Kuliah

Pengertian Wawancara: Jenis, Teknik, dan Fungsinya

Pengertian wawancara – Wawancara adalah salah satu teknik yang sering digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data dari seseorang atau kelompok orang. Wawancara dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, dan dapat dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang yang disebut interviewer.

Wawancara banyak digunakan dalam berbagai situasi, seperti dalam proses rekrutmen kerja, penelitian, atau studi kasus. Tujuan dari wawancara bisa bermacam-macam, misalnya untuk mengetahui latar belakang seseorang, mengklarifikasi informasi yang telah diperoleh sebelumnya, atau untuk mengetahui pandangan atau pendapat seseorang tentang suatu hal.

Dalam proses wawancara, interviewer bertugas untuk menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus disusun dengan baik agar dapat mengungkap informasi yang diinginkan dan tidak menyinggung perasaan atau kepentingan responden.

Selain itu, interviewer juga harus mempersiapkan diri dengan baik agar dapat menjalankan wawancara dengan lancar. Hal ini bisa dilakukan dengan membaca latar belakang responden sebelum wawancara, menyiapkan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan wawancara, dan mempersiapkan diri untuk menanggapi setiap jawaban yang diberikan oleh responden.

Dari segi responden, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar wawancara berjalan lancar. Pertama, sebaiknya datang tepat waktu dan mempersiapkan diri dengan baik. Kedua, jawab pertanyaan yang diajukan dengan jujur dan jelas. Ketiga, jangan takut untuk bertanya kepada interviewer jika ada hal yang tidak dipahami.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut tentang wawancara, maka kamu bisa simak artikel ini sampai selesai, Grameds.

Pengertian Wawancara

pixabay

Wawancara merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengumpulkan informasi atau data dari seseorang atau kelompok orang. Namun, agar wawancara dapat berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang maksimal, diperlukan persiapan yang matang dari kedua belah pihak, yaitu interviewer dan responden.

Istilah “wawancara” berasal dari bahasa Inggris “interview”, yang secara harfiah berarti “bertemu antara dua orang untuk bertukar informasi atau ide”.

Wawancara adalah proses di mana seseorang (yang disebut pewawancara) bertanya kepada orang lain (yang disebut calon yang diwawancara) dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dan mengevaluasi kecocokan seseorang untuk posisi pekerjaan, program studi, atau kegiatan lainnya. Wawancara bertujuan untuk mengungkap informasi lebih lanjut tentang seseorang melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.

Dalam wawancara kerja, pewawancara biasanya akan menanyakan pertanyaan tentang latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, kemampuan, sikap, dan kepribadian seseorang. Pewawancara juga mungkin akan menanyakan pertanyaan yang lebih spesifik tentang kemampuan yang diperlukan untuk posisi tersebut, seperti kemampuan menggunakan program komputer tertentu atau mengelola proyek.

Wawancara juga dapat digunakan dalam konteks penelitian, di mana seorang peneliti menanyakan pertanyaan kepada responden dengan tujuan untuk mengumpulkan data dan memahami fenomena yang sedang diteliti. Dalam hal ini, pertanyaan yang diajukan biasanya lebih terfokus pada masalah yang sedang diteliti dan lebih bertujuan untuk mengumpulkan informasi daripada mengevaluasi kecocokan seseorang.

Ada beberapa jenis wawancara yang dapat digunakan, termasuk wawancara struktural, wawancara tidak struktural, dan wawancara kompetensi. Wawancara struktural adalah wawancara yang menggunakan pertanyaan yang sama untuk setiap calon, sedangkan wawancara tidak struktural lebih fleksibel dan memungkinkan pewawancara untuk mengikuti alur pembicaraan yang terjadi secara alami. Wawancara kompetensi adalah wawancara yang fokus pada kemampuan seseorang dan bagaimana mereka menggunakan kemampuan tersebut dalam situasi nyata.

Wawancara juga dapat dilakukan secara langsung, melalui telepon, atau melalui video conference. Dalam wawancara langsung, pewawancara dan calon bertemu secara langsung di sebuah ruangan. Dalam wawancara telepon, pewawancara dan calon tidak bertemu secara langsung tetapi berkomunikasi melalui telepon. Dan dalam wawancara video conference, bisa dikatakan sebagai salah satu teknik yang sering digunakan dalam proses penelitian.

Secara umum, wawancara merupakan proses dimana seseorang (yang disebut pewawancara) bertanya kepada seseorang lain (yang disebut responden) tentang informasi atau pandangan mereka mengenai suatu topik tertentu. Tujuan dari wawancara ini bervariasi, mulai dari mengumpulkan informasi untuk penelitian, mengadakan seleksi calon karyawan, hingga mencari tahu lebih dalam tentang minat dan kemampuan seseorang.

Ada beberapa jenis wawancara yang sering digunakan, seperti wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur.

Dalam melakukan wawancara, pewawancara harus memperhatikan beberapa hal agar proses wawancara berjalan lancar. Pewawancara harus memperlakukan responden dengan hormat dan tidak mengganggu privasi mereka. Pewawancara juga harus mempersiapkan pertanyaan yang tepat agar dapat mengumpulkan informasi yang berkualitas.

Supaya kita mengetahui lebih jauh lagi tentang wawancara, maka pada pembahasan selanjutnya kita akan membahas tentan jenis-jenis wawancara. Jadi, tetap simak artikel ini sampai akhir, Grameds.

Jenis-Jenis Wawancara

pixabay

Wawancara adalah salah satu teknik yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Wawancara merupakan suatu cara mengumpulkan data dengan bertanya langsung kepada responden tentang masalah yang sedang diteliti. Wawancara dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari wawancara terstruktur, wawancara tidak terstruktur hingga wawancara semi-terstruktur. Berikut ini penjelasan lengkap tentang jenis-jenis wawancara.

1. Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur adalah wawancara yang menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sama untuk semua responden. Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah disusun sebelumnya dan tidak dapat diubah-ubah saat wawancara berlangsung. Dengan demikian, wawancara terstruktur memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang dapat dibandingkan dengan mudah.

Namun, kekurangan dari wawancara terstruktur adalah bahwa pertanyaan-pertanyaan yang disusun sebelumnya mungkin tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya diinginkan oleh responden, sehingga data yang diperoleh mungkin tidak akurat.

2. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang tidak menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang sama untuk semua responden. Pertanyaan-pertanyaan dapat berubah-ubah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh responden. Dengan demikian, wawancara tidak terstruktur memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang lebih akurat karena dapat menyesuaikan pertanyaan sesuai dengan apa yang sebenarnya diinginkan oleh responden.

Namun, kekurangan dari wawancara tidak terstruktur adalah bahwa data yang diperoleh mungkin sulit dibandingkan dengan data yang diperoleh dari responden lain karena pertanyaan yang diajukan tidak sama.

3. Wawancara Semi-Terstruktur

Selain itu, ada juga wawancara semi-terstruktur yang merupakan gabungan dari wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara semi-terstruktur telah disusun sebelumnya, namun dapat diubah-ubah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh responden. Dengan demikian, wawancara semi-terstruktur memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang lebih akurat dan juga memudahkan dalam perbandingan data.

Jenis Wawancara Berdasarkan Pelaksanaannya

Selain itu, wawancara juga bisa dibagi berdasarkan pelaksanaannya. Berikut adalah beberapa jenis wawancara berdasarkan pelaksanaannya:

1. Wawancara panel

Wawancara panel merupakan jenis wawancara yang dilakukan oleh sekelompok orang, biasanya terdiri dari beberapa orang yang terlibat dalam proses rekrutmen. Tujuannya adalah untuk memperoleh pandangan yang lebih luas dan mengevaluasi peserta wawancara dari berbagai sudut pandang.

2. Wawancara individual

Wawancara individual merupakan jenis wawancara yang dilakukan oleh satu orang saja, biasanya oleh HRD atau supervisor yang akan bekerja sama dengan calon karyawan. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kecocokan calon karyawan dengan posisi yang dilamar.

3. Wawancara telepon

Wawancara telepon merupakan jenis wawancara yang dilakukan melalui telepon. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi yang diperlukan dari calon karyawan tanpa harus bertemu langsung. Wawancara telepon biasanya digunakan untuk mengevaluasi calon karyawan yang tinggal di luar kota atau negara.

4. Wawancara video

Wawancara video merupakan jenis wawancara yang dilakukan melalui video call, seperti Skype atau Zoom. Tujuannya adalah sama dengan wawancara telepon, yaitu untuk memperoleh informasi yang diperlukan dari calon karyawan tanpa harus bertemu langsung.

Dalam artikel ini, bukan hanya dijelaskan tentang pengertian dan teknik wawancara, melainkan akan dibahas juga teknik-teknik wawancara. Lalu, apa saja teknik-teknik wawancara secara umum?

Teknik Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik yang sering digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian atau mengadakan seleksi calon karyawan. Wawancara memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi secara langsung dari sumbernya, yaitu responden atau calon karyawan. Namun, agar wawancara dapat memberikan hasil yang baik dan bermanfaat, perlu ada beberapa teknik yang harus diperhatikan.

1. Pemilihan responden atau calon karyawan harus tepat sasaran

Pemilihan responden atau calon karyawan yang tidak tepat sasaran dapat menyebabkan hasil yang tidak representatif. Selain itu, pemilihan responden atau calon karyawan harus dilakukan dengan cara yang tidak diskriminatif, sehingga tidak ada kecurangan dalam pemilihan.

2. Persiapan wawancara harus dilakukan dengan baik

Persiapan wawancara meliputi pembuatan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden atau calon karyawan, serta pembuatan skenario wawancara. Daftar pertanyaan harus disusun dengan baik agar tidak terjadi kebingungan saat wawancara berlangsung, sedangkan skenario wawancara harus dibuat agar wawancara dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

3. Memperhatikan Beberapa Hal dalam Wawancara

Saat melakukan wawancara, perlu diperhatikan beberapa hal agar wawancara berlangsung dengan baik. Pertama, wawancara harus dilakukan dengan cara yang santun dan tidak menyinggung perasaan responden atau calon karyawan. Kedua, wawancara harus dilakukan dengan cara yang membuat responden atau calon karyawan merasa nyaman dan tidak tertekan. Ketiga, wawancara harus dilakukan dengan cara yang membuat responden atau calon karyawan merasa terlibat secara aktif dalam proses wawancara.

Keempat, setelah wawancara selesai, perlu dilakukan analisis terhadap hasil wawancara. Analisis hasil wawancara dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengelompokkan data yang diperoleh dari wawancara, kemudian menarik kesimpulan dari data tersebut. Analisis hasil wawancara harus dilakukan dengan cara yang objektif dan tidak memihak, sehingga hasilnya dapat dipercaya.

Dengan mengikuti teknik-teknik di atas, diharapkan wawancara dapat berjalan dengan baik. Jadi, apakah kamu pernah mengikuti beberapa teknik wawancara yang sudah dijelaskan di atas?

Fungsi dan Tujuan Wawancara

Wawancara adalah suatu proses yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang seseorang dengan cara bertanya dan mendengarkan jawabannya. Wawancara biasanya digunakan dalam proses rekrutmen atau seleksi kerja, namun juga dapat digunakan dalam berbagai situasi lain, seperti riset, jurnalisme, atau terapi.

Tujuan utama dari wawancara adalah untuk memperoleh informasi yang berguna tentang seseorang, seperti kemampuan, pengalaman, dan minat. Dengan menggunakan wawancara, pihak yang melakukannya dapat menilai apakah seseorang cocok untuk posisi atau tugas yang ditawarkan, atau apakah seseorang memiliki kualitas yang diinginkan untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas.

Dalam proses rekrutmen atau seleksi kerja, wawancara biasanya dilakukan oleh perusahaan atau instansi yang akan merekrut karyawan baru. Wawancara ini biasanya dilakukan oleh HRD (Human Resource Development) atau oleh orang yang akan bertanggung jawab terhadap posisi yang ditawarkan. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menentukan apakah seseorang cocok untuk posisi yang ditawarkan atau tidak, sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan oleh perusahaan.

Selain itu, wawancara juga dapat digunakan dalam berbagai situasi lain, seperti riset, jurnalisme, atau terapi. Dalam riset, wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang seseorang atau suatu kelompok orang, dengan tujuan untuk mengetahui pandangan, sikap, atau pengalaman mereka terhadap suatu masalah atau isu. Dalam jurnalisme, wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang seseorang yang akan ditulis dalam sebuah artikel atau laporan. Dan dalam terapi, wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang masalah yang dihadapi oleh seseorang, dengan tujuan untuk membantu mereka mengatasi masalah tersebut.

Kesimpulan 

Secara umum, wawancara merupakan suatu proses yang sangat berguna untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau suatu kelompok. Wawancara adalah suatu proses di mana seorang atau sekelompok orang mengeksplorasi dan mengumpulkan informasi dari seseorang dengan tujuan tertentu. Wawancara biasanya dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh informasi yang diinginkan.

Wawancara dapat digunakan dalam berbagai konteks, termasuk penelitian, rekrutmen kerja, evaluasi, dan lain-lain. Wawancara juga dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, dan dapat dilakukan secara individu atau kelompok.

Berdasarkan uraian artikel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah proses yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang untuk mengumpulkan informasi tentang seseorang atau sekelompok orang lain. Wawancara dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti mengumpulkan data untuk penelitian, mengumpulkan informasi tentang seseorang untuk keperluan rekrutmen atau pemilihan karyawan, atau untuk mengumpulkan informasi tentang seseorang untuk keperluan lainnya.

Wawancara dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, dan dapat menggunakan pertanyaan terstruktur atau tidak terstruktur. Wawancara biasanya dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui lebih lanjut tentang seseorang, termasuk latar belakang, pengalaman, kemampuan, dan kepribadian seseorang.

Nah, Grameds, artikel kita seputar pengertian wawancara telah selesai, setelah mengetahui apa itu wawancara baik secara umum ataupun spesifik, jenis-jenis wawancara berdasarkan pelaksanaanya, dan teknik melakukan wawancara, apa sobat Grameds merasa mendapatkan pengetahuan yang baru? Atau sobat Grameds mulai memiliki ketertarikan untuk mempelajari hal-hal terkait cara berkomunikasi seperti wawancara untuk melakukan riset atau sekedar mengumpulkan data dan informasi?

Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas, turut serta dalam memberi pengetahuan dan informasi, maka dari itu Gramedia menghadirkan buku-buku yang dapat menambah pengetahuan dan informasi yang para pembaca butuhkan.

Jika sobat Grameds tertarik dan ingin mempelajari lebih lanjut dan lebih jauh lagi terkait metode wawancara dan teknik yang perlu dilakukan dalam melakukan wawancara, maka Gramedia.com siap menemani dan mengisi bacaan kalian dengan buku-buku yang tersedia di Gramedia. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Reksa

Rujukan:

  • https://info.populix.co/articles/wawancara-adalah/
  • https://www.bola.com/ragam/read/4506307/pengertian-bentuk-jenis-tujuan-fungsi-dan-tips-melakukan-wawancara-yang-baik
  • https://katadata.co.id/agung/berita/62b946f7b5ab9/wawancara-adalah-salah-satu-upaya-mencari-informasi-ini-penjelasannya
  • https://arenalomba.com/pengertian-wawancara/

About the author

Nanda Akbar Gumilang