Biologi

6 Fungsi Hati pada Sistem Pencernaan dan Bagian-bagiannya

Written by Nandy

Fungsi Hati – Sudah tahu apa saja fungsi dari organ hati? Sebagian besar orang kerap tidak menyadari perihal fungsi hati bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tak heran jika saat ini masih banyak orang yang tidak menjaga kesehatan fungsi hati.

Hati sebagai bagian dari organ dalam tubuh manusia merupakan organ sentral metabolisme pada tubuh. Meski hanya memiliki 2% dari berat tubuh total, hati mampu menerima 1.500 ml darah per menit untuk melaksanakan fungsinya dengan baik. Hati atau liver kerap dikenal sebagai organ terbesar di dalam tubuh, lho.

Selain itu, organ hati tak hanya mampu mengeluarkan racun tetapi juga mampu menyimpan vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh kamu. Perlu diketahui organ hati menjadi satu-satunya organ yang bisa kembali tumbuh setelah dikurangi atau dipotong melalui prosedur panjang perawatan hati maupun transplantasi.

Saat berkeringat, tubuh mengalami proses pembuangan beberapa zat yang tak lagi dibutuhkan. Sama halnya dengan manusia saat bernapas. Saat bernapas, tubuh mengalami pembuangan sisa zat yang tak lagi dibutuhkan melalui napas yang dihembuskan.

Ada beberapa zat sisa yang dihasilkan oleh tubuh, yakni keringat, urine (air seni), uap air, urea, asam urat, gas karbon dioksida, dan bilirubin. Zat tersebut bisa dikatakan zat sisa atau sampah karena bila tidak dikeluarkan akan menjadi racun bagi tubuh. Pengeluaran berbagai zat sisa tadi mengalami suatu proses yang dinamakan proses ekskresi.

Fungsi vital yang dimiliki organ hati memiliki peran yang amat penting untuk kesehatan tubuh. Mengingat fungsi hati sebagai organ sentral metabolisme, seharusnya kita tak acuh untuk menjaga kesehatannya.

Jika Grameds tak segera menjaga kesehatan hati, tidak menutup kemungkinan kamu akan berisiko mengalami berbagai macam penyakit, seperti kanker hati, hepatitis, perlemakan hati, dan penyakit lainnya. Untuk itu, Grameds perlu mencegah kemungkinan terburuk yang akan mengganggu kesehatan tubuh.

Langkah mudah yang dapat kamu lakukan ialah mengenal, mengetahui fungsi hati, dan cara menjaga kesehatannya. Lalu apa saja fungsi dari hati? Yuk, cari tahu lebih lengkap mengenai fungsi organ hati di sini!

Apa itu Organ Hati?

Organ hati dikenal sebagai organ terbesar dalam sistem pencernaan tubuh dan memiliki banyak fungsi. Organ hati juga kerap dikenal sebagai liver. Perlu diketahui bahwa organ hati tak hanya membantu jalannya proses pencernaan, tetapi juga memegang peranan penting dalam sistem peredaran darah.

Hati sebagai organ pelengkap atau alat ekstra berbeda dengan lambung dan usus yang menjadi bagian dari saluran pencernaan. Namun, hati juga melakukan proses pencernaan dengan bantuan kantong empedu, pembuluh getah bening, usus, persarafan, dan lain sebagainya.

Setelah mengenal hal mendasar mengenai organ hati, kini saatnya Grameds mengetahui posisi dan struktur hati pada tubuh manusia. Organ yang satu ini terletak pada rongga perut kanan atas. Lokasi organ hati berada tepat di bawah diafragma yang memenuhi sebagian besar ruang di bawah tulang rusuk.

Ukurannya yang begitu besar membuat hati menempati sebagian kecil ruang di perut kiri atas. Kemudian di bagian bawah hati terdapat organ kecil berwarna hijau yakni, kantong empedu. Organ hati juga berfungsi membentuk cairan empedu. Lalu kantong empedu akan menampung cairan empedu sebelum digunakan untuk proses pencernaan.

Bagian-bagian Hati

Selanjutnya, Grameds perlu memahami anatomi hati dengan mengenal bagian-bagiannya terlebih dahulu. Organ hati terdiri atas beberapa bagian, seperti lobus, jalur pembuluh, beberapa jaringan ikat, dan sistem saraf hati. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai berbagai komponen penyusun hati.

Sumber: Webmd.com

1. Lobus (belahan)

Organ hati dalam tubuh manusia memiliki dua lobus utama. Namun, jika diamati terdapat lobus lainnya pada tampak belakang organ hati. Pertama, organ hati memiliki lobus kanan yang berukuran paling besar sekitar enam kali lipat lebih besar dari ukuran lobus kiri.

Kedua, ada lobus kiri atau belahan hati kiri yang memiliki ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan lobus kanan. Ketiga, lobus caudatus merupakan belahan hati bagian atas yang hanya tampak dari belakang. Keempat, ada lobus quadratus yang merupakan belahan hati bagian bawah yang dapat terlihat dari belakang.

2. Jaringan ikat pemisah (ligamen)

Perlu diketahui bahwa organ hati terbungkus oleh lapisan jaringan ikat yang bernama kapsul glisson. Jaringan tersebut kemudian berkembang menjadi beberapa jenis ligamen yang berfungsi sebagai pembatas antara satu lobus dengan lobus lainnya.

Beberapa jaringan ikat pemisah pada organ hati terbagi menjadi empat bagian, yakni falciform ligament, coronary ligament, triangular ligament, dan lesser omentum. Mari kita bahas satu per satu.

Pertama, falciform ligament adalah jaringan berbentuk sabit yang menempel pada bagian depan hati dan secara alami ligamen ini memisahkan antara lobus kanan dan kiri. Kedua, terdapat sebuah jaringan yang menempel pada bagian atas hingga bawah hati dan jaringan ini berbatasan langsung dengan diafragma hingga membentuk segitiga. Jaringan tersebut diberi nama coronary ligament.

Ketiga, triangular ligament merupakan jaringan yang terbagi menjadi ligamen kanan untuk membelah lobus kanan hati dan ligamen kiri untuk membelah lobus kiri hati. Keempat, lesser omentum merupakan jaringan yang menempel pada bagian bawah hati dan berbatasan langsung dengan lambung beserta usus besar.

3. Sistem pembuluh hati

Organ hati mampu menyimpan sekitar 437 ml darah setiap waktunya. Jumlah tersebut setara dengan 13% persediaan darah dalam tubuh.

Darah yang mengalir langsung ke organ hati memiliki dua sumber utama, yakni darah yang kaya akan oksigen berasal dari pembuluh arteri hati dan darah kaya akan zat gizi berasal dari pembuluh vena hati. Jika diamati melalui mikroskop, Grameds akan melihat sel-sel hati tersusun menjadi ratusan unit terkecil yang biasa disebut lobulus.

Beli Buku di Gramedia

Seluruh pembuluh yang masuk dan keluar dari liver Grameds akan berinteraksi dengan sel hati yang terhubung lewat lobulus. Kemudian sel hati akan menghasilkan bahan utama pembentuk cairan empedu.

Salah satu fungsi utama sistem pembuluh hati ialah menyalurkan cairan empedu menuju kantong empedu. Selanjutnya, cairan empedu akan dialirkan ke usus untuk melakukan proses pencernaan.

4. Sistem saraf hati

Sistem saraf hati atau yang disebut hepatic plexus berfungsi mengontrol organ hati. Sistem saraf yang satu ini masuk dan bercabang di dalamnya. Kemudian sistem saraf hati yang satu ini melalui jalur yang sama dengan pembuluh darah pembawa oksigen dan zat gizi.

Fungsi Hati dalam Sistem Pencernaan

Dilansir dari laman John Hopkins Medicine, sedikitnya 500 fungsi penting hati bagi tubuh kamu telah ditemukan oleh para ilmuwan. Artikel ini akan membantu Grameds mengenal fungsi utama organ hati bagi tubuh. Simak penjelasannya berikut ini.

1. Menghasilkan cairan empedu

Sel hati menghasilkan cairan penting yang dinamakan cairan empedu. Komponen utama cairan empedu ialah air, garam empedu, pigmen empedu, asam empedu, dan bilirubin.

Selain itu, terdapat mineral elektrolit, kandungan kolestrol, dan fosfolipid. Dalam sistem pencernaan, empedu berfungsi mengubah lemak dalam usus halus menjadi gumpalan kecil yang lebih mudah dicerna. Sebelum menjalankan fungsinya, organ hati akan menyimpan empedu dalam kantong empedu.

Kemudian bakteri usus akan mengubah bahan dasar empedu yang tidak digunakan dalam proses pencernaan menjadi asam empedu. Selanjutnya asam empedu akan dikirimkan kembali ke organ hati untuk mengolah proses pencernaan berikutnya.

2. Mengolah zat kimia yang dikonsumsi

Organ hati juga berfungsi membersihkan darah dari berbagai obat-obatan, alkohol, bahan kimia, dan bahan yang berpotensi menghasilkan racun. Liver akan menjalankan fungsi tersebut dengan mengubah zat kimia menjadi molekul yang larut dalam air.

Kemudian liver juga membantu mengubah amonia beracun menjadi urea untuk dikelurkan lewat urine. Dalam mengolah zat kimia, kemampuan liver dipengaruhi oleh usia, faktor genetik, jenis kelamin, kesehatan hati, dan kesehatan ginjal.

3. Merombak sel darah merah

Perlu diketahui bahwa sel darah merah di dalam tubuh memiliki kedaluwarsa umur sekitar 100-120. Kemudian sel darah merah yang sudah diangap tua atau kedaluwarsa tadi akan dirombak melalui sel dalam organ hati. Sel darah merah yang dirombak akan mengalami perubahan menjadi biliverdin.

Lalu biliverdin tadi akan bercampur dengan zat lain dan berubah menjadi bilirubin. Selanjutnya, bilirubin akan dialirkan ke darah, disaring oleh ginjal, dan dikeluarkan lewat urine. Zat tersebut akan membuat urine kamu tampak berwarna kekuningan.

4. Menyimpan cadangan energi

Organ hati memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cadangan energi. Ketika mencerna karbohidrat, organ hati akan menstabilkan kadar glukosa (gula darah).

Saat gula darah Grameds tinggi, organ hati akan menyaring gula dari darah kemudian menyimpannya sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen. Ketika kadar gula darah Grameds menurun, organ hati akan membantu memecah kembali cadangan energi yang ada dalam tubuh.

Glikogen yang disimpan akan dipecah menjadi glukosa dan dilepaskan kembali ke aliran darah. Organ hati juga akan melepaskan beberapa vitamin dan mineral jika dibutuhkan oleh tubuh.

Kemudian saat gula darah kamu sudah sangat rendah, tubuh akan mengambil cadangan energi yang berasal dari lemak. Organ hati juga mampu mengubah lemak menjadi bahan energi sebagai pengganti gula.

5. Mengatur berbagai mekanisme pada darah

Sumber: Hellosehat.com

Selain menyimpan cadangan energi, organ hati juga menghasilkan protein yang dapat membantu penggumpalan darah dan pengangkutan oksigen. Organ hati membantu menyimpan zat besi yang diproses oleh hemoglobin, yakni protein khusus yang dapat mengikat oksigen pada sel darah merah.

6. Fungsi lainnya

Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, organ hati juga memiliki berbagai fungsi lainnya bagi tubuh kamu.

  • Organ hati mampu menghasilkan kolestrol dan protein khusus yang berguna untuk membawa lemak ke seluruh tubuh.
  • Hati membantu mengatur sejumlah asam amino dalam darah yang akan menjadi cikal bakal protein pembentuk tubuh.
  • Fungsi lain dari organ hati ialah mencegah infeksi dengan membentuk berbagai faktor imun dan membuang bakteri dalam darah.

Cara Menjaga Kesehatan Organ Hati

1. Menjaga pola makan dan kesehatan

Sumber: Goodnet.org

Untuk menjaga kesehatan organ hati, Grameds perlu mengonsumsi banyak makanan yang bergizi, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Kemudian Grameds perlu mengurangi makanan yang banyak mengandung racun, seperti makanan yang berminyak atau makanan dengan penyedap.

Dalam menjaga kesehatan organ hati, kamu juga perlu mengurangi konsumsi obat-obatan yang dapat menghambat atau memengaruhi fungsi hati. Salah satu contohnya ialah alkohol. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan akan membuat tubuh mengalami keracunan.

Grameds bisa mengetahui organ hati berfungsi dengan baik melalui urine. Jika urine kamu kian hari berwarna kuning, maka itu adalah salah satu indikasi fungsi organ hati yang terganggu.

Beli Buku di Gramedia

2. Melakukan pemeriksaan fungsi hati

Sumber: Medicinenet.com

Selain cara di atas, Grameds juga bisa mengetahui kondisi hati dengan melakukan permeriksaan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Pemeriksaan organ hati membutuhkan sampel darah untuk mengetahui jenis penyakit yang ada di dalam tubuh.

Melakukan pemeriksaan organ hati akan memudahkan kamu untuk mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan hati. Berikut beberapa senyawa yang dapat membantu kamu memeriksa kesehatan organ hati.

Albumin

Organ hati memproduksi albumin sebagai protein utama ke dalam sirkulasi darah. Jika kamu kekurangan albumin, bisa jadi hal tersebut terjadi karena kekurangan gizi. Untuk itu, kamu perlu banyak mengonsumsi makanan bergizi yang dapat menunjang senyawa albumin dalam tubuh.

Bilirubin

Senyawa yang satu ini dibentuk melalui hemoglobin dan memberikan warna pada urine (air seni) beserta feses melalui cairan empedu yang berwarna kehijauan. Kelebihan bilirubin akan menyebabkan penyakit kuning karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang. Untuk itu, kamu perlu mengurangi konsumsi alkohol agar tidak terkena penyakit kuning akibat kelebihan bilirubin.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Sistem Pencernaan

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya