in

Review Buku Bedebah di Ujung Tanduk

Judul: Bedebah di Ujung Tanduk

Genre: Action

Penulis: Tere Liye

Bahasa: Indonesia

Penerbit: Penerbit Sabak Grip

Tahun Terbit: 29 Oktober 2021

Jumlah Halaman: 414 halaman

Berat Buku: 0.345 Kg

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Lebar Buku: 13.5 Cm

Panjang Buku: 20.5 Cm

ISBN: 9786239726218

Harga Buku: Rp 89.000

Bedebah Di Ujung Tanduk

Deskripsi Buku Bedebah di Ujung Tanduk:

Di Negeri Para Bedebah, pencuri, perampok, bagai musang berbulu domba.

Di depan, wajah mereka tersenyum penuh pencitraan.

Di belakang penuh tipu-tipu.

Di Negeri di Ujung Tanduk, pencuri, perampok, berkeliaran menjadi penegak hukum. Di depan, di belakang, mereka tidak malu-malu lagi.  Tapi setidaknya, Kawan, dalam situasi apapun, petarung sejati akan terus memilih kehormatan hidupnya. Bahkan ketika nasib di ujung tanduk. Dia akan terus bertarung habis-habisan, bersama sahabat sejati. Karena esok, matahari akan terbit sekali lagi. Bersama harapan.

Penulis Buku Bedebah di Ujung Tanduk

Tere Liye
merdeka.com

Tere Liye

Penulis dari buku Bedebah di Ujung Tanduk ini ada penulis novel kebangsaan Indonesia yang banyak dari karya yang Tere tuliskan merupakan National Best seller. Bedebah di Ujung Tanduk merupakan buku karya terbarunya dari karya Tere Liye, penulis national best seller ini memiliki nama asli Darwis ini lahir di tahun 1979 pada tanggal 21 Mei, memiliki tidak suka menghadiri acara seperti workshop, seminar, kegiatan acara, dan hal lainnya yang Tere suka lakukan hanya menulis. Total dari buku-buku yang ia tulis mencapai angka 30 buku dimulai dari tahun 2005, buku debutnya berjudul “Hafalan Shalat Delisa”.

Sinopsis Buku Bedebah di Ujung Tanduk

Thomas berada dalam tengah pertarungan sengit dengan Bujang, dimana lantaran tak adanya petarung lain yang dapat mengalahkannya dalam club petarung lainnya tokoh Thomas dalam buku karya Tere Liye ini pun mengundang tokoh Bujang untuk meramaikan. Pada tengah duel seru yang dilakukan oleh kedua tokoh tersebut gedung yang mereka jadikan tempat bertarung diserang oleh rombongan bersenjata. Yang awalnya toko Bujang ini merasa bahwa dirinya yang akan menjadi sasaran oleh para pembunuh bayaran yang dikirimkan oleh keluarga dari pengusaha Shadow Economy lainnya. Tetapi pikiran tokoh Bujang ini ternyata salah dimana saat medan pertempuran terjadi nyawa dari tokoh Thomas yang justru menjadi incarannya.

Usut punya usut tokoh Thomas ini melakukan sebuah kesalahan besar sehingga sebuah konsultan finansial yang memuaskan transaksinya pada aktivitas jual beli lahan pegunungan milik kerajaan Bhutan ini yang memiliki sebuah deposit plutonium yang terbesar di dunia. Transaksi yang membuat kelompok “teratai Emas” ini menjadi penguasa jalur sutra murka lantaran wilayah kekuasaannya diganggu.

Thomas dan Bujang mengkonsolidasi semua kekuatan yang mereka punya baik dari Jakarta ke Kathmandu lalu lari ke Bhutan dibantu oleh ayoko, Yuki, Kiko, Salonga, Junior, dan White dimana mereka membantu bertempur melawan kelompok teratai Emas. apakah mereka dapat memenangkan pertarungan yang dibuat oleh tokoh Thomas ini melawan kelompok yang begitu tangguh di daerah kekuasaan merea?

Bedebah Di Ujung Tanduk

Tokoh dalam Buku Bedebah di Ujung Tanduk:

Tokoh-tokoh yang berada dalam buku Bedebah di Ujung Tanduk ini terdiri dari,

Thomas, Bujang, Salonga, Junior, Ayako, si kembar, White, Maggie, Maria, Rudi, Roh Drukpa, Dechen Wangmo, Namgay, JJ Costello dan lainnya.

Review Buku Bedebah di Ujung Tanduk:

Buku ini merupakan sekuel dari buku karya Tere Liye yang sebelumnya dengan judul “Negeri para bedebah” yang akan memiliki cerita dari sebuah penggabungan dua tokoh karakter dari dua buku yang berbeda dimana Thomas dari buku “Negeri para bedebah dan negeri di ujung tanduk dan Bujang toko dari buku “Si Babi Hutan” dimana penggabungan dua karakter ini ada pada novel kelima penulis Tere Liye dengan buku yang berjudul “Pulang-pergi” sehingga berlanjut pada buku terbaru Tere Liye yang akan dibahas dalam review buku ini yaitu “Bedebah di Ujung Tanduk”

Berkisah sebuah negara yang berada di ujung tandung, seorang pencuri, perampok, berkeliaran menjadi penegak hukum.mereka tidak merasa malu-malu lagi.  Berada di di depan, di belakang, bagai musang berbulu domba didepan, wajah mereka memberikan senyuman penuh dengan pencitraan namun dibelakang penuh dengan tipu-tipu,

Buku ini akan menceritakan kelanjutan dari cerita di buku sebelumnya dimana Thomas yang melakukan sebuah kesalahan besar dalam sebuah transaksi yang besar yang membangunkan amarah musuh lama dari persembunyiannya dimana permasalah tersebut mempengaruhi dunia dari economy shadow yang telah digeluti oleh Bujang tokoh karakter di “Si Babi Hutan”. Buku karya Tere Liye ini akan membuat kita pembacanya dapat memiliki beberapa pandangan menarik tentang isi cerita dalam buku ini, dimana buku ini bisa dibilang “sangat berani” dalam mengangkat sebuah isi yang benar terjadi baik di dunia ini yang terjadi di dalam maupun dari luar negri ini. Cerita dalam buku ini memiliki keterkaitan dengan suatu kejadian dengan kejadian lainnya sehingga kita pembacanya dapat larut dalam isi cerita yang sangat mencengangkan dan penuh dengan ketegangan.

Alur dari cerita di dalam buku Bedebah di Ujung Tanduk karya Tere Liye ini memiliki alur yang maju terus dari cerita satu ke cerita lainnya dan juga alur cerita di buat oleh Tere Liye begitu menawan serta tokoh yang diciptakan oleh Tere Liye dibuat begitu dekat dengan kita pembacanya. Dimana tokoh utama dalam buku ini yaitu Thomas dan Bujang dimana kedua tokoh ini dibuat seakan begitu hidup dan juga nyata di kehidupan ini. Memiliki sebuah kekuasaan, kemegahan dan juga suatu masalah yang begitu pelik dari satu bab ke bab lainnya.

Ditambah dengan kehadiran dari tokoh Yuki dan Kiko yang merupakan pasangan ninja kembar yang merupakan cucu dari Guru Bushi yang akan menambahkan warna dari sepanjang perjalanan kisah dari Thomas dan juga Bujang. Mereka akan menyelesaikan sebuah tantangan yang dihadapi. Cucu dari Guru Bushi ini akan memberikan warna dari cerita baik itu lelucon yang terjadi ketika perdebatan antara Kiko dan Bujang yang selalu memberikan suasana yang membuat kita pembacanya terhibur melihat kelakukan dari cucu kembar Guru Bushi.

Dimana akan ada suatu waktu yang memberikan sebuah persoalan yang begitu besar dimana Thomas dan Bujang dihadirkan oleh musuh yang begitu kuat sehingga mereka harus menyiapkan dan mengumpulkan tenaga penuh, sehingga teman-teman mereka yang dulu hadir yaitu “Teratai Emas” untuk membantu mereka yang terdiri dari Tuan Salonga, Junior, Ayako, White, dan juga Meggie. Teman-teman mereka hadir dengan porsi yang sangat tepat dan juga membuat isi cerita semakin menarik dan juga membuat kita pembacanya merasakan emosi dan terbawa suasana keadaan dalam cerita dalam buku ini.

Bedebah Di Ujung Tanduk

Kelebihan dan Kekurangan Buku Bedebah di Ujung Tanduk:

Kelebihan,

  • Buku karya Tere Liye ini merupakan buku yang cocok untuk kalian yang suka dengan sebuah pertarungan ala laga yang memberikan suasana yang menegangkan.
  • Buku ini juga memiliki alur yang sulit membuat kita pembacanya sulit untuk berhenti ketika sekali membacanya, karena memiliki alur yang menegangkan seperti menyusuri eksotisme Nepal dan Bhutan seraya yang memacu adrenalin pada latar pertempuran yang terjadi di dalam cerita buku ini pertempuran dari dalam helikopter di atas pegunungan Himalaya hingga adu kekuatan di lereng gunung.
  • Buku Bedebah di Ujung Tanduk ini juga memberikan sebuah latar cerita yang kuat. Tere Liye menyusun cerita dengan menyelipkan pengetahuan akan sejara di dalam buku ini
  • Cerita dalam buku ini memiliki tema yang cukup berat yaitu mengenai ekonomi dan juga politik namun Tere Liye mampu untuk membungkus ini dengan bahasa yang dibawakannya dengan sederhana agar kita pembacanya mudah untuk memahami inti cerita dalam buku ini.
  • Buku karya Tere Liye tidak lupa untuk memberikan pesan moral pada ceritanya seperti pesan yang menghargai kesetiakawanan prinsip-prinsip pengorbanan, sebuah kejujuran, dan hal lainnya.
  • Walaupun memiliki tema dan jalan cerita yang serius dan menegangkan buku ini tetap diselipkan hal-hal lucu yang dapat menghibur kita pembacanya dan menyelipkan hal-hal remeh walaupun keadaan dalam cerita sedang dalam keadaan genting.

Kekurangan, 

  • Buku karya Tere Liye ini sedikit terasa monoton
  • Penokohan dari novel “Bedebah di Ujung Tanduk” ini agak membingungkan, tokoh utama dari cerita ini seperti ada pada Bujang dan juga Thomas karena kedua tokoh ini memiliki porsi yang sama dan tidak begitu “menonjol” dalam cerita buku “Bedebah di Ujung Tanduk” ini

Bedebah Di Ujung Tanduk

Kesimpulan Buku Bedebah di Ujung Tanduk:

Meskipun karakter Thomas merupakan karakter paling bedebah namun dia tetap mau bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat dengan cara meminta maaf atas hal tersebut. Meskipun permintaan maaf dan kesediaan dari permintaan maaf langsung oleh pemimpin dari kelompok Teratai Emas tidak sebanding dengan pemberian maaf namun Thimas tetap melakukan dan terus berjuang habis-habisan saat dia dikejar dan juga diburu dan akhirnya kesungguhan dari hal tersebut memberikan hasil. Meskipun Thomas harus kehilangan salah satu dari anggota rombongannya namun tokoh Bujang dalam cerita ini juga bukanlah tokoh yang jauh lebih baik daripada tokoh Thomas. Visi dari hidup Thomas dan Bujang  sangat berbeda dari Diego. Intinya melalui Tokoh Thomas penulis menyampaikan pesan ketika kita berbuat suatu kesalahan kita perlu dan harus untuk bertanggung jawab apapun resiko yang akan didapatkan dan juga perlu adanya permintaan maaf dari hal yang terjadi. Baik permintaan tersebut di maafkan ataupun tidak itu merupakan urusan nanti yang terpenting adalah sebuah permintaan maaf secara langsung serta ketulusan di dalamnya.

Nah, itulah review buku “Bedebah di Ujung Tanduk” karya Bedebah di Ujung Tanduk mengenai toko Thomas dan Bujang, serta teman-teman lainnya, Meskipun karakter Thomas merupakan karakter paling bedebah namun dia tetap mau bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuat dengan cara meminta maaf atas hal tersebut. Meskipun permintaan maaf dan kesediaan dari permintaan maaf langsung oleh pemimpin dari kelompok Teratai Emas tidak sebanding dengan pemberian maaf namun Thimas tetap melakukan dan terus berjuang habis-habisan saat dia dikejar dan juga diburu dan akhirnya kesungguhan dari hal tersebut memberikan hasil.

Seperti yang dapat di lihat, terdapat berbagai poin-poin dan juga kesimpulan dari Tokoh Thomas penulis menyampaikan pesan ketika kita berbuat suatu kesalahan kita perlu dan harus untuk bertanggung jawab apapun resiko yang akan didapatkan dan juga perlu adanya permintaan maaf dari hal yang terjadi. dalam buku “Bedebah di Ujung Tanduk” karya Tere Liye. Akan membawa kita pembacanya untuk belajar mempertanggung jawabkan meskipun resiko yang akan didapatkan dan juga perlu adanya permintaan maaf dari hal yang terjadi. Baik permintaan tersebut di maafkan ataupun tidak itu merupakan urusan nanti yang terpenting adalah sebuah permintaan maaf secara langsung serta ketulusan di dalamnya.

Jika Grameds ingin mencari informasi lebih dalam mengenai buku “Bedebah di Ujung Tanduk” karya Tere Liye ini maupun buku-buku bergenre Action, kalian dapat membaca berbagai buku yang ada di Gramedia yang pastinya mudah dipahami dan kaya akan informasi.

Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu membantu Grameds.

Semoga bermanfaat!

Bedebah Di Ujung Tanduk

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy