in

Review Novel His Dark Materials #3: The Amber Spyglass

His Dark Materials #3: The Amber Spyglass – Masih dengan petualangan Lyra dan Will, Philip Pullman kembali lagi dengan novel terakhirnya dalam trilogi His Dark Materials. Jangan tutup dulu bukunya, ya. Karena pertempuran yang semakin memanas akan terjadi di seri novel ketiganya ini.

Jika kamu bertanya-tanya tentang kisah Lyra di novel “The Golden Compass” dan kembali dikejutkan dengan kehadiran tokoh Will di novel “The Subtle Knife”, maka kamu wajib banget untuk memiliki novel ini sebagai penutup dari petualangan Lyra dan Will untuk menjaga keseimbangan alam semesta.

His Dark Materials menampilkan berbagai tema yang kompleks, termasuk agama, kebebasan, kekuasaan, identitas, dan pemberontakan. Trilogi ini telah mendapatkan pujian kritis luas dan merupakan karya yang sangat dihormati di dunia literatur fantasi.

Selain novelnya, “His Dark Materials” juga telah diadaptasi menjadi berbagai bentuk media, termasuk film, drama radio, dan serial televisi. Adaptasi televisi yang paling terkenal adalah serial BBC/HBO yang dirilis pada tahun 2019 lalu.

Nah, biar kamu tidak ketinggalan bagaimana petualangan Lyra dan Will selanjutnya, kamu wajib banget untuk membaca seri ketiga novel ini sekaligus sebagai penutup seri His Dark Materials. Sebagai gambaran, mari disimak terlebih dahulu sinopsis dan review novelnya berikut ini.

Sinopsis Novel His Dark Materials #3: The Amber Spyglass

His Dark Materials #3: The Amber Spyglass adalah kelanjutan cerita setelah The Subtle Knife. The Amber Spyglass menjadi seri ketiga dan terakhir dari trilogi His Dark Materials karya Philip Pullman. Pada bagian ketiga ini, Will Parry berkelana menembus dunia lain dengan pisaunya untuk menemukan keberadaan Lyra.

Lyra terpisah dari Will, hal itu karena Magisterium –organisasi yang jahat memburu Lyra setelah mereka mengetahui bahwa Lyra adalah ramalan para penyihir sebagai hawa kedua. Magisterium memutuskan bahwa Lyra harus dibunuh untuk mencegah kejatuhan mereka.

Sementara itu ada ibu Lyra, Mrs Coulter yang ambisius dan keras hati sehingga menyembunyikan Lyra di gua terpencil. Lyra dan Will akhirnya terpisah dan mereka harus menghadapi tantangan masing-masing yang lebih besar. Lyra menemukan dirinya berada di dunia misterius yang dikuasai oleh malaikat.

Sementara Will, ditemani oleh dua malaikat temannya bernama Baruch dan Balthamos untuk berkelana mengunjungi dunia-dunia lain untuk mencari Lyra dan bertugas untuk mengantarkan senjata yang dimilikinya itu kepada Lord Asriel, ayah Lyra –sesuai perintah ayahnya sendiri ketika menjelang ajal.

Namun, sebelum Will mengantarkan pisau gaibnya itu, Will bersikeras ingin menemukan Lyra terlebih dahulu karena bagaimana ia bisa mencari Lord Asriel, karena hanya dengan bantuan Lyra ia bisa memahami berbagai hal yang mengepungnya.

Lord Asriel sendiri sedang menyiapkan perang untuk melawan Magisterium, sementara Mary Malone, seorang fisikawan cerdas mendapati dirinya berada di dunia makhluk cerdas yang disebut sebagai mulefa. Karena pohon yang gunakan sedang sekarang dan dia menggunakan getahnya untuk membuat teropong yang memungkinkannya dapat melihat Debu.

The Architecture of Love | Di balik Pena

Will kemudian bertemu dengan Lorek Byrnison, dan bersamanya mereka menemukan gua Lyra pada waktu yang sama dengan kekuatan Magisterium yang semakin jahat. Will membangunkan Lyra dan menggunakan pisaunya untuk melarikan diri ke dunia lain.

Konflik yang melibatkan Magisterium pun semakin memanas, organisasi ini berusaha untuk mengendalikan Debu dan ingin menguasai dunia-dunia paralel. Lyra dan Will pun bergabung dengan sekutu untuk melawan Magisterium dan menjaga keseimbangan alam semesta.

Penyihir Serafina Pekkala menjelaskan bahwa setiap jendela yang terbuka di antara dunia menciptakan hantu-hantu baru, dan melalui jendela itulah Debu melarikan diri, semua jendela itu harus ditutup, kecuali yang mengarah dari dunia orang mati.

Bagaimana kelanjutan petualangan Lyra dan Will? Apakah mereka berhasil mengalahkan Magisterium dan mengembalikan keseimbangan alam semesta? Apakah Lyra dan Will pada akhirnya harus kembali ke dunia mereka masing-masing? Temukan jawabannya pada buku terakhir dari seri trilogi His Dark Materials #3: The Amber Spyglass!

 

Review Novel His Dark Materials #3: The Amber Spyglass

Pros & Cons

Pros
  • The Amber Spyglass menjadi seri ketiga novel His Dark Materials dengan ending yang mengesankan serta memuaskan.
  • Sebagai penutup dari trilogi karya Philip Pullman, novel ini tentunya memberikan jawaban-jawaban yang tidak pembaca dapatkan pada seri sebelumnya.
  • His Dark Materials 3, The Amber Spyglass memberikan plot yang kompleks dan penuh kejutan dengan berbagai plot yang saling terkait.
Cons
  • Beberapa pembaca merasa ragu bahwa novel ini adalah novel fantasi anak, sementara cerita yang disajikan cukup rumit dengan harus mengulang beberapa bagian agar bisa lebih paham isi cerita.

 

Kelebihan Novel His Dark Materials #3: The Amber Spyglass

The Amber Spyglass (Teropong Cahaya) menjadi seri ketiga novel His Dark Materials dengan ending yang mengesankan serta memuaskan. Pengembangan karakter Lyra dan Will semakin menonjol, dan mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat dan bertanggung jawab.

Seri ketiga ini, kita akan tetap berada pada petualangan Lyra dan Will. Namun, mereka harus berpisah untuk kemudian masing-masing berjuang melawan kejahatan yang semakin besar. Pada “The Amber Spyglass” akan disajikan pertempuran untuk melawan organisasi jahat dan membasmi penyebaran partikel Debu.

Sebagai penutup dari trilogi karya Philip Pullman, novel ini tentunya memberikan jawaban-jawaban yang tidak pembaca dapatkan pada seri sebelumnya. His Dark Materials 3, The Amber Spyglass memberikan plot yang kompleks dan penuh kejutan dengan berbagai plot yang saling terkait.

Pertempuran antara kebaikan dan kejahatan juga merupakan tema yang hadir dalam trilogi ini. Para karakter, termasuk Lyra dan Will, harus menghadapi pilihan-pilihan yang sulit dan menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka dalam upaya melawan kejahatan.

His Dark Materials tentunya adalah novel yang bisa memberikan ketegangan dan rasa penasaran yang tinggi. Novel ini akan terus membuat pembaca tidak ingin berhenti hingga menemukan jawaban yang tidak terjawab dari seri pertama, kedua, dan ketiga ini yang memberikan penjelasan yang memuaskan.

Kekurangan Novel His Dark Materials #3: The Amber Spyglass

His dark Materials disebut-sebut sebagai salah satu novel fantasi anak. Namun, dalam penyajian cerita yang diciptakan oleh Philip Pullman, beberapa pembaca merasa ragu bahwa novel ini adalah novel fantasi yang dikemas untuk anak-anak, karena alur cerita cukup rumit dan bahkan beberapa pembaca harus mengulang bagian-bagian tertentu yang sulit untuk dimengerti agar bisa lebih paham isi cerita.

Penutup

“The Amber Spyglass” sebagai penutup seri His Dark Materials menggali lebih dalam lagi tentang tema-tema yang kompleks, termasuk cinta, keyakinan, takdir, dan akhirat. Novel ini menyajikan akhir yang mengesankan untuk trilogi dengan membawa cerita dan karakter-karakternya ke puncak yang dramatis dan memuaskan.

Trilogi ini membawa pembaca ke dalam alam semesta paralel yang kompleks, di mana setiap dunia memiliki keunikan dan peraturan sendiri. Konsep utama dalam cerita ini adalah Dust (Debu), partikel misterius yang menjadi fokus perhatian banyak pihak dalam berbagai dunia. Debu ini dianggap memiliki hubungan dengan kesadaran, roh, dan potensi manusia.

Selain itu, protagonis utama, Lyra Belacqua, menghadapi perjalanan yang mempertanyakan keyakinan yang diajarkan kepadanya. Dia menemukan pentingnya kebebasan berpikir, pemahaman tentang dunia di sekitarnya, dan pertanyaan yang diajukan oleh alam semesta yang lebih besar.

Dalam trilogi ini, Philip Pullman juga menyentil tentang dampak kuasa dan penyalahgunaan kekuasaan. Hal itu digambarkan pada organisasi Magisterium, yang mencoba mengendalikan penyebaran Debu dan ingin mengendalikan dunia paralel sehingga menjadi perwujudan kekuasaan yang kuat dan jahat.

Berakhir dengan The Amber Spyglass, novel fantasi karangan Philip Pullman ini wajib masuk jajaran buku yang kamu baca. Karena, petualangan Lyra dan Will serta pertempuran yang memanas melawan Magisterium layak untuk mendapat tempat di hati pembaca.

Jika kamu tertarik dengan novel ini dengan tema melawan si baik melawan si jahat, jangan lupa untuk membacanya secara berurutan. Kamu bisa mendapatkan novel ini di seluruh offline store maupun online store Gramedia.com, ya. Selamat membaca!

 Penulis: Melani Wulandari

Rekomendasi Buku Terkait

His Dark Materials #1: The Golden Compass

 

Novel fantasi ini menceritakan petualangan Lyra Belacqua dalam mencari teman-temannya yang hilang, ayahnya yang dipenjara, Lord Asriel, dimana yang melakukan eksperimen terhadap materi misterius bernama Debu. Edisi Inggris buku ini berjudul Northern Lights, sedangkan di Amerika Utara diganti dengan The Golden Compass. Pemenang Carnegie Medal 1996.

Kisah diawali dengan tokoh utama Lyra Belacqua yang dengan diam-diam masuk dan bersembunyi dalam Ruang Rehat para Cendekiawan yang terlarang, meskipun menghadapi penolakan dæmonnya, Pantalaimon—-manifestasi jiwa yang bisa berubah bentuk, sebelum manusianya akil balig. Pada saat inilah Lyra melihat Master Jordan meracuni tokay yang akan dihidangkan untuk pamannya, Lord Asriel.

Segera setelah Lord Asriel datang, Lyra segera mencegah pamannya meminum tokay tersebut dan memperingatkannya. Alih-alih menghukum Lyra, Lord Asriel memerintahkan Lyra untuk memata-matai Master dan tamu lainnya selama pertemuan.

Pada pertemuan tersebutlah Lyra mendengar tentang Debu, suatu partikel dasar aneh yang terutama bereaksi pada orang dewasa; serta dugaan sebuah kota di Aurora. Segera setelah pertemuan Lord Asriel melanjutkan penelitian ke Kutub Utara dan Lyra melanjutkan pembelajarannya di Akademi Jordan.

His Dark Materials #2: The Subtle Knife

 

Seri kedua ini akan membawamu pada teka-teki yang lebih dalam. The Subtle Knife masih menceritakan tentang Lyra Belacqua dan petualangannya yang menarik di dunia paralel. Yang membedakannya pada seri kedua ini munculnya tokoh baru bernama Will Parry, yang memiliki takdir sebagai pemegang pisau gaib.

Will dan pisau gaib itu memiliki peran yang penting dalam petualangan mencari partikel misterius bernama Dust (Debu), pisau gaib tersebut adalah pisau bisa menembus berbagai dunia mengantarkan Lyra dan Will berpetualang menyelamatkan keseimbangan alam semesta.

Sumber:

  • https://www.goodreads.com/book/show/1487933.The_Amber_Spyglass_Teropong_Cahaya?ac=1&from_search=true&qid=PthCAGMToq&rank=1
  • https://en.wikipedia.org/wiki/The_Amber_Spyglass

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy