Fisika IPA Pendidikan

Pengertian Fisika: Sejarah, Sifat, dan Manfaatnya

Written by Kamal N

Pengertian Fisika – Ketika mempelajari hakikat ilmu fisika, mungkin Grameds akan menyukainya, karena memang tertarik pada ilmu pengetahuan tersebut. Meski demikian, ada pula yang dijamin justru akan merasa sebaliknya, karena memang tak tertarik dengan fisika. Fisika sendiri hampir sama dengan matematika, yang banyak dikatakan sebagai ilmu yang sulit untuk dipahami.

https://www.itb.ac.id/

Apabila matematika murni berisi angka dengan hitungan, maka fisika berisi kombinasi antara teori dengan hitungan. Fisika adalah pelajaran yang telah dikenal sejak duduk di bangku SMP kelas VII. Apabila Grameds di jenjang SMA memasuki jurusan IPA, maka pelajaran fisika juga akan menjadi teman karena mata pelajaran ini akan lebih kerap muncul pada jadwal pelajaran tiap harinya.

Pada jurusan atau program studi tertentu, mahasiswa di perguruan tinggi juga akan mendapatkan mata kuliah fisika. Jadi, cek kembali jenis mata kuliah yang akan didapat. Jika selama ini menghindari fisika, maka hindari juga program studi yang menyediakan mata kuliah tersebut.

Meskipun, sedikit orang yang menyukai ilmu fisika, tetapi pelajaran satu ini sebenarnya menarik untuk dipelajari. Setelah memahami rumus dan cara perhitungan pada setiap materinya, maka dijamin proses menghitung akan menjadi lebih mudah dan begitu juga untuk proses memahami soal cerita.

Maka dari itu, tak ada salahnya untuk belajar mengenai hakikat ilmu fisika yang merupakan salah satu pelajaran paling berguna dalam kehidupan sehari-hari. Artinya, ilmu fisika merupakan ilmu yang penting untuk dipahami karena dari ilmu inilah ada berbagai hal bermanfaat yang dapat ditemukan.

Apa Itu Fisika ?

Belajar mengenai ilmu fisika bisa dimulai dengan memahami pengertian dari ilmu fisika itu sendiri. Ilmu fisika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai definisi sebagai ilmu yang membahas serta mempelajari mengenai zat dan energi, yaitu mencakup energi cahaya, panas, serta bunyi.

Definisi dari ilmu fisika, lalu terus berkembang dan dikemukakan oleh banyak ahli. Diantaranya ialah:

1. Efrizon Umar

Menurut Efrizon Umar, ilmu fisika mempunyai definisi sebagai salah satu ilmu yang paling dasar dari segala ilmu pengetahuan. Sehingga ilmu fisika menjadi ilmu dasar yang berguna untuk dapat memahami, mempelajari, serta mengembangkan ilmu pengetahuan lainnya dari berbagai bidang.

2. Young Hugh D

Sedangkan menurut Young Hugh D, fisika dikatakan sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang merupakan ilmu yang mendasari dari ilmu pengetahuan yang lainnya. Definisi ini tentunya tak berbeda artinya dengan definisi yang dikatakan oleh Efrizon Umar.

3. Bambang Ruwanto

Bambang Ruwanto juga menyampaikan pendapatnya perihal pengertian maupun hakikat ilmu fisika. Ilmu fisika dikarakn oleh Ruwanto sebagai ilmu-ilmu dasar (sains) serta termasuk ke dalam ilmu yang fundamental. Sehingga Ruwanto juga menyebutkan bahwa ilmu fisika merupakan ilmu yang menjadi dasar dari berbagai ilmu lainnya.

https://www.gramedia.com/products/dasar2-manajemen?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi4. Osa Pauliza

Osa Pauliza juga mengungkapkan pendapatnya yang berkaitan pengertian ilmu fisika. Pauliza mengatakan bahwa ilmu fisika merupakan ilmu yang mempelajari sesuatu serta bisa diukur dan mempunyai nilai yang dinyatakan dengan satuan tertentu. Satuan ini berbeda-beda menyesuaikan pada jenis zat maupun benda yang diukur.

5. Goris Seran D

Goris Seran D juga menjelaskan pengertian dari ilmu fisika. Menurut Goris, ilmu fisika merupakan salah satu cabang dari IPA serta menjadi salah satu dasar dari perkembangan teknologi maju dan modern seperti sekarang dan di masa mendatang.

6. Ari Damari

Ari Damari juga menyampaikan pengertian ilmu fisika sebagai salah satu ilmu yang mempelajari mengenai berbagai gejala maupun fenomena alam. Sehingga segala sesuatu kejadian serta gejala di alam akan dipelajari dengan mendalam melalui ilmu fisika.

Sejarah Perkembangan Ilmu Fisika

Foto: Ist

Setelah memahami pengertian ilmu fisika dari segi definisi pada penjelasan sebelumnya, Grameds juga perlu mengenal sejarah fisika dari lahir hingga berkembangnya dan menjadi dasar dari ilmu pengetahuan lainnya.

Sejak zaman dulu, masyarakat memang sudah penasaran dengan sifat materi yang ada di bumi. Misalnya, mengapa buah dapat jatuh dari pohon dan kemudian jatuhnya pun tak jauh dari pohon tersebut? Lalu, pertanyaan mengenai mengapa setiap materi yang berbeda, mempunyai sifat yang berbeda pula?

Hal lain yang membuat munculnya rasa ingin tahu dan penasaran manusia adalah mengenai berbagai hal yang ada di bumi. Misalnya dengan bentuk bumi, penampilan langit pada siang maupun malam hari. proses terbitnya matahari serta tenggelamnya di sore hari, dan hal lain sebagainya.

Berbagai hal maupun peristiwa serta segala jenis benda di sekitar manusia pada dasarnya menarik minat dari manusia. Sehingga hal ini mendorong terlahirnya ilmu dasar dalam ilmu pengetahuan yaitu fisika.

Diktup dari berbagai sumber, hakikat ilmu fisika terus berkembang pesat sejak masyarakat Mesir mulai melakukan berbagai macam penelitian yang kemudian melahirkan banyak ilmu praktis. Ilmu fisika ini yang lalu digunakan oleh masyarakat Mesir kuno untuk menciptakan piramida.

Sebab, di dalam ilmu fisika dipelajari segala proses perhitungan bidang miring serta keuntungan mekanis dari pembangunan piramida. Dua hal ini yang lalu mendorong dibangunnya piramida dan merupakan salah satu keajaiban dunia.

Kemudian, bangsa Yunani juga mempunyai ketertarikan yang tinggi terhadap ilmu fisika dan menjadikan orang Yunani dikenal luas sebagai masyarakat yang sangat kagum terhadap ilmu fisika. Pada akhirnya banyak sekali bermunculan ahli atau ilmuwan fisika yang berasal dari Yunani dan Mesir.

Teori fisika lalu terus berkembang, berawal dari abad ke-17, ketika banyak teori ilmu fisika yang masih salah. Memasuki pada awal abad ke-17, Galileo Galilei melakukan eksperimen untuk mengetahui lebih dalam mengenai ilmu fisika. Penelitian yang dilakukan oleh Galileo kemudian menjadi kunci dari metode sains hingga masa kini.

https://www.gramedia.com/products/dasar2-manajemen?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiPada tahun 1687, Isaac Newton lalu menerbitkan buku yang bertajuk Philosophiae Naturalis Principia Mathematica yang artinya adalah “Prinsip Matematika dan Filsafat Alam”. Newton lalu menjadi ahli fisika yang sukses dan berhasil menciptakan banyak sekali teori serta ilmu-ilmu dasar yang memudahkan proses untuk mempelajari ilmu fisika.

Misalnya, menjadi pencetus dari Hukum Gerak Newton dan kemudian mencetuskan juga teori Hukum Gravitasi Newton. Sejak pertama kali dirilis dan dipublikasikan, kedua hukum dasar fisika tersebut masih relevan dan dipelajari hingga masa kini oleh banyak orang.

Teori serta perkembangan hakikat ilmu fisika kemudian masih terus berlanjut serta menemukan berbagai hal pada di bidang keilmuan fisika. Pada masanya ilmuwan Robert Boyle, Thomas Young, dan lain sebagainya merupakan cikal bakal dari kehadiran ilmuwan fisika serta ahli fisika terbaik di seluruh dunia.

Sifat-Sifat Ilmu Fisika

Poin berikutnya yang akan dibahas ialah mengenai berbagai sifat dari ilmu fisika. Adapun yang dimaksud dengan sifat ilmu fisika ini ialah seluruh sifat materi yang dapat dilihat secara langsung oleh indra penglihatan, yaitu mata. Selain itu sifat fisika juga dapat mengalami perubahan bentuk.

Misalnya perubahan bentuk dari cair menjadi padat, dari padat menjadi gas, dari gas menjadi cair, dan lain sebagainya. Semua perubahan ini menunjukan adanya sifat fisika dari suatu benda yang sedang diperlakukan sevara khusus. Baik itu dihangatkan, dibekukan, dan lain sebagainya untuk diamati hasilnya.

1. Wujud Fisik Zat

Jenis sifat fisika yang pertama ialah wujud zat, yaitu mempelajari mengenai seluruh wujud zat yang ada di alam. Wujud zat ini kemudian dibagi menjadi tiga, yakni:

A. Padat

Wujud zat yang pertama dalam ilmu fisika ialah padat, yaitu wujud zat yang mempunyai bentuk dan volume yang tetap. Zat padat tersusun atas partikel yang tersusun dengan teratur dan saling berdekatan, sehingga bentuk dan volumenya selalu sama.

B. Cair

Berikutnya ialah cair, yaitu wujud dari suatu zat yang mempunyai volume yang tetap, tetapi bentuknya mudah berubah. Partikel yang menyusun zat cair berdekatan, tetapi renggang serta tersusun dengan teratur seperti zat padat, tetapi gaya tarik yang dimiliki lemah.

Wujud cair mudah berubah, tetapi volumenya tetap karena partikel di dalam zat cair tak dapat meninggalkan partikel lainnya. Sehingga meskipun bentuknya mudah berubah, tetapi secara volume akan tetap sama.

C. Gas

Bentuk yang terakhir ialah gas. Gas merupakan salah satu wujud zat yang memiliki sifat bentuk maupun volume yang dapat dengan mudah berubah-ubah. Partikel yang menyusun gas saling berjauhan, tak teratur, dan gaya tarik antar partikelnya juga lemah.

Hal ini membuat bentuk gas menjadi mudah berubah karena partikel yang menyusunnya dapat bergerak dengan bebas tanpa terikat suatu apapun. Selain itu volumenya juga mudah berubah.

2. Kekeruhan Zat

Sifat fisika yang kedua yakni kekeruhan atau yang dapat dikatakan sebagai tingkat keruh tidaknya suatu zat cair. Sebab istilah kekeruhan hanya dimiliki oleh zat cair. Zat cair yang keruh bisa membelokan sinar ataupun cahaya yang ditembakan ke arahnya, sedangkan yang jernih akan meneruskan cahaya tersebut.

3. Titik Didih Zat

Dalam hakikat ilmu fisika juga ada sifat fisika yang bernama titik didih. Titik didih merupakan suhu dari suatu zat cair saat mendidih (dipanaskan). Beberapa orang setelah mengetahui definisi titik didih mungkin akan merasa bingung perihal perbedaannya dengan menguap.

Jadi, mendidih dan menguap merupakan dua hal yang berbeda. Mendidih berarti suhu dimana suatu zat sampai pada titik didih. Sedangkan menguap artinya suhu dimana suatu zat berada di bawah titik didih tersebut. Contohnya, baju yang dijemur maka air yang berada di dalam kain akan menguap dan bukan mendidih.

Meski demikian, saat merebus air di atas kompor maka air tersebut akan mendidih dan bukan menguap. Mendidih tak mengubah struktur serta volume zat cair. Akan tetapi, saat menguap maka terjadi perubahan wujud, yakni dari cair menjadi uap ataupun gas.

4. Kelarutan Zat

Sifat berikutnya yakni kelarutan zat, atau yang sering juga disebut sebagai larutan. Larutan merupakan kondisi dimana terbentuknya campuran homogen antara dua zat atau dua komponen yang berbeda. Dua zat ini salah satunya memiliki peran sebagai pelarut, dan satunya lagi menjadi zat yang terlarut.

Zat yang sifatnya pelarut pada umumnya mempunyai jumlah yang lebih banyak, dan sebaliknya. Pada zat yang memiliki peran sebagai zat terlarut mempunyai jumlah yang lebih sedikit. Misalnya saja ketika melarutkan deterjen di dalam satu ember air, maka jumlah deterjen umumnya hanya satu atau dua sendok makan sedangkan jumlah air bisa hingga satu liter.

Proses kelarutan juga diketahui dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya:

  1. Suhu, sebab melarutkan zat dalam suhu tinggi lebih cepat dibanding dilarutkan pada zat bersuhu ruang. Contohnya mengaduk gula lebih cepat larut di air hangat dibanding di air dingin.
  2. Volume pelarut, semakin banyak jumlah atau volume zat pelarut maka proses kelarutan menjadi lebih cepat. Misalnya melarutkan satu sendok teh gula pasir ke dalam 100 ml air akan lebih lambat dibanding dilarutkan ke 500 ml air.
  3. Ukuran zat terlarut, karena semakin besar ukuran zat maka akan semakin sulit pula zat tersebut untuk larut. Misalnya, ketika melarutkan gula pasir di dalam 100 ml air akan lebih cepat apabila dibandingkan dengan melarutkan gula batu dalam 100 ml air. Sebab ukuran gula batu lebih besar apabila dibandingkan gula pasir.

5. Kekentalan

Sifat berikutnya dari dalam hakikat ilmu fisika ialah viskositas atau yang lebih familiar dengan nama kekentalan. Kekentalan sendiri adalah ketahanan dari zat cair untuk mengalir, sehingga zat cair yang encer akan lebih cepat mengalir apabila dibandingkan dengan zat cair yang kental. Alat untuk mengukur kekentalan zat cair disebut sebagai viskometer.

https://www.gramedia.com/products/dasar2-manajemen?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasiCabang Ilmu Fisika

Ilmu fisika termasuk ke dalam ilmu dasar dari semua ilmu pengetahuan dan lalu mempunyai banyak sekali cabang ilmu. Beberapa diantaranya, yaitu:

  1. Mekanika, yakni cabang ilmu fisika yang secara khusus mempelajari tentang gerak.
  2. Fisika Kuantum, yakni cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang atom dan juga sub-atom.
  3. Elektronika, yakni ilmu fisika yang mempelajari tenyang aliran elektron dalam suatu alat. Misalnya pada TV dan berbagai peralatan elektronik.
  4. Termodinamika, yakni cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang energi panas atau perpindahan suhu.
  5. Astronomi, yakni cabang ilmu fisika yang secara khusus mempelajari tentang perbintangan atau mengenai benda-benda yang ada di luar angkasa.
  6. Fisika Medis, yakni salah satu cabang ilmu fisika yang mempelajari tentang bidang kedokteran.
  7. Biomekanika, yakni mempelajari tentang gaya dan hukum fluida yang ada di dalam tubuh manusia.
  8. Biooptik, yakni mempelajari tentang organ mata dan juga penggunaannya dari berbagai alat optik seperti kacamata dan lensa kontak.
  9. Biolistrik, yakni mempelajari tentang sel lurik pada sel-sel di dalam tubuh.
  10. Optika Geometris, yakni cabang ilmu fisika yang mempelajari mengenai cahaya dan berbagai alat yang dapat digunakan untuk membantu penglihatan manusia.

Manfaat dan Peran Ilmu Fisika dalam Kehidupan

Ilmu fisika bagi kebanyakan orang merupakan suatu ilmu yang sulit untuk dimengerti, dipahami, dan lain sebagainya. Meskipun demikian, ilmu fisika sudah diajarkan sejak bangku SMP bahkan SD dan masih menyatu dengan pelajaran IPA. Hal ini taka terlepas dari manfaat ilmu fisika tersebut dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

  1. Ilmu fisika akan membantu manusia untuk selalu berpikir logis, sebab dapat memikirkan segala hal dan segala kejadian dengan sistematis dan bisa dijelaskan.
  2. Membantu memahami seluruh fenomena alam yang baik untuk perkembangan peradaban manusia, sehingga dapat memahami fenomena alam apa saja yang dapat dinikmati dan mana saja yang tergolong berbahaya.
  3. Memberi kemudahan untuk mempelajari ilmu dari bidang lain karena ilmu fisika sangat relevan dengan seluruh bidang ilmu.
  4. Mendukung kemajuan teknologi, karena seluruh teknologi hingga masa kini didasarkan pada ilmu fisika.

Baca juga:

About the author

Kamal N

Ada banyak pelajaran yang dipelajari ketika di sekolah, salah satunya adalah fisika. Ilmu fisika ini juga sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.