Pkn

Pengertian Ketahanan Nasional: Ciri-ciri, Sifat dan Asas-asanya

Pengertian Ketahanan Nasional – Apakah kamu tahu apa itu ketahanan nasional? Bagi masyarakat umum, tentu istilah tersebut masih sedikit asing, bahkan banyak orang yang belum memahami pengertian ketahanan nasional secara tepat. Jadi, Ketahanan Nasional Indonesia merupakan situasi dinamis bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang sudah terintegrasi, yaitu kesatuan yang menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu negara, baik dari unsur sosial ataupun alamiah, entah itu bersifat potensial ataupun fungsional.

Pengertian Ketahanan Nasional

Pengertian ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis dari suatu bangsa yang berisi ketangguhan nasional dan keuletan dalam menghadapi dan juga mengatasi segala macam tantangan dan juga ancaman, gangguan serta hambatan baik yang berasal dari luar ataupun dari dalam negeri.

Dimana hal itu terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, pasti akan membahayakan integritas, kelangsungan hidup suatu bangsa, identitas, dan lain sebagainya.

Sementara pengertian ketahanan nasional yang disebut di dalam konsep 1968 yaitu sebagai berikut:

Ketahanan nasional adalah sebuah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala macam kekuatan, baik yang berasal dari luar atau dari dalam, yang langsung ataupun tidak langsung, pasti akan membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.

Sedangkan pengertian ketahanan nasional yang dijelaskan dalam ketahanan nasional konsepsi tahun 1969 adalah penyempurnaan dari konsepsi pertama, antara lain:

1. Ketahanan nasional merupakan keuletan dan juga daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam ancaman, baik yang berasal dari luar ataupun yang berasal dari dalam, yang langsung ataupun tidak langsung akan membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia.
2. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis dari suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan dalam mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi segala macam tantangan, hambatan, ancaman, dan gangguan yang datang dari luar ataupun dari dalam, yang langsung ataupun tidak langsung akan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa, dan negara serta perjuangan nasional.

Sementara dalam pidato kenegaraan, Presiden Republik Indonesia yaitu Jenderal Suharto di depan sidang DPR pada tanggal 16 Agustus 1975, mengatakan bahwa ketahanan nasional merupakan tingkat keadaan dan juga keuletan serta ketangguhan bahwa Indonesia dalam menghimpun dan juga mengarahkan kesungguhan kemampuan nasional yang ada. Sehingga hal itu merupakan kekuatan nasional yang bisa dan mampu untuk menghadapi setiap ancaman dan tantangan terhadap keutuhan ataupun kepribadian bangsa serta mempertahankan kehidupan serta kelangsungan cita-citanya.

Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasional

Konsepsi Ketahanan Nasional merupakan suatu [edoman ataupun saranan untuk meningkatkan metode keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan menggunakan pendekatan kesejahteraan dan juga keamanan. Di antara kesejahteraan dan juga keamanan tersebut bisa dibedakan namun tidak bisa dipisahkan. Penyelenggaraan kesejahteraan membutuhkan tingkat keamanan tertentu dan juga sebaliknya, penyelenggaraan keamanan membutuhkan tingkat kesejahteraan tertentu.

Tanpa adanya kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan bisa berlangsung. Sebab, pada dasarnya keduanya adalah nilai intrinsik yang ada di dalam kehidupan nasional. Dalam kehidupan nasional ini, tingkat kesejahteraan dan juga keamanan nasional adalah tolok ukur ketahanan nasional. Peran dari masing-masing gatra dalam astagrata yang seimbang dan saling mengisi. Itu artinya, antagrata memiliki hubungan yang saling berkaitan dan saling bergantung secara utuh menyeluruh membentuk perilaku masyarakat dalam kehidupan nasional.

Kesejahteraan bisa digambarkan sebagai suatu kemampuan bangsa dalam menumbuhkan serta mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi kemakmuran bangsa secara adil dan rata. Sementara keamanan merupakan kemampuan bangsa untuk melindungi nilai nasionalnya terhadap ancaman yang berasal dari luar negeri.

Ciri – Ciri Ketahanan Nasional

Ciri-ciri ketahanan nasional adalah kondisi dimana hal itu menjadi prasyarat utama untuk negara berkembang. Hal ini difokuskan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan terus mengembangkan kehidupan. Tak hanya untuk pertahanan saja, tapi juga untuk menghadapi dan mengatasi ancaman, tantangan, hambatan, dan juga gangguan, baik itu yang berasal dari luar ataupun yang berasal dari dalam, entah itu secara langsung ataupun tidak langsung. Jika didasarkan pada metode astagrata, semua aspek kehidupan nasional digambarkan dalam sistematika astagatra yang tersusun atas tiga aspek alamiah atau trigatra yang meliputi geografi, kependudukan, kekayaan alam, dan lima aspek sosial lain atau pancagatra yang meliputi politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Ketahanan nasional umumnya berpedoman pada wawasan nasional. Dimana wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia pada diri sendiri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Wawasan nusantara tersebut juga merupakan salah satu sumber utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional. Sehingga, wawasan nusantara bisa disebut sebagai wawasan dan termasuk ke dalam landasan ketahanan nasional.

Sifat-sifat Ketahanan Nasional

Berikut ini adalah beberapa sifat ketahanan nasional yang perlu kamu pahami, diantaranya:

1. Mandiri

Mandiri adalah ketahanan nasional yang bersifat percaya kepada kemampuan dan juga kekuatan sendiri dengan keuletan serta ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah dan bertumpu pada identitas, kepribadian bangsa, dan juga integritas. Kemandirian tersebut adalah salah satu prasyarat untuk menjalin sebuah kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.

2. Dinamis

Dinamis artinya ketahanan nasional bersifat tidak tetap, melainkan bisa meningkat atau menurun bergantung dengan kondisi dan situasi bangsa dan juga negara, serta kondisi lingkungan yang ada disekitar. Hal tersebut sesuai dengan hakikat dan juga pengertian bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini akan selalu berubah. Oleh karena itu, upaya dalam peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamika yang ada di dalamnya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik lagi.

3. Manunggal

Manunggal artinya ketahanan nasional mempunyai sifat yang integratif. Dimana hal itu diartikan sebagai terwujudnya kesatuan dan juga perpaduan yang seimbang, selaras, dan serasi diantara semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4. Wibawa

Wibawa artinya ketahanan nasional sebagai sebuah hasil pandangan yang sifatnya manunggal, yaitu bisa mewujudkan kewibawaan nasional yang nantinya akan diperhitungkan oleh pihak lain. Sehingga bisa menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal yang dimiliki suatu negara, maka akan semakin besar juga kewibawaannya.

5. Konsultasi dan Kerja Sama

Ini artinya ketahanan nasional Indonesia tidak mengedepankan sikap konfrontatif dan antagonis. Selain itu, bangsa Indonesia juga tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik saja. Namun lebih kepada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

Asas-asas Ketahanan Nasional

Asas ketahanan nasional merupakan tata laku yang berdasar pada nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945, serta Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut antara lain:

a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Asas yang pertama adalah kebutuhan yang paling mendasar dan wajib dipenuhi untuk individu ataupun masyarakat dan juga kelompok. Dengan begitu, kesejahteraan dan juga keamanan adalah asa di dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa adanya kesejahteraan dan juga keamanan, maka sistem kehidupan nasional tidak akan bisa berlangsung. Pada dasarnya, kesejahteraan dan keamanan adalah nilai intrinsik yang ada di dalam sistem kehidupan nasional itu sendiri. Kesejahteraan ataupun keamanan harus selalu ada, berdampingan dengan kondisi apapun. Di dalam kehidupan nasional, tingkat keamanan dan kesejahteraan nasional yang bisa dicapai adalah salah satu tolok ukur keberhasilan ketahanan nasional.

b. Asas Mawas Kedalam dan Mawas ke Luar

Sistem kehidupan nasional adalah perpaduan seluruh aspek kehidupan bangsa yang saling berkomunikasi. Selain itu, sistem kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dalam proses interaksi itu, bisa timbul berbagai dampak, baik berupa sifat yang positif ataupun negatif. Dengan begitu, dibutuhkan sikap mawas, baik itu kedalam ataupun keluar.

– Mawas Kedalam

Mawas ke dalam bertujuan untuk menumbuhkan hakikat, sifat, dan juga kondisi kehidupan nasional itu sendiri yang berdasar pada nilai-nilai kemandirian yang proporsional guna meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang tangguh dan ulet.

– Mawas Keluar

Mawas ke luar memiliki tujuan untuk bisa mengantisipasi dan juga berperan serta dalam mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri. Tak hanya itu saja, tapi juga bertujuan untuk menerima kenyataan dengan adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.

c. Asas Kekeluargaan

Asas yang satu ini bersikap keadilan, kesamaan, kebersamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan juga tanggung jawab di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam hal itu, hidup dengan asas kekeluargaan telah diakui adanya perbedaan. Kenyataan real tersebut dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga dari konflik yang bersifat destruktif atau tidak merusak.

d. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

Sistem kehidupan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa dalam bentuk persatuan dan perpaduan yang simbang, selaras, serta serasi pada seluruh aspek kehidupan nasional, berbangsa, dan bernegara. Ketahanan nasional sendiri mencakup ketahanan seluruh aspek kehidupan secara menyeluruh, utuh, dan terpadu.

Unsur-unsur Ketahanan Nasional

Di bawah ini adalah beberapa unsur ketahanan nasional, antara lain:

a. Ketahanan Nasional Pancagatra

Aspek sosial pancagatra umumnya berlandaskan hubungan manusia dengan Tuhan. Kemudian hubungan manusia dengan sesama, alam yang ada disekitarnya, ataupun manusia dengan dirinya sendiri dalam bentuk kebutuhan mereka. Dengan dasar hubungan itu bisa dikelompokkan menjadi lima bidang atau lima aspek kehidupan Nasional yang disingkat menjadi Ipoleksosbudhankam. Lima aspek tentang kehidupan nasional akan diuraikan menjadi konsep dasar dalam rangka mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi berbagai macam tantangan, hambatan, ancaman, dan gangguan.

b. Ketahanan Aspek Ideologi

Sebuah bangsa pada dasarnya memiliki dan membutuhkan filsafat hidup. Sebagai pedoman dan juga pegangan dalam melakukan perjuangan untuk mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Filsafat hidup tersebut digunakan sebagai salah satu pedoman hidup, dimana filsafat tersebut termasuk ke dalam filsafat praktis yang merupakan sebuah ideologi, pandangan dunia, dan pandangan hidup. Sebab, hal itu sebagai dasar untuk mencapai sebuah cita-cita Nasional. Dalam pembahasan tersebut disebut dengan istilah ideologi.

Fungsi Ketahanan Nasional

Salah satu ketahanan nasional yaitu sebagai doktrin dasar nasional perlu diketahui untuk menjamin terjadinya pola pikir, pola tindak, pola sikap, dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat internasional, interlokal ataupun multidisiplin. Konsep dari doktrin tersebut diperlukan agar tidak ada cara berpikir yang terkotak-kotak pembangunan secara terpadu. Dimana hal itu dilaksanakan sesuai dengan rancangan atau sektoral. Salah satu alasannya adalah jika penyimpanan terjadi, maka akan muncul pemborosan waktu, sarana, dan tenaga yang bahkan berpotensi dalam melaksanakan pembangunan nasional di seluruh bidang dan sektor program cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berguna sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada dasarnya hal itu merupakan arah dan juga pedoman.

Dalam perkembangannya, ketahanan nasional akan tetap mengalami berbagai permasalahan yang bisa menimbulkan kegoyahan terhadap ketahanan nasional Indonesia. Ancaman-ancaman itu bisa berasal dari dalam ataupun luar negeri. Indonesia telah sering mengalami berbagai macam kejadian yang bisa digolongkan sebagai suatu ancaman terhadap ketahanan nasional. Beberapa contoh dari peristiwa yang sempat mengganggu ketahanan nasional Indonesia yaitu gerakan separatisme dan juga terorisme, antara lain:

– GAM (Gerakan Aceh Merdeka)
– Organisasi Papua Merdeka (OPM)
– Terorisme

Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Ketahanan nasional adalah gambaran dari kondisi sistem kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada waktu tertentu. Masing-masing aspek akan berubah menurut waktu, lingkungan, dan ruang, berlebih pada aspek-aspek yang dinamis. Sehingga interaksinya membuat kondisi umum yang sulit dipantau karena sangat kompleks atau rumit.

a. Pengaruh Aspek Ideologi

Ideologi merupakan suatu sistem nilai sekaligus sebuah ajaran yang memberikan motivasi. Selain itu, ideologi juga mengandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Jika dilihat secara teoritis, maka sebuah ideologi bersumber dari suatu falsafah dan merupakan pelaksanaan dari suatu sistem filsafat tersebut.

b. Liberalisme

Liberalisme adalah salah satu aliran pikiran perseorangan ataupun individualistik. Aliran pemikiran tersebut mengajarkan bahwa negara merupakan masyarakat hukum atau legal society yang terdiri dari kontrak semua individu dalam masyarakat tersebut. Liberalisme berada di titik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak mereka lahir dan tidak bisa diganggu gugat oleh siapa saja termasuk penguasa.

Kecuali hal itu sudah atas persetujuan yang berkaitan. Paham liberalisme ini memiliki dasar-dasar kebebasan dan kepentingan pribadi yang menuntut sebuah kebebasan individu secara mutlak. Dimana kebebasan yang dimaksud yaitu mengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah kekayaan yang sudah melimpah dan dicapai dengan bebas.

c. Komunisme

Komunisme adalah aliran pikiran kategori kelas atas yang diajarkan oleh Karl Marx, Engels, dan Lenin. Dimana hal itu berawal dari kritik Karl Marx mengenai kehidupan sosial ekonomi masyarakat di awal revolusi industri. Aliran pemikiran tersebut beranggapan bahwa negara merupakan susunan golongan kelas atas untuk menindas kelas lain.

Sederhanya, pemikiran tersebut yaitu golongan ekonomi kuat melawan golongan ekonomi rendah. Golongan borjuis menindas golongan proletar atau kaum buruh. Oleh karena itu, Karl Marx menganjurkan supaya golongan proletar mengadakan revolusi politik untuk memperebutkan kekuasaan negara dari golongan kaya kapitalis serta borjuis yang melandasi paham komunisme.

Rekomendasi Buku & Artikel

About the author

Mochamad Aris Yusuf

Menulis merupakan skill saya yang pada mulanya ditemukan kesenangan dalam mencari informasi. tema tulisan yang saya sukai adalah bahasa Indonesia, pendidikan dan teori yang masuk dalam komunikasi Islam.

Kontak media sosial Linkedin saya Mochamad Aris Yusuf