Geografi IPA

Serba-Serbi, Fun Fact Bumi yang Belum Diketahui Banyak Orang

serba serbi, fun fact Bumi,
Written by Rahma R

Serba-Serbi, Fun Fact Bumi  Bumi merupakan planet ketiga dari delapan planet yang ada di dalam tata surya. Di mana, planet bumi diperkirakan berusia mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara bumi dengan matahari yaitu 149.6 juta kilometer atau setara 1 AU (astronomical unit).

Bumi memiliki lapisan udara atau atmosfer dan medan magnet atau disebut juga magnetosfer yang berguna untuk melindungi permukaan bumi dari angin matahari, sinar ultraviolet, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara inilah yang menyelimuti bumi sampai ketinggian mencapai 700 kilometer. Di mana, lapisan udara tersebut terbagi menjadi berbagai jenis, seperti Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.

Lapisan ozon setinggi 50 kilometer berada di lapisan stratosfer dan lapisan mesosfer ini melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi yakni antara -70°C sampai 55°C bergantung pada iklim setempat. Sehari di bumi dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365 hari. Bumi memiliki massa sebesar 59.760 miliar ton dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi.

Sementara itu, berat jenis bumi berkisar 5.500 kilogram per meter kubiknya yang dipakainya sebagai unit perbandingan berat jenis planet lainnya dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1. Selain itu, bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Bumi juga memiliki satu satelit alami yakni Bulan, serta mempunyai permukaan bumi yang diliputi air sebanyak 70,8%.

Udara di bumi ini terbagi dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lainnya. Bumi diperkirakan terbentuk atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C dan diselimuti juga oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer. Kemudian, diselimuti juga oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi. Hingga akhirnya diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.

Kerak bumi yang lebih tipis di dasar laut berkisar 5 km. Kerak bumi terbagi ke dalam beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan lempeng tektonik yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi sendiri berada di Gunung Everest, yaitu setinggi 8.848 m dan titik terdalam berada di Palung Mariana di Samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 m. Sementara itu, Danau Terdalam berada di danau Baikal dengan kedalaman 1.637 m dan danau terbesarnya yang berada di Laut Kaspia dengan luas sebesar 394.299 km2.

A. Susunan Bumi

serba serbi, fun fact Bumi,

Sumber: Pixabay

Setelah Anda mengetahui tentang serba-serbi bumi dan sekilas tentang susunan bumi, pada pembahasan kali ini akan membahas mengenai susunan bumi yang akan dibahas secara lengkap. Susunan bumi ini digunakan untuk memudahkan Anda dalam mengetahui bentuk bumi secara lebih mendalam. Bumi tempat tinggal kita saat ini memiliki bentuk bola yang tidak sempurna.

Jari-jari bumi diukur dari permukaan menuju sekitar 6.371 km. Akan tetapi, akibat rotasi bumi yang menghasilkan gaya sentrifugal membuat jari-jari bumi bertambah besar di daerah ekuator. Sebaliknya, jari-jari bumi dengan nilai terkecil terdapat pada daerah kutub. Selanjutnya, untuk memahami susunan bumi maka manusia perlu menggunakan ilmu geofisika.

Ilmu geofisika adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik bumi. Metode yang dilakukan yaitu dengan memakai gelombang seismik pasif bernama gelombang S dan gelombang P. Dari hasil pengukuran tersebut, secara umum bisa dikategorikan ke dalam tiga bagian susunan bumi, diantaranya sebagai berikut:

1. Kerak Bumi

Kerak bumi adalah bagian terluar dari bumi yang mempunyai sifat kaku dan tidak elastis. Kerak bumi ini sendiri terbagi atas dua bagian, yakni kerak benua dan kerak samudera. Kerak benua mempunyai ketebalan sebesar 20-70 km dengan kisaran suhu, yaitu 200 hingga 5000 Celcius. Komposisi penyusun kerak benua terdiri dari silika (Si), alumunium (Al), natrium (Na), dan kalium (K). Selain itu, kerak benua ini juga mempunyai sifat asam.

Sementara itu, kerak samudra memiliki ketebalan sebesar 8-15 km dengan kisaran suhu berkisar 400-7000 Celcius. Kerak samudera ini sendiri memiliki sifat basa, oleh karena itulah kandungan bahan penyusunan dari kerak samudera mayoritas yaitu silika (Si), magnesium (Mg), kalsium (Ca), dan besi (Fe). Dengan densitas rata-rata kedua bagian tersebut yakni 2,7 g/cc dan 3,3 g/cc.

2. Mantel

Mantel adalah bagian kedua setelah kerak bumi. Dimana, mantel ini sendiri terbagi atas dua bagian, yakni mantel luar atau astenosfer dan mantel dalam atau mesosfer. Mantel luar atau astenosfer ini mempunyai sifat plastis dan mampu bergerak layaknya fluida. Astenosfer tersebut membentang dari kedalaman 200 km sampai 660 km di bawah permukaan bumi.

Suhu dari astenosfer berkisar 1.100-2.000 Celcius dan mempunyai densitas rata-rata sebanyak 3,3 g/cc. Dimana, sebagian dari lapisan astenosfer tersebut kemudian bergabung dengan kerak bumi dan membentuk lempeng bumi. Nah, bagian tersebutlah yang dinamakan dengan litosfer.

Sementara itu, mantel dalam atau mesosfer mempunyai sifat kaku dan basa. Kedalaman mesosfer ini berkisar 660-2.900 km dengan rentang suhu sekitar 2.000-3.000 Celcius. Serta densitas rata-rata berkisar 5,7 g/cc. Kedua bagian mantel yang satu ini mempunyai perbedaan sifat sehingga dapat memunculkan bidang diskontinuitas rapetti.

3. Inti

Inti adalah bagian terdalam dari bumi. Serupa halnya dengan kerak bumi dan mantel bumi, inti bumi juga terdiri dari dua bagian yakni inti luar dan inti dalam. Inti luar memiliki sifat cair sedangkan inti dalam mempunyai sifat padat. Perbedaan sifat inilah yang membentuk gelombng elektromagnetik dan kutub bumi.

Inti luar bumi berada di kedalaman 2900-5150 km dengan densitas rata-rata sebesar 10-12 g/cc. Adapun suhu inti luar sendiri berkisar 3.000-3.800 Celcius. Komposisi dari inti luar terdiri dari besi (Fe), Nikel (Ni), dan sulfur (S). Sementara itu, komposisi inti dalam berupa besi (Fe), Nikel (Ni), dan uranium (U). Berbeda dengan inti luar, suhu inti dalam sangatlah tinggi yaitu berkisar 3.800-6.000 celcius akibat dari reaksi nuklir.

Suhu tersebut sangatlah tinggi atau sama halnya dengan suhu permukaan bumi. Akan tetapi, lapisan inti dalam bersifat padat, hal itu disebabkan oleh adanya energi gravitasi dengan densitas rata-rata yang sangat tinggi juga sekitar kurang lebih 12 g/cc.

B. Proses Pembentukan Muka Bumi

serba serbi, fun fact Bumi,

Sumber: Pixabay

Tentunya, Anda telah tahu bahwa bumi tersusun dari beberapa lapisan penyusun. Sama halnya dengan pembahasan yang dijelaskan diatas, bahwa bagian terluar dari bumi adalah kerak bumi. Dimana, kerak bumi tersebut merupakan tempat tinggal manusia. Nah, lantas bagaimana sebetulnya proses pembentukan muka bumi tersebut.

Proses pembentukan muka bumi ini juga biasa dikenal dengan istilah proses geologis. Proses ini terbagi atas dua macam, yakni proses dari dalam atau endogen dan proses dari luar atau eksogen. Kedua proses itu membentuk muka bumi menjadi tidak rata. Nah, gun mengetahui pembahasan secara lebih jelas dan lengkap mengenai keduanya yuk perhatikan pembahasan berikut ini.

1. Proses Endogen

Proses pembentukan muka bumi dari dalam disebut juga dengan nama proses endogen. Dimana, proses ini dikarenakan oleh adanya energi panas dari mantel dan kerak bumi. Energi panas yang timbul tersebut berasal dari disintegrasi unsur radioaktif mantel bumi.

Hal itu dapat berakibat pada munculnya fenomena-fenomena alam. Misalnya gempa bumi, berkembangnya benua, munculnya palung samudera dan pegunungan, aktivitas vulkanik, pembentukan batuan, dan lain sebagainya.

2. Proses Eksogen

Selain proses pembentukan muka bumi dari dalam atau proses endogen, pembentukan muka bumi juga dipengaruhi oleh proses eksogen. Proses pembentukan muka bumi dari luar atau eksogen ini adalah tenaga pembentuk muka bumi yang memiliki sifat merombak, memperbaiki, dan membangun. Adapun proses pembentukan terjadi di lapisan litosfer.

Pada lapisan litosfer akan terjadi penggerusan atau perombakan oleh tenaga eksogen, misalnya pelapukan, pengikisan, dan sedimentasi. Awal mulanya sebuah gumpalan tanah akan dihancurkan dengan pelapukan, lalu dikikis dan diangkut oleh air, gletser atau lainnya. Setelah itu, akan terjadinya pengendapan atau sedimentasi sehingga menjadi hamparan batuan mulai dari yang kasar sampai halus.

C. Serba-Serbi, Fun Fact Bumi yang Belum Banyak Diketahui Orang

serba serbi, fun fact Bumi,

Sumber: Pixabay

Bumi merupakan planet yang terletak di urutan ketiga dari matahari dan menjadi salah satu planet terpadat serta terbesar kelima dari delapan planet di dalam tata surya. Akan tetapi, apakah Anda tahu setiap sudut bumi maupun adanya misteri yang tersisa ditemukan di dalam planet satu ini? Kebanyakan orang mungkin saja akan mengatakan tidak.

Bahkan, setiap para ilmuwan menemukan sesuatu yang baru mengenai planet bumi. Nah, berikut ini akan disajikan fun fact bumi yang belum banyak diketahui oleh orang. Lalu, apa saja itu? Yuk perhatikan pembahasan lengkapnya di bawah ini.

1. Tidak Ada yang Benar-Benar Tahu Siapa yang Memberikan Nama Bumi

Tahukah anda bahwa bumi merupakan satu-satunya planet yang tidak dinamai dewa atau dewi Yunani maupun Romawi? Bahkan tidak ada yang tahu Siapa yang menciptakan nama “Bumi”. Terdapat dua kata dasar untuk nama planet kita dan keduanya dalam bahasa yang berbeda. Nama “Bumi” mungkin saja berasal dari kata bahasa Inggris yakni “eor(th)e/ ertha,” yang artinya tanah atau berasal dari kata jerman “erde” yang artinya tanah.

Berdasarkan laporan resmi penemuan planet, mengatakan bahwa nama “Bumi” ini sendiri berasal dari kata dasar Indo-Eropa yaitu “er“. Dimana, kata dasar tersebut menghasilkan kata benda dari bahasa Jerman yakni “ertho“, “jord” yang berasal dari bahasa Denmark, dan “erde” berasal dari bahasa Swedia. Serta Kata “erde” yang berasal dari bahasa jerman modern, “aarde” dari bahasa Belanda, dan “earth” dari bahasa Inggris.

https://www.gramedia.com/products/tanya-jawab-seru-tentang-tata-surya?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

2. Bumi Mempunyai Benua Lain yang Dinamakan Zealandia

Pusat benua terbesar ini berada di Antartika. Di mana, benua Selandia Baru, atau disebut juga sebagai Zealandia atau Tasmantis ini terhubung ke Antartika pada 85 hingga 130 juta tahun lalu, kemudian Zealandia terpisah dari Antartika. Setelah berpisah dari Australia sekitar 60 sampai 85 juta tahun lalu, Zealandia ini mulai tenggelam. Diperkirakan Zealandia tenggelam sepenuhnya sekitar 23 juta tahun lalu. Sekarang ini, 93% orang Selandia Baru tenggelam di bawah lautan Pasifik.

3. Hutan Hujan Amazon Selalu Subur Sebab Fosfor yang Didapat dari Gurun Sahara

Selama zaman Holosen, wilayah Afrika bagian utara memiliki warna hijau subur yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Terdapat banyak pula danau dan sungai misalnya Danau Chad dan Nil Putih. Periode ini dikenal dengan nama African Humid Period. Di mana, African Humid Period berakhir sekitar 6000 sampai 5000 tahun yang lalu mengakibatkan vegetasi menurun dan danau mulai mengering. Serta Cangkang diatom mati, dan sekelompok ganggang saat ini telah menutupi hamparan luas Danau Chad yang kering.

Bahkan, sebab terjadinya penggurunan, tanaman, pohon, binatang, dan burung mulai mati. Secara perlahan-lahan tanah Sahara menjadi diperkaya dengan nutrisi dari organisme yang membusuk.

Sekarang, setiap tahunnya angin bertiup dengan rata-rata 182 juta ton debu dari Bodele Depression di Chad. Debu yang kaya akan nutrisi tersebut melalui Samudra Atlantik dan jatuh diatas lembah Amazon. Tiap tahun, curah hujan di Amazon mampu menyapu banyak nutrisi termasuk fosfor, nutrisi penting lainnya untuk pertumbuhan tanaman. Debu dari Gurun Sahara mengisi kembali nutrisi yang hilang tersebut dan membantu menjaga kehijauan Amazon.

4. Atmosfer Bumi Benar Melalui Bulan

serba serbi, fun fact Bumi,

Sumber: Pixabay

Anda sudah pernah diajarkan di sekolah bahwa atmosfer bumi terakhir di eksosfer memanjang mulai dari 700 km sampai 10.000 km. Akan tetapi, sekarang ini para ilmuwan sudah menemukan bahwasanya lapisan terakhir atmosfer bumi jauh melampaui itu. Di mana, lapisan atmosfer terakhir yang baru ditemukan ini bernama Geocorona.

Bagian ini merupakan bagian bercahaya dari wilayah terluar atmosfer bumi. Para ilmuwan percaya bahwa Geocorona meluas sampai 100.000 km atau 15,5 jari-jari bumi atau bahkan bulan yang terletak pada jarak 384.600 km jatuh di dalam Geocorona tersebut.

5. Jarak 660 km di Bawah Kaki Ternyata Ada Gunung

Secara umum, bumi terbagi atas tiga lapisan yakni kerak, mantel, dan inti. Akan tetapi, pada faktanya, terdapat sejumlah lapisan lain di dalam yang telah diidentifikasi oleh para ilmuwan. Termasuk zona transisi yang berada di dalam mantel. Ahli geofisika dari Universitas Princeton di Amerika Serikat dan akademi Ilmu Pengetahuan di China telah menjumpai gunung yang berada sekitar 660 KM di bawah permukaan pada lapisan transisi. Penemuan tersebut dilakukan setelah mempelajari gempa besar yang melanda Bolivia pada tanggal 9 Juni 1994.

Gempa 8,2 di Bolivia mempunyai titik fokus pada kedalaman hanya di bawah 650 km. Getarannya merupakan getaran pertama yang diukur pada jaringan seismik modern. Pada rekaman seismik 1994 ini dipelajari oleh ahli geofisika baru-baru ini. Di mana, para ilmuwan mempelajari gelombang ketika berpindah antar lapisan yang menempuh jarak sampai 660 km.

Pada kedalaman itu, para peneliti menjumpai pembagian antara bagian bawah mantel dan zona atasnya. Berdasarkan penelitian tersebut para peneliti menyimpulkan bahwa terdapat jajaran pegunungan zigzag di titik pertemuan bagian atas dan bawah mantel.

6. Atmosfer Bumi Secara Perlahan Membocorkan Oksigen ke Ruang Angkasa

Percaya atau tidak, ternyata atmosfer bumi bocor. Setiap hari, sebanyak 90 ton material atmosfer bocor dari atmosfer atas. Mengingat atmosfer planet bumi ini sangat luas, maka 90 ton merupakan kebocoran yang sangat kecil. Para ilmuwan telah menjumpai bahwa selama 800.000 tahun terakhir ini kadar oksigen atmosfer telah turun sekitar 0,7%. Namun tak ada yang mengetahui Mengapa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Misi seperti ESA’s Cluster telah menyelidiki kebocoran tersebut. Namun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Atmosfer bumi mempunyai berat sebanyak lima kuadriliun ton. Pada tingkat dimana atmosfer bocor tersebut manusia tidak berada dalam bahaya, tetapi para ilmuwan mencoba untuk memahami alasan dibalik fenomena ini terjadi.

Para peneliti percaya bahwa memahami kebocoran atmosfer bumi akan membantu para ahli dalam memahami pula atmosfer planet lain. Menurut ahli, hal ini mungkin saja sangat penting dalam perburuan planet yang bisa dihuni dan memiliki kehidupan di luar bumi.

7. Sebuah Asteroid Mengirimkan Sampai Setengah Dari Air di Bumi

Hal tersebut merupakan teori yang menyebar secara luas bahwa semua air di bumi berasal dari Asteroid. Dimana, hal ini terutama terjadi sebab rasio deuterium, isotop hidrogen yang lebih berat dengan hidrogen normal serupa dengan asteroid dan sampel lautan.

Namun, menurut sebuah studi yang dipimpin oleh Stephen Desch dari Arizona State University, mengatakan bahwa asteroid bukan satu-satunya alasan. Stephen Desch percaya bahwa air juga bisa datang melalui nebula, awan debu, dan gas yang tersisa setelah pembentukan matahari.

Itulah sejumlah serba-serbi, fun fact Bumi yang jarang diketahui oleh banyak orang. Semoga informasi diatas bisa menambah pengetahuan kamu.

Bagi Grameds yang tertarik untuk belajar tentang hal-hal yang ada di Bumi dan berbagai hal menarik luar angkasa lainnya dengan mengunjungi Gramedia.com agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Humam

Baca juga:

About the author

Rahma R

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sudah dipelajari oleh banyak orang. Saya juga senang dengan bahasa Inggris, sehingga ketika menulis dengan tema materi bahasa Inggris sangat senang.