Desain

Aliran Impresionisme: Pengertian dan Contoh Karya Impresionisme

Written by A Andrew

Aliran Impresionisme – Lukisan yang beraliran Impresionisme merupakan sebuah aliran seni lukis yang menyajikan penggambaran objek yang sesuai dengan kesan ketika objek tersebut dilukis. Aliran seni yang satu ini lebih menonjolkan kesan pencahayaan yang cukup kuat dibandingkan dengan membentuk objek itu sendiri.

Gambar atau lukisan dari aliran Impresionisme ini mempunyai corak yang sederhana namun sedikit dramatis. Selain itu, lukisan tersebut juga hadir dengan persepsi dan juga sudut pandang yang berbeda dengan lukisan realistis lain, seperti lukisan Naturalisme dan Realisme. Lukisan Impresionisme akan membuat sebuah kesan buram dan blur, karena adanya kesan pencahayaan yang berlebih. Para pelukis juga akan menggambarkan kesan sederhana dibandingkan dengan apa yang dilukiskan. Objek yang dilukis dibuat semirip mungkin tapi tidak menampilkan detail yang akurat.

Pengertian Impresionisme

Impresionisme adalah salah satu aliran yang ada di dalam seni lukis yang cenderung berupaya untuk menonjolkan kekuatan pencahayaan dengan cara memainkan warna-warnanya. Selain itu, impresionisme juga lebih fokus pada pencahayaan yang terang, misalnya saja digambarkan suasana di pagi hari atau siang hari. Akan tetapi, aliran Impresionisme cenderung kurang dalam memperhatikan bentuk objeknya. Dimana bentuk yang ada di dalam aliran Impresionisme tidak digambarkan dengan jelas. Walaupun begitu, aliran impresionisme masih bisa menarik penikmat seni dengan kekuatan pencahayaan dan juga sapuan warna yang terang.

Umumnya, pelukis yang beraliran Impresionisme memakai teknik melukis dengan kuas yang tebal dan pendek. Sehingga di dalam lukisannya akan memberikan kesan yang lebih mempermudah pelukis dan juga penikmat seni dalam menebak sebuat bentuk dan juga objek yang ada di lukisan.

Para seniman Impresionisme sangat menentang untuk menggunakan warna yang gelap, khususnya hitam sebagai pewarnaan bayangan, karena warna hitam bukan menjadi warna khas dari aliran Impresionisme. Jadi, bayangan bisa dibuat dengan menggunakan pencampuran warna komplementer. Warna komplementer adalah sebuah warna yang berseberangan, yang mana membentuk sudut 180 derajat di dalam lingkaran warna atau yang biasa disebut dengan color wheel. Dua warna yang berbeda akan dicampurkan dan nantinya akan menghasilkan warna komplementer. Itulah warna yang akan digunakan di dalam aliran Impresionisme.

 

Ciri-ciri Lukisan aliran Impresionisme

Lukisan dari aliran Impresionisme hampir sama dengan lukisan dari aliran Naturalisme. Hal itu dibenarkan karena lukisan Impresionisme cenderung menampilkan objek lukisan yang sederhana dan apa adanya, seperti lukisan alam sekitar tanpa ada yang dilebih-lebihkan dan dibuat-buat. Kemudian objek yang dilukis juga dibuat semirip mungkin tapi tidak menggambarkan detail yang akurat seperti lukisan Naturalisme. Akan tetapi, lukisan beraliran Impresionisme juga terkesan seperti lukisan dari aliran Romantisme dan juga aliran Ekspresionisme. Hal itu terjadi karena adanya impresi dan juga kesan yang ditunjukkan. Sehingga menjadi salah satu karakteristik yang ditonjolkan.

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri lukisan dari aliran Impresionisme yang perlu dipahami:

1. Objek yang ada di lukisan tidak menampilkan detail yang tajam dan hanya menampilkan impresi dan menunjukkan kesan warna yang cerah.
2. Mempunyai komposisi yang bersifat terbuka, baik itu objek lukisan outdoor maupun indoor.
3. Palet warna yang digunakan cenderung kontras dan cerah berdasarkan pengelompokan warnanya. Sapuan kuas pendek dan tebal yang menyerupai teknik lukisan sketsa. Sehingga hal itu akan menciptakan esensi subjek dibandingkan dengan detailnya.
4. Marka kuas yang ada pada lukisan cenderung lebih terlihat dan tidak ditutup-tutupi. Cat yang digunakan tidak ditunggu kering untuk ditimpa lagi dengan warna berikutnya.
5. Pantulan cahaya menjadi suatu variasi objek sekunder yang lebih ditonjolkan dalam lukisan ini.
6. Tidak memakai warna hitam dan warna gelap lain pada semua lapisan lukisan. Saat ingin membuat bayangan objek, maka pilihan warna akan menggunakan warna komplementer yang berasal dari warna-warna yang dicampurkan.
7. Lebih sering melukis mengenai pemandangan alam dan dilukis secara spontan di alam terbuka oleh para seniman.
8. Lukisan dari aliran Impresionisme menyajikan kesengajaan gaya kukis yang berbeda dan didasarkan pada selera para pelukisnya.

Sejarah Impresionisme

Aliran Impresionisme hadir pada abad ke 19, tepatnya di Negara Perancis ketika terjadi pemberontakan artistik terhadap konstruksi standarisasi seni. Pada tahun 1974, sebuah kelompok pelukis menyelenggarakan pameran pertama yang akhirnya mendorong lahirnya aliran Impresionisme.

Kelompok pelukis tersebut antara lain yaitu Claude Monet, Alfred Sisley, Pierre-Auguste, dan Frederic Bazille. Keempat pelukis tersebut mempunyai ketertarikan dan aliran seni yang sama, yaitu melukis pemandangan dari kehidupan kontemporer dan kurang tertarik terhadap lukisan tentang kisah sejarah. Hingga pada tahun yang sama, ada tradisi untuk melakukan acara pameran lukisan. Dimana salah satu karya yang diciptakan oleh Monet dan teman-temannya. Yang mana mereka juga mempunyai aliran yang sama, selalu ditolak oleh berbagai kurator dengan alasan terlalu menampilkan objek pada letak sentris tengah.

Pada saat itu, istilah Impresionisme mempunyai arti bahwa Impresionisme adalah istilah komentar yang bernada sinis dari para kritikus karena karya lukisan mereka dianggap seperti sketsa dan terlihat belum jadi. Para kritikus tersebut adalah Louis Leroy, dimana Ia menuliskan pendapatnya melalui tulisan di surat kabar Perancis. Dengan adanya penolakan yang diterima oleh keempat pelukis tadi, hal tersebut tidak membuat mereka kecewa tapi justru semakin aktif untuk mengusahakan lagi idealisme seni lukis dengan gaya Impresionisme supaya lebih dikenal dunia.

Pengaruh Impresionisme tak hanya ada di dalam seni lukis saja, tapi juga sampai ke beberapa bidang lain seperti musik dan sastra. Di bidang sastra, pada tahun 1880 di Perancis terjadi sebuah gerakan Impresionisme. Dimana gerakan tersebut bertujuan untuk menyampaikan pendapat melalui sebuah isyarat dibandingkan dengan pernyataan langsung. Kemudian di bidang seni musik, Impresionisme menjadi sebuah gaya yang terkesan kabur, karena hal itu disebabkan oleh ambiguitas harmoni yang tercipta dari tangga kromatik dan pentatonis. Musik dengan aliran Impresionisme dapat membuat suasana lebih impresionistik dibandingkan dengan seni musik lain.

Pada abad ke-19, menjadi sebuah sejarah untuk kemunculan aliran Impresionisme. Aliran seni ini lahir untuk menjembatani jalan menuju era yang lebih modern dengan menyajikan keragaman dan juga eksperimentasi yang belum pernah dibuat sebelumnya.

 

Pengaruh Teori Warna terhadap Aliran Impresionisme

Aliran Impresionisme dipengaruhi oleh teori warna yang dicetuskan oleh Sir Isaac dan juga Eugene Chevreul. Dimana Newton merupakan salah satu ilmuwan yang pertama kali meneliti tentang proses terjadinya pembentukan sebuah warna. Pada tahun 1671-an, Ia menemukan asal muasal warna saat menyorotkan cahaya pada prisma yang kemudian menghasilkan warna pelangi. Percobaannya tersebut menunjukkan bahwa warna berasa dan ada di dalam cahaya. Kemudian disusul dengan teori pembagian warna berdasarkan warna prime dan juga proses pencampurannya dengan tujuan untuk membentuk warna-warna lain.

Pengelompokan warna tersebut pada akhirnya berdampak cukup drastis terhadap karya-karya yang diciptakan oleh seniman Impresionis. Mereka meninggalkan sebuah gagasan yang menggunakan warna hitam atau coklat untuk membuat sebuah bayangan. Sebagai gantinya, seniman Impresionis menggunakan Teori Warna Newton untuk membuat sebuah bayangan yang beranggapan bahwa sebenarnya warna hitam itu tidak ada. Warna hitam hanyalah sebuah tanda bahwa suatu objek kurang memperoleh cahaya. Maka dari itu, mereka menggunakan warna kebalikan untuk membuat warna bayangan.

Cahaya matahari sebenarnya memiliki warna kuning.Oleh sebab itu, mereka banyak menggunakan warna kuning untuk warna kulit manusia. Sedangkan bayangan merupakan kebalikan warna dari pantulan cahaya yang menyentuh kulit manusia. Maka dari itu, mereka menggunakan warna ungu sebagai kebalikan warna kuning untuk dijadikan warna bayangan.

Tokoh & Contoh Karya Impresionisme

Rasanya terkesan kurang lengkap jika berbicara tentang suatu aliran seni tanpa membahas mengenai para tokoh yang ada di balik pergerakan aliran seni tersebut. Berikut ini adalah beberapa tokoh seniman yang cukup penting dan berpengaruh dalam mengembangkan aliran Impresionisme. Selain itu, akan ada beberapa contoh karya mereka dan analisisnya. Untuk kamu yang penasaran, simak penjelasannya di bawah ini ya:

1. Claude Monet

Claude Monet merupakan sosok pencetus gerakan Impresionisme di Perancis. Sebagai seorang seniman yang hebat dan inspirasional, Monet tergolong le dalam tokoh penting yang membentuk sebuah kelompok seni independen yang menjadi pendorong lahirnya aliran Impresionisme. Monet sendiri lebih menyukai gaya melukis di luar, di udara terbuka, dan menangkap peristiwa cahaya di waktu tertentu. Hal dari karya Monet yang cukup terkenal adalah lukisan yang berseri yang dihasilkan dengan melukis sebuah objek pemandangan yang sama secara berulang kali di berbagai waktu, yaitu pagi, siang, sore, malam.

Lukisan Impresionisme Water Lilies & Analisisnya

Contoh karya aliran impresionisme: Water Lilies oleh Claude Monet, gambar asli diperoleh melalui wikipedia.com

Water Lilies adalah salah satu lukisan dari seri pemandangan halaman rumahnya yang dilukis sekitar tahun 1890. Monet menggambarkan pemandangan yang sama persis seperti di atas di berbagai waktu, yaitu pagi, siang, sore, sampai malam hari, sama seperti seri lukisan yang lain. Walaupun memakai sapuan kuas yang tidak presisi dan cepat, Monet sukses melukiskan pemandangan air di dalam lukisan ini. Refleksi yang dibuat menggunakan indikasi-indikasi semi yang abstrak tapi bekerja dengan cukup efektif. Seri Water Lilies dinilai sebagai salah satu Masterpiece dari Maestro Impresionis yang satu ini.

2. Berthe Morisot

Berthe Marie Pauline Morisot merupakan seorang pelukis perempuan yang termasuk ke dalam anggota pelukis independen yang didirikan oleh Monet. Saat acara pameran kedua kelompok impresionis dibuka, salah seorang kritikus seni menyebutkan para partisipannya dengan sebutan “lima atau enam orang gila”. Sebab, salah satu dari mereka merupakan seorang perempuan, yaitu Morisot. Jadi, Morisot sendiri telah mencapai kesuksesannya di usianya yang tergolong masih muda yaitu 23 tahun. Sebagai sosok pelukis perempuan di masa itu, Morisot mengalami berbagai macam kendala karena gendernya tersebut.Morisot mempunyai kesempatan yang cenderung lebih terbatas dibandingkan dengan seniman pria. Dimana Ia dilarang untuk mengejar pendidikan yang sama seperti teman-teman prianya. Walaupun begitu, Morisot tetap berusaha untuk mengembangkan koneksi dan juga dukungan dari keluarga, yang bisa memungkinkannya untuk mengejar karir independennya sebagai sosok seniman perempuan. Morisot sendiri sukses berkarir sebagai seniman lebih dari tiga dekade. Ia sukses menuliskan namanya di sejarah Seni Perancis, bahkan seni dunia.

Eugene Manet and His Daughter at Bougival & Analisisnya

Contoh Karya Aliran Impresionis: Eugene Manet and His Daughter at Bougival oleh Berthe Morisot, gambar asli diperoleh melalui: wikipedia.com

Sapuan kuas dengan warna yang kontras dalam hitungan detik dapat mengundang mata kita untuk lebih memperhatikannya. Morisot membuat lukisan di atas seakan menjadi sebuah Snapshot kamera yang diambil secara spontan dan menangkap momen seorang ayah dan anaknya yang sedang menikmati waktu bersama. Impresi dari potret tersebut sangat terasa dan mempunyai estetika yang lebih menarik bila dibandingkan dengan jepretan fotografi. Suasana yang ada di dalam lukisan terbentuk dengan sangat baik dan dapat memberikan pencitraan yang cukup menyenangkan di tempat yang terlihat seperti taman sederhana di sekitar rumah.

3. Pierre-Auguste Renoir

Pierre-Auguste Renoir merupakan salah seorang seniman Impresionis asal Prancis yang ikut memberikan pengaruh yang besar dalam perkembangan aliran tersebut. Sebagai salah satu seniman yang fokus terhadap keindahan, terlebih keindahan feminin, diungkapkan bahwa, Renoir merupakan salah seorang perwakilan terakhir dari sebuah kebiasaan yang berjalan dari Rubens ke Watteau. Dia merupakan seorang Ayah dari aktor Pierre Renoir, yaitu pembuat film yang berjudul Jean Renoir dan juga seorang seniman keramik Claude Renoir.

Dance at Le moulin de la Galette & Analisisnya

Contoh Karya Aliran Impresionis: Dance at Le moulin de la Galette oleh Pierre-Auguste Renoir, gambar asli diperoleh melalui: wikipedia.com

Lukisan di atas adalah salah satu karya lukis yang paling terkenal di aliran Impresionisme. Dimana lukisan tersebut menampilkan suasana Minggu sore yang sangat khas di Moulin de la Galette, Paris. Di akhir abad ke-19, para pekerja di Paris akan berkumpul dan menghabiskan waktu bersama dengan cara menari, minum, dan makan sampai dini hari. Suasana yang ramai dan riuh di dalam lukisan tersebut ironisnya justru menenangkan pandangan siapapun yang melihatnya. Lukisan tersebut seolah tidak mempunyai fokus yang pasti, tapi saat kita mulai melihatnya lebih dalam, maka kita tidak akan bisa berhenti untuk melihat di satu sisi saja. Pandangan kita akan mengarah ke berbagai sudut lukisan melalui ritma yang dinamis dan berujung di puncak suasana yang hangat dari pesta tersebut.

Jenis Impresionisme dan Contohnya

Terdapat beberapa aliran seni lainnya selain seni rupa yang juga terpengaruh oleh gerakan Impresionisme, antara lain:

1. Musik Impresionisme

Musik dengan aliran Impresionisme merupakan sebuah gerakan di dalam musik klasik Eropa yang muncul di akhir abad ke -19. Aliran musik Impresionisme ini mempunyai ciri khas sugestif dan suasana. Tak hanya itu saja, musik jenis ini juga sangat menghindari ekses emosional dari era Romantisme. Adapun komposer dari aliran Impresionisme menyukai bentuk yang pendek seperti nocturne, prelude, dan arabesque. Mereka kerap kali mengeksplorasi tangga nada yang tidak umum seperti Whole Scale.

Berikut ini adalah beberapa contoh Komposer Impresionisme adalah
Claude Debussy : Clair de Lune
Maurice Ravel : Bolero

2. Sastra Impresionisme

Aliran Impresionisme Sastra telah dipengaruhi oleh gerakan seni Impresionisme Eropa. Dimana banyak penulis yang mengadopsi atau meniru gaya yang berusaha menggabungkan Impresionisme di dalam sebuah puisi, prosa, dan karya sastra lainnya. Berbagai jenis sastra yang terpengaruh oleh aliran Impresionisme yaitu Simbolisme, yang mana berfokus pada persepsi karakter tertentu pada suatu peristiwa. Namun, realitas dikaburkan dengan memilih sudut pandang yang ada di luar norma.

Berikut ini adalah beberapa contoh Penulis Impresionisme, antara lain :
Stéphane Mallarmé
Joseph Conrad

About the author

A Andrew

Bicara soal dunia menulis memang tak ada habisnya dan akan selalu berkembang mengikuti zaman. Sama halnya dengan dunia desain yang akan selalu berkembang mengikuti zaman. Maka dari itu, saya sangat senang bisa memadukan karya tulis bertemakan desain.

Kontak media sosial Linkedin saya Andrew