in

Review Buku Dear Tomorrow: Notes to My Future Self Karya Ayunda Faza Maudya

Review Buku Dear Tomorrow: Notes to My Future Self merupakan sebuah buku pengembangan diri yang ditulis oleh sosok ternama di Indonesia, Ayunda Faza Maudya atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Maudy Ayunda. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2018 oleh Penerbit Bentang Pustaka. Buku dengan total 192 halaman ini ditulis dengan menggunakan Bahasa Inggris. Buku ini memuat kisah tentang pribadi Maudy Ayunda yang bersifat inspiratif dan motivasional.

Bersalah seperti yang dituduhkan. Saya adalah salah satu dari orang-orang yang menyukai kutipan dan frasa cerdas. Saya suka diingatkan oleh kebenaran sederhana. Saya suka bagaimana pernyataan singkat dapat mempengaruhi pikiran kita dan menggerakkan kita untuk melakukan sesuatu.

Buku ini adalah kompilasi dari pengalaman, pemikiran, dan percakapan saya tentang diri saya, cinta, mimpi, dan kehidupan. Sepanjang buku ini, saya mengumpulkan takeaways atau hal-hal yang ingin saya ingatkan di masa depan. Jika apa pun yang saya tulis di sini dapat membuat Anda tersenyum, maka saya telah melakukan apa yang ingin saya lakukan dengan buku ini.

Love, Maudy.

Simak selengkapnya Review Buku Dear Tomorrow disini!

Profil Ayunda Faza Maudya – Penulis Buku Dear Tomorrow: Notes to My Future Self

review buku dear tomorrow
YouTube Maudy Ayunda

Ayunda Faza Maudya atau yang populer dengan nama Maudy Ayunda adalah perempuan kelahiran Jakarta, 19 Desember 1994. Maudy Ayunda adalah putri sulung dari pasangan Muren Murdjoko dan Didit Jasmedi R. Irawan. Maudy Ayunda mempunyai seorang adik perempuan bernama Amanda Khairunnisa yang juga merupakan public figure dan aktris.

Sosok Maudy Ayunda dikenal sebagai penyanyi, penulis lagu, aktris, model, penulis dan aktivis. Debutnya dalam dunia hiburan di Indonesia dimulai ketika ia berusia 11 tahun, melalui film berjudul “Untuk Rena” yang dirilis pada tahun 2005. Dalam film produksi Miles Films itu, Maudy Ayunda adalah tokoh utama yang memerankan sosok Rena. Dari perannya di film Untuk Rena, Maudy Ayunda dianugerahkan penghargaan Aktris Utama Terpilih oleh Festival Film Jakarta pada 2006.

Pada tahun yang sama, Maudy Ayunda juga berhasil masuk dalam nominasi MTV Indonesia Movie Awards 2006 untuk kategori Most Favorite Rising Star. Selain mengawali karirnya sebagai seorang aktris, Maudy Ayunda memulai karir kepenulisannya dengan merilis buku debutnya yang berjudul “A Forest of Fables”. Buku itu memuat sejumlah tujuh belas dongeng pendek tentang hewan-hewan hutan.

Maudy Ayunda diketahui telah hobi membaca sejak ia kecil, kira-kira mulai usia 3 tahun. Maudy menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Al-Azhar sampai kelas dua saja, kemudian pindah ke Sekolah Interkultural Mentari sampai lulus Sekolah Menengah Pertama. Pada awalnya, Maudy mengaku sempat menghadapi kendala dalam berkomunikasi, dan perlu beradaptasi untuk menggunakan Bahasa Inggris di sekolah internasional. Sebab, pada saat itu ia hanya menguasai Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.

Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, Maudy Ayunda melanjutkan studinya di Universitas Oxford, Inggris dengan mengambil jurusan Philosophy, Politics and Economics (PPE). Maudy Ayunda berhasil lulus pada tahun 2016. Tidak puas meraih gelar S1 saja, pada tahun 2019, Maudy Ayunda melanjutkan studinya untuk mengambil gelar S2. Ia berhasil diterima di dua universitas ternama dunia, yakni Universitas Stanford dan Universitas Harvard. Maudy Ayunda memilih melanjutkan studinya di Universitas Stanford dan berhasil lulus pada tahun 2021 dengan gelar ganda untuk jurusan pendidikan (M.A.) dan jurusan bisnis (M.B.A.).

