Penelitian

Contoh Saran dalam Makalah dan Karya Ilmiah

Saran dalam Makalah dan Karya Ilmiah: Pengertian dan Contoh-Contohnya
Written by Qotrun A

Contoh Saran dalam Makalah dan Karya Ilmiah – Apakah kalian sedang mengerjakan tugas makalah kuliah, membuat skripsi, atau karya tulis ilmiah lainnya? Bagi kalian yang sedang mencari contoh saran dalam karya tulis ilmiah, kalian bisa temukan jawabannya di artikel ini.

Selain melakukan penelitian dan kajian, membuat saran wajib ada di dalam sebuah laporan, baik itu makalah, skripsi, tesis, disertasi, jurnal ilmiah, dan dan laporan penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Meskipun kehadiran saran terlihat sepele, ternyata bagian ini merupakan hal yang penting. Ini dikarenakan saran memiliki beberapa tujuan yang akan kita ulas bersama-sama di dalam artikel ini.

Saran biasanya terdapat di bagian akhir atau penutup. Hal ini bertujuan agar para pembaca bisa menganalisa kekurangan yang ada dalam karya tulis ilmiah yang kita buat dan menjadi rujukan untuk perbaikan dalam proses penelitian selanjutnya.

Sebelum mengintip contoh saran dalam makalah dan berbagai karya ilmiah lainnya, kita simak terlebih dahulu pengertian dan tujuan dari saran.

Pengertian Saran dalam Makalah dan Karya Ilmiah

Sebelum mengetahui contoh saran dalam karya tulis ilmiah, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari saran. Saran dalam makalah dan karya ilmiah merupakan bagian yang ada di bab penutup. Bagian ini terletak di akhir paragraf, dengan terlebih dahulu diisi oleh kesimpulan.

Saran dalam makalah dan karya ilmiah berisi tentang pendapat yang dikemukakan sebagai alat pertimbangan dan harapan dapat memberikan perubahan yang baik dan bersifat positif. Saran juga bisa disimpulkan sebagai pendapat seseorang dalam menghadapi suatu persoalan penelitian yang diperbincangkan.

Tidak ada standar baku dan pedoman khusus dalam membuat saran, tetapi pembuatan kalimatnya tidak boleh melebihi dari jumlah kata yang ada di bagian kesimpulan. Jadi, bisa dituliskan sesuai dengan keinginan yang disampaikan oleh penulis. Saran dibuat lebih spesifik berdasarkan penelitian yang akan dilakukan selanjutnya. Ini dikarenakan saran dapat membantu dalam memajukan studi kasus penelitian yang akan datang.

Beberapa literatur juga memiliki pengertian yang berbeda-beda mengenai saran. Nah, kali ini kami akan memberikan tiga pengertian saran menurut beberapa literatur:

  • Vocabulary, saran atau dalam bahasa Inggris “recommendation” merupakan kata benda yang berasal dari bahasa Latin pertengahan “recommend”, yang berarti “pujian” atau “penyajian yang layak”.
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), saran didefinisikan sebagai pendapat (anjuran, usul, dan cita-cita) yang dikemukakan untuk dipertimbangkan.
  • Your Dictionary, rekomendasi artinya: (1) Tindakan merekomendasikan, atau menarik perhatian, seseorang atau sesuatu yang sesuai untuk suatu tujuan; (2) apa pun yang merekomendasikan atau membuat kesan yang menyenangkan; (3) Nasihat.

Tujuan Saran dalam Makalah dan Karya Ilmiah

Sementara itu, tujuan dari saran dimaksudkan untuk koreksi dan evaluasi agar hasil penelitian atau laporan yang dibuatnya pada kesempatan yang akan datang menjadi lebih baik. Jadi, sifat koreksi ini tidak hanya untuk peneliti saja, tetapi bagi calon peneliti yang akan datang, yang melihat kekurangan dalam penelitian sebelumnya. Mereka diharapkan dapat mengkaji atau meneliti ulang demi hasil penelitian yang lebih baik lagi.

Cara Membuat Saran dalam Makalah dan Karya Ilmiah

Nah, setelah kalian mengetahui tentang pengertian dan tujuan dalam makalah dan karya tulis ilmiah, selanjutnya kami akan memberikan informasi mengenai cara membuat saran.

Secara teknis penulisan, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan saat menuliskan saran. Unsur tersebut sebagai berikut.

1. Panjang Pendek Saran

Saran ditulis tidak terlalu panjang, cukup pendek saja, yaitu kurang lebih 200 kata. Penulisan saran memiliki panjang kurang lebih sama dengan panjang kesimpulan.

2. Memuat Harapan

Saran dibuat dengan memenuhi unsur harapan. Harapan di sini adalah keinginan penulis atau peneliti terhadap capaian yang diinginkan. Kalian dapat menggunakan kata-kata yang menarik, seperti “dengan demikian” atau “penulis mengharapkan” agar pembaca merasa sangat senang dan tertarik dengan penelitian yang telah dilakukan.

3. Berisi Rekomendasi

Tidak lupa juga ketika membuat saran kalian juga harus memberikan rekomendasi yang menyatakan tentang penelitian lebih lanjut terkait metode penelitian yang akan digunakan.

4. Terdapat Solusi

Terakhir, saran juga harus berisi solusi agar nantinya pembaca bisa lebih mudah untuk memperbaiki penelitian yang sedang dibacanya. Para pembaca nantinya bisa dengan mudah mengembangkan tema yang kita ambil dalam pembuatan karya tulis itu sendiri.

Itulah beberapa cara penting yang perlu diperhatikan saat membuat saran dalam makalah, skripsi, atau laporan lainnya.

Contoh-Contoh Saran

Setelah mengetahui mengetahui pengertian, tujuan, dan cara pembuatan saran, barangkali apakah kalian masih bingung mengenai bentuk penulisan saran? Langsung saja, berikut contoh saran dalam makalah, skripsi dan laporan lainnya.

1. Saran dalam Makalah

Makalah merupakan sebuah karya tulis yang mengangkat tema tertentu. Fokus tema yang diambil lebih menitikberatkan kepada pengetahuan. Secara teknis penulisan, makalah dibuat secara tersistematis dan memperhatikan kaidah penulisan makalah. Dari segi pengumpulan materi pun juga harus memperhatikan kajian literatur.

Berdasarkan penjelasan yang ada dalam KBBI, makalah diartikan dalam dua pengertian, yakni tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan; karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.

Secara umum, makalah berarti karya tulis bersifat ilmiah yang pembahasannya difokuskan kepada suatu masalah tertentu, telah melalui proses penelitian, observasi, dan riset lapangan secara benar dan aktual. Pembahasan isi masalah dalam makalah berhubungan dengan suatu mata kuliah atau bidang spesialisasi tertentu.

Contoh 1

Pengembangan psikologi sosial seharusnya disosialisasikan kepada seluruh orang tua agar mereka dapat membina dan mengawasi anaknya dengan baik. Tontonan atau apa saja yang mereka akses melalui jaringan internet seharusnya dapat diawasi dengan lebih baik, agar mereka tidak mencontoh hal-hal yang tidak baik.

Contoh 2

Penelitian ini memang belum sempurna dan perlu ditingkatkan untuk keefektivitasan dan pemanfaatan nilai guna GELING (Gembok Anri Maling) dengan menggunakan sensor inti, yaitu dengan menggunakan metode yang digunakan bersifat konseptualisasi.

Contoh 3

Saran yang saya berikan di dalam makalah ini, yaitu objek wisata Telaga Biru Cicerem tidak hanya cukup memerhatikan aspek dari sumber daya manusia (SDM) saja. Selain SDM, pengelola objek wisata juga harus memerhatikan aspek fasilitas yang diberikan kepada pengunjung agar terpuaskan setelah mengunjungi Telaga Biru. Para pengunjung objek wisata tersebut sudah seharusnya diberikan fasilitas yang mumpuni karena telah membayar tiket masuk.

Jika fasilitas yang diberikan oleh pihak pengelola objek wisata kurang, nantinya dikhawatirkan akan menurunkan nilai yang bisa menyebabkan tutup atau bangkrutnya objek wisata tersebut. Pihak pengelola harus membuat fasilitas yang baik seperti musala, toilet, spot foto, dan sebagainya tanpa harus mematok harga untuk menggunakan fasilitas tersebut agar para pengunjung merasa sangat senang.

Contoh 4

Saran dari penulis untuk arahan lebih lanjut, yaitu:

  • Menyelaraskan faktor-faktor yang terlibat dalam proses pembelajaran agar berkelanjutan.
  • Mari kita bersatu membenahi saran dan prasarana yang tidak sesuai dengan proses pembelajaran di sekolah.
  • Gunakan metode pembelajaran yang terbukti di sekolah.

2. Saran dalam Skripsi

Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.

Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya.

Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Namun, istilah skripsi sebagai tugas akhir sarjana hanya digunakan di Indonesia.

Negara lain seperti Australia menggunakan istilah thesis untuk penyebutan tugas akhir dengan riset untuk jenjang undergraduate (S1), postgraduate (S2), Ph.D. dengan riset (S3), dan disertation untuk tugas riset dengan ukuran yang kecil, baik undergraduate (S1) atau postgraduate (pascasarjana). Skripsi di Indonesia untuk jenjang S1, tesis untuk jenjang S2, dan disertasi untuk jenjang S3.

Contoh 1:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penelitian aspirasi karier tidak dipengaruhi oleh regulasi diri anak. Hal ini karena pemilihan aspirasi karier pada anak-anak adalah gejala sosial yang kompleks. Selain faktor internal anak, aspirasi karier pada anak-anak juga dipengaruhi oleh faktor eksternal (Bandura, 1986). Faktor eksternal itu antara lain sikap orang tua dan guru tentang stereotip gender (Shinta, 2012).

Apabila orang tua dan guru bersikap stereotip gender, anak juga cenderung bersikap stereotip gender, termasuk pilihan aspirasi kariernya. Agar orang tua tidak stereotip gender, hal-hal yang perlu dilakukan antara lain anak diajak melakukan kegiatan yang sifatnya stereotip yang berlawanan dengan stereotip gender dan diajarkan untuk netral.

Sebagai contoh anak perempuan diajak bermain pasar-pasaran (stereotip gender). Melakukan olahraga atau beladiri (berlawananan dengan stereotip gender) dan membaca (netral). Selain itu, orang tua hendaknya tidak membanding-bandingkan anak dengan anak lain. Tujuannya adalah agar regulasi diri anak yang bersifat internal lebih cepat terbentuk. Saran untuk guru adalah dalam hal metode mengajar.

Guru hendaknya memperkenalkan figur-figur yang stereotip dan yang berlawanan dengan stereotip gender. Sebagai contoh, guru menyandang perawat perempuan dan perawat laki-laki. Perawat tersebut diminta untuk menjelaskan tugas-tugasnya. Hal ini dilakukan untuk tujuan memperkenalkan karier pada anak.

Sumber:

Elisa. 2014. Hubungan Antara Regulasi Diri Eksternal dengan Aspirasi Karier Stereotip Gender Pada Siswa Kelas 1 SD di Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Contoh 2:

Dikarenakan keterbatasan peneliti, hasil penelitian pada variabel risiko masih bias, karena dalam pengambilan sampel yang digunakan adalah responden yang sudah menggunakan mobile banking. Bagi perbankan yang menyediakan layanan mobile banking, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk pihak bank dalam meningkatkan layanan mobile banking melalui peningkatan kemudahan, kepercayaan, dan menekan tingkat risiko, sehingga nasabah dapat lebih berminat menggunakan layanan tersebut.

Untuk peneliti selanjutnya terkait minat nasabah menggunakan mobile banking perlu melihat faktor-faktor lain atau mengembangkan lebih banyak variabel independen, misalnya iklan, kualitas, pengetahuan tentang mobile banking dan lain sebagainya, serta melibatkan banyak responden dalam melakukan penelitian yang dapat memengaruhi minat nasabah.

Sumber:

Bagastia, Mohamad Irfan, 2018. Pengaruh Kemudahan, Kenyamanan, dan Risiko terhadap Minat Nasabah Menggunakan Mobile Banking dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Nasabah Bank BRI Syariah Semarang). Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

3. Saran dalam Laporan

Saat berbicara tentang laporan, konteksnya dapat lebih luas. Laporan yang dimaksud bisa reportase, percobaan kimia sederhana, akuntansi keuangan, dan masih banyak banyak lagi. Namun, konteks laporan dalam hal ini adalah laporan tugas sekolah atau kuliah.

Jadi, laporan juga termasuk dalam karya ilmiah karena data yang dilaporkan diambil berdasarkan hasil penelitian, laporan pandangan mata, dan olah data dari peneliti.

Contoh 1:

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, ada beberapa saran yang dapat disampaikan, yaitu:

1. Bagi Sekolah

Sekolah perlu mengambil langkah atau memikirkan solusi yang terbaik agar siswa tidak menyalahgunakan perkembangan IPTEK. Kerjasama yang baik dengan lingkungan perlu ditingkatkan lagi, mengingat siswa SMA N 1 Seyegan setelah pulang sekolah sering “nongkrong” di rumah sekitar sekolah. Sekolah perlu membina hubungan yang harmonis antara pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat.

2. Bagi Siswa

Jangan terpengaruh dengan perilaku negatif dalam pergaulan. Pada saat mengikuti pembelajaran sosiologi, siswa diharapkan lebih serius dan memperhatikan.

3. Bagi Guru

  • Guru sosiologi sebaiknya lebih aktif berkomunikasi dengan siswa agar siswa lebih merasa berani untuk bertanya ataupun sekadar menyampaikan permasalahan yang dihadapi.
  • Guru sosiologi sebaiknya membuat program-program khusus dalam rangka mensukseskan pendidikan karakter di SMA N 1 Seyegan seperti membuat acara di luar jam pelajaran yang dapat menumbuhkan karakter-karakter yang diinginkan oleh siswa.
  • Karakter-karakter yang ingin ditanamkan dalam diri siswa dimana telah tercantum dalam RPP dan Silabus sebaiknya dibuat target pencapaian agar pelaksanaan pendidikan karakter melalui pembelajaran sosiologi benar-benar terpantau dengan baik.
  • Guru harus bisa menjadi teladan bagi siswanya. Tingkah laku guru akan selalu menjadi sorotan. Guru di sekolah sering memberikan nasihat kepada siswa, alangkah baiknya kalau diimbangi dengan memberikan contoh yang baik agar menjadi panutan siswa, sehingga segala yang disampaikan guru akan lebih dapat diterima oleh siswa. Keteladanan yang dapat diberikan guru contohnya adalah dalam hal penampilan, tingkah laku, perhatian atau kepedulian, dan lain sebagainya.

Contoh 2:

Dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan rekomendasi KPI dan stasiun TV Indonesia berdasarkan fenomena yang peneliti peroleh di lapangan. Sebagai KPI lembaga penyiaran hendaknya memberikan acuan yang jelas terhadap pasal-pasal yang masih sulit diterapkan di P3SPS. Produk karet mempersulit penyiar untuk menerapkan artikel mereka dan menyebabkan kesalahpahaman. Misalnya, menurut pernyataan tim QC Indosiar, mereka mengeluh produk karet terlalu banyak dan sulit diterapkan. Indikator kinerja utama harus memberikan batasan yang jelas dan lebih spesifik untuk penerapannya dalam produksi program televisi.

Ketika implementasi P3SPS menemui kendala, KPI juga diharapkan dapat memberikan solusi bagi TV. KPI dan lembaga penyiaran harus duduk dan mendiskusikan masalah yang dihadapi P3SPS, terutama sensor. Ketika sensor fisik menjadi perbincangan dan kritikan penonton, KPI cenderung berargumen bahwa mereka bukan lembaga sensor. Memang benar KPI bukan lembaga review, tapi pelaksanaan review sendiri berdasarkan P3SPS yang dikeluarkan KPI. Jika memang ada aplikasi yang tidak sesuai, KPI harus berniat memberikan komentar kepada penyiar dan mengevaluasi P3SPS itu sendiri.

Bagi stasiun TV Indonesia diharapkan dapat memperdalam pemahaman tentang P3SPS sehingga dapat memahami hal-hal yang berkaitan dengan penyiaran sesuai dengan aturan tertulis di lapangan. Pendalaman materi P3SPS juga dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi KPI berdasarkan apa yang terjadi selama proses produksi TV. Akan lebih baik lagi jika landasan yang diperoleh melalui pengalaman dipadukan dengan pemahaman tentang P3SPS untuk meningkatkan kualitas produsen.

Selain itu, televisi harus dibuka untuk tujuan penelitian. Tentu, penolakan perusahaan juga menjadi kendala bagi peneliti untuk melengkapi data. Penelitian ini tidak hanya untuk kepentingan peneliti, tetapi juga untuk kepentingan semua pihak yang berkepentingan. Misalnya untuk KPI, kajian ini dapat digunakan untuk mengevaluasi KPI saat mensosialisasikan P3SPS kepada lembaga penyiaran.

Itulah beberapa contoh saran dalam karya tulis ilmiah, beserta dengan beberapa cara pembuatannya. Sangat mudah sekali membuatnya jika kalian mengikuti langkah di atas dengan baik dan benar. Semoga dengan membaca artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih!

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

BACA JUGA:

About the author

Qotrun A