Psikologi

Aliran Filsafat dan Cabang-cabang Filsafat

aliran filsafat
Written by Sevilla Nouval

Aliran Filsafat – Apa yang ada di pikiranmu ketika mendengar ataupun melihat kata filsafat? Di zaman yang sudah maju ini, kata filsafat tentu sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Pastinya banyak dari kita yang pernah mendengar atau mempelajari filsafat. Untuk kamu yang pernah mendengar kata tersebut, apa yang terlintas dipikiran kamu ketika melihat atau membaca kata filsafat?

Apakah suatu ilmu yang mempelajari tentang hal yang abstrak? Atau salah satu jurusan kuliah yang ada di kampusmu? Atau mungkin mata kuliah yang paling kamu tidak suka? Apakah ada diantara kalian yang berpikir bahwa filsafat adalah suatu ilmu yang membahas tentang cinta? Atau ada diantara kalian yang menyadari bahwa proses berpikir kita juga termasuk ke dalam sebuah filsafat?

Perlu kamu pahami bahwa filsafat telah menjadi salah satu ilmu yang banyak dipandang sebelah mata, dinilai sebagai suatu hal yang tidak jelas, aneh, dan abstrak bila belum memahaminya lebih dalam. Jika kamu belum mempelajari filsafat secara mendalam, maka kamu tidak akan pernah menyukai bidang ilmu yang satu ini.

Sebab, bila kamu memahaminya lebih dalam dan mempelajarinya secara tepat, maka kamu akan menemukan sebuah “cinta” di dalam ilmu filsafat. Nah, di bawah ini kita akan membahas mengenai aliran filsafat secara lebih mendalam beserta pengertian dan hal-hal lain yang berkaitan dengan filsafat. Untuk kamu yang ingin mempelajarinya, simak artikel ini sampai selesai ya.

Apa Itu Filsafat?

Filsafat adalah salah satu kata yang berasal dari kata dalam Bahasa Inggris, yaitu “Philosophy”. Kata tersebut berasal dari Bahasa Yunani yang dibagi menjadi dua kata, yaitu “Philein” atau “Philia”, dan “Sophia”. Lalu, apa arti dari kedua kata itu? Jadi, kedua kata tersebut mempunyai kata Philen atau Philia yaitu mencintai atau cinta, sementara Sophia mempunyai arti kebijaksanaan. Secara sederhana, filsafat mempunyai arti yaitu mencintai kebijaksanaan atau love of wisdom. Seorang filsuf atau ahli berpikir sangat mencintai kebijaksanaan.

Dimana orang-orang yang mencintai atau menyukai kebijaksanaan akan lebih berhati-hati dalam mempercayai dan menerima pada hal-hal yang tidak jelas sumbernya. Mereka akan berusaha untuk terus bertanya sampai jawaban yang mereka terima sudah cukup menjawab segala kebingungan dan keraguan mereka. Dapat dikatakan bahwa hidup mereka akan terasa lebih tenang. Dengan adanya pertanyaan dan upaya mereka dalam mencari jawaban, maka hal itu bisa membantu mereka untuk tidak terlalu larut dalam hal-hal yang tidak jelas kebenarannya. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik filsafat yaitu radikal, universal, dan juga sistematis.

Filsafat sendiri bersifat universal, itu artinya pemikiran yang ada di dalam aliran filsafat berlaku untuk semua orang, tidak terkecuali. Kemudian filsafat mempunyai ciri radikal yaitu untuk menggali sesuatu hingga ke akar atau sumbernya. Dimana seorang filsuf tak hanya berhenti di satu ataupun dua pertanyaan saja, tapi pertanyaan mereka akan terus muncul sampai sudah tidak ada lagi hal yang membuat mereka merasa ragu ataupun bingung. Kemudian filsafat bersifat sistematis adalah segala pemikiran yang muncul ataupun pertanyaan yang muncul sampai semua jawaban berurutan dan saling berhubungan. Pada akhirnya, kamu akan menemukan bahwa aliran filsafat yang ada adalah aliran yang saling berhubungan satu sama lainnya.

Cinta yang kedua bisa kamu dapatkan di awal mula munculnya ilmu filsafat. Salah satu emosi positif yang ada di dalam diri manusia adalah kagum dan filsafat muncul dari emosi positif tersebut. Rasa kagum pada akhirnya menghadirkan rasa penasaran yang tinggi terhadap hal-hal yang kita kagumi. Dari rasa itulah pertanyan-pertanyaan muncul sampai membentuk sebuah aliran di dalam filsafat. Seperti yang kita ketahui bahwa filsafat tak hanya mempunyai satu atau dua aliran saja, tapi filsafat mempunyai berbagai macam aliran. Dimana aliran-aliran tersebut muncul karena adanya perbedaan cara kita dalam memandang dunia dan seisinya.

Bahkan di dalam memandang hal yang serupa, bisa saja kita mempunyai sudut pandang yang berbeda. Mungkin kamu akan melihat dari sisi sebelah kanan dan orang lain akan melihat dari sisi sebelah kiri. Kemudian pada akhirnya beberapa orang akan menciptakan sebuah pandangan yang baru. Begitu juga dengan aliran yang ada di dalam ilmu filsafat. Berbagai macam aliran pastinya adalah sudut pandang dari para tokohnya dalam melihat dunia. Sudut pandang tersebut dapat berdasar pada bagaimana pengalaman hidup orang-orang ataupun prinsip dan juga keyakinan yang mereka miliki.

Pastinya, semua hal itu atas dasar yang jelas, ditemukan dari rasa penasaran dan pertanyaan yang muncul dari rasa itu. Berikut ini, kita akan membahas mengenai cabang filsafat dan juga berbagai macam aliran filsafat yang perlu kamu pahami.

Cabang-Cabang Filsafat

Di bawah ini adalah beberapa cabang filsafat, antara lain:

a. Ontologi

Ontologi atau seringkali disebut dengan istilah metafisika merupakan salah satu cabang ilmu filsafat yang menjelaskan mengenai hakikat segala sesuatu yang ada dan membahas mengenai watak yang sangat mendasar atau ultimate dari benda ataupun realitas yang ada di belakang pengalaman yang langsung. Pada dasarnya, ontologi menjelaskan mengenai segala hal yang ada, pertanyaan yang akan dibongkar tidak terbatas, misalnya saja apa hakikat ruang dan waktu, materi, gerak, dan perubahan tersebut? Apa asal mula alam jagad raya ini? dan pertanyaan lainnya. Kaitannya dengan pendidikan, ontologi ilmu pendidikan membahas mengenai hakikat substansi dan juga pola organisasi ilmu pendidikan.

b. Epistemologi

Epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat yang mengamati tentang asal mula, metode-metode, susunan, dan sahnya sebuah pengetahuan. Pertanyaan yang paling mendasar yaitu Apa itu mengetahui? Apa asal mula pengetahuan kita? Bagaimana cara kita mengetahui bahwa kita memiliki pengetahuan? Bagaimana cara kita mendapatkan pengetahuan? Dan pertanyaan lainnya. Dengan begitu, epistemologi membahas mengenai hakikat objek formal dan juga material ilmu pendidikan.

c. Aksiologi

Aksiologi umumnya berbicara mengenai nilai dan kegunaan dari segala sesuatu yang berkaitan dengan kaidah moral pengembangan penggunaan ilmu pengetahuan yang didapatkan. Misalnya saja, aksiologi pendidikan membahas mengenai hakikat nilai fungsi teoritis dan praktis ilmu pendidikan.

d. Logika

Logika adalah salah satu cabang filsafat yang berbicara mengenai aturan berpikir supaya dengan adanya aturan tersebut bisa diambil kesimpulan yang benar. Dengan kata lain, logika merupakan pengkajian yang sistematis mengenai aturan untuk menguatkan premis atau sebab tentang konklusi aturan tersebut. Sehingga bisa kita gunakan untuk membedakan argumen yang baik dan argumen yang tidak baik.

Aliran Filsafat

Berikut ini adalah beberapa aliran yang ada di dalam filsafat:

1. Idealisme

Idealisme adalah aliran yang menganggap bahwa kenyataan atau realistis tersusun dari jiwa dan juga ide. Istilah idealisme berasal dari kata “idea” yang memiliki arti sesuatu yang hadir di dalam jiwa. Aliran tersebut menjadi sebuah awal yang sangat penting untuk perkembangan cara berpikir manusia. Pemikiran dasar dari aliran ini ternyata juga pernah dijelaskan oleh Plato. Menurutnya, realitas yang paling dasar adalah sebuah ide. Sementara realitas yang bisa dilihat oleh manusia adalah bayangan dari ide itu sendiri.

Pemikiran tersebut pastinya memandang realitas yang terlihat sebagai sesuatu yang tidak begitu penting. Mereka hanya akan menerimanya jika realitas tersebut dihubungkan dengan ide-ide. Walaupun begitu, pemikiran idealisme ini adalah pemikiran yang paling bisa diterima oleh para tokoh ataupun filsuf, salah satunya yaitu Descartes. Ia sepakat bahwa unsur yang berhubungan dengan jiwa adalah unsur yang lebih penting dibanding sebuah kebendaan yang tampak.

2. Rasionalisme

Aliran rasionalisme adalah suatu aliran yang mengedepankan ala sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang bisa dipercaya. Untuk para tokohnya, akal adalah suatu aset yang paling penting yang dimiliki oleh manusia untuk memperoleh, menemukan, dan menguji suatu pengetahuan. Mereka juga menganggap bahwa akal mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang ada di dalam hidup. Semua permasalahan bisa diselesaikan dan dipecahkan menggunakan akal. Adapun tokoh yang terkenal di dalam aliran rasionalisme adalah Rene Descartes. Ia mempunyai julukan sebagai bapak filsafat modern.

Aliran tersebut muncul karena satu pertanyaan darinya “Apakah metode dasar yang akan digunakan manusia untuk melakukan refleksi?” Dari pertanyaan tersebut lah Ia menemukan akal sebagai salah satu hal yang paling mendasar yang digunakan manusia untuk melakukan refleksi pada sesuatu. Apabila ditarik aliran tersebut ke masa sekarang, apakah masih relate? Apakah kamu termasuk ke dalam golongan orang-orang rasionalisme, yang selalu menggunakan akal dalam menyelesaikan segala macam permasalahan yang muncul di dalam hidup? Atau mungkin saja kamu termasuk ke dalam aliran yang lain?

3. Empirisme

Aliran ini lebih berfokus pada pengalaman yang dimiliki oleh seseorang sebagai sumber dari pengetahuan. Kata empirisme berasal dari Bahasa Yunani yang artinya pengalaman inderawi atau pengalaman observasi melalui panca indera. Empirisme adalah suatu aliran yang sangat bertentangan dengan rasionalisme. Menurut para tokoh yang ada di dalamnya, pengetahuan itu berasal dari pengalaman. Sehingga panca indera adalah sumber utama yang paling jelas dan pasti daripada akal. Semua hal yang diketahui oleh manusia itu tergantung pada bagaimana mereka menggunakan panca inderanya, mulai dari mendengar, melihat, menyentuh yang mereka miliki, dan berbicara.

Adapun tokoh empirisme juga menolak keyakinan bahwa manusia mempunyai fitrah pengetahuan di dalam dirinya. Menurut aliran ini, tanpa adanya pengalaman, sebuah pengetahuan tidak akan bisa terbentuk. Selain itu, aliran ini juga dibentuk oleh Francis Bacon dan Thomas Hobbes dengan pandangan: Semua pengetahuan bisa terbentuk dengan menggabungkan apa yang telah dialami oleh manusia. Apakah kamu adalah salah satu orang yang meyakini aliran ini? Dimana pengalaman menjadi hal yang bisa membentuk cara pandang seseorang sampai bisa mempengaruhi bagaimana mereka berperilaku dan kepribadian yang terbentuk dari pengalaman tersebut.

4. Dualisme

Dualisme adalah suatu aliran yang mengungkapkan bahwa realitas terdiri dari dua akar yang berlainan dan bertolak belakang. Masing-masing akar itu bersifat unik dan tidak bisa dihilangkan. Sehingga, ada beberapa tokoh mengungkapkan bahwa aliran ini adalah gabungan dari aliran idealisme dan aliran materialisme, atau aliran yang menggabungkan antara jiwa dan tubuh. Adapun tokoh yang membentuk pemikiran tersebut adalah Thomas Hyde. Dimana pemikiran dasarnya merupakan zat dan pikiran merupakan suatu hal yang berbeda dan keduanya akan saling melengkapi untuk membentuk suatu pengetahuan.

5. Positivisme

Aliran yang satu ini muncul pada abad ke 19. Dimana dasar pemikiran ini bersumber pada pengetahuan yang berasal dari apa yang diketahui, pasti, dan hal yang nyata. Positivisme berfokus pada suatu fakta yang nyata dan mengesampingkan hal-hal diluar realitas dan kenyataan yang tidak terlihat. Aliran yang satu ini sangat dekat dengan aliran empirisme, yaitu sama-sama meyakini bahwa pengetahuan berdasar pada pengalaman yang didasari oleh inderawi. Menurut para tokoh yang ada di dalamnya, manusia tidak akan pernah mengetahui sesuatu lebih dari apa yang dilihat. Berdasarkan fakta-fakta yang nyata, manusia tidak akan mengetahui sesuatu dibalik fakta tersebut bila mereka tidak melihatnya.

Tokoh yang menciptakan aliran ini yaitu Henri de Saint Simon, yang kemudian dikembangkan oleh muridnya yang bernama August Comte. Dasar dari pemikiran ini adalah untuk memahami sebuah pengetahuan bahwa manusia harus menarik hubungan sebab akibat. Hingga hukum-hukum yang membentuk pengetahuan tersebut. Dalam proses mencari ini, manusia akan menemukan berbagai macam fakta yang nyata di dalam pengetahuan tersebut.

6. Realisme

Realisme adalah sebuah aliran yang ada di dalam ilmu pengetahuan. Menurut aliran ini, Ia mempermasalahkan objek pengetahuan manusia. Dimana realisme memandang bahwa objek pengetahuan yang diyakini oleh manusia berada di luar diri manusia itu sendiri, misalnya saja.

a. Pengetahuan mengenai pohon
b. Pengetahuan mengenai binatang
c. Pengetahuan mengenai bumi
d. Pengetahuan mengenai kota.

Semua contoh yang disebutkan di atas tak hanya ada di dalam pikiran manusia yang mengamatinya saja, tapi juga ada dengan sendirinya dan tidak bergantung pada jiwa manusia.

Aliran realisme dibagi menjadi dua golongan, antara lain:

1. Golongan Realisme Rasional

Golongan aliran realisme jenis ini dibagi menjadi dua lagi, yaitu realisme klasik, dan realisme religius. Kedua aliran tersebut baik itu klasik ataupun religius berpangkal pada filsafat Aristoteles. Tapi demikian ada perbedaan mendasar pada kedua aliran ini. Dimana perbedaannya yaitu realisme klasik biasanya langsung dari pandangan Aristoteles, sementara aliran realisme religius tidak langsung dari Aristoteles. Ia berkembang di dalam filsafat Thomas Aquinas, yaitu seorang filsuf beragama Kristen yang kemudian dikenal dengan aliran Thomisme. Pandangan dari keduanya setuju bahwa dunia materi adalah nyata dan ada di luar orang yang memperhatikannya.

Lalu, penganut aliran Thomisme berpendapat bahwa jiwa adalah salah satu hal yang penting meski tidak nyata seperti badan. Oleh karena itu, aliran ini juga berpendapat bahwa jiwa dan juga badan diciptakan oleh Tuhan. Aliran Thomisme juga menganggap bahwa pengetahuan didapatkan melalui wahyu, pengalaman, dan berpikir. Penganut dari aliran realisme religius berpendapat bahwa aturan keharmonisan alam semesta adalah ciptaan Tuhan, maka kita perlu mempelajarinya.

2. Golongan Aliran Realisme Alam atau Ilmiah

Golongan aliran yang satu ini adalah berkembangnya ilmu pengetahuan alam. Dimana aliran realisme alami memiliki sifat yang skeptis dan eksperimental. Aliran tersebut berpandangan bahwa dunia yang ada disekeliling kita itu nyata, maka yang menjadi salah satu tugas ilmu pengetahuan yaitu menyelidiki semua isi yang ada di dalamnya dan hal ini bukan tugas dari filsafat. Tugas untuk filsafat tidak lain yaitu koordinasi mengenai konsep-konsep dan juga penemuan ilmu pengetahuan yang bermacam-macam. Menurut aliran tersebut alam memiliki sifat menetap, memang akan ada perubahannya, tapi perubahan itu langsung sesuai dengan hukum alam yang bersifat menetap dan membuat alam semesta terus berlangsung menurut susunannya yang sudah teratur.

 

About the author

Sevilla Nouval

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Instagram saya Sevilla