Kuliah

10 Langkah Mempersiapkan Wawancara yang Efektif

Langkah-langkah wawancara – Dalam berbagai kesempatan, kita pasti pernah dihadapkan dengan wawancara. Baik itu untuk masuk ke perguruan tinggi, melamar pekerjaan, atau dalam kegiatan sehari-hari. Berbeda dengan obrolan biasa, wawancara memiliki tujuan khusus untuk menggali informasi sedalam mungkin dari seseorang.

Wawancara secara mendasar merupakan percakapan terstruktur di mana seseorang mengajukan pertanyaan dan seorang yang lainmemberikan jawaban. Dalam bahasa umum, kata “wawancara” mengacu pada percakapan antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai secara satu lawan satu.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wawancara merupakan tanya jawab dengan seseorang pejabat atau sebagainya yang perlu untuk dimintai pendapat atau keterangannya akan suatu hal, untuk dimuat dalam surat kabar, ditayangkan pada layar televisi, atau disiarkan melalui radio.

Namun, kini wawancara tak hanya bertujuan untuk dimuat di media saja. Wawancara bisa dilakukan sebagai suatu prosedur tetap untuk mengetahui gambaran diri seseorang ataupun sebagai sebuah metode pengumpulan data untuk penelitian.

Wawancara yang ideal dan efektif dirancang sedemikian rupa, agar memungkinkan narasumber bisa memberikan berbagai macam jawaban. Dalam sebuah wawancara, Anda dapat memberikan pertanyaan yang dimulai dengan kata ganti tanya yang memungkinkan narasumber memberikan banyak jawaban, seperti apa, kapan, di mana, siapa, kenapa, dan bagaimana.

Metode ini juga bisa mendorong narasumber untuk menjelaskan jawaban mereka secara mendalam dan memberikan Anda data yang lebih mendetail. Sebagai seorang pewawancara, Anda perlu mengetahui beberapa langkah wawancara supaya tujuan wawancara dapat tercapai. Di bawah ini diuraikan langkah-langkah untuk melakukan wawancara.

10 Langkah Mempersiapkan Wawancara yang Efektif 

Pexels.com/fauxels

1. Menentukan topik wawancara

Menentukan topik atau tema menjadi hal pertama yang perlu kita lakukan sebelum melakukan proses wawancara. Contohnya, Anda akan mengangkat topik dalam bidang seni, olahraga, dan juga pendidikan. Dengan menentukan topik wawancara, selanjutnya kita bisa menentukan narasumber yang ingin diwawancara.

2. Mempelajari masalah yang terkait dengan topik wawancara

Tujuan dilakukannya wawancara adalah untuk menggali informasi akan suatu hal. Pastinya, kita membutuhkan informasi untuk menjawab suatu permasalahan. Maka dari itu, kita perlu terlebih dahulu mempelajari masalah yang ada, yang terkait dengan topik wawancara, supaya bisa merumuskan masalah apa yang ingin Anda ketahui jawabannya.

3. Menentukan narasumber 

Setelah menentukan topik wawancara dan mempelajari masalah, kemudian kita bisa menentukan narasumber yang dinilai sesuai dan mumpuni untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan. Upayakan untuk memilih narasumber yang memang menguasai bidangnya. Dengan mendapatkan narasumber yang profesional, kita juga akan mendapatkan informasi yang baik.

4. Menghubungi narasumber

Setelah menentukan narasumber, pastinya kita harus menghubungi mereka untuk membuat janji temu, untuk melakukan wawancara. Usahakan untuk menghubungi narasumber dalam jangka waktu yang lama sebelum wawancara dilakukan. Jangan lupakan etika dalam menghubungi orang yang belum dikenal.

5. Menyusun daftar pertanyaan 

Setelah melakukan riset tentang masalah terkait topik wawancara, kita pasti menemukan hal-hal yang ingin diketahui. Rumuskan hal-hal tersebut ke dalam butir-butir pertanyaan yang dibuat dengan metode 5W + 1H, yakni what, who, when, where, why, dan how.

Anda juga bisa membuat pertanyaan berdasarkan informasi tentang narasumber yang akan diwawancara. Buatlah setidaknya 15 pertanyaan dengan tipe jawaban terbuka, yang menghindari jawaban tetap seperti “ya” atau “tidak”.

