesarkan anak-anak dengan bahagia. Denmark menjadi salah negara paling bahagia di dunia karena memiliki strategi yang sangat bagus dalam membuat keluarga kecil mereka bahagia.
Orang Denmark mengetahui cara menjadi orang tua yang bahagia untuk anak yang juga bahagia dan bagaimana cara membesarkan anak untuk menjadi anak yang tangguh serta bahagia. Nah, apakah kamu sudah penasaran bagaimana buku ini menjelaskannya? Yuk, simak lebih lanjut review bukunya.
Kamu pasti tahu kalau Denmark telah terpilih sebagai negara yang memiliki orang-orang yang paling bahagia di dunia setiap tahunnya. Hal ini sudah diakui sejak tahun 1973 oleh OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development). Begitu pun juga banyak sekali artikel yang menyebutkan bahwa Denmark adalah negara yang memiliki indeks kebahagiaan paling tinggi di dunia.
Dari sanalah, kita dapat melihat bahwa sudah lebih dari 40 tahun lamanya, negara Denmark sudah dinobatkan di urutan teratas sebagai negara dengan orang-orang paling bahagia di dunia. Apakah kamu penasaran bagaimana cara mereka bisa menjadi orang-orang yang bahagia?
Ternyata setelah dilakukan penelitian bertahun-tahun, jawabannya sangatlah sederhana, yaitu terletak pada gaya pengasuhan yang dilakukan. Yup, gaya pengasuhan yang diturunkan secara turun temurun oleh orang tua mereka.
Gaya pengasuhan seperti apa sih? Yap, gaya pengasuhan orang tua yang bahagia tentunya akan membesarkan anak-anak yang juga bahagia. Dari anak-anak yang bahagia tersebutlah akan tumbuh juga menjadi seorang individu yang bahagia dan siklus ini berulang secara turun temurun.
Hebat sekali bukan? Sebuah siklus kekeluargaan yang sangat jarang terpikirkan oleh orang-orang yang ada di Indonesia. Asal anak bahagia, sebagai orang tua pastinya bahagia. Itulah yang menjadi pola pikir kita selama ini. Namun, ternyata, sebagai orang tua harus terlebih dahulu bahagia agar anak juga merasakan kebahagiaan itu.
Apa sih sebenarnya yang menjadi keunggulan dari anak yang dibesarkan dengan bahagia dan apa hebatnya? Ya, tentu saja ini adalah hal yang sangat hebat sekali. Pasalnya, anak yang bahagia akan tumbuh menjadi anak yang tangguh dengan kestabilan emosi yang bagus. Tak hanya itu, empati yang dimilikinya juga sangat tinggi dan ia bisa menjadi anak yang tegas dengan keputusan yang akan dibuat kedepannya.
Di buku The Danish Way Of Parenting ini kamu akan menemukan semua pembeberan tentang gambaran besar bagaimana cara orang Denmark membesarkan anak-anak mereka. Tentu saja saat melakukan metode ini, kamu perlu memerdalam pengetahuan kamu, latihan, kesabaran, dan juga kesadaran untuk selalu mau belajar menjadi orang tua yang lebih baik.
Isi Buku The Danish Way Of Parenting
Buku ini dikategorikan ke dalam tujuh bab yang isinya adalah pengetahuan-pengetahuan baru. Yuk, kita simak apa saja isi buku dari The Danish Way Of Parenting ini secara lengkap.
Bab 1: Tentang Apa yang Sudah Menjadi Pembawaan Alami Kita
Pada bab pertama dalam buku The Danish Way Of Parenting ini, kamu akan diajak untuk mengenali diri sendiri. Kamu akan diajarkan untuk mengenali diri dari pembawaan alami kamu, emosi, sifat dan begitupun pada anak-anak kamu.
Ketika kamu sudah tahu bahwa pembawaan alami kamu dan anak kamu, kamu menjadi lebih mudah mempelajari, memahami, dan juga mengendalikan diri. Dengan begitu, kamu bisa mengajarkan tentang pengendalian diri yang telah kamu pahami kepada anak kamu.
Di penjelasan selanjutnya (Bab berikutnya dari buku ini), kamu akan dijelaskan bagaimana cara orang Denmark membesarkan anak yang bahagia dengan metode “PARENT”. Apa itu metode “PARENT”? Berikut adalah penjelasannya.
P: Play – Bermain
A: Authenticity – Keaslian
R: Reframing – Memaknai ulang
E: Empathy – Empati
N: No Ultimatums – Tanpa ancaman
T: Togetherness dan Hygge – Kebersamaan dan kenyamanan
Kita lihat gambarannya ya PARENT itu tentang Apa saja.
Bab 2: Metode Play (Bermain)
“Aktivitas seperti bermain seringkali dianggap sebagai sebuah pelarian atau jeda dari kegiatan belajar yang sesungguhnya. Namun, bagi anak-anak, bermain adalah sebuah kegiatan belajar yang sesungguhnya.” – Tuan Rogers
Saat ini, banyak orang tua yang begitu berlomba-lomba untuk menyekolahkan anaknya di usia yang masih sangat muda. Perlombaan pencapaian si anak, akhirnya berujung pada pujian yang ingin didengar oleh kamu sebagai orang tua. Kamu akan merasa bangga jika anak yang kamu besarkan menjadi seorang individu yang pandai dan cepat dalam belajar walaupun masih di usia yang sangat kecil. Bukankah begitu?
Namun, tahukah kamu kalau tanpa sadar kamu telah merebut dunia bermain dari anak-anak kamu? Memang betul anak kamu akan tumbuh menjadi anak yang pintar, tetapi ia tidak tangguh, tidak stabil emosinya, kurang bisa berempati, dan rentan depresi. Mengapa begitu? Hal ini karena ia tidak memiliki cukup waktu untuk bermain di masa kecilnya.
Dari kecil anak sudah terlalu dipaksa untuk secara terus menerus belajar dan belajar. Hingga sampai saat ini, kamu sebagai orang tua sering kali lupa kalau anak itu bermain sambil belajar, bukan hanya belajar saja.
Bab 3: Tentang Authenticity
Pada bab 3 dalam buku ini, kamu belajar bahwa sangat penting untuk mengenalkan dan mengajak anak untuk menerima emosinya sendiri supaya kelak ia bisa menghadapi setiap kesulitannya dan dapat meluapkan emosinya dengan cara yang tepat.
Tak hanya untuk mengajari anak untuk meluap emosi, pada bab ini kamu akan diajarkan bagaimana cara yang tepat untuk memuji anak. Sering kali sebagai orang tua akan memuji atas hasil yang dilakukan oleh si anak, padahal yang benar adalah pujilah proses yang telah dilakukan si anak.
Contoh ucapan memuji anak karena hasilnya:
Wah, anak Ibu memang hebat ya!
Yap, hanya segitu saja. Pujian ini sebenarnya akan membuat anak bingung dan tidak mengetahui karena apa ia dipuji serta dia akan selalu merasa bahwa dirinya sudah hebat tanpa ia harus berusaha secara maksimal terlebih dahulu.
Contoh ucapan pujian karena proses:
Wah, karena dedek rajin banget latihannya, dedek jadi menang ya. Ibu sangat bangga sama dedek loh.
Pujian seperti inilah yang mengajarkan anak bahwa dirinya bisa berhasil itu karena hasil dari usahanya. Ini semua akan membuat anak lebih bisa belajar menghargai segala sesuatunya yang terjadi.
Bab 4: Tentang Reframing (Memaknai Ulang)
Sebagai orang tua kita perlu belajar tentang pemaknaan ini supaya kamu bisa mengajarkannya pada anak-anakmu. Memaknai ulang? Sebenarnya itu apa sih? Dalam buku ini akan dijelaskan bahwa pemaknaan ulang itu seperti belajar memaknai segala sesuatu dalam kacamata yang positif tapi tanpa mengabaikan informasi negatif dari sebuah kejadian tersebut.
Contoh:
Wah, cucian piringnya banyak ya. Aku sangat lelah. Namun, senang deh melihat anak-anak dan keluargaku makan dengan lahap dan menjadi sehat. Bukankah hal ini jauh lebih menenangkanku?
Atau contoh kasus kepada anak:
“Memang betul, saat ini kita tidak ada TV untuk kamu nonton, tetapi kamu punya banyak buku dan mainan edukasi yang bisa membuat kamu lebih banyak mengeksplorasi kreativitas.”
Bab 5: Tentang Empathy (Empati)
Hal yang paling baik dan paling cantik di dunia ini tidak dapat dilihat ataupun disentuh, tapi harus dirasakan dengan ketulusan hati. Itulah namanya empati – Helen Keller
Kamu pasti tahu, zaman ini adalah zaman yang sangat kompetitif. Mengapa bisa begitu? Karena semua orang begitu berlomba-lomba membesarkan anak dengan cara yang sedikit ekstrim. Dimana mereka akan menjadikannya yang paling baik dengan menjatuhkan banyak lawan, daripada mengajarkan anak untuk bekerja sama serta berkolaborasi dengan orang lain untuk bersama-sama menjadi lebih baik.
Pada akhirnya apa yang akan terjadi? Jiwa kompetitif dari anak-anak akan menggerus rasa empati anak-anak kamu terhadap orang lain dan orang terdekatnya.
Apa itu empati? Empati adalah sebuah kemampuan untuk mengenali dan juga memahami perasaan orang lain. Jadi, tak seharusnya kamu memikirkan tentang perasaan diri sendiri sehingga mengabaikan rasa orang lain. Namun, seharusnya bagaimana kamu bisa merasakan bersama-sama.
Saat membaca buku ini, kamu sebagai orang tua akan mengerti dan memahami bahwa sangat penting untuk sama-sama mengerti dan menguatkan satu sama lain, bukan malah saling menyombongkan keterampilan anak. Rasa empati bisa hilang dengan sendirinya karena perasaan kompetitif yang kamu miliki loh.
Bab 6: Tentang No Ultimatums (Tanpa Ancaman)
Pada bab ini kamu akan belajar bahwa betapa hukuman fisik itu sangatlah tidak disarankan di dalam pengasuhan anak. Selain itu, pada bab ini pun akan dijelaskan beberapa gaya pengasuhan pada anak, dari gaya pengasuhan yang otoriter sampai kepada gaya pengasuhan yang permisif. Bahkan di bab ini akan dijelaskan pula bagaimana cara mendidik anak dengan cara menghormatinya. Jadi, intinya perlakukanlah anakmu sebagaimana kamu juga ingin diperlakukan
Bab 7: Tentang Togetherness (kebersamaan dan Hygge (kenyamanan)
Dalam melakukan pengasuhan anak itu selain memperhatikan kualitas, orang tua juga perlu untuk memerhatikan kuantitas atau kebersamaannya.
Anak yang tumbuh dengan kebahagiaan kebersamaannya dengan orang tua, cenderung akan tumbuh menjadi anak yang bahagia. Keluarga yang bahagia dan juga dukungan dari sosial yang kuat akan melahirkan dan membesarkan anak yang bahagia pula.
Kelebihan dan Kekurangan
Pada buku The Danish Way of Parenting ini, sebenarnya kebersamaan menjadi salah satu poin yang terakhir dibahas. Namun, banyak sekali tentang hal-hal dan juga aspek yang penting yang dijelaskan di bab ini dan bab lainnya secara terperinci.
Selain itu, buku The Danish Way of Parenting ini adalah buku yang mudah untuk dibaca. Buku yang tipis membuat kamu sebagai orang tua lebih mudah memahami buku ini secara keseluruhan dengan teknik PARENT dengan mudah.
Meskipun tipis, tetapi buku ini memiliki pembahasan dan struktur yang mudah untuk dipahami. Kamu bisa menjadikan buku ini sebagai salah satu referensi kamu untuk belajar dan menambah pengetahuan tentang proses pengasuhan anak.
Kamu akan menemukan banyak hal yang menarik dari buku The Danish Way Of Parenting.
Rating: 4.05
Kesimpulan
Menjadi orang tua bukan berarti kamu harus berhenti belajar. Pasalnya, saat menjadi orang tua, kamu akan terus belajar untuk memberikan yang terbaik untuk anakmu. Oleh karena itu, membaca buku ini adalah salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk menambah tentang pengetahuan tersebut.
Jadi, jika kamu tertarik untuk membaca buku ini secara lengkap, kamu bisa mendapatkannya di Gramedia.com.
- Review Novel My Youth
- Review Novel Membunuh Commendatore
- Review Novel Misteri Pasukan Cambyses
- Review Novel Some Kind of Summer
- Review Novel Tales of Mystery and Terror
- Review Novel Hujan Bulan Juni
- Review Novel The Woman in Cabin 10
- Review Buku Jalan Panjang untuk Pulang
- Review Novel Sewu Dino
- Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Misteri Buket Bunga Kematian
- Review Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Misteri Nona Bertangan Kidal
- Review Novel Novel Kisah Misteri Enola Holmes: Kasus Hilangnya Sang Marquess
- Review Novel Ranjat Kembang
- Review Novel Urban Thriller: Playing Victim
- Review Novel The Dead Returns
- Review Novel And The There Were None (Lalu Semuanya Lenyap)
- Review Novel Kelab dalam Swalayan
- Review Novel Pocong Gundul
- Review Murder At Shijinso
- Review Novel Karavansara
- Review Novel A Thousand Splendid Suns
- Review Buku The Joy Of Missing Out
- Review Buku Limitless
- Review Novel Midnight Restaurant
- Review Buku Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau
- Review Novel Pembunuhan di Nihonbashi
- Review Novel Pertempuran Lain Dropadi
- Review Buku Sepotong Hati di Angkringan