Politik Ekonomi

Ketahui 7 Urutan Presiden Indonesia serta Wakil dan Periodenya!

urutan presiden indonesia
Written by M. Aris Yusuf

Urutan Presiden Indonesia – Indonesia sebagai salah satu negara dengan pemerintahan berbentuk republik. Hal ini juga berarti negara ini dikepalai oleh seorang presiden. Selain itu, Indonesia juga menganut sistem demokrasi sehingga presiden serta wakilnya kemudian dipilih langsung oleh rakyat lewat pemilihan umum (pemilu).

Sejak kemerdekaannya pada tahun 1945 hingga saat ini Indonesia telah dipimpin oleh tujuh orang presiden. Nah, berikut ulasan mengenai urutan presiden Indonesia beserta wakil, nama kabinet, hingga masa jabatannya!

Urutan Presiden Indonesia dari Awal hingga Sekarang

Soekarno (1945–1967)

Masa Jabatan Soekarno: Mulai dari 18 Agustus 1945–12 Maret 1967
Wakil Presiden Soekarno: Mohammad Hatta (Menjabat mulai dari 18 Maret 1945–1 Desember 1956)
Nama Kabinet Soekarno:

  • Demokrasi Liberal Kabinet Natsir (Mulai dari 6 September 1950–21 Maret 1951)
  • Kabinet Sukiman (Mulai dari 26 April 1951–23 Februari 1951)
  • Kabinet Wilopo (Mulai dari 30 Maret 1952–2 Juni 1953)
  • Kabinet Ali Sastroamidjojo I (Mulai dari 30 Juli 1953–24 Juli 1955)
  • Kabinet Burhanuddin Harahap (Mulai dari 12 Agustus 1955–3 Maret 1956)
  • Kabinet Ali Sastroamidjojo II (Mulai dari 20 Maret 1956–14 Maret 1957)
  • Kabinet Djuanda/Karya (Mulai dari 9 April 1957–5 Juli 1959)
  • Demokrasi Terpimpin Kabinet Kerja I (Mulai dari 10 Juli 1959–18 Februari 1960)
  • Kabinet Kerja II (Mulai dari 18 Februari 1960–6 Maret 1962)
  • Kabinet Kerja III (Mulai dari 6 Maret 1962–13 November 1963)
  • Kabinet Kerja IV (Mulai dari 13 November 1963–27 Agustus 1966)
  • Kabinet Dwikora I (Mulai dari 27 Agustus–22 Februari 1966)
  • Kabinet Dwikora II (Mulai dari 24 Februari 1966–28 Maret 1966)
  • Kabinet Dwikora III (Mulai dari 28 Maret 1966–28 Maret 1966)
  • Kabinet Ampera I (Mulai dari 28 Juli 1966–11 Oktober 1967)
  • Kabinet Ampera II Mulai dari (17 Oktober 1967–10 Juni 1968)

Bapak Proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia adalah Ir. Soekarno yang Lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur, namanya tentu saja akan selalu diingat oleh seluruh masyarakat Indonesia, terlebih karena dirinya kemudian memainkan peranan penting semasa perebutan kemerdekaan di tangan para penjajah.

Di samping membacakan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945, Bung Karno, sebagai sapaan akrabnya, turut andil dalam mengemukakan gagasan terkait lima prinsip yang kemudian harus dianut di Indonesia.

Kelima prinsip ini kemudian dikenal juga sebagai Pancasila, dasar negara Indonesia. Kepresidenan Bung Karno memang bukan bermula dari pemilihan oleh MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) atau rakyat Indonesia sendiri. Akan tetapi, dirinya terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia pertama pada sidang PPKI, 18 Agustus 1945.

urutan presiden indonesia

Sumber: Kompas.com

Soeharto (1967–1998)

Masa Jabatan Soeharto adalah: Mulai dari 27 Maret 1968 (pengukuhan jabatan sebagai presiden RI kedua)–21 Mei 1998
Wakil Presiden Soeharto adalah:

  • Hamengkubuwono IX (Masa Menjabat: 24 Maret 1973–23 Maret 1978)
  • Adam Malik (Masa Menjabat: 23 Maret 1978–11 Maret 1983)
  • Umar Wirahadikusumah (Masa Menjabat: 11 Maret 1983–11 Maret 1988)
  • Soedharmono (Masa Menjabat: 11 Maret 1988–11 Maret 1993)
  • Try Sutrisno (Masa Menjabat: 11 Maret 1993–11 Maret 1998)
  • Bacharuddin Jusuf Habibie (Masa Menjabat: 11 Maret 1988–21 Mei 1998)

Nama Kabinet Soeharto:

  • Kabinet Pembangunan I (Masa Menjabat: 10 Juni 1968–28 Maret 1973)
  • Kabinet Pembangunan II (Masa Menjabat: 28 Maret 1973–29 Maret 1978)
  • Kabinet Pembangunan III (Masa Menjabat: 31 Maret 1978–19 Maret 1983)
  • Kabinet Pembangunan IV (Masa Menjabat: 19 Maret 1983–21 Maret 1988)
  • Kabinet Pembangunan V (Masa Menjabat: 23 Maret 1988–17 Maret 1993)
  • Kabinet Pembangunan VI (Masa Menjabat: 17 Maret 1993–14 Maret 1998)
  • Kabinet Pembangunan VII (Masa Menjabat: 14 Maret 1998–21 Mei 1998)

Pada 12 Maret 1967, sewaktu pengadaan Sidang Istimewa MPRS, seorang jenderal besar TNI kemudian resmi dilantik sebagai presiden RI yang baru, menggantikan Soekarno. Dia adalah Soeharto. Lahir 8 Juni 1921 di Kemusuk, Yogyakarta, pelantikan Soeharto kemudian menandakan berakhirnya masa Orde Lama dan mulainya babak Orde Baru (Orba).

Orde ini sendiri memiliki cita-cita untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni serta konsekuen. Hal ini diharapkan agar tercipta stabilitas nasional, mulai dari segi politik, sosial, dan ekonomi

BJ Habibie (1998–1999)

Masa Jabatan BJ Habibie: Mulai dari 21 Mei 1998–20 Oktober 1999
Wakil Presiden BJ Habibie: –
Nama Kabinet Bj Habibie: Kabinet Reformasi Pembangunan (Mulai dari 23 Mei 1998–20 Oktober 1999)

Gerakan reformasi yang dilakukan oleh mahasiswa akhirnya berhasil menggulingkan kepemimpinan Soeharto yang telah berkuasa selama kurang lebih 32 tahun di Indonesia. Setelah lengser, kursi kepresidenan pun digeser kepada wakil presiden yang menjabat, yaitu Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, pada 10–13 November 1998.

Sejumlah pihak kemudian menyatakan pengangkatannya kontroversial lantaran dianggap tidak konstitusional serta merupakan kelanjutan dari masa Orde Baru. Namun, pada kenyataannya, kebijakan yang diambil sesungguhnya sudah sejalan dengan agenda reformasi, mulai dari membebaskan tahanan politik Orde Baru, menghapuskan Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP), mencabut undang-undang subversi dan menjamin kebebasan berkumpul serta berpendapat.

Di samping itu, selama masa kepresidenannya yang singkat itu, BJ Habibie juga mengeluarkan beberapa kebijakan, yaitu:

  • Politik: Mengadakan berbagai memorandum bagi rakyat Timor Timur yang kemudian membuahkan lepasnya wilayah ini dari Indonesia untuk berdiri menjadi negara sendiri serta Menyusun undang-undang pemberantasan korupsi pada tahun 1999 untuk memberantas praktik KKN.
  • Ekonomi: Menetapkan undang-undang anti monopoli yang kemudian diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999.
  • Menyuplai beras dengan harga yang lebih terjangkau.
  • Melibatkan berbagai peran serta pedagang kecil, menengah, serta koperasi dalam distribusi beras.
  • Melakukan reformasi dalam hal perbankan.

Abdurrahman Wahid (1999–2001)

Masa Jabatan Abdurrahman Wahid: Mulai dari 20 Oktober 1999–23 Juli 2001
Wakil Presiden Abdurrahman Wahid: Megawati Soekarnoputri (Mulai dari 20 Oktober 1999–23 Juli 2001)
Nama Kabinet: Kabinet Persatuan Nasional (Mulai dari 29 Oktober 1999–23 Juli 2001)

Pemilu pertama di era reformasi pun digelar pada 7 Juni 1999. Hasil pemilu ini kemudian menunjukkan PDIP yang mendapatkan perolehan suara terbanyak (33,74 persen), disusul juga Golkar (22,44 persen), PKB (12,61 persen), PPP (10,71 persen), serta PAN (7,12 persen). MPR yang kemudian terbentuk melalui hasil pemilu 1999 lantas bertugas untuk memilih presiden serta wakil presiden.

Pada saat itu, terdapat dua calon presiden, yaitu K.H. Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Kemudian, pada 20 Oktober 1999, MPR menentukan Abdurrahman Wahid sebagai presiden keempat RI, didampingi oleh Megawati Soekarnoputri sebagai wakilnya.

Lahir pada 4 Agustus 1940, Abdurrahman Wahid, atau akrab disapa Gus Dur, memiliki latar pendidikan agama yang sangat kuat. Kendati demikian, wawasan kebangsaannya juga tak perlu diragukan lagi.

urutan presiden indonesia

Sumber: bisnis-cdn.com

Megawati Soekarnoputri (2001–2004)

Masa Jabatan Megawati Soekarnoputri: Mulai dari 23 Juli 2001–20 Oktober 2004
Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri: Hamzah Haz (Mulai dari 23 Juli–20 Oktober 2004)
Nama Kabinet Megawati Soekarnoputri: Kabinet Gotong Royong (Mulai dari 10 Agustus 2001–20 Oktober 2004)

Sekalipun memiliki titel putri mendiang presiden pertama Indonesia, Megawati tetap gagal meraih kursi kepresidenan pada pemilu 1999. Hal ini sendiri disebabkan oleh manuver politik yang diinisiasi Amien Rais melalui Poros Tengah (PAN, PK, PBB, PPP) sehingga kemudian mampu mendorong Gus Dur terpilih sebagai presiden.

Di samping itu, slogan ABM (Asal Bukan Mega) juga digemborkan oleh partai politik saingan PDI-P. Namun, turunnya Abdurrahman Wahid setelah dimakzulkan MPR kemudian membukakan kesempatan emas bagi Megawati. Pada 23 Juli 2001, Megawati Soekarnoputri kemudian secara resmi dilantik sebagai presiden RI kelima, menggantikan Abdurrahman Wahid, berdasarkan Tap MPR No. 3

Tahun 2001, Sebagai presiden perempuan pertama Indonesia, pemerintahan Megawati kemudian dihadapkan dengan persoalan yang tak sedikit, salah satu yang paling krusial adalah mencari upaya dalam memulihkan perekonomian serta menegakkan hukum.

Susilo Bambang Yudhoyono (2004–2014)

Masa Jabatan Susilo Bambang Yudhoyono: Mulai dari 20 Oktober 2004–20 Oktober 2014
Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono:
Muhammad Jusuf Kalla (Mulai dari 20 Oktober 2004–20 Oktober 2009)
Boediono (Mulai dari 20 Oktober 2009–20 Oktober 2014)
Nama Kabinet:

  • Kabinet Indonesia Bersatu I (Mulai dari 21 Oktober 2004–20 Oktober 2009)
  • Kabinet Indonesia Bersatu II (Mulai dari 22 Oktober 2014–22 Oktober 2014)

Presiden keenam dalam urutan presiden Indonesia adalah Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Meski di periode-periode sebelumnya pemilu ini telah diadakan, nyatanya SBY dan Jusuf Kalla merupakan presiden dan wakil presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyatnya.

Tak jauh beda dengan pemerintahan sebelumnya, kebijakan yang ditempuh kabinet bentukan SBY kemudian berfokus kepada perbaikan ekonomi. Dapat dikatakan, kondisi perekonomian pada era ini kemudian menjadi lebih baik.

Bahkan, Indonesia berhasil melunasi utang IMF. Selain itu, SBY-Kalla juga berhasil menyelesaikan berbagai permasalah dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) melalui Perjanjian Helsinki. Ancaman terorisme pun kemudian berhasil dimitigasi dengan ditangkapnya pelaku teror Bom Bali dan J.W. Marriott.

Joko Widodo (2014–sekarang)

Masa Jabatan Joko Widodo: Mulai dari 20 Oktober 2014–sekarang
Wakil Presiden Joko Widodo:
Muhammad Jusuf Kalla (Mulai dari 20 Oktober 2014–20 Oktober 2019)
Ma’ruf Amin (Mulai dari 20 Oktober 2019–sekarang)
Nama Kabinet:

  • Kabinet Kerja (Mulai dari 27 Oktober 2014–20 Oktober 2019)
  • Kabinet Indonesia Maju (Mulai dari 23 Oktober 2019–sekarang)

Dari bisnis mebel hingga akhirnya terjun ke dunia politik, Lahir pada 21 Juni 1961, sepak terjangnya di ranah politik bermula semasa dirinya masih di Solo. Memiliki pengalaman memimpin Asosiasi Pengusaha Mebel Indonesia (Asmindo) kemudian membuat salah satu anggota organisasi tersebut turut mendorong Jokowi ikut dalam Pemilukada Solo 2005.

Ternyata, ia kemudian terpilih menjabat sebagai Wali Kota Solo periode 2005–2010 serta 2010–2017. Dari wali kota, Jokowi naik tingkat lagi menjadi gubernur untuk provinsi DKI Jakarta pada periode 2012–2017 bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pengalaman sebagai gubernur kemudian lantas menjadi batu loncatan untuk naik ke tingkatan yang lebih tinggi lagi, yaitu kursi kepresidenan.

Diusung oleh PDI-P, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla kemudian berhasil memenangkan pemilu pada tahun 2014 dan akhirnya dilantik pada 20 Oktober 2014 sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden RI yang baru hingga saat ini.

Buku-Buku Terkait

Pak Kalla dan Presidennya

https://www.gramedia.com/products/conf-pak-kalla-dan-presidennya?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasihttps://www.gramedia.com/products/conf-pak-kalla-dan-presidennya?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Tahun 2004-2009 merupakan masa paling dinamis di Istana. Untuk pertama kali, Presiden dan Wakil Presiden dipilih rakyat langsung. Sepasang pemimpin dengan karakter unik dan cenderung berseberangan itu menghadirkan dinamika dan pertanyaan: siapa pemimpin sesungguhnya?

Dalam upaya mencari jawab atas pertanyaan itu, buku ini hadir dari Catatan wartawan Kompas Wisnu Nugroho di blog Kompasiana. Kisah tidak penting terkait relasi Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memunculkan gelisah, dibagikan dengan nakal dan jenaka.

Kisah tidak penting mengenai sisi lain Wakil Presiden dalam buku Pak Kalla dan Presidennya membebaskan kita dari jebakan citra yang selama ini memerangkap Pak Kalla sebagai pengusaha. Setelah terbebas dari jebakan citra semoga kita bisa menjawab pertanyaan: siapa pemimpin sesungguhnya?

Presiden Jokowi (Harapan Baru Indonesia)

https://www.gramedia.com/products/conf-presiden-jokowi-harapan-baru-indonesia?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/conf-presiden-jokowi-harapan-baru-indonesia?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Hadirnya Jokowi telah menyumbang nuansa baru di dunia politik Indonesia, terlebih ketika dia mencalonkan diri sebagai capres. Begitu pula sosok pendampingnya, Jusuf Kalla telah memperkaya prediksi pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi dan JK.

Semua bahasan tersebut terangkum dalam kumpulan tulisan yang sedang Anda pegang ini. Buku ini bukanlah yang pertama kali mengulas sosok Joko Widodo maupun seorang Jusuf Kalla. Tetapi, menjadi yang pertama memuat tulisan dan analisis warga biasa yang tergabung di Kompasiana.com yang membincangkan Jokowi dan JK sekaligus ketika menjadi pasangan capres dan cawapres

Diawali dengan sebuah analisis kekuatan branding Jokowi?dan juga Prabowo?pada saat pilpres dan ditutup oleh sepucuk surat dari seorang warga Solo untuk Jokowi dan JK. Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia, kumpulan tulisan 21 warga kompasiana yang terpilih, untuk Indonesia.

Jabatan Wakil Presiden Menurut Hukum Tata Negara Indonesia

https://www.gramedia.com/products/jabatan-wakil-presiden-menurut-hukum-tata-negara-indonesia?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

https://www.gramedia.com/products/jabatan-wakil-presiden-menurut-hukum-tata-negara-indonesia?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Dalam buku ini diuraikan berbagai pertentangan antara lembaga kepresidenan (Presiden dan Wakil Presiden) di Indonesia yang didasarkan pada faktor objektif maupun subjektif sebagai indikator yang melekat pada kedua lembaga tersebut.

Buku ini sangat bermanfaat bagi mata kuliah Hukum Tata Negara dan Perbandingan Hukum Tata Negara karena menjelaskan metode perbandingan sebagai pendekatan khusus. Artinya penulis menggunakan metode perbandingan dalam menganalisis berbagai tugas dan kewenangan Wakil Presiden di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Filipina, Republik Rakyat China, Irak, India, Bulgaria, dan Siprus.

Itulah urutan Presiden Indonesia dari awal hingga saat ini. Grameds juga bisa membaca buku-buku terkait urutan Presiden indonesia yang telah direkomendasikan dengan mengunjungi Gramedia.com, agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

Baca juga:

About the author

M. Aris Yusuf

Politik dan ekonomi merupakan dua hal yang berbeda, tetapi saling berkaitan satu sama lain.