6. Mempersiapkan diri dan alat-alat yang dibutuhkan untuk wawancara

Selain daftar pertanyaan, Anda perlu juga mempersiapkan beberapa peralatan seperti alat tulis, media tulis, juga alat perekam. Perlu diingat, Anda harus meminta izin terlebih dahulu kepada narasumber jika ingin merekam proses wawancara.

Selain itu, Anda juga perlu mempersiapkan diri sebelum melakukan wawancara. Pastikan Anda memahami betul apa yang ingin Anda tanyakan. Kemudian, Anda juga harus berpenampilan rapi dan sopan. Usahakan juga untuk datang lebih awal ke tempat wawancara, agar Anda memiliki waktu untuk mengamati dan mencermati kondisi sekitar.

7. Melakukan wawancara sesuai panduan

Setelah memastikan seluruh kebutuhan wawancara sudah siap, Anda bisa langsung memulainya. Adapun beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam melakukan wawancara, yaitu

  • Bersikap sopan kepada narasumber
  • Membuat kontak mata saat mengajukan pertanyaan
  • Memberikan waktu bagi narasumber untuk memikirkan jawabannya
  • Mendengarkan jawaban narasumber dengan penuh perhatian

8. Menjaga alur wawancara

Menjaga alur wawancara menjadi suatu tantangan bagi seorang pewawancara. Anda pastinya ingin menciptakan keseimbangan antara pengajuan pertanyaan dan jawaban dari narasumber. Hal ini tak hanya bertujuan supaya narasumber merasa nyaman, tetapi juga untuk membuat narasumber lebih terbuka dengan pertanyaan yang akan Anda ajukan.

Oleh karena itu, ketika narasumber menjawab pertanyaan, pikirkan apa yang akan Anda tanyakan selanjutnya. Buat alur percakapan tampak alami dan pikirkan transisi.

  1. Menggali informasi secara spesifik

Narasumber terkadang tidak memberikan jawaban yang Anda harapkan. Walaupun demikian, kesalahan ini tak selalu berasal dari mereka. Mungkin saja memang itu jawaban yang terpikir ketika mendengar pertanyaan Anda. Jadi, coba bertanya atau meminta penjelasan secara spesifik ketika ada hal-hal yang belum terjawab.

  1. Mencatat poin penting dari jawaban narasumber

Walaupun Anda menggunakan alat perekam, Anda harus tetap membuat catatan. Anda tak perlu mencoba menulis setiap kalimat yang diucapkan narasumber, tetapi cukup menuliskan poin-poin penting dari jawaban narasumber. Setelah wawancara, tuliskan semua detail yang telah Anda catat dalam bentuk narasi.

Nah, itu dia Grameds langkah-langkah untuk melakukan wawancara yang efektif. Selain perlu mempelajari langkah-langkah wawancara, ada beberapa tips berkomunikasi yang perlu diketahui, yang dapat membantu proses wawancara. Simak penjelasannya di bawah ini.

5 Tips Berkomunikasi Saat Wawancara

Pexels.com/Sora Shimazaki

Meskipun wawancara sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang disiapkan, tetapi masih ada beberapa tips yang mendukung kelancaran proses wawancara. Berikut ini beberapa tipsnya.

1. Mempertahankan kontak mata dengan baik yang menunjukkan ketulusan

Wawancara melibatkan banyak kegiatan mendengarkan, yang menjadi salah satu hal yang paling sulit dalam proses komunikasi. Kontak mata menjadi sebuah hal yang penting dalam proses mendengarkan. Kontak mata menjadi tanda yang menunjukkan bahwa Anda mendengarkan lawan bicara. Maka itu, Anda perlu mempertahankan kontak mata dengan baik yang menunjukkan ketulusan Anda dalam mendengarkan narasumber.

2. Menunjukkan antusiasme dan ketertarikan dengan ekspresi, postur tubuh, dan senyum ramah

Proses komunikasi tak hanya melibatkan konten atau isi yang ingin disampaikan saja, tetapi juga keseluruhan gestur yang ditampilkan oleh komunikator. Apa yang dilakukan komunikator akan sangat memengaruhi reaksi lawan bicara. Maka itu, tunjukkan antusiasme dan ketertarikan akan jawaban dari lawan bicara, supaya narasumber bisa mendapatkan suasana positif dan antusiasme yang sama untuk memberikan jawaban.

3. Menyesuaikan energi dan suasana hati dengan narasumber

Pewawancara yang baik mengetahui bagaimana cara membuat narasumber nyaman untuk mengungkapkan sesuatu yang mereka ketahui atau terjadi pada diri mereka. Salah satu caranya adalah dengan menyesuaikan energi, suasana hati, gaya bahasa, dan gestur mereka.

Dengan menerapkan cara tersebut, pewawancara bisa menciptakan suasana yang seimbang dan menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi narasumber.

4. Hindari menyela jawaban narasumber sebagai wujud menghargai lawan bicara

Tips yang satu ini tidak hanya perlu diterapkan ketika wawancara, tetapi juga dalam komunikasi sehari-hari. Biarkan lawan bicara menyampaikan semua yang ingin mereka ungkapkan, baru berikan tanggapan atau jawaban. Jika ingin menyela karena jawaban yang tidak relevan, sampaikan maaf sudah menyela dan jelaskan alasannya.

  1. Menjadi pendengar yang fleksibel dan aktif

Pewawancara yang handal tidak hanya mampu mendengarkan jawaban yang diungkapkan narasumber, tetapi juga intonasi bagaimana jawaban tersebut diucapkan, jeda dan nuansa jawaban, dan hal-hal tersirat yang tidak disampaikan.

Menjadi pendengar yang fleksibel dan aktif memungkinkan Anda mengetahui kapan saat yang tepat untuk beralih ke pertanyaan baru atau kapan saat yang tepat untuk menyelidiki lebih dalam. Pertanyaan spontan kerap kali memberikan jawaban terbaik, tetapi peluang tersebut hanya muncul dari proses mendengarkan yang baik terlibat penuh dalam percakapan.

Selain kelima tips di atas, ada beberapa tips lagi yang bisa Anda terapkan, seperti:

  • Menyampaikan terlebih dahulu masalah yang akan ditanyakan supaya narasumber tahu alasan dirinya dijadikan narasumber.
  • Mulai dengan pertanyaan ringan.
  • Hindari pertanyaan yang bersifat menggurui, personal, dan interogatif atau terkesan memojokkan.
  • Menyelipkan humor yang sesuai.
  • Menyampaikan pertanyaan secara jelas dan tidak bertele-tele.
  • Menggunakan tata bahasa yang tepat dan formal.
  • Jangan ragu untuk ajukan pertanyaan lanjutan jika ada hal-hal yang kurang jelas.
  • Setelah seluruh pertanyaan diajukan, beri kesempatan kepada narasumber untuk menjelaskan hal-hal yang mungkin belum ditanyakan.

Etika Sebelum Wawancara

Sebelum memasuki proses wawancara, ada juga beberapa etika yang perlu dimiliki dan diterapkan untuk menciptakan citra diri yang baik. Berbagai etika yang perlu dilakukan sebelum wawancara adalah sebagai berikut.

  • Hubungi narasumber dua hari sebelum wawancara untuk mengkonfirmasi ulang tanggal, waktu, dan lokasi wawancara.
  • Datang 15 menit lebih awal ke lokasi wawancara dan persiapkan lokasi supaya kondusif.
  • Perkenalkan diri ketika narasumber tiba.
  • Pastikan Anda menyampaikan nama narasumber dengan tepat.
  • Sampaikan terima kasih kepada narasumber yang ingin meluangkan waktunya untuk melaksanakan wawancara.

Etika Setelah Wawancara

Selanjutnya, setelah proses wawancara sudah berakhir, sikap seorang pewawancara juga tetap perlu dijaga. Setelah melakukan wawancara, Anda perlu menyampaikan ucapan terima kasih kepada narasumber. Ucapan ini bisa disampaikan dalam bentuk surat yang ditulis tangan maupun surat elektronik.

Anda juga bisa mengirimkan ucapan terima kasih berupa barang atau souvenir, dengan catatan mengonfirmasi kepada narasumber apakah ia bersedia; boleh atau tidaknya untuk mengirimkan barang.

Grameds, sekian artikel yang menjelaskan tentang apa itu wawancara, langkah-langkah melakukan wawancara, tips berkomunikasi saat wawancara, serta etika sebelum dan sesudah melakukan wawancara. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam mempersiapkan wawancara. Semoga wawancara Anda bisa berjalan dengan lancar!

Bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang langkah-langkah dan tips wawancara, Anda bisa belajar dengan membaca berbagai buku yang tersedia di Gramedia.com. Selain berbagai buku tentang wawancara, Anda juga bisa menemukan berbagai buku lainnya, alat tulis, kebutuhan kantor, dan alat-alat hobi di Gramedia.com, lho.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia menyediakan berbagai buku dan barang yang bisa menunjang kebutuhan dan kegiatan Anda. Yuk dapatkan bukunya sekarang!

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Gabriela

Rujukan:

  • https://adjar.grid.id/read/542989708/pengertian-wawancara-dan-langkah-langkah-untuk-melakukan-wawancara?page=all
  • https://www.ekrut.com/media/langkah-langkah-wawancara
  • https://www.detik.com/bali/berita/d-6396552/sebutkan-langkah-langkah-dalam-melakukan-wawancara

Rekomendasi Buku Terkait

Sukses Wawancara: Bagaimana agar Wawancara Anda Tidak Gagal

Saat ini, banyak sekali masyarakat yang sedang mencari pekerjaan. Namun, banyak orang yang takut dengan wawancara, apapun jenis wawancaranya karena sebagian besar pelamar gagal di tahap wawancara. Inti dari wawancara adalah seberapa percaya diri Anda menghadapi para pewawancara dan seberapa familier Anda dengan ragam pertanyaan yang sering dilontarkan pada saat wawancara.

Oleh karena itu, para pelamar kerja diharuskan mencari referensi pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya sering ditanyakan oleh pewawancara dan tips agar dapat menjawab pertanyaan. Salah satu sumber referensi yang dapat Anda gunakan agar sukses dalam tahap wawancara adalah dengan membaca buku Sukses Wawancara: Bagaimana agar Wawancara Anda Tidak Gagal.

Buku ini menyajikan seputar tips dan trik untuk sukses dalam sesi wawancara. Selain berisi tips dan trik untuk persiapan wawancara. Selain itu, di dalam buku ini juga menyajikan hal yang harus dilakukan pada saat wawancara sedang berlangsung dan hal yang biasa dilakukan setelahnya. Buku ini juga dilengkapi dengan pengalaman-pengalaman penulis yang biasa dibagikan atas pengalaman wawancaranya dahulu kala.

Panduan Lengkap Menghadapi Wawancara dan Menaklukkan HRD Dijamin Pasti Diterima Kerja

 

Beberapa orang memang masih suka merasa gugup dan khawatir ketika menghadapi wawancara, apalagi wawancara kerja. Mungkin Anda adalah salah satunya. Pada dasarnya, poin utama dari wawancara adalah seberapa percaya diri Anda dalam menghadapi para pewawancara dan seberapa familiar Anda dengan berbagai macam pertanyaan yang sering dilontarkan pada saat sesi wawancara berlangsung.

Ya, menghadapi wawancara kerja pada dasarnya memerlukan persiapan yang matang. Anda tidak boleh hanya mengandalkan keberuntungan semata saja. Oleh karena itu, buku ini hadir dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan Anda dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi wawancara, terutama wawancara kerja.

Meski begitu, ternyata ada beberapa tips yang bisa dilakukan ketika melakukan wawancara dengan HRD. Hal ini bisa kamu ketahui melalui buku Panduan Lengkap Menghadapi Wawancara dan Menaklukkan HRD Dijamin Pasti Diterima Kerja. 

Buku ini merupakan buku yang sangat cocok bagi para pencari kerja yang seringkali mengalami gugup ketika melakukan wawancara dengan HRD sehingga tidak bisa memberikan usaha yang maksimal ketika wawancara, yang berujung tidak diterima oleh perusahaan.

Wawancara, Observasi, dan Focus Groups

 

Wawancara, Observasi dan focus group merupakan istilah yang akrab di telinga kita. Bahkan, hampir semua orang pernah melakukan wawancara karena pada dasarnya wawancara karena pada dasarnya wawancara adalah komunikasi dua arah yang memiliki tujuan.

Demikian halnya dengan observasi, sekadar mengamati dengan tujuan tertentu, sudah dapat dikategorikan sebagai observasi. Focus group pun demikian, ketika sejumlah orang berkumpul untuk membahas sesuatu sudah dapat dikategorikan sebagai focus group.

Buku Wawancara, Observasi, dan Focus Groups hadir untuk memberikan pemahaman teoritis serta memudahkan praktek lapangan dengan dukungan contoh-contoh yang mudah dipahami oleh pembaca, sehingga ruang kosong antara pemahaman teoritis dan praktik lapangan dapat terisi.

About the author

Nanda Akbar Gumilang