Pendidikan

Pengertian STM Hingga Perbedaannya dengan SMK dan SMA

STM adalah
Written by Gilang P

STM adalah – Di Indonesia, ketika sudah memasuki Sekolah Menengah Atas, bukan hanya SMA dan SMK saja, tetapi juga ada STM. Saat ini, STM sudah banyak diminati oleh banyak orang karena setelah lulus sekolah, siswa bisa mencoba untuk melamar kerja karena sudah memiliki kemampuan ketika menempuh pendidikan.

Lalu, sebenarnya, apa yang dimaksud dan STM dan ciri khas dari STM apa saja? Simak penjelasan lengkap tentang STM di bawah ini, Grameds.

Pengertian STM

STM adalah singkatan dari Sekolah Teknik Menengah. Lalu, sekolah ini adalah salah satu nama untuk jenjang pendidikan di Indonesia yang mempersiapkan lulusannya untuk menjadi tenaga kerja produktif yang menguasai berbagai bidang teknik.

Oleh sebab itu, di dalam STM sendiri ada berbagai jurusan yang berkenaan dengan teknik. Maka dari itu, Sekolah Teknik Menengah (STM) menyelenggarakan pendidikan dari berbagai jurusan yang berkaitan dengan bidang keilmuan teknik, mulai dari teknik mesin, teknik kimia, teknik pemeliharaan alat listrik, teknik rangka motor, teknik instrumen pesawat terbang, dan lain sebagainya.

Mengingat bidang teknik ini banyak diisi oleh anak-anak lelaki, maka nama STM menjadi sangat identik dengan sekolahnya lelaki.

Dulu, di Indonesia STM menjadi salah satu sekolah kejuruan yang populer selain SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas), SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas), dan berbagai sekolah kejuruan lainnya.

Dasar Perancangan Teknik Mesin 1/X Smk K-13

Berbagai sekolah kejuruan di atas kemudian digabungkan dan diseragamkan penamaannya menjadi SMK atau yang lebih kita kenal saat ini, yaitu Sekolah Menengah Kejuruan. Nama ini mulai diperkenalkan tepat pada tahun 1997 atau setelah turunnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/0/1997.

Sejarah STM

STM adalah

Sumber: Pooc

STM ini bisa dibilang merupakan salah satu bentuk sekolah yang sangat legendaris. Sekolah level menengah untuk bidang teknik sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Tepatnya tahun 1853.

Kemudian, sekolah ini berkembang dan tumbuh di beberapa daerah di Indonesia seperti Batavia dan Surabaya. Pada masa itu, generasi muda yang bisa bersekolah di tempat ini adalah mereka yang sebelumnya menamatkan sekolah dasar yang juga didirikan oleh Belanda.

Lulusannya, saat itu diarahkan untuk menjadi seorang mandor atau werkbau dalam berbagai bidang. Mulai dari montir mobil, penata batu, kelistrikan, hingga permesinan. Pada mulanya, sekolah teknik semacam ini dilakukan dalam waktu tiga tahun.

Namun di tahun 1913, lamanya proses pendidikannya sempat bertambah menjadi 4 tahun. Sekolah Teknik Menengah ini terus ada di tengah masyarakat Indonesia, tetapi kurang diberi perhatian. Meskipun jumlahnya sebelum tahun 1970-an sudah mencapai ratusan sekolah di penjuru Indonesia, tetapi STM dan berbagai Sekolah Kejuruan ini baru diberi perhatian yang lebih besar ketika memasuki tahun pelajaran 1976/77.

Saat itu, negara secara khusus memunculkan kurikulum yang mengatur sekolah-sekolah kejuruan termasuk STM, hingga dianjurkan pada penyempurnaannya di tahun 1984.

Di antaranya adalah:

  1. Kegiatan praktik mendapat porsi 30-50% dari kegiatan belajar.
  2. Kegiatan belajar dilakukan selama 12 hingga 20 jam pelajaran dalam seminggu
  3. Metode belajar yang disosialisasikan untuk digunakan adalah CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) di mana siswa didorong lebih aktif untuk mendemonstrasikan pekerjaannya di hadapan guru.

STM dan berbagai sekolah kejuruan sejenis melebur dengan satu nama yang saat ini dikenal sebagai SMK pada tahun 1997. Dengan demikian, di dalam SMK terdapat banyak sekali jurusan, termasuk jurusan-jurusan yang berhubungan dengan teknik sebagaimana yang terdapat pula dalam STM.

Tentang STM (Sekolah Teknik Menengah)

STM adalah

Sumber: Smk Perintis Adiluhur

Ketika Jepang masuk ke Indonesia, seluruh sekolah yang didirikan pada masa kolonial Belanda mengalami perubahan. Sejak inilah nama STM (Sekolah Teknik Menengah) digunakan, yang di mana sebelumnya bernama Middelbare Techinise School.

Ternyata, STM juga menjadi cikal bakal sekolah vokasi di Indonesia. Nama STM yang merupakan akronim dari Sekolah Teknik Menengah, belakangan sering muncul di berbagai media massa dan kanal media sosial. Oleh sebagian masyarakat, STM sering dianggap sebagai singkatan dari Sekolah Teknik Mesin. Anggapan ini muncul barangkali karena lulusannya banyak yang mengerti soal mesin, padahal kenyataannya dalam STM ada beberapa jurusan teknik lain selain teknik mesin.

STM juga merupakan cikal bakal dari pendidikan Vokasi di Indonesia. Karena sudah ada sejak era kolonial Belanda (sejak 1853) bersamaan dengan: Sekolah Kewanitaan, Sekolah Pertanian dan Sekolah Perdagangan pada masa itu.

Ketika Jepang masuk ke Indonesia, seluruh sekolah yang didirikan pada masa kolonial Belanda baru mulai mengalami perubahan. Sejak inilah nama STM (Sekolah Teknik Menengah) digunakan, yang di mana sebelumnya bernama Middelbare Techinise School.

Setelah kemerdekaan Indonesia, hingga masa orde baru, ada beberapa sekolah cikal bakal SMK yaitu: SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas), SMKK (Sekolah Menengah Keterampilan Keluarga) dan SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas), dan lain-lain.

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)

STM adalah

Sumber: Pendidikan Vokasi

SMK adalah jenis Pendidikan jenjang menengah yang memfokuskan seseorang untuk memilih kejuruan yang dikehendakinya terlebih dahulu sebelum memulai Pendidikan.

Selain itu, di SMK seseorang langsung berfokus terhadap jurusan tersebut tanpa mempelajari materi lainnya yang tidak memiliki kaitan dengan jurusan tersebut, terkenal dengan ilmu umum.

Sistem Pendidikan SMK sama sekali berbeda dengan Pendidikan SMP dan jenjang SMA. Sebab, dari awal mula seseorang memilih melanjutkan pada jenjang Pendidikan ini otomatis telah lebih tahu mengenai jurusan apa yang diinginkannya untuk dipelajari. Dengan kata lain, sistem pendidikannya lebih banyak praktek dan pendalaman teori mengenai jurusan tersebut.

SMK atau Sekolah Menengah Kejuruan sesuai dengan Namanya tentu saja memiliki banyak jurusan yang dapat dipilih sesuai dengan minat bakat masing-masing. Adapun kejuruan yang dimaksud adalah jurusan komputer (TKJ RPL), farmasi, gambar bangunan, otomotif, dan lain–lain. Selain itu, jurusan tersebut juga memiliki kadar materi focus dan membuat kamu menjadi ahli di bidangnya.

Jika Anda saat ini atau akan bersekolah di SMK atau lulusan SMK dan ingin kuliah, maka bisa lanjut ke Politeknik. Atau jika ingin bekerja juga pasti bisa.

Setelah kemerdekaan hingga masa orde baru, ada beberapa sekolah cikal bakal SMK yaitu:

  1. SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas)
  2. SMKK (Sekolah Menengah Keterampilan Keluarga)
  3. SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas), dan lain-lain.

Apa Bedanya STM VS SMK?

STM adalah

Sumber: Edukasi Kompas

Setelah mengetahui berbagai macam penjelasan tentang STM dan SMK, mulai dari pengertian hingga sejarahnya, maka rasanya belum lengkap kalau tidak membahas tentang perbedaan antara STM dan juga SMK. Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang kedua lembaga pendidikan itu, maka kamu bisa simak penjelasannya di bawah ini.

1. Perbedaan Bidang Kejuruan

Perbedaan pertama dari STM dan SMK adalah perbedaan yang terletak pada bidang kejuruan. Benar sekali, kejuruan dalam STM (Sekolah Teknik Menengah) ini umumnya berupa bidang-bidang atau kejuruan yang menuju ke arah teknik saja. Oleh karena itu, pada STM, kamu akan melihat beberapa kejuruan, seperti teknik mesin, teknik komputer, teknik listrik, dan masih banyak lagi.

Lalu, pada SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), kejuruannya atau bidang-bidangnya lebih mengarah pada banyak bidang. Itu artinya jurusan di SMK lebih banyak dibandingkan dengan STM. Jurusan yang ada pada SMK, seperti akuntansi, perhotelan, tata boga, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, ketika ingin melanjutkan pendidikan, sebaiknya kamu mengetahui bakat kamu terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah dalam menentukan akan masuk ke STM atau SMK.

2. Perbedaan Masa Beroperasi

Perbedaan antara STM dengan SMK yang kedua adalah perbedaan pada masa beroperasinya. Dalam peraturan yang sudah berlaku, STM sudah tidak ada setelah tahun 1997. Hal ini karena pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/0/1997. STM sudah dilebur menjadi satu dengan SMK atau Sekolah Menengah Kejuruan.

Oleh karena itu, istilah SMK hingga saat ini lebih banyak dikenal oleh banyak masyarakat. Bahkan, SMK ini bukan hanya ada yang negeri saja, tetapi sudah banyak lembaga pendidikan swasta yang mulai memiliki SMK.

Meski masa beroperasinya berbeda, tetapi pada umumnya proses pembelajarannya hampir sama yang di mana lebih mengutamakan praktik dibandingkan dengan materi. Oleh sebab itu, lulusan STM atau SMK memang diperuntukkan siswa yang memang ingin bekerja setelah lulus.

3. Perbedaan Dominasi Jenis Kelamin Peserta Didik

Perbedaan ketiga dari STM dan SMK adalah perbedaan pada dominasi jenis kelamin peserta didik atau siswanya. Pada STM (Sekolah Teknik Menengah), biasanya jumlah siswa akan didominasi oleh laki-laki. Hal ini bukan tanpa alasan karena STM merupakan sekolah teknis, sehingga sangat wajar kalau banyak laki-laki yang sekolah di situ.

Meskipun didominasi oleh laki-laki, bukan berarti tidak ada perempuannya. Dengan kata lain, dalam beberapa jurusan juga ada perempuannya. Oleh karena itu, bagi para wanita jangan takut kalau masuk STM karena bisa jadi kamu menjadi salah satu murid paling pandi di STM.

Lain halnya dengan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang di mana biasanya banyak didominasi oleh perempuan. Apalagi pada beberapa jurusan yang identik dengan perempuan, seperti akuntansi, busana, tata boga, dan masih banyak lagi.

Sama halnya dengan STM, siswa di SMK juga ada yang laki-laki, meski begitu memang umumnya didominasi oleh perempuan. Meski begitu, bagi para laki-laki tak ada salahnya masuk ke jurusan yang didominasi oleh perempuan. Akan tetapi, dengan catatan bahwa kamu harus benar-benar menyukai jurusan yang sudah dipilih.

Meskipun STM dan SMK memiliki beberapa perbedaan, tetapi sebenarnya keduanya memiliki satu buah persamaan yang paling mendasar. Adapun persamaan yang dimaksud adalah lulusan dari STM dan SMK sama-sama dipersiapkan untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Dengan begitu, lulusan STM dan SMK diharapkan dapat menjadi generasi yang produktif. Selain itu, juga diharapkan agar lulusan STM dan SMK bisa diserap oleh industri dengan baik.

https://www.gramedia.com/products/gambar-teknik-mesin-x-smk-k-13-revisi?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Perbedaan STM, SMK, dan SMA

Setelah mengetahui perbedaan tentang STM dan SMK, maka kamu juga perlu mengetahui perbedaan STM, SMK, dan SMA. Hal ini karena ketiga jenjang pendidikan itu setingkat, sehingga rasanya belum lengkap kalau tidak membahas perbedaan ketiga jenjang pendidikan itu.

1. Tujuan dari Kurikulum Pendidikannya

Perbedaan pertama dari STM, SMK, dan SMA adalah tujuan dari kurikulum pendidikannya. Ketika bicara tentang STM dan SMK pastinya sudah paham kalau kedua jenjang pendidikan itu memang ditujukan agar siswa menjadi lulusan yang produktif, sehingga bisa menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

Selain itu, siswa lulusan STM dan SMK diharapkan tidak perlu melanjutkan kuliah karena sudah memiliki bekal ilmu untuk bekerja di bidang tertentu. Meski begitu, tak ada salahnya apabila kamu ingin melanjutkan kuliah guna mendapatkan banyak ilmu baru.

Lalu, kurikulum pada SMA ini cenderung mempersiapkan para siswanya untuk menjadi tenaga profesional dalam jenjang yang lebih tinggi. Dalam hal ini, jenjang yang lebih tinggi yang dimaksud adalah perkuliahan. Oleh karena itu, dalam SMA, biasanya terdapat jurusan IPA dan IPS. Jurusan ini ditujukan agar siswa lebih mudah dalam memilih jurusan saat kuliah nanti.

2. Bobot Praktik dan Teori

Perbedaan kedua yang ada pada STM, SMK, dan SMA adalah bobot praktik dan teorinya. Dari kurikulumnya saja sudah dapat dilihat kalau STM dan SMK ini bobot praktiknya lebih besar dibandingkan dari teorinya. Hal ini karena STM dan SMK memang diperuntukkan bagi mereka yang ingin bekerja ketika lulus dari sekolah.

Pada umumnya perbandingan bobot ini adalah 70 banding 30. Itu artinya, 70 persen praktik dan 30 persen teori. Bahkan dalam STM dan SMK harus adalah Praktek Kerja Industri atau lebih dikenal dengan PKL. Jangka waktu PKL ini biasanya sekitar 3 bulan.

Lain halnya dengan SMA yang di mana bobot teorinya lebih banyak dibandingkan dengan praktiknya. Oleh karena itu, SMA lebih cenderung dikenal dengan sifatnya yang akademis. Maka dari itu, siswa SMA juga lebih sering berpikir untuk memahami suatu materi pembelajaran yang kemudian menganalisisnya. Terkadang bukan hanya menganalisis saja, tetapi juga mendiskusikannya bersama dengan teman-teman.

3. Profil Lulusannya

Perbedaan antara STM, SMK, dan SMA yang terakhir adalah profil lulusannya. Dalam hal ini, bisa dilihat ketika sekolah mempromosikan sekolahnya yang di mana siswa lulusan STM dan SMK akan lebih dibanggakan ketika berhasil masuk industri ternama. Sedangkan SMA akan lebih dibanggakan ketika siswanya masuk perguruan tinggi negeri.

Selain itu, nama STM dan SMK akan lebih dikenal baik oleh banyak orang apabila banyak lulusannya yang bekerja di industri ternama dengan gaji yang cukup banyak. Oleh karena itu, tak sedikit STM dan SMK akan melakukan kerja sama dengan beberapa industri.

Sedangkan SMA akan lebih dikenal baik oleh banyak orang ketika banyak lulusannya yang masuk perguruan tinggi negeri atau PTN. Apalagi kalau perguruan tinggi negeri itu merupakan perguruan tinggi ternama. Oleh sebab itu, kamu jangan heran apabila lulusan SMA akan sangat bangga ketika masuk universitas favorit.

Penutup

STM merupakan singkatan dari Sekolah Teknik Menengah, sehingga kejuruan atau jurusan pada STM lebih cenderung ke arah teknik. Mulai dari teknik mesin, teknik komputer, teknik listrik, teknik perangkat lunak, dan masih banyak lagi.

STM yang merupakan jurusan teknik menengah ini memang digemari oleh banyak orang, sehingga banyak orang berusaha untuk masuk STM dengan harapan setelah lulus dapat bekerja. Pada dasarnya, STM atau SMK sama-sama sekolah yang mengutamakan praktik dibandingkan dengan teori hanya saja STM lebih cenderung ke teknik.

Baik itu STM atau SMK, atau SMA ketiganya sama-sama memiliki keunggulannya masing-masing. Jadi, Grameds sudah menentukan hati akan bersekolah di mana?

Komputer dan Jaringan Dasar untuk SMK/MAK Kelas X

Untuk mendapatkan informasi lebih, Grameds bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Baca juga:

 

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.