Pemerintahan

Contoh Ancaman Ideologi dan Strategi Penanganan yang Tepat-Nya!

Contoh Ancaman Ideologi
Written by Siti M

Contoh Ancaman Ideologi – Negara tidak selalu dalam keadaan damai dan terkendali. Kadang-kadang terjadi beberapa gangguan bahkan sampai mengancam keutuhan dan kedaulatan negara. Salah satunya ancaman ideologi yang dapat mengubah total tatanan dan cara pandang masyarakatnya. Sebelum menelaah lebih dalam mengenai ancaman ideologi, Grameds lebih baik menyimak terlebih dahulu makna dari ancaman.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ancaman diartikan sebagai usaha yang dilakukan secara konsepsional melalui tindak politik dan/atau kejahatan yang diperkirakan dapat membahayakan tatanan serta kepentingan negara dan bangsa.

Seorang ahli bernama Treats berpendapat mengenai ancaman sebagai  terjadinya situasi penting yang ada pada sebuah perusahaan maupun yang lainya di mana di dalamnya sedang tidak menguntungkan. Seorang ahli lain memberikan pandangannya mengenai ancaman.

Baginya, ancaman merupakan setiap kegiatan atau usaha, baik yang dilakukan di luar negeri atau dalam negeri, yang dinilai bisa membahayakan kedaulatan negara maupun keutuhan wilayah negaranya serta keselamatan segenap bangsa dan negara.

Tujuan dari ancaman, yakni untuk mengubah tatanan suatu bangsa dan negara yang awalnya baik-baik saja menjadi berantakan dan hancur. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya persatuan dan kesatuan dalam menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi sehingga tidak menimbulkan ancaman berarti.

Setelah memahami mengenai ancaman secara umum. Berikut akan dipaparkan mengenai ancaman ideologi yang telah dirangkum dari berbagai sumber di internet.

Memahami Ideologi

Secara etimologi, ideologi berasal dari bahasa Yunani, yakni idea dan logia. Idea berasal dari idein yang memiliki arti melihat. Idea juga dimaknai sebagai sesuatu yang ada dalam pikiran sebagai hasil dari perumusan suatu pemikiran atau rencana.

Sementara itu, logia berarti ilmu pengetahuan atau teori. Sedangkan, “logis”berasal dari kata logis dari kata legein yang berarti “berbicara”. Adapun, secara bahasa, ideologi berarti pengucapan atau pengutaraan terhadap sesuatu yang terumus dalam pikiran.

Untuk lebih memahami definisi dari ideologi, Grameds dapat menyimak beberapa pendapat ahli berikut ini yang telah dirangkum dari laman Katadata.co.id.

  • Menurut Francis Bacon, pengertian ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
  • Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
  • Karl Marx mendefinisikan ideologi adalah kesadaran palsu karena ideologi merupakan suatu hasil pemikiran yang diciptakan oleh pemiliknya yang ditentukan oleh kepentingannya.
  • Nicollo Machiavelli berpendapat bahwa ideologi adalah pengetahuan mengenai cara menyembunyikan kepentingan memperoleh dan mempertahankan kekuasaan dengan memanfaatkan konsepsi-konsepsi keagamaan dan tipu daya.
  • Descartes mengungkapkan, ideologi adalah inti atau pokok dari seluruh pemikiran manusia.
  • Etimologi ideologi menurut John B. Thompson dalam International Grandbook of the Studies in the Theory of Ideology, mencatat bahwa istilah ideologi, merupakan derivasi dari ideologues, yang muncul pasca Revolusi Prancis. Thompson mencatat, ideologi adalah berpikir tentang yang lain, berpikir tentang orang lain selain dirinya. Untuk menilai suatu pandangan yang bersifat ideologis, maka seseorang harus bersikap kritis karena ideologi bukan istilah yang netral.
  • Soerjanto Poespowardojo dalam Philosophy of Science mendefinisikan ideologi sebagai konsep pengetahuan dan nilai-nilai yang, secara keseluruhan, memberikan dasar bagi seseorang atau sekelompok orang untuk memahami dan menentukan bumi dan alam semesta pengaturan dasar untuk menyelesaikannya.
  • Menurut Erich Fromm dalam Revolusi Harapan, ideologi adalah gagasan-gagasan yang dirumuskan untuk konsumsi publik, memuaskan kebutuhan semua orang untuk mengangkat rasa bersalahnya dalam kepercayaan bahwa ia bertindak menurut sesuatu yang tampaknya baik atau diinginkan. F
  • rans Magnis-Suseno menjelaskan bahwa dalam arti sempit, ideologi adalah gagasan atau teori menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang akan menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dan bertindak. Ideologi dalam pengertian ini disebut “ideologi tertutup”.
  • Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ideologi dimaknai sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup; cara berpikir seseorang atau suatu golongan; paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik.

Ideologi dalam Tafsir Indonesia Tafsir An-Nur Karya Hasbi As-Shiddieqy - Contoh Ancaman Ideologi

Dapat disimpulkan bahwa ideologi merupakan kepercayaan, doktrin, serta simbol-simbol yang dijadikan sebagai acuan bernegara oleh masyarakat untuk mencapai tujuan bangsa atau yang telah dirumuskan bersama. Ideologi juga menjadi ciri khas suatu kelompok masyarakat tertentu. Biasanya, ideologi memuat gagasan atau jalan pikiran yang didasarkan pada filsafat.

Setelah memahami pengertian dari ideologi, berikut ciri-ciri dari ideologi dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan.

  • Ideologi memiliki derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
  • Ideologi mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.

Jenis Ideologi

Ideologi memiliki berbagai macam, berikut penjelasan mengenai beberapa jenis ideologi yang ada di masyarakat.

1. Liberalisme

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), liberalisme dimaknai sebagai liran ketatanegaraan dan ekonomi yang menghendaki demokrasi dan kebebasan pribadi untuk berusaha dan berniaga (pemerintah tidak boleh turut campur); usaha perjuangan menuju kebebasan.

Liberalisme sendiri berasal dari bagasa Latin, liber dan isme. Liber yang berarti bebas dan bukan budak atau suatu keadaan yang mana seseorang itu bebas dari kepimilikan orang lain. Sementara itu, isme berarti paham. Bebas, kemudian berkembang sehingga memiliki makna yang beragam.

John Locke menganggap bahwa sebuah tradisi yang didasarkan kontrak sosial, dengan alasan bahwa setiap orang memiliki hak alami untuk hidup, atas kebebasan dan properti dan pemerintah tidak boleh melanggar hak-hak yang ada.

Kebebasan yang dimaksud terdiri dari kebebasan untuk bertempat tinggal. Hak untuk menentang penindasan, kemerdekaan pribadi, dan hak untuk mendapatkan perlindungan pribadi dan hak milik. Melansir dari laman Tirto.id, Dwi Siswanto menyebutkan lima karakteristik liberalisme sebagai berikut.

  • Bentuk pemerintahan demokrasi adalah yang terbaik.
  • Masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh.
  • Pengaturan yang dilakukan pemerintah hanya terbatas.
  • Kekuasaan seseorang diartikan sebagai hal buruk dalam kehidupan.
  • Kebahagiaan individu adalah tujuan utama.

Sementara itu, Heru Susanto mengklasifikasikan liberalisme sekaligus dengan ciri-cirinya sebagai berikut.

  • Bidang Politik: Munculnya demokratisasi.
  • Bidang Sosial: Kebebasan berpendapat, kesamaan kesempatan dalam usaha, reformasi sosial, dan perasaan egaliter.
  • Bidang Seni dan Budaya: Kebebasan dalam berekspresi, seperti lukisan, drama, seni, musik, dan lain-lain.
  • Bidang Ekonomi: Ekonomi pasar yang demokratis.

2. Kapitalisme

Kapitalisme dalam pandangan Karl Marx merupakan suatu sistem yang mana harga barang dan kebijakan pasar ditentukan oleh pemilik modal untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Adam Smith juga turut memberikan pandangannya mengenai kapitalisma, yakni suatu sistem yang bisa menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat negara apabila pemerintah tidak mengintervensi kebijakan dan mekanisme pasar.

Adapun, Max Weber berpendapat mengenai kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang berlaku pada suatu pasar dan dipacu untuk menghasilkan keuntungan dengan kegiatan tukar menukar di pasar tersebut. Proklamator Indonesia, Soekarno juga memberikan pandangannya mengenai kapitalisme sebagai suatu sistem sosial dalam masyarakat yang muncul karena cara produksi yang memisahkan kaum buruh dari alat-alat produksi.

Sementara itu, J. M. Romein memberikan pendapatnya mengenai kapitalisme sebagai sistem ekonomi yang memiliki tujuan untuk mengadakan kegiatan produksi dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kapitalisme merupakan sistem dan paham ekonomi (perekonomian) yang modalnya (penanaman modalnya, kegiatan industrinya) bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan ciri persaingan dalam pasaran bebas.

Kapitalisme dapat dikenali melalui beberapa karakteristik seperti yang tertulis dalam laman Quipper.com, sebagai berikut.

  • Pengakuan atas hak-hak pribadi masing-masing individu.
  • Pemilikan alat-alat produksi oleh individu.
  • Individu bebas memilih pekerjaan atau usaha sendiri.
  • Ekonomi diatur oleh mekanisme pasar.
  • Pemerintah punya peran yang amat kecil dalam kegiatan ekonomi.
  • Motif yang menggerakkan perekonomian ialah untuk mendapatkan laba.
  • Manusia dipandang sebagai homo-economicus, yakni pribadi yang selalu mengejar keuntungan sendiri.
  • Paham individualisme didasarkan materaliasme atau hedonisme (warisan zaman Yunani Kuno).

3. Sosialisme

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosialisme dimaknai sebagai ajaran atau paham kenegaraan dan ekonomi yang berusaha supaya harta benda, industri, dan perusahaan menjadi milik negara. Sosialisme lahir sebagai kritik atas kapitalisme yang berkembang di Eropa pada akhir abad 18.

Melansir dari laman Tirto.id, sosialisme merupakan suatu sistem ekonomi-sosial yang ditandai dengan kepemilikan sosial atas alat-alat produksi dan manajemen mandiri pekerja. Ideologi ini meliputi teori-teori dan gerakan politik yang berkaitan dengannya.

Adapun, tokoh yang terkenal dalam ideologi sosialisme, yakni Simonde de Sismondi, Lauderdale, hingga Karl Marx. Pemikiran ini menitikberatkan pada perbedaan kelas antara borjuis dan proletar. Dalam pandangan sosialisme, sistem ekonomi kapitalis dinilai hanya membuat kaum proletar dieksploitasi oleh kaum borjouis.

Negara yang menganut ideologi sosialisme dapat dikenali melalui beberapa ciri yang tercantum dalam buku Pendidikan Kenegaraan sebagai berikut.

  • Mementingkan kekuasaan dan kepentingan negara terlebih dahulu.
  • Kepentingan negara lebih utama daripada kepentingan warga negara.
  • Kepentingan dan kebebasan warga negara dikalahkan oleh kepentingan negara.
  • Kehidupan agama terpisah dari negara, sehingga warga negara bebas beragama, tidak beragam, dan bebas untuk propaganda anti agama.

Konsep Ancaman Ideologi

Ancaman ideologi merupakan gangguan yang berpotensi menyebabkan ancaman pada pola pikir atau dasar ideologi yang dianut oleh suatu negara. Ideologi di dunia tidak tunggal, terdapat beragam jenis si antaranya sosialisme, liberalisme, dan kapitalisme.

Ideologi menjadi suatu yang fundamental dan aktual dalam sebuah negara. Indonesia memiliki ideologi Pancasila yang tertuang pada IV Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia. Ketika Indonesia mengalami ancaman ideologi maka ada sejumlah akibat yang akan terjadi, seperti yang tecantum dlam buku “Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan” untuk SMA/MA kelas X sebagai berikut.

  • Melemahnya pemahaman masyarakat tentang ideologi bangsa sehingga mengakibatkan perilaku warga Indonesia tidak sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila;
  • Memunculkan gerakan separatis atau terpisah karena adanya perbedaan ideologi;
  • Etika dan moral bangsa rusak karena sikap serta perilaku yang tidak selaras dengan ideologi.

Ancaman ideologi tidak muncul begitu saja. Terdapat beragam faktor yang melingkupinya seperti yang disebutkan dalam Detik.com sebagai berikut.

  • Marak terjadi penyebaran ideologi selain Pancasila.
  • Ketimpangan di bidang demografi.
  • Kesenjangan sumber daya alam di berbagai daerah.
  • Kondisi politik yang kurang stabil.
  • Perkembangan ekonomi yang lamban.
  • Menurunnya tingkat toleransi antar kelompok masyarakat.

Ideologi Gender Dalam Novel Indonesia Era Reformasi - Contoh Ancaman Ideologi

Contoh Ancaman Ideologi

Indonesia pernah mengalami ancaman ideologi, tetapi gagal. Ancaman tersebut adalah munculnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM). GAM merupakan suatu organisasi separatis yang pernah muncul di Indonesia. Tujuannya untuk memisahkan Aceh dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Konflik tersebut terjadi karena adanya perbedaan tujuan atau keinginan antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Indonesia. Oleh sebab itu, para aktivis GAM ingin memisahkan diri dari NKRI.

Dari konflik tersebut memberikan beberapa akibat seperti yang tercantum dalam Kumpaaran.com, sebagai berikut.

  • Lemahnya pemahaman masyarakat tentang ideologi bangsa, yakni Pancasila. Hal tersebut mengakibatkan perilaku masyarakat tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
  • Memunculkan berbagai gerakan separatis karena adanya perbedaan ideologi.
  • Rusaknya etika dan moral bangsa karena sikap serta perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang tertuang dalam Pancasila.

Strategi Penanganan Ancaman Ideologi

Ancaman ideologi harus dicegah dan ditumpas jika telah tumbuh. Penanganannya tidak boleh serampangan karena menyangkut ideologi suatu bangsa. Indonesia memiliki beberapa strategi penanganan ancaman ideologi yang telah dirangkum dari laman Detik.com, sebagai berikut.

1. Memperkuat Mental Bangsa yang Berlandaskan Pancasila

Strategi penanganan ancaman ideologi dapat dilakukan dengan memperkuat keyakinan dan kebenaran Pancasila sebagai ideologi. Tujuannya untuk mempersatukan Indonesia secara utuh dan meneyeluruh.

Caranya dengan memberikan wawasan makna Pancasila kepada setiap pelajar mulai dari tingkatan pendidikan paling rendah. Tidak hanya itu Pancasila juga dapat digunakan untuk menumpas gerakan separatis dan menanamkan nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat.

2. Menanamkan Wawasan Kebangsaan Pancasila

Wawasan mengenai Pancasila harus disebarkan, didorong, dan diterapkan pada masyarakat dalam kehidupan bernedara. Sehingga, tidak akan mudah terpengaruh oleh pemikiran bangsa lain yang ideologinya berbeda dengan bangsa Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh Indonesia menganut etika dan moral yang telah turun temurun dan tidak sama dengan negara lain.

3. Strategi Konsep Pertahanan Berlapis

Strategi menghadapi ancaman ideologi dapat dilakukan dengan menggunakan konsep pertahanan berlapis sebagai berikut.

  • Lapisan terdepan adalah unsur pertahanan nirmiliter seperti kementerian dan lembaga pemerintah dan non kementerian yang menguasai bidang ideologi.
  • Kementerian dan unsur pemerintahan di bidang politik dalam negeri untuk mengerahkan seluruh tenaga dan kekuatan politik untuk menghadapi ancaman di bidang ideologi.
  • Unsur pemerintahan di bidang informasi yang memiliki kekuatan nasional untuk menyelenggarakan “operasi informasi imbangan”, sehingga masyarakat menerima informasi yang dapat mengabaikan berbagai pengaruh asing yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.
  • Unsur pemerintahan di bidang pendidikan yang menyelenggarakan proses pembelajaran dan membangkitkan kesadaran kepada siswa dan mahasiswa tentang pentingnya pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
  • Unsur pemerintah di bidang agama yang bermitra dengan pemimpin agama untuk menyinergikan strategi terhadap ideologi asing yang membahayakan kehidupan bangsa dan negara.
  • Peran lapis yang dilakukan oleh militer dalam mempertahankan keamanan melalui program pelaksanaan bakti TNI sesuai dengan wilayah kerjanya. Program ini dapat meningkatkan komunikasi sosial TNI dan kesadaran untuk bela negara, baik di lingkungan pendidikan, pekerjaan, dan perumahan.

Pancasila

About the author

Siti M

Buat saya, menulis bukan hanya sekadar merangkai kata agar terlihat bagus. Saya suka menulis dengan tema-tema seperti manfaat dari suatu bahan alami dan juga ilmu pengetahuan.