Belum lama ini, pernikahan Maudy Ayunda dengan Jesse Jiseok Choi, seorang pengusaha asal Korea Selatan yang berkebangsaan Amerika Serikat ramai diperbincangkan. Hal ini dikarenakan Maudy Ayunda tidak pernah mempublikasi hubungan romantisnya. Maudy Ayunda dan sang suami dikabarkan bertemu saat mereka tengah menempuh pendidikan magister di Sekolah Bisnis Pascasarjana Stanford.

Selain membangun karir di dunia hiburan dan kepenulisan, Maudy Ayunda juga aktif dalam dunia sosial, ekonomi, dan politik Indonesia. Lebih khusus lagi pada bagian yang bisa memberikan dampak langsung kepada kehidupan anak muda. Maka itu, Maudy Ayunda juga dikenal sebagai seorang aktivis. Pada tahun 2015, Maudy Ayunda sempat menjadi pendamping bagi Perdana Menteri Inggris, David Cameron, ketika dirinya mengunjungi Jakarta.

Selain itu, Maudy Ayunda juga terlibat dalam kampanye melawan perbudakan modern, yang mencakup kerja paksa, pernikahan, dan pekerjaan berbahaya. Pada Maret 2017, Maudy Ayunda dipilih sebagai juru bicara melawan perbudakan modern di Istana Wakil Presiden. Melalui karyanya, Maudy Ayunda memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia tentang realitas perbudakan modern, dan ia menggunakan platform media sosial untuk menyebarkan pesan tersebut.

Sinopsis Buku Dear Tomorrow: Notes to My Future Self

review buku dear tomorrow

Pros & Cons
Pros Cons
  • Materi yang disampaikan dalam buku ini dinilai luar biasa, cara berpikir penulis tidak biasa.
  • Melalui buku ini, Maudy Ayunda menantang pembaca untuk berpikir kembali mengenai penemuan diri dan definisi sukses.
  • Setiap kalimat yang dituliskan dalam buku ini singkat, tetapi indah dan memiliki makna yang mendalam.
  • Kisah-kisah yang dituliskan relate dengan kehidupan pembaca, sehingga buku ini dapat mengingatkan, menginspirasi dan memotivasi pembaca.
  • Tampilan visual buku ini yang dinilai sangat cantik.
  • Beberapa bagian yang terkesan lebih seperti catatan untuk penulis sendiri dibanding untuk dibaca publik, seperti sebuah esai personal.

Review Buku Dear Tomorrow: Notes to My Future Self ini dibagi menjadi 4 bab utama. Keempat bab itu, yakni Notes on Being Yourself, Notes on Dreams, Notes on Love, dan Notes on Mindsets. Maudy Ayunda memulai buku ini dengan menuliskan perkenalan tentang siapa dirinya, apa hal yang digemarinya, dan kebiasaan yang dilakukannya, pada beberapa halaman pertama.

Pembukaan ini adalah sebuah pengantar yang membuat para pembaca lebih mengenal dan memahami dirinya secara lebih jelas. Supaya pada akhirnya, pembaca dapat tenggelam bersama pikiran Maudy Ayunda. Buku Dear Tomorrow karya Maudy Ayunda ini menyajikan berbagai kisah keseharian yang umum dialami banyak orang. Salah satu contohnya adalah tentang zona nyaman.

“Mengatasi rasa takut akan perubahan. Baru-baru ini saya menyadari bahwa hanya tinggal di posisi saat ini dan merasa puas dapat menjadi sebuah hal yang berbahaya, karena perasaan ini dapat berubah menjadi rasa puas diri. Dengan kata lain, memilih untuk tetap berada di zona nyaman bisa menjadi risiko tersendiri, sebuah risiko di mana saya melepaskan diri dari potensi saya, melepaskan diri dari pengalaman baru dan peluang baru untuk tumbuh. #DearTomorrow: Terus terang, saya pikir kurangnya pertumbuhan jauh lebih mudah. Ambil risiko, sebagai gantinya.”

Pada bab Notes on Love, Maudy Ayunda menceritakan tentang hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya. Hubungannya tersebut mampu mengarahkan dirinya untuk lebih mencintai dirinya sendiri. Maudy Ayunda mengajak para pembaca untuk bisa lebih mencintai diri sendiri terlebih dulu, baru setelah itu mencintai orang lain.

Maudy Ayunda juga mengingatkan pembaca untuk tetap berpikiran terbuka. Ia menyadarkan pembaca bahwa diri mereka pada dasarnya merupakan akumulasi dari pengalaman dan orang-orang di sekitar mereka. Anda tak mengetahui apa-apa tentang bagaimana orang lain bisa mencapai posisi dia sekarang. Dan sadarlah bahwa diri Anda bisa salah.

Kelebihan Buku Dear Tomorrow: Notes to My Future Self

review buku dear tomorrow

Sebagai salah satu buku yang terpampang di rak buku best seller, review buku Dear Tomorrow: Notes to My Future Self ini memiliki sejumlah kelebihan. Kelebihan pertama, yakni materi yang disampaikan Maudy Ayunda ini dinilai luar biasa. Cara berpikir Maudy di luar dari cara berpikir kebanyakan orang. Melalui buku ini, Maudy Ayunda menantang pembaca untuk berpikir kembali mengenai penemuan diri dan definisi sukses.

Kelebihan selanjutnya, Maudy Ayunda mampu menuliskan buku ini dengan diksi yang indah. Setiap kalimat dalam buku ini ditulis secara singkat, tetapi memiliki makna yang sangat mendalam. Kemudian, kisah-kisah yang dituliskannya juga relate dengan masalah dan pengalaman hidup pembaca, sehingga buku ini dapat mengingatkan, menginspirasi dan memotivasi pembaca.

Kelebihan selanjutnya, dari segi tampilan visual, buku ini yang dinilai sangat cantik. Buku Dear Tomorrow: Notes to My Future Self ini dibalut dengan hard cover dan penuh warna. Buku ini juga dilengkapi dengan berbagai foto cantik Maudy Ayunda yang semakin menambah estetika penampilan buku ini.

Kekurangan Buku Dear Tomorrow: Notes to My Future Self

Selain kelebihan, review buku Dear Tomorrow: Notes to My Future Self ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan buku ini terletak pada beberapa bagian yang terkesan lebih seperti catatan untuk Maudy Ayunda sendiri dibanding untuk dibaca publik. Beberapa pembaca menilai buku ini seperti kumpulan esai personal yang membahas berbagai topik tertentu.

Pesan Moral Buku Dear Tomorrow: Notes to My Future Self

Melalui buku Dear Tomorrow: Notes to My Future Self ini, Maudy Ayunda menyampaikan banyak pembelajaran bagi pembaca. Pelajaran pertama, yakni tidak semua orang yang berada di sekitar kita adalah pengaruh baik. Dan hal itu adalah sebuah hal yang normal. Jika kita telah menyadari bahwa lingkungan kita tidak memberikan pengaruh positif, hal yang paling penting adalah bagaimana kita menyikapinya. Hal yang paling baik untuk mengatasi hal itu, yakni dengan keluar dari lingkungan itu, karena kita tak bisa merubah pribadi orang lain.

Pelajaran kedua, yakni untuk berani mengambil keputusan dan melepaskan hal-hal yang membuat Anda tidak berkembang. Sekarang adalah saat yang tepat untuk mendekatkan diri Anda pada hal-hal, orang-orang, atau kebiasaan yang mampu menambah nilai positif untuk diri Anda. Tinggalkan saja hal atau orang yang dapat membuat Anda meragukan diri Anda sendiri.

Pelajaran selanjutnya, untuk bisa fokus pada proses dan waktu bagi dirimu sendiri. Pahami bahwa setiap orang memiliki waktunya masing-masing, tak ada kata terlambat atau lebih cepat, dan lain sebagainya. Proses setiap individu berbeda-beda, maka itu fokus saja pada proses diri anda sendiri, bukan proses yang ditempuh orang lain.

Pelajaran berikutnya, untuk bisa keluar dari zona nyaman dan berani mengambil risiko. Sebab, dua hal itu yang akan membuat Anda lebih mengenal dunia dan belajar. Kemudian, pengalaman masa lalu adalah hal yang membentuk diri kita saat ini. Jadi, tak apa jika melihat masa lalu dengan tujuan untuk belajar.

Nah, itu dia Grameds ulasan buku Dear Tomorrow: Notes to My Future Self karya Ayunda Faza Maudya. Bagi kalian yang penasaran akan kisah pengalaman sang penyanyi dan penulis cantik yang inspiratif dan motivasional ini, Anda bisa mendapatkan buku ini hanya di Gramedia.com.

Rating: 4.32

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy