Kuliah

Pengertian Study Plan Hingga Contoh Study Plan

Contoh study plan – Melanjutkan studi ke luar negeri merupakan impian banyak orang. Bahkan, saat ini sudah ada banyak jalur yang bisa dilakukan untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Salah satunya adalah jalur beasiswa yang bisa digunakan untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke luar negeri.

Tak bisa dimungkiri jika saat ini banyak lembaga pendidikan yang membuka jalur penerimaan dengan sistem beasiswa. Dan hal tersebut disambut begitu positif serta antusias oleh mereka yang sudah memiliki mimpi untuk bersekolah di luar negeri.

Tentunya untuk bisa mendapatkan beasiswa sekolah di luar negeri juga terdapat beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi oleh para peminatnya, salah satunya adalah adanya study plan.

Study plan sendiri menjadi salah satu jenis dokumen penting yang diminta untuk berbagai aplikasi beasiswa di luar negeri. Di mana dokumen study plan bisa menjadi bukti jika pihak yang bersangkutan memang benar-benar serius serta bisa menjadi bukti rencana dalam studi akademik.

Membuat study plan memang awalnya membingungkan dan bahkan mungkin sebagian orang belum memiliki bayangan rencana yang jelas. Nah, karena hal tersebutlah dalam artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai study plan yang bisa kalian baca dan dijadikan sebagai pedoman.

Apa Itu Study Plan?

Sebelum kita mempelajari tentang study plan secara lebih dalam lagi. Hal pertama yang akan kita pelajari bersama adalah pengertian dari study plan. Di awal penjelasan telah ada ulasan singkat dari pengertian study plan. Namun, pada poin ini akan dijelaskan lebih luas terkait dengan pengertian study plan yang menjadikan kalian lebih tahu lagi.

Secara mudahnya study plan adalah salah satu dokumen yang biasanya dibutuhkan oleh aplikasi beasiswa internasional. Dokumen study plan akan berisikan tentang penjabaran tujuan pendidikan serta rencana untuk bisa mencapai tujuan tersebut.

Meski begitu tidak semua beasiswa internasional menjadikan study plan sebagai syarat wajibnya. Sebagai contoh jenis beasiswa yang menggunakan study plan sebagai syarat adalah LPDP. Lalu, ada juga beberapa universitas yang menjadikan study plan sebagai ketentuan syarat pendaftaran pada jalur mandiri atau jalur non beasiswa.

Poin Penting Yang Ada di Dalam Study Plan

Study plan menjadi salah satu dokumen yang kerap dijadikan sayarat pada aplikasi beasiswa internasional hingga pendaftaran universitas luar negeri pada jalur mandiri. Tentunya kalian juga harus tahu jika di dalam dokumen study plan terdapat beberapa poin penting.

Layaknya dokumen pada umumnya, study plan juga memiliki poin penting yang harus ada. Nah, agar kalian tidak merasa bingung apa saja poin penting yang ada di dalam dokumen study plan, maka penjelasan di bawah ini akan lebih membantu.

  1. Nama lengkap
  2. Pendidikan terakhir yang pernah diampu
  3. Pencapaian yang selama ini didapatkan
  4. Garis besar tujuan pembelajaran dan jadwal tugas (jika ada)
  5. Hasil yang diharapkan dari penelitian
  6. Tujuan akademik di masa depan
  7. Kebiasaan belajar
  8. Kelebihan
  9. Kelemahan lengkap dengan cara mengatasinya

Kesalahan Yang Kerap Muncul di Study Plan

pixabay

Meskipun study plan saat ini sudah seperti dokumen umum yang dipergunakan dalam aplikasi beasiswa maupun pendaftaran universitas luar negeri jalur mandiri, tetapi tak jarang pula masih ada orang yang kerap membuat keasalan pada dokumen study plan.

Tak bisa dimungkiri jika kesalahan tersebut bisa menjadikan kegagalan kepada mereka yang bersangkutan. Secara garis besar permasalahan yang kerap terjadi pada dokumen study plan adalah sebagai berikut.

1. Memilih Universitas Yang Dituju Berdasarkan Rangking

Tak bisa dimungkiri jika setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda ketika sedang memilih suatu universitas. Di mana kalian juga bisa mencoba memilih universitas berdasarkan berdasarkan rangking dan hal tersebut juga sangat wajar untuk dilakukan saat ini.

Akan tetapi, sebaiknya hindari untuk menuliskan secara terang-terangan pada esai study plan. Dibandingkan menuliskan secara terus terang jika kalian memilih universitas tersebut berdasarkan dengan rangking, kalian bisa mencoba untuk menggunakan kata lain yang lebih jelas lagi.

Misalnya kalian bisa mencoba untuk menuliskan jika memilih universitas tersebut karena reputasi yang dimilikinya, baik itu dari segi sistem pembelajaran, akreditasi kampus, program yang diadakan oleh kampus tersebut dan lain sebagainya.

Hal ini akan membantu kalian lebih terlihat jika telah melakukan research terlebih dahulu ke universitas tersebut sebelum akhirnya memutuskan untuk memilihnya.

2. Menulis Alasan Alasan Memilih Universitas dan Jurusan Secara Tidak Jelas

Pada bagian ini kalian perlu bertanya kepada diri sendiri terlebih dahulu. Apa yang menjadikan kalian yakin dengan universitas serta jurusan yang akan dijadikan pilihan. Daripada kalian menuliskan alasan tentang memilih universitas tersebut karena impian pribadi.

Akan lebih baik jika kalian menjabarkan penjelasan tersebut seperti menceritakan tentang kurikulum, jurusan hingga fasilitas yang ada di dalam universitas tersebut memang bisa memberikan dorongan yang cukup besar terhadap potensimu. Tak ada salahnya jika kalian mengkaitkan jurusan dengan tujuanmu.

3. Banyak Typo

Hal yang kerap terjadi pada saat membuat study plan adalah tidak membaca ulang. Walaupun terkesan membosankan dan kalian mungkin merasa jika tulisan yang dibuat sudah bagus, kalian juga wajib memastikan beberapa hal penting yang bisa dilakukan dengan cara membaca ulang. Misalnya seperti kondisi typo dan grammar.

Typo bisa terjadi karena salah mengeja kata atau tanda baca yang kurang tepat. Hal ini juga bisa terjadi pada grammar yang perlu dipertimbangkan dalam penulisannya. Dimana kedua hal tersebut memang tampak krusial sekali hingga kalian harus tetap membaca kembali tulisan study plan yang telah dibuat. Selain itu, tak ada salahnya meminta bantuan orang lain untuk membantu mengoreksi ulang, sebab tak jarang mengoreksi tulisan pribadi memang bukan pekerjaan yang mudah.

 

Tips Menulis Study Plan

Setelah sebelumnya kita tahu apa saja kesalahan yang kerap dilakukan oleh para pembuat study plan. Selanjutnya, kita akan mempelajari apa saja tips-tips yang digunakan untuk membuat study plan.

Penting bagi kalian untuk tahu tips-tips ini sebelum membuat study plan, khususnya bagi yang belum pernah membuat study plan. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa tips yang bisa kalian gunakan ketika membuat study plan.

1. Berikan Penjelasan Tentang Tujuan Utama Pendidikan Yang Akan Dilakukan

Hal pertama yang bisa kalian tuliskan pada study plan adalah bagaimana kalian menjelaskan tentang tujuan utama dari mendapatkan beasiswa tersebut. Kalian bisa mencoba untuk menceritakan tentang jurusan yang diinginkan. Sebagai contohnya adalah ketika kalian ingin belajar bisnis di Inggris, maka kalian harus tahu bagaimana tujuan utama yang kalian inginkan.

Selain itu, jelaskan juga apa saja permasalahan bisnis yang ada di Indonesia serta di negara Inggris. Apa saja hal yang bisa dilakukan dan juga bagaimana rencana kalian untuk menghadapi permasalahan tersebut. Dengan begitu, kalian bisa menjelaskan tujuan utama dari pendidikan yang sesuai dengan jurusan serta tempat yang ingin dituju untuk belajar.

2. Jelaskan Alasan Kenapa Memilih Universitas Tersebut

Kedua adalah menjelaskan kenapa kalian memilih universitas tersebut. Dimana pada aplikasi beasiswa biasanya kalian wajib mengisi perguruan tinggi tujuan. Oleh karena itu kalian juga harus bisa menjelaskan dengan baik kenapa memilih universitas tersebut.

Sebagai contohnya adalah ketika kalian ingin mengambil jenjang pendidikan di salah satu universitas yang ada di Amerika Serikat. Kalian juga harus menjelaskan kenapa jurusan yang kalian pilih harus ditempuh pada universitas tersebut.

Apa relevansinya terhadap pencapaian serta tujuan yang ingin kalian raih dan lain sebagainya. Kalian juga harus bisa menemukan apa hubungan universitas serta jurusan dan juga masa depan kalian kedepannya.

 

3. Lakukan Riset

Sebelum kalian memilih perguruan tinggi dan negara tujuan untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya. Kalian juga harus melakukan cukup riset terdahulu. Riset ini dilakukan agar pilihan yang kalian buat bisa lebih tepat dan tidak sia-sia.

Kalian bisa menyesuaikan kemampuan yang dimiliki dengan bagaimana nilai yang harus dipenuhi pada universitas yang dituju. Selain itu kalian juga harus melakukan riset terhadap jurusan yang ada di dalam universitas tersebut. Apakah jurusan yang ada di universitas tersebut sudah sesuai dengan tujuan kalian.

Pastikan juga jurusan tersebut memiliki akreditasi baik di universitas tersebut. Tak ada salahnya untuk membandingkan dengan jurusan yang sama di universitas lainnya.

Riset seperti ini memang perlu dilakukan agar kalian tidak salah mengambil langkah, baik itu jurusan, universitas hingga negara yang ingin dijadikan tujuan belajar berikutnya.

4. Persempit Riset Yang Sudah Dilakukan

Selain melakukan riset, kalian juga masih harus melakukan riset kembali namun dipersempit dan lebih serius. Hal ini penting agar kalian tahu mana tujuan terbaik yang ingin dipilih. Mulai dari jurusan, universitas hingga negara yang akan dituju.

Pilihlah sesuai dengan minat dan kemampuan kalian yang diimbangi dengan berbagai riset yang dilakukan. Tak ada salahnya untuk menari rekomendasi dari para ahli seperti dosen agar bisa lebih tahu peluang dan kemungkinan agar bisa menempuh jenjang pendidikan yang ingin kalian tuju.

5. Ceritakan Bagaimana Studi Yang Dilakukan Bisa Memberikan Manfaat

Terakhir, kalian bisa mencoba untuk menceritakan tujuan melakukan study tersebut. Mulai dari jurusan serta tujuan lain yang akan bermanfaat. Misalnya adalah tentang permasalahan yang ada di Indonesia bisa diselesaikan dengan tujuan kalian belajar.

Apakah tujuan dari belajar tersebut bisa membantu orang lain dan lain sebagainya. Dengan begitu, kalian bisa lebih percaya diri serta study plan yang kalian buat bisa lebih tersusun secara sistematis dan terstruktur.

Contoh Study Plan

Setelah kita mempelajari bersama tentang study plan, rasanya tidak lengkap jika kita tidak tahu secara langsung tentang contoh study plan. Nah di akhir pembahasan ini akan berfokus pada contoh study plan. Dimana contoh study plan adalah untuk beasiswa LPDP.

LPDP sendiri adalah singkatan dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan. Secara mudahnya LPDP adalah sebuah lembaga yang berada dibawah pengawasan tiga kementerian. Mulai dari Kemenkeu, Kemendikbud dan Kemenag.

Program beasiswa dari LPDP hanya ada dua yaitu untuk jenjang pendidikan program Magister atau S2 serta jenjang pendidikan Doktor atau S3. Dimana beasiswa tersebut berlaku untuk universitas yang ada di dalam maupun di luar negeri. Nah dari penjelasan tersebut bisa diartikan jika LPDP tidak menyediakan program beasiswa untuk jenjang pendidikan Sarjana atau S1.

Maksimal masa studi pada program Magister yang menggunakan beasiswa LPDP adalah dua tahun dan untuk program Doktor adalah 4 tahun. Jika melebihi batas waktu yang telah ditentukan, maka akan ada penalti bagi para pelaksana beasiswa tersebut.

Beasiswa LPDP sendiri memiliki tujuan untuk mendukung ketersediaan SDM di Indonesia yang berpendidikan serta berkualitas, memiliki jiwa kepemimpinan sehingga mampu memberikan efek yang baik kepada masyarakat secara luas dan bangsa di masa depan.

Oleh karena itu mereka yang berhasil mendapatkan kepercayaan dan kesempatan dari LPDP adalah mereka yang sudah diseleksi terlebih dahulu dengan beberapa tahapan serta akan melakukan studi lanjutan Magister ataupun doctor yang dibiayai oleh LPDP, baik itu untuk universitas dalam maupun luar negeri.

Sedangkan untuk contoh dari study plan LPDP adalah sebagai berikut ini.

Rencana Studi

Calon Penerima Beasiswa LPDP

  1. Latar Belakang dan Motivasi

Salah satu tantangan terbesar yang ada di Indonesia merupakan transportasi. Bukan hanya dituntut untuk bisa membuat sistem transportasi yang sudah terintegrasi secara modern agar bisa memudahkan sistem mobilitas penduduk saja. Namun Indonesia juga perlu memikirkan aspek keselamatan dari sistem transportasi yang dimilikinya. Baik itu existing ataupun yang akan dibuat.

Sejauh yang saya amati selama ini, kebijakan ataupun program yang dilakukan sebagai bentuk solusi terkait dengan permasalahan keselamatan transportasi memang lebih banyak terfokus terhadap aspek teknis saja. Pertimbangan faktor manusia masih belum menjadi prioritas dalam hal ini. Dimana hal tersebut juga menjadi sesuatu yang bisa dimaklumi karena praktisi dan akademisi pada bidang human factors masih begitu sedikit.

Hal ini juga menjadikan otoritas terkait masih kurang mendapatkan masukan dari pihak praktisi maupun akademisi dalam bidang human factor sebelum mengeluarkan suatu kebijakan yang berhubungan dengan keselamatan transportasi.

Menghadapi tantangan besar tersebut, saya menjadi termotivasi untuk bisa belajar lebih jauh terkait dengan human factor terutama yang akan diterapkan pada bidang keselamatan transportasi.

1. Program Studi

Program studi yang saya ajukan adalah Master of Science (M.Sc.) In Transport Planning.

2. Waktu Rencana Studi

Waktu pelaksanaan studi yang direncanakan adalah selama 12 bulan yang dimulai dari akhir bulan September 2013 hingga pada akhir bulan Agustus 2014.

3. Rencana Anggaran Biaya

Agar bisa menyelesaikan studi pada program Master of Science (M.Sc.) In Transport Planning di Institute for Transport Studies (ITS), University of Leeds. Rencana anggaran biaya yang akan diajukan adalah perkiraan umum terkait dengan biaya studi yang sudah termasuk biaya pra dan pasca studi serta biaya hidup selama satu tahun sebagai mahasiswa pasca sarjana dengan status tinggal sendiri atau single atau tidak membawa keluarga.

Berikut ini merupakan rencana anggaran biaya studi tersebut.

(Buatlah tabel isian anggaran biaya)

  1. Rencana Pasca Studi

Setelah menyelesaikan studi sebagaimana dan berbekal dengan ilmu yang dipelajari, diharapkan bisa menjadi bekal untuk beberapa harapan pribadi dan cita-cita seperti yang ada di bawah ini.

  • Mampu melakukan analisis dan kajian dalam bidang human factor in transport safety sehingga bisa memberikan solusi yang tepat terhadap permasalahan yang ada dalam bidang tersebut.
  • Mampu melakukan penelitian secara mandiri dalam bidang human factors in transport safety dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan disiplin ilmu tersebut.

Nah itulah contoh study plan yang diajukan pada program beasiswa LPDP. Semoga pembahasan tentang study plan hingga contohnya bisa bermanfaat untuk kamu. Jika ingin mencari buku tentang beasiswa, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Hendrik nuryanto

Rujukan:

  • https://deepublishstore.com/study-plan-beasiswa/
  • https://www.vistaeducation.com/article/kesalahan-umum-saat-menulis-study-plan
  • https://blog.schoters.com/tips-study-plan-beasiswa
  • https://namsankoreancourse.com/information-promos/yang-harus-diperhatikan-saat-membuat-study-plan-untuk-apply-beasiswa/
  • https://lister.co.id/blog/contoh-study-plan-beasiswa-outline-dan-tips-membuatnya/
  • https://www.ican-education.com/berita-event/news/pengertian-beasiswa-lpdp-dan-cara-mendapatkannya

About the author

Nanda Akbar Gumilang