Biologi

Memahami Anatomi Telinga Bagian Dalam Beserta Fungsinya

Written by Nandy

Telinga sendiri dibagi menjadi dua bagian, yakni telinga bagian luar dan telinga bagian dalam. Pada telinga bagian dalam ini memiliki fungsi yang cukup krusial yakni untuk pendengaran. Sebab, telinga bagian dalam merupakan tempat diubahnya gelombang suara menjadi sinyal listrik atau impuls saraf. Hal tersebut memungkinkan otak untuk mendengar dan juga memahami suara.

Tidak hanya itu, telinga bagian dalam juga memiliki peran dalam mengatur keseimbangan. Untuk memahaminya lebih dalam, yuk simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Fungsi Telinga Bagian Dalam

Terdapat dua fungsi utama yang dimiliki oleh telinga bagian dalam dalam, yaitu membantu mendengar dan juga menjaga keseimbangan. Meskipun setiap bagian telinga dalam saling menyatu, tetapi ketiganya bekerja secara terpisah. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai fungsi telinga bagian dalam, antara lain:

1. Mendengar Suara

Bagian yang mirip dengan cangkang siput ini akan bekerja sama dengan bagian telinga luar dan juga tengah untuk membantu mendengarkan suara. Koklea yang berisi cairan dan mempunyai struktur yang lebih kecil dan juga sensitif disebut dengan organ Corti. Corti disini bertindak seperti mikrofon pada tubuh, dimana organ ini berisi 4 baris rambut kecil yang nantinya akan mengambil getaran dari gelombang suara.

Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan dari telinga luar ke telinga bagian dalam supaya seseorang bisa mendengar suara, berikut adalah penjelasannya.

  • Telinga bagian luar akan bertindak seperti corong yang mengirimkan suara ke dalam saluran telinga dari dunia luar.
  • Gelombang suara kemudian akan berjalan menyusuri saluran telinga menuju gendang telinga di bagian telinga tengah.
  • Lalu, gelombang suara akan membuat gendang telinga bergetar dan menggerakkan 3 tulang kecil di telinga bagian tengah.
  • Pergerakan dari telinga menyebabkan gelombang tekanan yang membuat carian di dalam koklea bergerak.
  • Kemudian, pergerakan cairan di telinga bagian dalam akan membuat rambut-rambut kecil yang ada di koklea menekuk dan bergerak.
  • Rambut akan menari di bagian koklea sehingga hal itu akan merubah gerakan dari gelombang suara menjadi sinyal listrik.
  • Sinyal listrik akan dikirim ke otak melalui saraf pendengaran dan kemudian menghasilkan suara.

2. Menjaga Keseimbangan

Bagian telinga yang mengatur keseimbangan adalah vestibule dan juga kanalis semisirkularis. Kanalis semisirkularis ini juga terisi oleh cairan dan juga dilapisi dengan rambut-rambut halus seperti yang ada di koklea. Rambut tersebut berperan seperti sensor yang membantu menjaga keseimbangan tubuh.

Saluran-saluran tersebut akan duduk tegak lurus satu sama lain untuk membantu mengukur setiap gerakan yang dilakukan oleh seseorang. Ketika kepala bergerak, maka cairan yang ada di dalam kanalis semisirkularis akan bergeser. Cairan tersebut kemudian menggerakkan rambut-rambut kecil yang ada di dalamnya ketika digerakkan. Saluran tersebut dihubungkan oleh saccule dan utricle untuk merasakan gerakan.

Sensor gerakan dan juga keseimbangan tersebut kemudian akan mengirim pesan saraf listrik ke otak. Pada gilirannya, otak akan memberitahu tubuh terkait cara untuk tetap seimbang. Ketika kita sedang berada di rollercoaster ataupun perahu yang bergerak naik turun, maka cairan yang ada di telinga bagian dalam mungkin perlu berhenti bergerak beberapa saat. Itulah alasan mengapa kita mungkin merasakan pusing untuk beberapa saat setelah berada di bidang yang tidak seimbang.

Anatomi Telinga Bagian Dalam

Telinga bagian dalam ada di ujung tabung telinga. Letaknya sendiri ada di rongga kecil seperti luang yang ada di tulang tengkorak di kedua sisi kepala. Terdapat tiga bagian utama telinga bagian dalam, antara lain:

1. Koklea

Ini merupakan area telinga bagian dalam yang terlihat seperti cangkang siput yang kecil berbentuk spiral.

2. Kanalis Semisirkularis

Ini merupakan saluran setengah lingkaran atau yang disebut dengan Kanalis Semisirkularis yang berfungsi untuk merasakan keseimbangan dan postur.

3. Vestibule

Ini adalah bagian ruang depan atau vestibule yang berada di antara koklea dan saluran setengah lingkaran.

Anatomi Telinga Bagian Luar

Struktur telinga bagian luar ini terbentuk dari auricula atau daun telinga dan juga kanal pendengaran eksternal atau ear canal. Auricula ini terbentuk oleh tulang rawan yang elastis yang melekat pada kulit miring.

Bagian ini berfungsi untuk menangkap suara dan juga melokalisasi suara. Selain itu, auricula juga membentuk cekungan yang disebut dengan concha dan bagian pinggirannya dinamakan heliks. Untuk struktur daun telinga sendiri terdiri atas:

  • heliks,
  • antiheliks,
  • fossa segitiga,
  • fossa skafoid,
  • scapha,
  • tragus,
  • antitragus
  • dan lobule.

Liang telinga atau ear canal dibentuk oleh tulang rawan dan juga tulang temporal. Ukurannya sendiri sekitar 4 cm dari telinga terluar ke membran timpani atau yang biasa disebut dengan gendang telinga. Lengkungan itu berfungsi untuk mencegah benda asing mencapai gendang telinga kita.

Selain struktur tersebut, terdapat beberapa saraf sensorik yang ada di bagian telinga luar, seperti misalnya saraf aurikular, facial, vagus, saraf oksipital, dan saraf trigeminal. Saraf trigeminal, vagus, dan facial adalah bagian dari saraf kranial yang langsung terhubung ke otak.

Sementara itu, untuk saraf aurikular dan oksipital merupakan komponen dari saraf tulang belakang. Jika ada masalah di bagian telinga luar, maka gangguan telinga bisa saja terjadi. Misalnya saja, otitis eksterna atau yang sering disebut dengan swimmer’s ear.

Anatomi Telinga Bagian Tengah

Fungsi telinga bagian tengah yaitu mengirimkan suara yang sudah dikumpulkan auricula ke telinga bagian dalam. Namun sebelum dikirimkan, menurut Kids Health, bagian tersebut akan mengubah gelombang suara menjadi getaran. Bagian telinga tengah memanjang dari batas telinga luar ke membran timpani.

Pada bagian ini, ada tiga tulang yang terhubung dan akan mengirimkan gelombang suara ke bagian dalam telinga. Ketiga tulang itu disebut dengan ossicles yang terdiri dari:

  • malleus (palu),
  • incus (landasan), dan
  • stapes (sanggurdi).

Selain tiga tulang tersebut, anatomi telinga bagian tengah ini terdiri dari dua struktur utama, yakni membran timpani dan juga saluran eustachius.

1. Membran Timpani

Membran timpani atau yang biasa disebut dengan gendang telinga berbentuk seperti kerucut datar dan juga semi transparan yang memisahkan telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah. Pada bagian ini menempel di cincin tulang yang ada di liang telinga.

Kemudian, pada bagian tengah kerucut atau titik cekungannya disebut dengan umbo. Sedangkan pada bagian membran yang ada di sekeliling umbo ini terdiri dari dua bagian yang berbeda yang disebut dengan pars flaccida dan juga pars tensa. Terdapat tiga saraf sensorik yang ada di membran timpani, antara lain:

  • saraf auriculotemporal,
  • saraf intermedius, dan
  • cabang aurikularis dari saraf vagus.

2. Saluran Eustachius

Saluran eustachius merupakan bagian telinga yang menghubungkan telinga bagian tengah dengan hulu kerongkongan dan juga hidung. Fungsinya sendiri yaitu untuk menyamakan tekanan di telinga bagian tengah. Tekanan yang seimbang dibutuhkan untuk transfer gelombang suara yang tepat.

Di sisi lain, beberapa kondisi medis dapat terjadi jika ada masalah di bagian telinga tengah. Berikut ini adalah beberapa gangguan yang mungkin terjadi di telinga yang memengaruhi telinga bagian tengah.

  • Otitis media.
  • Gendang telinga pecah.
  • Barotrauma.
  • Miringitis.

Bagaimana Seseorang Bisa Mendengar?

pixabay

Dari anatomi telinga yang sudah dibahas di atas, kita sudah mempelajari tentang struktur yang menyusun telinga, yakni telinga bagian luar, tengah, dan juga dalam. Ketiga bagian itu menjadi saluran suara dari luar untuk masuk dan diterjemahkan oleh otak. Dilansir dari Stanford Children’s Health, proses mendengar akan dimulai dari telinga luar yang menangkap suara berupa getaran ataupun gelombang yang ada di sekitar kita.

Kemudian, suara akan diturunkan ke liang telinga, sehingga akan memberi tekanan atau pukulan pada gendang telinga atau membran timpani. Ketika gendang telinga bergetar, getaran tersebut akan diteruskan ke tulang ossicles, sehingga getaran diperkuat dan dikirim ke telinga bagian dalam.

Begitu getaran tersebut sudah mencapai telinga dalam, maka getaran akan diubah menjadi impuls listrik dan dikirim ke saraf pendengaran yang ada di otak. Kemudian otak akan menerjemahkan impuls tersebut sebagai suara.

Setelah mengetahui anatomi telinga, tentu kita jadi paham bahwa telinga bukan hanya berfungsi sebagai alat pendengaran saja, tapi juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan. Hal itu membuat kita bisa berjalan, berlari, melompat, dan lainnya tanpa terjatuh.

Penyebab Kerusakan dan Penyakit pada Telinga

Kemampuan mendengar kerap kali tidak diperhatikan dengan baik. Banyak orang yang tidak sadar bahwa proses mendengar sebenarnya adalah proses yang rumit dan mudah hilang karena cedera ataupun penyakit pada telinga. Faktanya, jutaan orang yang ada di seluruh dunia menderita tuli di tingkatan tertentu. Kehilangan pendengaran biasanya terjadi secara tiba-tiba atau bertahap dibandingkan dengan yang sudah tuli sejak lahir.

Suara sendiri adalah getaran yang timbul dari sebuah sumber lalu bergerak melalui udara. Proses mengubah suara sehingga bisa dimengerti oleh otak disebut dengan proses mendengar. Proses mendengar ini terjadi hanya bila seluruh komponen telinga berfungsi dengan normal. Rusaknya salah satu komponen ataupun lebih bisa menyebabkan berkurangnya sampai hilangnya kemampuan mendengar seseorang.

Salah satu penyebab dari adanya gangguan pendengaran adalah cedera telinga yang diakibatkan dari suara keras, pukulan tiba-tiba, tekanan, atau masuknya benda asing ke dalam telinga. Penting untuk diingat bahwa komponen pada telinga sangatlah sensitif dan juga rentan terhadap kerusakan.

Gendang telinga atau yang juga disebut dengan membran timpani adalah jaringan tipis yang berada di antara telinga luar dan juga tengah. Pecahnya atau berlubangnya gendang telinga ini adalah gangguan pendengaran yang umum terjadi karena suara yang terlalu bising, tekanan, serta masuknya benda asing.

Gangguan tersebut juga bisa mengakibatkan infeksi telinga yang perlu segera diobati. Apabila dibiarkan begitu saja, maka infeksi telinga bisa menyebar ke telinga bagian dalam dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah lagi. Infeksi tersebut bahkan bisa menyebar ke otak dan merusak saraf dan jaringan lain walaupun hal itu jarang terjadi. Jenis infeksi telinga lain yaitu penyakit telinga neuritis vestibular dan telinga perenang.

Selain itu, penyakit tertentu juga bisa merusak telinga. Beberapa diantaranya yaitu kolesteatoma, otosklerosis, penyakit Meniere, akustik neuroma, dan herpes zoster otitis. Penyakit otosklerosis biasanya menyerang telinga bagian tengah dan mengganggu fungsi tulang kecil. Di mana penyakit tersebut bisa menyebar ke telinga bagian dalam dan mengakibatkan kondisi yang disebut dengan gangguan pendengaran sensorineural permanen.

Sementara itu, kolesteatoma atau kondisi yang ditandai adanya pertumbuhan sel kulit pada telinga bagian tengah bisa menghancurkan ataupun mengganggu telinga bagian tengah dan juga dalam. Sehingga hal itu bisa menyebabkan hilangnya pendengaran. Apabila tidak segera diobati, kondisi tersebut bisa mengakibatkan kerusakan telinga yang parah.

Kemudian, ada juga penyakit meniere yang terjadi saat cairan pada telinga bagian dalam tidak seimbang. Sehingga hal itu menyebabkan telinga berdenging dan tekanan berlebihan. Kondisi tersebut harus segera ditangani dengan pengobatan yang tepat karena bisa menyebabkan penderitanya tuli total.

Pada kondisi yang umum, cacar ular otitis hanya menyerang saraf wajah, tetapi ada kemungkinan infeksi tersebut juga menyerang saraf yang berada pada telinga bagian dalam. Penderitanya bisa mengalami kehilangan pendengaran dan juga bahkan mendengar suara-suara asing.

Ada lagi penyakit telinga yang disebut dengan neuroma akustik yaitu tumor yang tumbuh pada bagian telinga dalam dan otak. Pertumbuhan tumor tersebut biasanya sangat lambat dan bersifat jinak, sehingga tumor tersebut tidak bersifat kanker.

Akan tetapi, bila tumor itu terus tumbuh, maka bagian telinga yang ada di sekitarnya akan mengalami kerusakan dan berbagai jenis gejala, mulai dari vertigo dan juga hilangnya pendengaran. Tumor ini harus diangkat melalui operasi, tapi tindakan tersebut hanya akan dilakukan dengan menimbang usia pasien dan juga ukuran tumor pada telinga pasien.

Gejala Utama Kerusakan dan juga Penyakit pada Telinga

Selain mempunyai fungsi utama sebagai indera pendengaran, telinga juga memiliki fungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. Oleh sebab itu, seseorang yang menderita cedera ataupun penyakit bisa menyebabkan telinganya rusak, mungkin saja akan mengalami pusing atau vertigo dan mual dengan tingkatan tertentu. Gejala lain bisa meliputi telinga bagian luar cacat, demam, saluran telinga tersumbat, kelumpuhan pada wajah, dan keluarnya cairan telinga yang berbau busuk.

Cara Mengatasi Penyakit Telinga

Jika mengalami gangguan pada telinga, maka solusi terbaik adalah pergi ke dokter THT. Sebab, dokter THT ini akan membantu untuk mengobati berbagai masalah pada telinga. Konsultasi dengan dokter spesialis THT, pastikan untuk memulainya dengan percakapan singkat mengenai gejala penyakit, tingkat keparahan, kapan penyakit tersebut dimulai, dan juga obat yang sudah dikonsumsi oleh pasien untuk menangani penyakit tersebut.

Setelah itu, dokter akan memeriksa kondisi telinga yang terserang penyakit atau mengalami gangguan untuk mengetahui adanya tanda-tanda infeksi. Selain itu, gendang telinga juga akan diperiksa untuk mengetahui adanya lubang yang ada di gendang telinga.

Setelah itu, kemampuan mendengar pasien akan diuji menggunakan garpu tala sederhana. Di dalam beberapa kasus, dokter THT akan merujuk pasien ke audiolog untuk memperoleh hasil yang lebih tepat.

Setelah dokter THT mengetahui kondisi dari telinga pasien, maka dokter akan memberikan semua pilihan pengobatan yang tersedia. Pilihan tersebut adalah obat tetes telinga, penggunaan obat minum, atau operasi, bergantung dengan kondisi telinga dan juga tingkat keparahannya.

Demikian penjelasan mengenai anatomi telinga bagian dalam, bagian luar, bagian tengah, serta penjelasan mengenai berbagai penyakit telinga dan cara menanganinya. Bagi Grameds yang ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang anatomi telinga bagian dalam, kamu dapat membaca buku-buku terkait dengan mengunjungi Gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Umam

sumber:

  • https://www.docdoc.com/id/info/condition/kerusakan-pada-telinga-dan-penyakit-telinga
  • https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-fungsi-dan-anatomi-telinga-bagian-dalam

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya