in

Sejarah Awal Kamera Pertama di Dunia

Sejarah Awal Kamera Pertama di Dunia – Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu piranti yang paling penting untuk menangkap dan merekam objek. Sistem lensa di kamera televisi membentuk gambar di sebuah lempeng yang peka terhadap cahaya. Lempeng tersebut memancarkan elektron ke lempeng sasaran jika menerima cahaya, yang selanjutnya pancaran elektron tersebut diproses secara elektronik.

Jenis dan bentuk kamera yang kita tahu saat ini adalah hasil dari evolusi dan mempunyai sejarah yang panjang. Proses tersebut dimulai ketika ilmuwan dan juga filsuf menyadari adanya fenomena optik alami di dalam kehidupan manusia. Mereka menyadari jika teknologi juga ikut serta dalam memainkan peran yang cukup penting, baik dari segi ilmu praktik atau pun peralatan yang dipakai.

Pada era sekarang yang serba digital, hampir semua orang memiliki kamera digital, termasuk kamera yang ada di gawai atau ponsel pintar kalian. Itu artinya, dunia fotografi kini sudah mulai merambah ke setiap lapisan kehidupan masyarakat. Tak hanya itu saja, dampak dari kepemilikan kamera tersebut juga telah melahirkan berbagai budaya dan juga pekerjaan baru, misalnya saja pekerjaan fotografer, model, swafoto, dan lain sebagainya.

Tren tersebut sebenarnya tidak akan muncul jika tidak ada orang-orang seperti Andrea Gursky dan juga Cindy Sherman. Mereka memberikan sebuah pemahaman mengenai kunci dari dunia fotografi bahwa bidang fotografi adalah sebuah seni yang bertujuan untuk membuat, menghasilkan, dan juga menciptakan sebuah gambar dari cahaya.

Seni tersebut dibentuk dari sebuah alat kecil yang disebut dengan nama “kamera”. Alat itu menjadi salah satu pelopor semua budaya modern yang cukup narsis ini. Dengan demikian, semua orang yang mempunyai kamera seharusnya perlu berterima kasih kepada mereka yang telah menciptakan kamera.

Namun, sebelum kita berterima kasih, alangkah lebih baik jika kita mengenal terlebih dahulu pemaparan sejarah awal kamera pertama di dunia dan evolusinya dari waktu ke waktu. Apabila Grameds merasa penasaran dengan pembahasan kali ini, jangan lupa untuk simak dan baca artikelnya sampai selesai.

Sejarah Awal Kamera Pertama di Dunia

1. Kamera Lubang Jarum

Aristoteles.

Jika dilihat dari sejarahnya, kamera pertama kali ditemukan sekitar tahun 1000 Masehi oleh ilmuwan Arab bernama Al-Haitam atau Alhazen. Saat itu, kamera disebut dengan nama kamera obscura yang berarti “kamar gelap”. Obscura mempunyai konsep lubang kecil di kotak gelap yang disinari cahaya. Cahaya tersebut kemudian mampu menghasilkan gambar sebagai hasil pantulannya.

Cek di Balik Pena : Baby Chaesara

Sebelum dipopulerkan oleh Al-Haitam, konsep ini pernah ternyata ditemukan oleh filsuf dari Tiongkok bernama Mozi yang hidup pada masa Dinasti Han, yaitu sekitar tahun 391 Sebelum Masehi. Dia adalah orang pertama yang menulis tentang prinsip kamera lubang jarum. Selain itu, filsuf asal Yunani Kuno, Aristoteles, juga pernah menulis tentang prinsip kamera lubang jarum di dalam bukunya yang berjudul Metafisika. Aristoteles bertanya melalui renungannya tersebut, “Mengapa matahari terlihat bundar, walaupun terproyeksikan melalui lubang persegi panjang?”

Lalu, bagaimanakah prinsip dari kamera lubang jarum ini? Jadi, prinsip dari kamera lubang jarum mengambil bentuk dari sebuah fenomena optik alami yang ada di dunia ini. Gambar yang ada di satu sisi atau layar diproyeksikan melalui lubang ke permukaan yang berlawanan dengan bukaan.

Proyeksi tersebut pada dasarnya akan menghasilkan sebuah gambar yang terbalik, sedangkan kamera Obscura adalah sebuah istilah yang pertama kali muncul ketika abad ke-16, yang mengacu kepada prinsip tersebut. Namun, kamera obscura telah menggunakan bahan tambahan lain, seperti sebuah kotak khusus yang memiliki gambar proyeksi terbalik.

Prinsip dari Aristoteles itu kemudian dipopulerkan dan ditulis ulang pada abad ke 15 ketika masa Renaisance berkembang di Italia oleh Leonardo Da Vinci pada masa (1452–1519). Menurut dirinya, cara kerja kamera Obscura digambarkan di sebuah rumah besar dengan suasana gelap, dinding rumah tersebut lantas diberi lubang kecil yang disebut dengan pinhole.

Ketika manusia melihat sebuah objek yang ada di luar bangunan itu melalui sinar yang masuk ke dalam lubang itu, akan terbentuk bayangan gambar serupa di dinding kamar gelap tersebut dengan posisi terbalik. Tentu saja pada tahap penemuan awal ini kamera pertama yang ditemukan cukup besar; ukurannya sebesar rumah tinggal, sehingga tidak bisa dibawa ke mana-mana.

https://www.gramedia.com/products/terlengkap-kumpulan-lagu-wajib-nasional-lagu-daerah-dan-lag?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

2. Kamera Obscura

Ilustrasi Kamera Obscura.

Salah satu perbedaan antara kamera lubang jarum dan kamera obscura terletak dalam penggunaan lensanya. Secara sederha, kamera lubang jarum hanyalah sebuah perangkat serupa yang membiarkan bagian lubangnya tetap terbuka. Teknologi obscura mulai berkembang pada abad ke-17 dan juga abad ke-18 ketika para seniman memakai perangkat tersebut untuk melukis sebuah objek.

Penggunaan dari perangkat itulah yang menyebabkan para seniman dianggap sebagai penjiplak. Hal tersebut terjadi karena mereka dianggap melukis sebuah objek yang sudah ada. Sementara itu, cara kerja dari kamera obscura seperti yang sudah ditulis oleh Bradley Steffans di dalam bukunya yang berjudul Ibn al-Haytham: First Scientist, merupakan sebuah proyeksi semua gambar yang berasal dari luar ruangan.

3. Kamera Daguerreotypes dan Calotypes

Sejarah dan Evolusi Kamera dari Waktu ke Waktu (Bagian I) (2)

Kamera Daguerreotypes.

Hampir sembilan abad setelah ditemukannya kamera obscura, laki-laki asal Prancis bernama Joseph Nicephore Niepce mengembangkan konsep fotografi yang lebih praktis pada 1937, yang kemudian dinamakan sebagai Daguerreotypes.

Konsep yang digunakan oleh Joseph dalam Daguerroptypes, yaitu penambahan pelat tembaga dan perak di dalam kotak kecil dalam lubang cahaya, yang kemudian ditambah dengan uap yodium, sehingga membuat kamera pada masa ini lebih sensitif terhadap cahaya.

Joseph dan partnernya yang bernama Louis Daguerre kemudian mematenkan penemuannya dengan memberi nama kameranya menggunakan nama mereka sendiri. Setelah kemunculan kamera ini, Henry Fox Talbot lantas menyempurnakan proses terbentuknya gambar dan berhasil menjual Calotype sekitar tahun 1840-an.

Walaupun saat itu kamera sudah ditemukan, tetapi proses pengambilan foto masih tergolong sangat mahal. Selain itu, hanya fotografer yang sudah mahir saja yang dapat mengambil foto dengan pelanggan yang berasal dari kaum bangsawan dan kaum elite.

4. Kamera Pelat Kering

Sejarah dan Evolusi Kamera dari Waktu ke Waktu (Bagian I) (3)

Kamera Pelat Kering.

Dry plates camera atau secara harafiah berarti pelat kering mulai populer dan digunakan pada 1857. Kamera ini merupakan pengembangan dari Desire van Monckoven. 14 tahun kemudian, kamera pelat kering ini dimodifikasi dan dikembangkan oleh Richard Leach Maddox yang berhasil menciptakan kamera pelat basah, yang memiliki kualitas dan kecepatan lebih baik dalam pengambilan gambar. Peran tripod dan alat bantu kamera lainnya tidak terlalu dibutuhkan untuk mengambil gambar menggunakan kamera ini.

5. Kamera Kodak

Sejarah dan Evolusi Kamera dari Waktu ke Waktu (Bagian I) (4)

Kamera Kodak.

Pengembangan kamera ini dimulai pada 1885 oleh George Eastman yang memulai produksi film kamera, kemudian berkembang lagi menjadi seluloid pada 1888–1889. Dia menamakan kamera yang ditemukannya dengan nama Kodak, kemudian memperkenalkannya kepada publik pada 1888.

Kamera Kodak terhitung lebih canggih lagi dari sebelumnya, karena hanya terdiri atas satu lensa fokus dan satu shutter speed (pemantik potret). Pada akhir abad ke-19, Eastman berhasil membuat berbagai macam model kamera film, termasuk kamera yang berbentuk kotak dan kamera lipat.

Namun, meski kamera Kodak ini berhasil membuat fotografi menjadi semakin terjangkau secara harga untuk berbagai kalangan, kamera pelat masih banyak digunakan orang kala itu karena dipercaya memiliki kualitas yang lebih unggul.

6. Compact Camera dan Canon

Sejarah dan Evolusi Kamera dari Waktu ke Waktu (Bagian II)

Kamera Leica I.

Sejarah kamera kemudian dilanjutkan dengan hadirnya kamera compact yang dikembangan oleh Oskar Barnack di Leitz. Barnack menggunakan film dengan ukuran 35 mm untuk membuat kamera yang dapat menghasilkan pembesaran gambar dengan kualitas yang sangat baik.

Pada 1913, terbentuklah prototype Ur-Leica, kamera 35 mm yang pengembangannya tertunda akibat Perang Dunia I. Kamera Ur-Leica mulai dijual luas ke publik pada 1923 setelah melalui beberapa perkembangan. Para pengguna kamera tersebut merasa puas dan menyambut baik inovasi kamera yang satu ini.

Selanjutnya, muncul perusahaan pembuat kamera saingan Ur-Leica, yaitu kamera Canon yang berada di Jepang. Canon pun membuat kamera dengan film cine 35 mm yang kemudian bersaing dengan kamera Ur-Leica. Kamera yang dibuat di negara matahari terbit itu kemudian menjadi sangat populer setelah berakhirnya Perang Korea yang membuat veteran Jepang banyak membawa kamera ini ke Amerika Serikat.

7. Kamera TLR dan SLR

Sejarah dan Evolusi Kamera dari Waktu ke Waktu (Bagian II) (1)

Kamera SLR pertama.

TLR merupakan singkatan dari Twin Lens Reflex, sedangkan SLR merupakan singkatan dari Single Lens Reflex. Kamera TLR dikembangkan oleh Franked dan Heidecke Rolleiflex pada 1928.Kamera ini sempat bertahan selama beberapa dekade dan cukup populer kala itu, sebelum terciptanya kamera SLR.

Sementara itu, kamera SLR sebagai pengembangan lebih lanjut dari kamera TLR mulai diproduksi semenjak tahun 1933 yang diperkenalkan oleh Ihagee Exacta. Kamera SLR compact pertama kali menggunakan 127 roll film.

8. Kamera Analog

Sejarah dan Evolusi Kamera dari Waktu ke Waktu (Bagian II) (2)

Kamera Sony Mavica.

Kamera analog muncul pada 1981 oleh Sony Mavica. Mavica sendiri merupakan singkatan dari Magnetic Video Camera. Sony Mavica adalah kamera analog pertama yang mencatat sinyal piksel terus-menerus sebagai mesin rekaman video.

Kamera elektronik analog selanjutnya yang muncul pada 1986 bernama Canon RC-701. Canon pertama kali menjadi produsen kamera yang mampu memotret perlombaan di event olahraga akbar, Olimpiade 1984, yang juga memiliki andil dalam mencetak foto Yomiuri Shinbun, dalam surat kabar Jepang.

Kamera Canon RC-701 di Amerika Serikat menjadi kamera yang digunakan dalam publikasi di Amerika Serikat, khususnya untuk reportase langsung dalam USA Today, untuk pertandingan Baseball World Series kala itu. Satu hal yang sangat disayangkan ternyata kamera analog kurang mendapat respon baik karena beberapa faktor, seperti biaya kamera yang mahal (hingga US $ 20.000), kualitas gambar yang buruk dibandingkan dengan kualitas kamera sebelumnya, dan kurangnya printer terjangkau yang berkualitas saat itu.

9. Kamera Digital

Sejarah dan Evolusi Kamera dari Waktu ke Waktu (Bagian II) (3)

Kamera digital.

Kamera digital pertama yang dipasarkan secara komersiil mulai dijual pada Desember 1989 di Jepang oleh perusahaan yang bernama Fuji, sedangkan kamera digital pertama yang tersedia di Amerika adalah 1990 Dycam Model 1 yang dinilai gagal mendapatkan respons pasar. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti biaya kamera yang sangat mahal untuk ukuran kala itu, kamera hanya mampu memproduksi kualitas gambar hitam putih dengan tingkat resolusi yang rendah.

Hingga pada tahun 1992, muncullah LogiTech Fotoman yang hadir dengan kamera yang menggunakan CCD sensor gambar. Gambar yang ada di kamera tersebut kemudian dapat disimpan secara digital dan terhubung langsung ke komputer untuk diunduh.

Selanjutnya, kamera digital mulai diperkenalkan kepada masyarakat luas sejak tahun 1989 oleh Fuji. Pada 1991, dimulailah pemasaran kamera digital Kodak DCS-100 yang beresolusi 1,3 MP dan ditawarkan dengan harga US$ 13.000.

Komponen Awal Kamera Pertama di Dunia

Sebuah kamera minimal terdiri atas kotak yang kedap cahaya (badan kamera), sistem lensa, shutter (pemantik potret), dan pemutar film.

1. Sistem Lensa

Sistem lensa dipasang di lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam. Tingkat penghalangan cahaya dinyatakan dengan angka f atau bukaan relatifnya. Semakin rendah angka f ini, semakin besar pula bukaannya atau semakin kecil tingkat penghalangannya. Bukaan ini diatur oleh jendela diafragma.

Untuk kamera SLR, lensa dilengkapi dengan pengatur bukaan diafragma yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk sesuai keinginan fotografer. Jenis lensa cepat ataupun lensa lambat ditentukan oleh rentang nilai F yang dapat digunakan. Selain lensa biasa, dikenal juga wide lens (lensa sudut lebar), tele lens (lensa sudut kecil), dan variable lens (lensa variabel) atau oleh kalangan awam disebut dengan istilah lensa zoom.

Lensa sudut lebar mempunyai jarak fokus yang lebih kecil daripada lensa biasa. Namun, sebutan itu bergantung dari lebarnya film yang digunakan. Untuk film 35 milimeter, lensa 35 milimeter akan disebut lensa sudut lebar, sedangkan lensa 135 milimeter akan disebut lensa telefoto.

Lensa variabel dapat diubah-ubah jarak fokusnya dengan mengubah kedudukan relatif unsur-unsur lensa tersebut. Lensa akan memfokuskan cahaya, sehingga dihasilkan bayangan sesuai ukuran film. Lensa dikelompokkan sesuai panjang focal length (jarak antara kedua lensa). Focal length memengaruhi besar komposisi gambar yang mampu dihasilkan. Dalam masyarakat umum, lebih dikenal dengan istilah zoom.

2. Pemantik Potret

Tombol shutter atau pemantik potret dipasang di belakang lensa atau di antara lensa. Kebanyakan kamera SLR mempunyai mekanisme pengatur waktu yang memungkinkan mengubah-ubah lama bukaan shutter. Waktu ini adalah singkatnya pemetik potret itu membuka, sehingga memungkinkan berkas cahaya mengenai film. Beberapa masyarakat awam menganggap kemampuan kamera sebanding dengan besarnya nilai maksimum shutter speed yang bisa digunakan.

3. Bagian Lain Kamera

Bagian lain sebuah kamera, antara lain:

  • Mekanisme pemutar film gulungan agar bagian-bagian film itu bergantian dapat disingkapkan pada objek.
  • Mekanisme fokus yang dapat mengubah-ubah jarak antara lensa dan film.
  • Range finder (pemindai komposisi pemotretan) yang menunjukkan objek yang akan terpotret dan fokus utama objek.
  • Lightmeter untuk membantu menetapkan kecepatan pemantik potret dan besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.

Beberapa kamera, terutama jenis kamera poket biasanya tidak memiliki salah satu dari bagian-bagian tersebut.

Referensi

  • Gernsheim, Helmut. (1986). A Concise History of Photography (Edisi ke-3). Mineola, New York: Dover Publications, Inc.
  • Gustavson, Todd. (2009). Camera: a History of Photography from Daguerreotype to Digital. New York: Sterling Publishing Companies Inc.
  • Hirsch, Robert. (2000). Seizing the Light: A History of Photography. New York: McGraw-Hill Companies Inc.
  • Johnson, William S.; Rice, Mark; Williams, Carla. (2005). A History of Photography. Los Angeles, California: Taschen America.
  • London, Barbara; Upton, John; Kobré, Kenneth; Brill, Betsy. (2002). Photography (Edisi ke-7). Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall.

Demikian penjelasan mengenai sejarah awal kamera  dan komponen-komponen awal kamera pertama di dunia. Dengan mengetahui penemu kamera pertama kali dan orang-orang yang terlibat dalam perintisan prinsip kerja kamera, kita akan mudah memahami masuk ke dunia fotografi. Jika tidak ada orang-orang tersebut, kita pasti tidak akan pernah bisa membuat citra diri melalui sebuah foto dan menggunakan kamera dengan bebas. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kalian yang berminat masuk ke dunia fotografi.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Fandy Aprianto Rohman

Dunia sastra selalu berkembang dan mengikuti perkembangan teknologi. Saat ini, sastra mampu hidup di dunia apa pun, bahkan mampu masuk ke dunia industri kreatif, sehingga sastra dapat lebih bersifat kekinian.