Biologi

4 Tahapan pada Metamorfosis Nyamuk

Written by Nandy

Dengung nyamuk sering kali kita dengar di ruangan terbuka ataupun tertutup. Nyamuk-nyamuk ini sangat mengganggu baik dari segi suara maupun gigitannya. Ia dapat membawa berbagai jenis penyakit, salah satu yang dikenal banyak orang adalah demam berdarah.

Nyamuk ini termasuk serangga yang berumur pendek. Metamorfosis nyamuk sendiri membutuhkan genangan air. Mereka akan bertelur di dalam air. Kemudian, berkembang ke tahap selanjutnya.

Meskipun, nyamuk merupakan serangga dengan ukuran yang kecil, tetapi gigitannya tidak dapat diremehkan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai nyamuk, Grameds dapat menyimak penjelasan di bawah ini yang telah dirangkum dari berbagai laman di internet.

Pengertian Nyamuk

Nyamuk dalam bahasa Inggris dikenal sebagai mosquito. Ia berasal dari bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata mosquito bermula sejak tahun 1853. Di Britania Raya sendiri, nyamuk juga dikenal sebagai gnats.

Nyamuk merupakan hewan yang termasuk dalam golongan serangga. Ia tergolong sebagai ordo Diptera (lalat) dan dalam family Culicidae (genud yang ada dalum kelompok ini mencakup Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Culiseta, Wyeomyia, dan Haemagoggus).

Jumlah nyamuk di 35 negara kurang lebih terdapat 2700 spesies. Nyamuk dapat dikenali dengan kedua sayapnya yang besisik, tubuh langsing, dan memiliki enam kaki panjang. Ukurannya sebenarnya relatif bergantung dengan jenisnya, tetapi jarang sekali yang melebihi 15 mm.

Pada mulut nyamuk betika membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilian dan amfibi) untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan adanya protein untuk pembentukan telur.

Perlu diketahui bahwa diet nyamuk dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein maka untum mendapatkan protein, nyamuk betina akan mengisap darah. Nyamuk jantan memiliki perbedaan dengan nyamuk betina terutama pada bagian mulut. Nyamuk jantan tidak memiliki mulut yang layak atau sesuai untuk mengisap darah.

Metamorfosis Nyamuk

Untuk mempertahankan kawanannya, nyamuk melakukan metamorphosis. Ia berkembang mulai dari telur sampai dewasa. Nyamuk memiliki masa hidup tidak lebih dari dua bulan. Nyamuk betina memiliki masa hidup 42-56 hari, sedangkan nyamuk jantan 10 hari.

Mereka terus berkembang biak, berikut proses metamorfosis nyamuk yang dirangkum dari laman bobo.grid.id.

1. Fase Telur

Fase metamorfosis nyamuk dimulai dari telur. Telur-telur nyamuk dihasilkan oleh nyamuk betina yang telah dibuahi oleh nyamuk jantan. Biasanya, dalam sekali bertelur, nyamuk betina dapat mengeluarkan telur 100 sampai 200 butir. Induk nyamuk akan menempatkan telur-telurnya di permukaan air yang tenang dan lembap.

Jika air tersebut mongering maka telur-telur nyamuk akan mati sebelum berhasil menetas. Telur nyamuk biasanya akan menetas dalam kurun waktu 1 sampai 3 hari, bergantung dengan kondisi lingkungan di sekitar.

2. Fase Larva

Setelah telur nyamuk menetas, ia akan memasuki fase larva. Larva dari nyamuk biasayan disebut dengan jentik. Di permukaan air akan muncul jentik-jentik yang sebenarnya merupakan larva dari telur nyamuk.

Jika Grameds mengamati terdapat hewan kecil yang bergerak-gerak di genangan air. Nah, itulah yang disebut sebagai jentik-jentik. Jentik-jentik nyamuk sendiri dalam fase larva berlangsung selama 7 sampai 10 hari. Dalam fase ini, tubuh jentik akan mengalami perubahan bentuk sebelum memasuki fase pupa.

3. Fase Pupa

Pada fase ini, jentik nyamuk akan berubah menjadi pupa atau kepompong seperti yang terjadi pada kupu-kupu. Dalam fase ini yang aktif hanyalah pada organ pernapasan. Kemudian, untuk menjadi nyamuk dewasa, pupa harus menunggu selama kurang lebih 12 hari. Sementara itu, dalam fase ini juga terdapat perubahan fisik, yakni mulai muncul bulu-bulu dan sayap halus yang menjadi ciri khas dari nyamuk.

4. Fase Dewasa

Setelah melewati masa pupa selama kurang lebih 12 hari maka Grameds telah dapat menyemut sebagai nyamuk. Ketika kulit pupa terbelah maka keluarlah nyamuk dewasa. Setelahnya, mereka akan terbang mencari sumber energi. Nyamuk jantan biasanya menetas lebih dahulu dibandingkan dengan nyamuk betina dari pupanya.

Komik Sains Bocah Cerdas: Metamorfosis

https://www.gramedia.com/products/sehat-tapi-enak-25-resep-sehat-berdasarkan-khasiat-warna-makanan?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Penyakit yang Disebabkan Nyamuk

Merangkum dari laman klikdokter.com, berikut jenis-jenis nyamuk yang sebaiknya dihindari atau lebih baik dibasmi karena ketka terkena gigitannya maka akan muncul penyakit. Berikut rinciannya.

1. Aedes Aegypti (Nyamuk DBD)

Jenis nyamuk yang paling akrab di telinga adalah nyamuk Aedes Aegypti yang dapat menularkan penyakit demam berdarah dengue (DBD), demam zika, cikungunya, dan demam kuning. Perlu diketahui bahwa nyamuk yang menggigit dan mengisap darah, hanyalah nyamuk betina. Mereka melakukan hal tersebut untuk mematangkan telurnya.

Biasanya, nyamuk Aedes Aegypti akan mencari makan ketika sore atau malam hari di dalam ruangan atau di area yang memiliki penkcahayaan minim (remang dan gelap). Nyamuk jenis ini bertelur dan suka berada di lingkungan lembap. Seperti tempat penampungan air, vas bunga, ember, dan lain sebagainya.

Telur nyamuk ini bertahan hingga satu tahun tanpa adanya air. Ketika cukup air maka telur akan dapat berkembang menjadi larva. Kemudian melakukan metamorfosis nyamuk sampai menjadi dewasa.

2. Anopheles (Nyamuk Malaria)

Nyamuk Anopheles dikenal sebagai jenis nyamuk yang mampu menularkan penyakit malaria. Tubuh nyamuk Anopheles memiliki ciri warna cokelat gelap dan ada pula yang hitam. Jenis nyamuk ini dapat membawa parasit Plasmodium yang menyebabkan malaria.

Adapun, ketika parasit ini tumbuh dan berkembang biak dalam tubuh manusia. Mereka akan melakukannya di sel hati dan sel darah merah. Sebenarnya, terdapat lebih dari 430 jenis nyamuk Anopheles. Namun, hanya 30-40 jenis nyamuk saja yang dapat menularkan parasit malaria.

3. Culex Quinquefasciatus (Nyamuk Air Kotor)

Ukuran dari nyamuk Culex Quinquefasciatus kurang lebih 3.96 sampai 4.25 mm dengan warna coklat. Adapun, penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Culex Quinquefasciatus adalah filariasis, west fever, dan demam zika. Jenis nyamuk ini dapat berkembang biak di air kotor, seperti selokan, kubangan air, dan septic tank.

Siklus nyamuk Culex Quinquefasciatus sendiri berlangsung selama 7 hari, mulai dari telur sampai nyamuk dewasa. Perlu dicatat bahwa jenis nyamuk ini termasuk dalam nyamuk nokturnal atau beraktivitas di malam hari. Umumnya, ia akan menggigit manusia sekitar pada pukul 20.00 sampai 02.00.

4. Aedes Albopictus (Nyamuk Hutan/Nyamuk Macan)

Jenis nyamuk Aedes Albopictus atau Stegomyia memiliki genus yang sama dengan nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD. Nyamuk ini dikenal juga dengan istilah nyamuk hutan. Ia hidup di negara tropis dan subtropis.

Nyamuk Aedes Albopictus memiliki ciri tubuh, yakni belang hitam putih yang membuatnya mendapatkan julukan nyamuk macam. Memiliki ukuran tubuh berkisar antara 2 sampai 10 mm. Mereka hanya terbang rendah (kurang dari 200 m). oOleh sebab itulah, mereka terbang tidak jauh dari tempat bertelur.

Nyamuk jenis ini bertelur di air mengalir ataupun air statis (genangan air). Adapun, penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Albopictus adalah demam kuning, cikungunya, DBD, dan demam zika.

5. Mansonia Uniformes (Nyamuk Tanaman Air)

Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang sering berkembang biak di tanaman air adalah filariassi. Hewan ini biasanya hidup di daerah pedesaan dan area pertanian. Tidak hanya itu, larva nyamuk Mansonia akan mengambil oksigen dari tanaman air di sekitarnya.

Seri Metamorphosis:Ngiing...Ngiing...Nyamuk Terbang

https://www.gramedia.com/products/sehat-tapi-enak-25-resep-sehat-berdasarkan-khasiat-warna-makanan?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Cara Mencegah Gigitan Nyamuk

Melansir dari laman klikdokter.com, nyamuk dapat ditangkal dengan beberapa cara di bawah sebagai berikut.

  • Gunakan losion antinyamuk yang mengandung Diethyl-meta-toluamide (DEET), picaridin, atau IR3535.
  • Gunakan pakaian lengan panjang, celana, atau rok panjang serta kaus kaki saat sedang berada di luar ruangan, khususnya area yang kira-kira banyak nyamuk.
  • Pasang alat pembasmi nyamuk elektrik di rumah jika ada. Jika tak ada, Anda bisa menanam tanaman antinyamuk, seperti lavender, serai, atau geranium.
  • Hindari aktivitas di luar ruangan saat hari mulai gelap (sore menjelang malam). Malam merupakan waktu nyamuk “beredar”.
  • Lakukan 3M (menutup tempat penampungan air, mengubur sampah atau barang bekas, dan menguras tempat penampungan air) untuk mengurangi perkembangbiakan nyamuk.
  • Taburkan bubuk larvasida di tempat penampungan air yang sudah dibersihkan.
  • Dan pasang kasa nyamuk pada lubang ventilasi. Jika ada kelambu, Anda dan si Kecil bisa tidur dengan kelambu.

Jenis-Jenis Daur Hidup

Hewan termasuk nyamuk melakukan daur hidup untuk mempertahankan kawanannya. Daur hidup hewan dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni daur hidup tanpa metamorfosis dan dengan metamorfosis. Metamorfosis sendiri merupakan duar hidup hewan yang di dalamnya terdapat tahap-tahap perkembangan secara biologis yang terjadi perubahan pada penampilan dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan.

Berikut penjelasan jenis-jenis daur hidup hewan.

1. Daur Hidup Hewan Tanpa Metamorfosis

Daur hidup hewan tanpa metamorfosis merupakan siklus hidup hewan yang terjadi tanpa adanya perubahan bentuk. Misalnya pada ayam dan kucing.

Ayam betina menghasilkan telur yang kemudian menetas setelah dierami induknya selama kurang lebih 21 hari. Ketika menetas, anak ayam memiliki bulu yang sangat halus. Namun, ketika dewasa, bulu anak ayam akan berubah seperti bulu yang dimiliki induknya. Lalu, ayam betina dewasa akan menghasilkan telur lagi setelah terjadi pembuahan.

Hal tersebut juga dialami oleh kucing. Kucing betina melahirkan anak-anak kucing yang akan tumbuh menjadi kucing dewasa. Ia tumbuh mirip dengan induknya. Bayi-bayi kucing ketika dewasa akan berkembang biak lagi.

2. Daur Hidup Hewan dengan Metamorfosis

Hewan yang memiliki daur hidup dengan metamorfosis akan memiliki bentuk fisik yang berbeda ketika lahir dengan saat dewasa. Perubahan fisik terjadi karena adanya pertumbuhan sel dan diferensiasi sel. Atau terjadi proses yang memungkinkan sel kurang khusus menjadi lebih khusus.

Metamorfosis dikelompokkan menjadi dua kategori, yakni metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Grameds dapat menyimak rinciannya pada paparan di bawah ini.

a. Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna terjadi ketika proses perubahan bentuk tubuh hewan dari kecil hingga dewasa. Biasanya hewan yang memiliki daur hidup sempurna melalui empat tahap dalam siklus hidupnya, yakni telur-larva-pupa (kepompong)-dewasa (imago).

Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam: Daur Hidup Hewan di Lingkungan Sekitar karya Inggit Awanda, dkk menyebutkan contoh metamorfosis sempurna ada pada kupu-kupu dan nyamuk.

Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur yang dihasilkan oleh betina. Telur diletakkan di atas dedaunan. Kemudian akan menetas menjadi larva (hewan muda yang akan berubah bentuk ketika dewasa). Larva kupu-kupu disebut dengan ulat.

Makanan ulat adalah daun. Semakin lama, ulat akan berkurang intensitasnya dalam memakan daun dan gerakannya menjadi lambat. Kemudian, ia diam atau tidak bergerak dan membungkus dirinya dengan benang. Benang-benang tersebut terbentuk dari air liurnya. Setelah seluruh tubuhnya terbungkus benang maka ia akan berubah menjadi kepompong atau pupa.

Ketika menjadi kepompong atau pupa, ulat berhenti makan. Secara perlahan, kempompong menjadi sempurna dan kupu-kupu akan keluar dari kepompong. Kemudian. Kupu-kupu dewasa akan mengulangi siklus mulai dari bertelur sampai menjadi dewasa.

Adapun, nyamuk melakukan perkembangbiakkan dengan bertelur di genangan air. Sekali bertelur akan menghasilkan ratusan butir telur. Telur-telur tersebut akan menetas menjadi jentik-jentik atau tempayak. Ia bergerak dalam air.

Setelah beberapa hari, jentik-jentik akan berubah menjadi kepompong. Lalu, akan berubah menjadi nyamuk. Nyamuk dewasa akan bertelur kembali dan mengulangi siklus yang sama dalam daur hidupnya.

b. Metamorfosis Tidak Sempurna

Metamorfosis tidak sempurna ditandai dengan belum matangnya atau belum terbentuknya bagian-bagian tubuh hewan ketika lahir. Namun, fisik hewan tersebut sama dengan induknya. Biasanya metamorfosis tidak sempurna terjadi pada serangga, misalnya kecoak.

Kecoak dewasa akan bertelur. Ketika menetas menjadi kecoak muda atau nimfa. Bentuknya mirip dengan kecoak dewasa. Namun, ukurannya lebih kecil dan belum memiliki sayap. nimfa berkembang dan mengalami pergantian kulit secara terus-menerus sebelum mencapai dewasa.

Pergantian kulit tersebut disebut dengan ekdisis. Setelah dewasa sayap kecoak akan tumbuh dengan matang. Ia juga akan akan bertelur lagi dan mengulang daur hidupnya kembali.

Herba dan Tanaman Hias Penangkal Nyamuk dan Polusi Udara

https://www.gramedia.com/products/sehat-tapi-enak-25-resep-sehat-berdasarkan-khasiat-warna-makanan?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiRekomendasi Buku

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya