Biologi

Kenali Urutan Sistem Pencernaan Manusia dan Perannya yang Benar

urutan organ pencernaan manusia
Written by Nandy

Urutan organ pencernaan manusia – Sebagai makhluk hidup, dalam tubuh kita, makanan akan menempuh perjalanan luar biasa untuk menambah asupan energi sekaligus menjadi penopang hidup. Mulai dari mulut sampai anus, perjalanan yang dilalui makanan iala bersama sistem pencernaan. Di tengah-tengah perjalanan tersebut, manfaat dari makanan akan kita dapatkan: nutrisi dan energi akan ditransfer ke seluruh tubuh.

Enzim dan organ pencernaan membantu sistem pencernaan manusia bekerja. Setelah melewati sistem pencernaan, nutrisi akan diserap dari makanan dan disebarkan ke seluruh tubuh lewat aliran darah. Sisa makanan yang “isinya” telah terserap pun harus dibuang dari tubuh dalam bentuk tinja.

Langkah demi langkah, inilah penjelasan cara kerja sistem pencernaan dan urutan organnya, Grameds!

Apa Itu Sistem Pencernaan?

Sistem pencernaan ialah sistem yang terdiri dari saluran pencernaan yang juga kerap disebut sebagai saluran GI, ditambah oleh ahli, pankreas, sampai kantung empedu. Saluran pencernaan sendiri adalah serangkaian organ berongga yang tergabung dalam tabung panjang yang memutar, dari mulut sampai anus.

Organ-organ berongga yang termasuk dalam saluran pencernaan, seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus halus dan usus besar, sampai anus. Kalau hati, pankreas, dan kantung empedu, termasuk sistem pencernaan sebagai organ padat.

Biokimia Dasar: Pencernaan dan Absorbsi Makanan

Biokimia Dasar: Pencernaan dan Absorbsi Makanan

Dalam usus halus, terdapat tiga bagian. Bagian pertama adalah duodenum. Di tengah, terdapat jejunum dan di ujungnya terdapat ileum. Sementara itu, hal yang terdapat di usus besar adalah usus buntu, sekum, usus besar, rektum. Ada kantong berbentuk jari yang melekat pada sekum, dinamakan apendiks.

Sekum sendiri merupakan bagian pertama dari usus besar yang setelahnya baru dinamakan usus besar. Sementara itu, ujung dari usus besar adalah rektum.

Di saluran pencernaan kita, terdapat bakteri flora normal atau mikrobioma yang membantu pencernaan. Selain itu, bagian dari sistem peredaran darah dan tautan eksternal NIH kita juga membantu. Mereka bekerja bersama hormon, saraf, darah, bakteri, sampai organ pencernaan kita dalam mencerna makanan dan cairan yang kita konsumsi setiap hari.

Urutan Organ Pencernaan Manusia

urutan organ pencernaan manusia

Sumber: Pixabay

Grameds, mari kita mengenal urutan organ pencernaan manusia sebelum membahas pentingnya dan cara menjaga kesehatannya. Simak di bawah!

1. Mulut

Awal dari saluran pencernaan ialah organ pertama yang seharusnya sudah kita semua kenali: mulut. Sebenarnya, pencernaan dimulai bahkan sebelum kita benar-benar menggigit makanan di dalam mulut. Saat kita melihat dan mencium aroma roti atau nasi dengan lauk-pauk yang nikmat itu, kelenjar ludah sudah aktif.

Saat mulai makan, kita mengunyah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan mudah dicerna. Makanan tersebut bercampur dengan air liur dan mulai terpecah menjadi bentuk yang lebih sederhana untuk bisa diserap dan digunakan oleh tubuh. Saat kita menelan, lidah kita menekan makanan itu ke kerongkongan.

2. Kerongkongan

Organ kerongkongan terletak di tenggorokan, tepatnya di dekat trakea atau batang tenggorokan. Makanan masuk ke kerongkongan dari mulut saat kita menelan. Lipatan kecil bernama epiglotis akan melipat di atas tenggorokan saat itu, agar makanan tidak salah masuk ke trakea yang merupakan saluran pernapasan. Jika itu terjadi, kita akan tersedak.

Dengan kontraksi otot yang membentuk gerakan peristaltik di kerongkongan, makanan akan diantar dari mulut ke perut kita. Meski begitu, otot semacam cincin pada bagian bawah kerongkongan yang dinamakan sfingter esofagus harus rileks agar makanan bisa masuk. Otot itu kemudian berkontraksi dan mencegah isi perut kembali mengarah ke kerongkongan.
Jika sfingter esofagus tidak berkontraksi dan makanan mengarah kembali ke kerongkongan, kita bisa jadi akan mengalami mulas atau refluks asam.

3. Lambung

Lambung merupakan organ berongga yang berfungsi menjadi “wadah” yang menampung makanan kala tengah dicampur dengan enzim lambung. Dengan enzim-enzim tersebut, makanan berlanjut pada proses pemecahan menjadi bentuk yang semakin bisa diperalat tubuh. Sel-sel dalam lapisan lambung kita akan mengeluarkan asam dan enzim kuat yang bertugas melakukannya.

Setelah itu, makanan akan diantar lagi menuju usus kecil.

4. Pankreas

Enzim pencernaan adalah enzim yang dikeluarkan pankreas ke dalam duodenum yang akan memecah protein, lemak, dan karbohidrat. Organ ini juga yang menciptakan insulin dan meneruskannya ke aliran darah. Sebagai informasi, insulin merupakan hormon utama untuk metabolisme gula dalam tubuh kita.

5. Kantung Empedu

Organ kantung empedu bertugas menyimpan dan mengkonsentrasikan empedu dari hati untuk kemudian dilepaskan ke duodenum di usus kecil yang akan membantu menyerap dan mencerna lemak.

6. Usus Halus

Inilah usus halus yang punya tiga segmen: duodenum, jejunum, dan ileum. Tabung otot sepanjang 22 kaki yang memecah makanan dengan enzim dari pankreas dan empedu dari hati inilah usus kecil. Organ ini juga punya gerakan peristaltik yang memudahkan pergerakan makanan dan pencampuran dengan cairan pencernaan dari pankreas dan hati.

Dalam usus kecil, duodeni, bertugas memproses kelambatan pencernaan yang berkelanjutan. Sementara itu, jejunum dan ileum yang berada lebih rendah bertugas dalam penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah.

Makanan yang diolah di usus halus awalnya berbentuk setengah padat dan berakhir dengan bentuk cair. Hal ini karena adanya kontribusi antara air, empedu, enzim, dan lendir dalam perubahan konsistensi tersebut. Makanan akan dipindahkan ke usus besar setelah nutrisi telah diserap dan sisa makanan melewati usus kecil.

7. Usus Besar

Proses “limbah” makanan sampai kita mengosongkan perut dengan nyaman akan menjadi tanggung jawab usus besar. Organ ini ialah otot berbentuk tabung sepanjang 6 kaki yang menghubungkan usus kecil dengan rektum. Usus besar ini terdiri dari sekum, kolon asendens, kolon transversum, kolon desendens, dan kolon sigmoid yang terhubung ke rektum.

Limbah makanan atau kotoran yang tersisa dari proses pencernaan akan melewati usus besar dengan gerakan peristaltik, dan mulanya berbentuk cair dan akhirnya menjadi bentuk padat. Setelah tinja melewati usus besar, air akan keluar dan kotoran pun disimpan di kolon sigmoid sampai gerakan mengarahkannya ke rektum dalam sehari atau dua hari sekali.

Umumnya, butuh sekitar 36 jam hingga tinja bisa melewati usus besar. Kotoran yang terdapat di sana pun sebagian besarnya ialah sisa makanan dan bakteri. Beberapa fungsi berguna akan dilakukan oleh bakteri baik, seperti memproses limbah dan bakteri makanan, mensintesis berbagai vitamin, sampai melindungi kita dari bakteri berbahaya.

Saat usus besar penuh dengan tinja, ia akan mengosongkan isinya dengan mengarahkan ke dalam rektum untuk membuat kita memulai proses eliminasi, alias buang air besar.

8. Rektum

Ruang lurus berukuran 8 inci ialah rektum yang menghubungkan usus besar dengan anus. Rektum sendiri bertugas menerima feses dari usus besar, memberi sinyal kepada kita bahwa ada kotoran yang harus dikeluarkan, sampai menahan feses sampai terjadi “evakuasi”. Saat ada sesuatu berupa gas atau tinja yang masuk ke rektum, sensor akan mengirim pesan ke otak kita yang akhirnya memutuskan kemungkinan pengeluaran kotoran.

Jika menurut otak kita, kotoran itu bisa dikeluarkan saat itu juga, maka sfingter akan mengendur dan rektum akan berkontraksi untuk membuangnya. Jika feses belum bisa dibuang saat itu, sfingter justru akan berkontraksi dan rektum berakomodasi, sehingga sensasi mulas hilang untuk sementara.

9. Anus

Bagian atau organ terakhir dari sistem pencernaan adalah anus. Anus sendiri merupakan saluran yang panjangnya 2 inci, terdiri atas otot-otot dasar panggul dan dua sfingter anal (internal dan eksternal). Bagian atas lapisan anus bisa mendeteksi isi rektal. Inilah yang memungkinkan kita untuk tahu apakah isinya padat, cair, atau gas saja.

Pada anus, terdapat otot sfingter yang mengelilingi dan berfungsi mengontrol feses. Sudut tercipta antara rektum dan anus karena otot dasar panggul. Sudut tersebut berguna untuk mencegah tinja keluar di saat yang tidak seharusnya.

Sfingter internal sendiri selalu kencang kecuali saat feses masuk ke rektum. Dengan demikian, kita tidak akan bisa buang air besar dengan tidak sadar, seperti saat kita tidur nyenyak.
Saat terdorong untuk pergi ke toilet, kita akan mengandalkan sfingter eksternal untuk menahan tinja sampai tiba di toilet. Setelahnya, barulah ia rileks untuk mengeluarkan feses.
Seberapa Penting dan Apa Peran Sistem Pencernaan?

urutan organ pencernaan manusia

Sumber: Freepik

Tubuh kita memerlukan nutrisi dari makanan dan minuman demi bisa tetap sehat dan bekerja dengan baik. Itulah sebabnya sistem pencernaan sangatlah penting. Nutrisi sendiri, termasuk protein, lemak, vitamin, karbohidrat, NIH external link, mineral, dan air. Dengan adanya sistem pencernaan, maka nutrisi bisa dipecah menjadi bagian-bagian yang cukup kecil untuk tubuh kita serap dan dijadikan energi untuk pertumbuhan dan perbaikan sel.

Berikut rinciannya:

  • Protein terurai menjadi asam amino.
  • Lemak dipecah menjadi asam lemak dan gliserol.
  • Karbohidrat terurai menjadi gula sederhana.

Setiap organ dalam sistem pencernaan kita bisa membantu agar makanan dan cairan kita bergerak pindah sepanjang saluran pencernaan. Mereka juga memecah makanan dan cairan tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, dan bahkan menjadi lebih kecil lagi.
Setelahnya, barulah tubuh kita bisa menyerap dan memindahkan nutrisi ke berbagai tempat di tubuh kita. Saat usus besar menyerap air dan sisa makanan menjadi tinja, hormon dan saraf membantu mengontrol proses pencernaan.

Langkah Pertama Mengatasi Problem Pencernaan

https://www.gramedia.com/products/buku-ajar-anatomi-fisiologi-dan-gangguan-sistem-pencernaan?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Apa yang Terjadi Pada Makanan yang Dicerna?

Sebagian besar nutrisi pada makanan kita diserap oleh usus kecil. Sementara itu, sistem peredaran darah akan meneruskannya ke bagian tubuh lain untuk disimpan atau digunakan. Dalam hal itu, sel-sel khusus membantu nutrisi yang diserap melewati lapisan usus ke dalam darah kira. Jadi, darah akan membawa gula, asam amino, gliserol, sampai vitamin dan garam ke hati. Setelah nutrisi itu diproses, akan langsung dikirimkan ke bagian tubuh saat diperlukan.

Ada pula jaringan pembuluh yang membawa sel darah putih dan getah bening ke seluruh tubuh untuk melawan infeksi, menyerap asam lemak, dan vitamin, yang disebut sistem getah bening.

Tubuh kita pun akan bisa menggunakan asam amino, gula, asam lemak, dan gliserol untuk membangun zat-zat sebagai keperluan energi, pertumbuhan, dan perbaikan sel.
Cara Tubuh Mengontrol Sistem Pencernaan

urutan organ pencernaan manusia

Sumber: Freepik

Hormon dan saraf kita bekerja sama untuk membantu mengontrol proses pencernaan. Sinyal mengalir di dalam saluran pencernaan dan bolak-balik dari saluran GI ke otak kita.

Hormon

Sel-sel yang melapisi perut dan usus kecil membuat dan melepaskan hormon yang mengontrol cara kerja sistem pencernaan kita. Hormon-hormon ini memberi tahu tubuh tentang kapan harus membuat cairan pencernaan dan mengirim sinyal ke otak bahwa kita lapar atau kenyang. Pankreas kita juga menciptakan hormon penting untuk pencernaan, Grameds.

Saraf

Kita punya saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat, yakni otak dan sumsum tulang belakang, ke sistem pencernaan dan mengontrol beberapa fungsi pencernaan. Misalnya, ketika kita melihat atau mencium bau makanan, otak akan mengirimkan sinyal yang menyebabkan kelenjar ludah membuat mulut kita berair untuk menyiapkan diri menerima makan.

Kita juga punya sistem saraf enterik (ENS), yakni saraf di dalam dinding saluran pencernaan. Ketika makanan meregangkan dinding saluran pencernaan, saraf ENS kita melepaskan banyak zat berbeda yang mempercepat atau menunda pergerakan makanan dan produksi cairan pencernaan. Saraf mengirim sinyal untuk mengontrol tindakan otot usus kita untuk berkontraksi dan rileks untuk mendorong makanan melalui usus kita.

Gangguan pada Sistem Pencernaan

urutan organ pencernaan manusia

Sumber: Pixabay

Apa saja kondisi umum yang memengaruhi sistem pencernaan?

Ada kondisi sementara dan jangka panjang atau kronis, penyakit, dan gangguan yang mempengaruhi sistem pencernaan. Jadi, wajar jika kita terkadang punya kondisi seperti sembelit, diare, atau mulas dari waktu ke waktu.

Jika sering mengalami masalah pencernaan seperti ini, pastikan untuk menghubungi dokter. Hal ini bisa menjadi tanda gangguan yang lebih serius yang membutuhkan perhatian dan perawatan medis.

Kondisi jangka pendek atau sementara yang mempengaruhi sistem pencernaan meliputi:

Sembelit

Sembelit umumnya terjadi ketika kita buang air besar lebih jarang dari biasanya. Saat sembelit, kotoran kita sering kering dan keras, jadi sulit dan menyakitkan untuk buang air besar.

Diare

Diare adalah ketika kita punya kotoran yang encer atau berair. Diare dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk bakteri, tetapi terkadang penyebabnya tidak diketahui.

Wasir

Wasir bengkak, pembuluh darah membesar yang terbentuk di dalam dan di luar anus dan rektum kita. Mereka bisa menyakitkan, tidak nyaman dan menyebabkan pendarahan dubur.

Flu Perut (Gastroenteritis)

Flu perut adalah infeksi pada lambung dan usus halus bagian atas yang biasanya disebabkan oleh virus. Biasanya, ini berlangsung kurang dari seminggu. Sebenarnya, jutaan orang terkena flu perut setiap tahun.

Bisul

Bisul adalah luka yang berkembang pada lapisan kerongkongan, lambung atau usus kecil. Penyebab paling umum dari bisul adalah infeksi bakteri yang disebut Helicobacter pylori (H. pylori) dan penggunaan obat antiinflamasi jangka panjang seperti ibuprofen.

Batu Empedu

Batu empedu adalah potongan kecil bahan padat yang terbentuk dari cairan pencernaan yang terbentuk di kantong empedu, organ kecil di bawah hati kita.

Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan

Jika memiliki kondisi medis, selalu tanyakan kepada dokter soal apa yang harus kita lakukan. Jangan lupa makan agar tetap sehat dan bisa mengelola kondisi. Secara umum, berikut ini adalah cara menjaga kesehatan sistem pencernaan:

  • Sering minum air
  • Makan yang berserat
  • Makan makanan yang seimbang
  • Makan makanan dengan kandungan probiotik atau minum suplemen probiotik
  • Jangan terburu-buru dan kunyah makanan dengan baik
  • Lakukan latihan olahraga
  • Hindari rokok dan alkohol
  • Kelola stres

Buku Ajar Anatomi Fisiologi Dan Gangguan Sistem Pencernaan

https://www.gramedia.com/products/buku-ajar-anatomi-fisiologi-dan-gangguan-sistem-pencernaan?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Penutup

Sistem pencernaan yang ada di dalam tubuh kita ini sudah memiliki perannya masing-masing. Oleh sebab itu, apabila ada bagian pencernaan manusia yang luka atau sakit, maka sistem pencernaan bisa berjalan tidak baik. Maka dari itu, sudah seharusnya untuk kita menjaga pola hidup sehat agar organ pencernaan bisa berperan dengan baik.

Salah satu pola hidup sehat yang bisa dilakukan untuk menjaga sistem pencernaan adalah mengonsumsi makanan yang bergizi. Demikian pembahasan tentang urutan organ pencernaan manusia, semoga bermanfaat, Grameds.

Itulah penjelasan terkait sistem pencernaan dan urutan organ pencernaan kita. Jika ingin belajar lebih lanjut tentang pencernaan dan tubuh kita, kamu bisa membeli bukunya lewat Gramedia.com. Jadi, kamu bisa jadi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sevilla Nouval Evanda

Baca juga:

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya