Fisika

Contoh Soal Jangka Sorong dan Cara Membaca Alat Ukur-Nya!

Contoh Soal Jangka Sorong
Written by Kamal N

Contoh Soal Jangka Sorong – Halo Sahabat Grameds, apakah kalian masih asing dengan alat ukur jangka sorong? Kalian mungkin sudah tidak asing dengan penggaris, jam, dan timbangan berat badan yang merupakan alat ukur, begitu pula jangka sorong yang digunakan untuk mengukur diameter luar atau dalam suatu benda. Jika penggaris untuk mengukur permukaan yang datar, jangka sorong bisa kalian manfaatkan untuk mengukur panjang benda yang tidak hanya berbidang datar.

Manusia pasti membutuhkan alat ukur panjang yang lebih detail untuk mengukur panjang sebuah bentuk benda. Inilah yang menyebabkan manusia membutuhkan alat ukur jangka sorong yang memiliki karakteristik tersendiri untuk mengukur sebuah benda. Alat ukur ini dalam kajian ilmu fisika sudah dikenalkan sejak duduk di bangku Sekolah Menegah Pertama (SMP).

Jangka sorong adalah sebuah alat ukur yang memiliki tingkat ketepatan serta ketelitian yang sangat baik atau akurat. Jangka sorong dapat digunakan jika sebuah benda tidak dapat diukur dengan menggunakan penggaris. Secara umum, fungsi dari jangka sorong adalah sebagai alat untuk mengukur diameter luar dan dalam benda, mengukur panjang benda yang memiliki ukuran kecil, dan mengukur kedalaman benda.

Grameds tidak perlu khawatir kesulitan menggunakan alat ukur ini. Simak artikel ini sampai selesai karena membahas tentang alat ukur jangka sorong. Berikut ini penjelasan tentang pengertian, fungsi, jenis, bagian-bagian, cara membaca, dan contoh soal perhitungan menggunakan jangka sorong.

Pengertian Alat Ukur Jangka Sorong

Contoh Soal Jangka Sorong

Jangka sorong digital dengan ketelitian 0.01 mm (Blue tooth7/Creative Commons Atribusi-Berbagi Serupa versi 3.0).

Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui panjang, diameter luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu. Jangka sorong juga bisa digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang tertentu, seperti tabung.

Perlu Grameds ketahui bahwa jangka sorong hanya diperuntukan untuk mengukur benda-benda yang ukurannya relatif kecil, meskipun bisa mengukur diameter bentuk benda. Hal ini dikarenakan satuannya yang terbatas dan biasanya benda yang tidak bisa diukur dengan penggaris.

Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi tinggi dibandingkan dengan penggaris. Tingkat ketelitian yang dimaksud adalah bentuk nilai skala terkecil yang bisa diukur oleh jangka sorong lebih detail atau akurat. Skala terkecil jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm, sedangkan skala terkecil penggaris adalah 0,1 cm atau 1 mm.

Inilah yang menunjukan kelebihan jangka sorong dibandingkan penggaris untuk mengukur bentuk benda yang tidak di bidang datar. Ukurannya yang detail dan akurat membuat jangka sorong menjadi alat ukur yang diandalkan para pekerja di bidang teknik, apalagi ukurannya yang relatif kecil dan mudah dibawa ke mana-mana.

Jangka sorong pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan matematika asal Prancis yang juga ahli teknik bernama Pierre Vernier kelahiran 19 Agustus 1584. Dia mempublikasikan penemuan alat ukur ini pada 1631 yang menjadi alat ukur panjang yang akurat, yaitu jangka sorong atau dengan nama lain Vernier calipers. Skala alat ukur jangka sorong pun dinamai sesuai dengan nama penemunya, yaitu vernier.

Ketelitian dalam Jangka Sorong - Contoh Soal Jangka Sorong

Fungsi Jangka Sorong

Jangka sorong dalam praktiknya memiliki fungsi-fungsi yang sangat membantu manusia untuk mengukur panjang sebuah bentuk benda. Alat ukur ini diciptakan memang untuk menjawab persoalan-persoalan yang belum terpecahkan, seperti bisa mengukur bentuk benda selain dari permukaan datar layaknya alat ukur panjang menggunakan penggaris. Kenyataannya, kita juga membutuhkan alat ukur yang lebih tepat dan akurat.

Berikut ini fungsi atau manfaat jangka sorong yang perlu Grameds ketahui.

  • Berfungsi untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
  • Berfungsi mengukur sisi dalam bentuk benda yang biasanaya berupa lubang seperti pipa dengan cara mengulurnya.
  • Berfungsi mengukur kedalaman celah atau lubang suatu bentuk benda dengan cara menancapkan atau menusukan bagian alat ukur.
  • Berfungsi mengukur ketebalan suatu bentuk benda.
  • Berfungsi mengukur diameter dalam bentuk benda menggunakan rahang tetap dan rahang geser atas.
  • Berfungsi mengukur kedalaman suatu bentuk benda menggunakan tangkai ukur bagian bawah, misalnya kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang relatif kecil.
  • Memiliki dua skala, yaitu skala utama dan nonius.

Jenis-Jenis Jangka Sorong

Berdasarkan berbagai fungsi yang dimiliki alat ukur jangka sorong, alat ini juga memiliki bermacam-macam jenis. Jadi, Grameds bisa menggunakan beberapa jenis jangka sorong sesuai kebutuhan. Berikut ini jenis-jenis jangka sorong yang perlu Grameds ketahui agar bisa menjadi referensi jika ingin menggunakan alat ukur ini.

1. Jangka Sorong Analog atau Manual

Jangka sorong jenis ini biasanya digunakan untuk praktikum di sekolah atau laboratorium sekolah. Cara menggunakannya pun lumayan sulit karena hanya untuk keperluan praktik, yakni masih secara manual, sehingga membutuhkan ketelitian yang lebih saat menggunakannya. Selanjutnya, untuk mengetahui hasil pengukurannya, Grameds perlu menghitungnya terlebih dahulu.

2. Jangka Sorong Digital

Jangka sorong jenis ini sudah dikembangkan dari jenis sebelumnya yang masih analog atau manual. Grameds mungkin akan kesulitan menemukan jangka sorong digital di sekolah atau di laboratorium sekolah. Jangka sorong ini memiliki layar yang dapat menampilkan nilai dari ukuran benda yang telah diukur tersebut tanpa harus menghitungnya terlebih dahulu secara manual.

Jangka sorong digital ini akan sangat memudahkan dan mempercepat saat mengukur bentuk benda-benda, misalnya dalam jumlah yang banyak. Namun dari segi harga, jangka sorong digital lebih mahal harganya dibandingkan dengan jenis analognya.

3. Jangka Sorong Arloji atau Jam

Jangka sorong arloji adalah salah satu jenis jangka sorong yang cara membacanya menggunakan jarum ukuran analog yang di bagian mukanya tertempel atau menggunakan stopper. Jangka sorong ini menggunakan jam ukur sebagai ganti skala nonius saat menginterpolasikan garis indeks terhadap skala batang ukur.

4. Jangka Sorong Ketinggian

Jangka sorong ketinggian adalah salah satu jenis mistar ingsut yang berfungsi untuk mengukur ketinggian. Jangka sorong ini memiliki rahang ukur yang bergerak secara vertikal di batang yang berskala tegak lurus dengan landasannya. Rahang ukur jangka sorong ini sejajar dengan alasan agar garis ukur tegak lurus dengan permukaan landasannya diletakan. Itulah sebabnya penggunaan jangka sorong ini membutuhkan permukaan acuan yang rata, seperti permukaan meja yang rata.

fisika dasar

Bagian Alat Ukur Jangka Sorong

Grameds tentu perlu mengetahui bagian-bagian jangka sorong dan fungsinya agar bisa menggunakan alat ukur ini. Jika Grameds memahami bagian-bagian jangka sorong, pasti akan mudah menggunakannya untuk mengukur diameter atau kedalaman bentuk benda tertentu.

Berikut ini bagian-bagian jangka sorong yang perlu Grameds ketahui agar bisa menggunakannya.

bagian-bagian alat ukur jangka sorong - Contoh Soal Jangka Sorong

1. Rahang Dalam

Rahang dalam terdiri atas dua rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap yang berfungsi untuk mengukur bagian dalam seperti diameter lumang atau celah suatu bentuk benda.

2. Rahang Luar

Rahang luar terdiri atas dua rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap yang berfungsi untuk mengukur bagian luar, misalnya diameter, lebar, atau panjang bentuk benda tertentu.

3. Tangkai Ukuran Kedalaman

Tangkai ukuran kedalaman berfungsi untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda tertentu,

4. Skala Utama

Bagian ini berfungsi untuk menyatakan hasil ukuran utama yang biasanya dinyatakan dengan satuan cm atau inci, biasanya panjang skala utama adalah 15 sampai 17 sm.

5. Skala Nonius

Bagian jangka sorong ini berfungsi untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pengukuran yang biasanya dinyatakan dalam satuan inchi atau mm.

6. Baut Pengunci

Baut pengunci jangka sorong berfungsi untuk menahan agar rahang tetap pada tempatnya sehingga objek benda yang sedang diukur bisa tertahan atau tidak terlepas dan skalanya pun tidak bergeser saat sedang diukur.

Cara Menggunakan dan Membaca Alat Ukur Jangka Sorong

Setelah mengetahui pengertian, fungsi, dan jenis-jenis dan bagian-bagian jangka sorong, Gremeds perlu mengetahui cara mengukur dan membaca hasil ukuran alat ukur jangka sorong ini. Jika Grameds berhasil mengukur diameter atau kedalaman benda, tetapi tidak bisa membaca atau menafsirkan hasilnya akan percuma saja.

Berikut ini cara membaca hasil ukur pada jangka sorong.

  1. Siapkan terlebih dahulu objek atau benda yang akan diukur, misalnya kelereng, koin, atau benda lainnya.
  2. Setelah itu, buka rahang geser jangka sorong ke bagian sebelah kiri sampai benar-benar rapat agar bisa menghasilkan ukuran yang akurat
  3. Pastikan lagi bahwa kedua rahang tertutup dan skala menunjukkan angka nol. Hal ini perlu Grameds perhatikan agar tidak terjadi kesalahan pengukuran atau biasa disebut dengan zero error.
  4. Kendurkan bagian baut pengunci dan tarik rahang geser ke sebelah kanan, sampai benda yang ingin diukur bisa sesuai ditempatkan diantara dua rahang tersebut.
  5. Selanjutnya, letakkan benda antara kedua rahang dan pastikan kembali bahwa posisinya sudah sesuai dan tepat.
  6. Tarik bagian rahang geser ke sebelah kiri sampai mengapit benda yang akan diukur, kemudian putar baut pengunci sampai terdengar suara klik.
  7. Perhatikan garis yang terhimpit antara skala atas dan bawah atau skala noniusnya. Temukan angka yang menyambungkan lurus dengan garis dari skala nonius tersebut.
  8. Hitunglah hasil pengukuran yang diperoleh dengan cara menjumlahkan kedua angkanya, itulah diameter benda yang Grameds cari.

Prinsip Cara Kerja Jangka Sorong

Prinsip utama saat menggunakan alat ukur jangka sorong adalah jika kunci yang ada di jangka sorong dilonggarkan, papan skala nonius bisa bergerak sesuai keperluan saat mengukur bentuk benda tertentu. Selanjutnya, untuk mengukur objek benda, jepit di antara dua penjepit atau rahang yang ada di jangka sorong seakurat mungkin atau posisi yang pas.

Hasil ukuran objek tersebut dapat ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm atau 0,1 cmm. Setelah itu tambahkan dengan hasil pembacaan skala nonius sampai seperseribu cm atau 0,001 cm. Kalibrasi jangka sorong dilakukan dengan cara mendorong rahang geser hingga menyentuh rahang atas.

Jangka sorong dikatakan telah terkalibrasi dengan sempurna jika rahang geser ada di posisi yang tepat dengan angka nol, yakni angka nol di skala utama dan angka nol di skala nonius saling berhimpit total di satu garis lurus. Jangka sorong tersebut sudah siap digunakan untuk mengukur objek. Prinsip kerja jangka sorong dalam praktiknya memiliki kelebihan dan kekurangan saat digunakan untuk mengukur objek tertentu.

Berikut ini kelebihan dan kekurangan alat ukur jangka sorong yang perlu Grameds ketahui.

1. Kelebihan Jangka Sorong

  • Memiliki kecermatan pembacaan yang lebih baik, yakni kecermatan pembacaannya berkisar 0.05–0.01 mm
  • Dapat mengukur diameter sisi luar dengan mudah, yakni cara dijahit .
  • Dapat mengukur diameter sisi dalam dengan mudah, yakni cara diulur.
  • Dapat mengukur kedalaman dengan akurat.
  • Harga murah dan terjangkau dibandingkan alat ukur lainnya dengan ketepatan dan keakuratan hasil.

2. Kekurangan Jangka Sorong

  • Tidak bisa mengukur benda yang ukurannya besar.
  • Bisa terjadi pemuaian material alat ukur jika tidak dirawat.
  • Bentuk sensornya yang berkontak langsung dengan benda kerja akan memungkinkan muncul goresan atau benturan yang dapat menimbulkan ketidakrataan kedua sensor atau kedua rahang jangka sorong

Jika Grameds memutuskan untuk membeli jangka sorong karena kebutuhan penggunaannya, kalian juga perlu memperhatikan perawatan alat ukur ini. Jangka sorong harus tetap dirawat agar lebih awet, meskipun sering digunakan. Faktor yang biasanya menyebabkan kerusakan alat adalah ketidakstabilan suhu ruangan penyimpanan dan tempat menyimpan jangka sorong tersebut.

Cara menyimpan yang salah bisa saja memungkinkan jangka sorong menjadi memuai atau menyusut, terbentur, atau tergores. Jadi, simpanlah di tempat yang suhunya stabil, misalnya kamar atau tempat khusus menggunakan kotak penyimpanan alat ukur tertentu agar tidak mudah tergores atau memuai. Setelah selesai digunakan bersihkan alat dan letakan di tempatnya kembali.

Contoh Soal Jangka Sorong

Jika Grameds sudah memahami penjelasan jangka sorong di atas, saatnya belajar menyelesaikan soal alat ukur ini. Berikut ini beberapa contoh soal tentang mengukur menggunakan jangka sorong dalam pelajaran fisika.

Contoh Soal Jangka Sorong

contoh soal jangka sorong

Berapa hasil pengukuran gambar contoh soal di atas dalam satuan sentimeter?

Pembahasan:

  • Pembacaan skala utama adalah 10 cm (angka 10 didapatkan karena posisinya persis berseberangan dengan angka nol di skala vernier bagian kanannya).
  • Pembacaan skala vernier atau skala nonius adalah 0,02 cm (didapat dari garis kedua setelah nol di skala vernier tepat lurus dengan garis di sebelah atasnya).

Jadi, hasil pengukuran gambar contoh soal 1 di atas adalah 10 cm + 0,02 cm = 10,02 cm atau 100,2 mm.

Contoh Soal Jangka Sorong 2

contoh soal jangka sorong

Berapa hasil perhitungan akhir dari pengukuran gambar contoh soal 2 di atas dalam satuan millimeter?

Pembahasan:

  • Pembacaan skala utama adalah 1,1 cm atau 11 mm (didapat dari satu garis setelah angka 1 di skala utama yang persis berseberangan dengan angka nol di skala vernier sebelah kanannya).
  • Pembacaan skala vernier atau skala nonius adalah 0,65 mm didapat dari garis skala vernier yang tepat lurus dengan garis di atasnya, yakni antara 6 dan 7.

Jadi, hasil pengukuran gambar contoh soal 2 di atas adalah 11 mm + 0,65 mm = 11,65 mm atau 1,165 cm.

Contoh Soal Jangka Sorong 3

Contoh soal jangka sorong

Berapa hasil perhitungan akhir dari pengukuran gambar contoh soal 3 di atas dalam satuan sentimeter?

Pembahasan:

  • Lingkaran biru menunjukan 5, 3 sekian cm, sekian ini akan kita dapatkan di lingkaran merah.
  • Lingkaran merah menunjukan 5 cm.
  • Jadi, hasilnya adalah 5,35 cm.

Itulah artikel terkait “Cara Membaca dan Contoh Soal Alat Ukur Jangka Sorong” yang bisa kalian gunakan sebegai referensi mata pelajaran fisika. Jika ada saran, pertanyaan, dan kritik, silakan tulis di kotak komentar bawah ini. Bagikan juga tulisan ini di akun media sosial supaya teman-teman kalian juga bisa mendapatkan manfaat yang sama.

Untuk mendapatkan lebih banyak informasi, Grameds juga bisa membaca buku yang tersedia di Gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan dan pengetahuan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Semoga bermanfaat!

Rekomendasi Buku Terkait

About the author

Kamal N

Ada banyak pelajaran yang dipelajari ketika di sekolah, salah satunya adalah fisika. Ilmu fisika ini juga sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.