3 Contoh Hipotesis Penelitian Berbeda Berdasarkan Bentuknya!

Contoh hipotesis penelitian adalah salah satu hal yang diperlukan oleh pelajar ataupun mahasiswa dalam menyusun sebuah tulisan. Hipotesis sendiri merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam sebuah penelitian, terlebih untuk penelitian jenis kuantitatif.

Berbagai macam penelitian bisa digunakan untuk mencari contoh uji hipotesis penelitian. Misalnya saja, riset sosial humaniora ataupun riset dalam rumpun matematika dan ilmu pengetahuan alam yang memakai hipotesis dalam penelitiannya.

Seperti yang kita pahami bahwa dalam menulis sebuah karya tulis ilmiah, ada satu bagian yang tidak boleh dilewatkan, yaitu hipotesis penelitian. Bagian yang satu ini memang cukup krusial, termasuk dalam skripsi. Jadi, kamu harus menuliskannya ketika sudah mengerjakan skripsi.

Bagian tersebut memang tidak sepanjang bagian yang lainnya seperti misalnya pembahasan atau latar belakang. Tapi walaupun demikian, hipotesis mempunyai peran yang penting dalam sebuah penelitian.

Lalu apa sebenarnya pengertian hipotesis dan contoh hipotesis penelitian? Untuk lebih lengkapnya, kita akan membahas mengenai contoh hipotesis penelitian di bawah ini.

Apa Itu Hipotesis Penelitian?

Hipotesis sendiri berasal dari Bahasa Yunani yaitu hupo dan thesis. Hupo memiliki arti sementara, sedangkan thesis memiliki arti pernyataan atau teori. Bisa kita simpulkan bahwa arti dari hipotesis adalah pernyataan sementara. Ini merupakan praduga dari para peneliti terhadap masalah penelitian.

Akan tetapi, hipotesis tidaklah kebenaran, karena praduga, hipotesis bisa saja benar atau mungkin juga salah. Penggunaan hipotesis ini misalnya seperti proses penelitian mengenai hubungan antara kebiasaan orang-orang membuang sampah dan tingginya jumlah sampah yang ada di Indonesia.

Berdasarkan data sementara yang kita peroleh, hipotesis yang muncul adalah kebiasaan orang-orang tersebut berkaitan dengan jumlah sampah. Itu artinya, kebiasaan buruk orang-orang akan berpengaruh terhadap tingginya jumlah sampah dari waktu ke waktu.

Hipotesis pada umumnya diartikan sebagai jawaban atau dugaan sementara dari masalah yang ada di suatu penelitian. Dimana hipotesis ini hanya disusun dalam jenis penelitian inferensial, yaitu jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menguji.

Pengujian dari suatu hipotesis selalu melalui teknik analisis statistik inferensial. Sementara untuk penelitian deskriptif tidak membutuhkan secara eksplisit rumusan hipotesis. Hipotesis ini bisa disusun oleh peneliti berdasarkan landasan teori yang kuat dan telah didukung dengan hasil-hasil penelitian yang relevan.

Para peneliti harus memahami mengenai isi dan bagaimana langkah-langkah dalam merumuskan suatu hipotesis penelitian.

Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian hipotesis penelitian menurut para ahli, antara lain:

1. Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Zikmund

Menurut Zikmund, pengertian hipotesis penelitian adalah proporsi atau dugaan yang belum terbukti. Itu artinya, dugaan tersebut masih bersifat tentatif. Dugaan tersebut menjelaskan mengenai fakta ataupun fenomena, dan kemungkinan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.

2. Pengertian Hipotesis Penelitian Nasution

Menurut Nasution, pengertian hipotesis penelitian adalah dugaan mengenai apa yang kita amati sebagai upaya untuk memahaminya.

3. Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti

Menurutnya, pengertian hipotesis penelitian adalah pernyataan ataupun tuduhan yang sifatnya sementara atau tentatif. Dimana dugaan tersebut berisi mengenai masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah atau belum terbukti benar. Sehingga harus diuji lagi secara empiris.

4. Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Mundilarso

Menurut Mundilarso, hipotesis penelitian merupakan pernyataan yang masih lemah tingkat kebenarannya. Oleh karena itu, hal itu masih perlu diuji dengan menggunakan teknik tertentu.

Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi, ataupun orang lain, kesan umum, kesimpulan yang bersifat lemah. Selain itu, hipotesis juga bisa diartikan sebagai pernyataan kondisi populasi yang akan diverifikasi menggunakan data ataupun informasi yang dikumpulkan melalui sampel.

5. Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Kerlinger

Menurut Kerlinger, pengertian hipotesis penelitian adalah sebuah pernyataan yang menjelaskan mengenai dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurutnya, hipotesis selalu berbentuk kalimat pernyataan. Dugaan tersebut akan menghubungkan secara umum atau khusus variabel yang satu dengan yang lainnya.

Jenis-jenis Hipotesis Penelitian

Hipotesis bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hipotesis kerja atau alternatif dan juga hipotesis nol. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya:

1. Hipotesis Kerja atau Alternatif

Hipotesis kerja atau yang biasa disebut dengan hipotesis alternatif biasanya disimbolkan dengan H1. Sehingga, hipotesis kerja ini memiliki fungsi yakni untuk menyatakan hubungan antara variabel X dan Y. Hipotesis ini juga dapat menunjukkan adanya perbedaan antar dua kelompok.

Selain itu, hipotesis ini juga menjelaskan mengenai adanya hubungan antara variabel dengan variabel lainnya. Misalnya saja, terdapat hubungan antara tingkat kemiskinan dan ketersediaan lowongan kerja.

2. Hipotesis Nol

Sementara hipotesis nol umumnya akan disimbolkan dengan Ho. Adapun nama lain dari hipotesis ini adalah hipotesis statistik. Mengapa diberi nama demikian? Karena jenis hipotesis ini kerap digunakan dalam penelitian kuantitatif yang memerlukan perhitungan statistik.

Begitupun kebalikannya dengan hipotesis Ho menerangkan tentang tidak adanya hubungan atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Misalnya saja, tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan mahasiswa dengan peluang kerja.

Macam-macam Hipotesis Berdasarkan Bentuknya

Berikutnya adalah macam-macam hipotesis penelitian menurut bentuknya. Dibedakan menjadi tiga macam, hipotesis ini memiliki pengertian sendiri berdasarkan macamnya.

Macam-macam hipotesis tersebut sangat berhubungan dengan jenis penelitian yang akan kamu kerjakan. Sehingga pahami dengan baik setiap macamnya. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya.

1. Hipotesis Relasional atau Asosiatif

Hipotesis yang satu ini diartikan sebagai jawaban sementara atas hubungan antara dua variabel atau lebih. Sehingga hipotesis ini dirumuskan berdasarkan rumusan masalah yang asosiatif atau menggambarkan suatu hubungan. Adapun dalam pengertian lainnya, hipotesis asosiatif secara eksplisit atau terang menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Dikutip dari laman sosiologis.com, contoh hipotesis penelitian adalah orang-orang yang sudah menikah akan mempunyai tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang belum menikah.

Contoh tersebut menunjukkan bahwa jika hubungan antara status perkawinan dan tingkat kepercayaan diri seseorang. Tak hanya itu saja, hipotesis tersebut juga tergolong hipotesis yang rasional karena hubungan kedua variabel dideskripsikan secara eksplisit.

Dengan membaca hipotesis penelitian relasional, maka kamu akan mudah mengetahui adanya hubungan antara kedua variabel tersebut. Selain itu, kamu juga akan mengetahui apa saja variabel yang digunakan dalam sebuah penelitian.

2. Hipotesis Deskriptif

Berbeda halnya dengan hipotesis asosiatif, hipotesis deskriptif ini justru menunjukkan hubungan antar variabel secara eksplisit. Sehingga, hubungan itu akan cenderung tersembunyi, tidak jelas seperti hipotesis penelitian.

Jadi, hipotesis deskriptif ini hanya akan memberi gambaran mengenai sampel penelitian. Misalnya saja, setengah penduduk Pulau Jawa bekerja sebagai petani. Contoh lainnya yaitu mahasiswa yang aktif berorganisasi mempunyai IPK yang tinggi.

Dikutip dari laman sosiologis.com, pada contoh yang pertama variabel penelitian yang ditemukan yaitu jumlah penduduk dan pekerjaannya. Sedangkan variabel dari contoh yang kedua adalah tingkat keaktifan berorganisasi dengan IPK.

3. Hipotesis Komparatif

Hipotesis yang terakhir adalah hipotesis komparatif. Menurut Sugiyono, hipotesis komparatif ini adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan pada nilai di dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda-beda.

Sementara menurut Ridwan, hipotesis komparatif dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan. Secara sederhana, hipotesis komparatif merupakan dugaan tentatif dari rumusan masalah yang komparatif. Itu artinya variabelnya sama, hanya saja sampel, populasi, dan kondisinya yang berbeda.

Cara Menyusun Hipotesis

Perlu dipahami bahwa rumusan hipotesis penelitian ini tidak muncul secara tiba-tiba tanpa adanya landasan dari suatu teori atau kajian ilmiah.

Hipotesis penelitian tidak dirumuskan hanya sekadar untuk mengikuti dugaan atau asumsi peneliti saja, walaupun dugaan peneliti bisa menjadi titik tolak dalam telaah teori dan juga prediksi hasil penelitiannya kelak.

Jadi, hipotesis penelitian ini dirumuskan tidak sekadar mengikuti dugaan atau asumsi dari peneliti saja, namun juga berasal dari penguraian landasan teori yang disusun sebelumnya.

Teori tersebut menghubungkan keberadaan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Oleh sebab itu, telaah teoritik dan juga temuan penelitian yang relevan berfungsi untuk menjelaskan permasalahan dan penegakan prediksi atas jawaban terhadap pertanyaan penelitian.

Seperti yang dikatakan oleh Azwar (1999), bahwa di dalam merumuskan suatu hipotesis, ada dua cara. Cara yang pertama adalah dengan membaca dan menelaah ulang teori ataupun konsep-konsep yang membahas tentang variabel penelitian beserta hubungan dari variabel tersebut.

Cara yang satu ini seringkali disebut dengan proses berpikir deduktif. Kemudian cara yang kedua adalah dengan membaca dan mereview hasil atau temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan penelitian. Hal ini disebut dengan proses berpikir induktif. Setelah menelaah teori-teori atau temuan dari hasil penelitian. Para peneliti bisa merumuskan hipotesis penelitiannya.

Hasil dari kajian teori atau temuan hasil penelitian mereka adalah bekal atau landasan untuk peneliti dalam menyusun hipotesisnya. Oleh sebab itu, biasanya hipotesis akan diletakkan setelah peneliti menelaah teori, konsep, atau temuan hasil penelitian, yaitu di bagian akhir bab II dari sebuah laporan penelitian.

Hipotesis ini harus diuji kebenarannya melalui uji statistik dengan menggunakan teknik analisis yang tepat. Dimana hipotesis yang sudah disusun perlu dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan teknik analisis statistik lanjut. Pemilihan teknik analisis statistik ini bergantung dari beberapa hal, yaitu jenis penelitian, tujuan penelitian, dan juga jenis skala data pada masing-masing variabel.

Contoh Hipotesis Penelitian Berdasarkan Bentuknya

Menurut Sugiyono yang dikutip dari laman asikbelajar.com, contoh hipotesis penelitian berdasarkan bentuknya antara lain:

1. Hipotesis Penelitian Asosiatif

Rumusan masalah asosiatif: Apakah ada hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan barang yang sudah terjual? Lalu, hipotesisnya adalah ada hubungan yang positif dan juga signifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang sudah laku terjual. Sementara itu, hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut:

Ho : p = 0, 0 berarti tidak ada hubungan.
Ha : p ≠ 0 , “tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol berarti ada hubungan,
p = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.

2. Hipotesis Penelitian Komparatif

Rumusan masalah: Bagaimana produktivitas kerja karyawan pada PT X jika dibandingkan dengan karyawan PT Y?

Hipotesis Nol:

1) Ho: Tidak ada perbedaan produktivitas kerja antara karyawan di PT X dan karyawan pada PT Y; atau ada beberapa persamaan produktivitas kerja antara karyawan PT X dan karyawan dari Y, atau
2) Ho: Produktivitas karyawan pada PT X lebih besar atau sama dengan (≥) karyawan di PT Y (“lebih besar atau sama dengan)” = paling sedikit).
3) Ho: Produktivitas karyawan yang ada di PT X lebih kecil atau sama dengan (≤) karyawan yang ada di PT Y (“lebih kecil atau sama dengan” = paling besar).

Hipotesis Alternatif:

Ha: Produktivitas kerja karyawan yang ada di PT X lebih besar (atau lebih kecil) dari karyawan di PT Y.
Ha: Produktivitas karyawan di PT X lebih kecil daripada (<) karyawan di PT Y.
Ha: Produktivitas karyawan yang ada di PT X lebih besar daripada (≥) karyawan di PT Y.

Hipotesis statistiknya:

Ho : u1 = u2
Ha : u1 ≠ u2
Ho : u1 ≥ u2
Ha : u1 < u2

3. Hipotesis Penelitian Deskriptif

Rumusan masalah deskriptif: ada berapa daya tahan lampu pijar merk X?

Hipotesis deskriptif:

Daya tahan lampu merk X adalah 600 jam (Ho), sebab daya tahan lampu yang ada pada sampel diharapkan tidak berbeda jauh dengan daya lampu yang ada pada populasi.

Hipotesis alternatif:

Daya tahan lampu pijar merk X tidak sama 600 jam. Itu artinya, daya tahan pijar merk X lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.

Hipotesis Statistik (hanya ada jika berdasarkan data sampel)

Ho : u = 600
Ha : u ≠ 600
u : Adalah nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel

Demikian penjelasan mengenai contoh hipotesis penelitian yang bisa diterapkan pada penelitian yang sedang dikerjakan. Semoga bermanfaat.