in

25 Rekomendasi Novel Sejarah Terbaik

Rekomendasi Novel Sejarah Terbaik – Novel adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa. Kisah di dalam novel merupakan hasil karya imajinasi yang membahas tentang permasalahan kehidupan seseorang atau berbagai tokoh. Cerita di dalam novel dimulai dengan munculnya persoalan yang dialami oleh tokoh dan diakhiri dengan penyelesaian masalahnya.

Novel memiliki cerita yang lebih rumit dibandingkan dengan cerita pendek. Tokoh dan tempat yang diceritakan di dalam novel sangat beragam dan membahas waktu yang lama dalam penceritaan. Penokohan di dalamnya menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku dalam kisah yang diceritakan.

Novel terdiri atas bab dan sub-bab tertentu sesuai dengan kisah ceritanya. Adapun penulis novel disebut novelis.

Genre novel digambarkan memiliki “sejarah yang berkelanjutan dan komprehensif selama sekitar dua ribu tahun”. Pandangan ini berawal dari tradisi novela, yaitu suatu istilah dalam bahasa Italia untuk menggambarkan cerita singkat, yang dijadikan istilah dalam bahasa Inggris saat ini sejak abad ke-18.

Ian Watt, sejarawan sastra Inggris, menuliskan dalam bukunya The Rise of The Novel (1957) bahwa novel pertama kali muncul pada awal abad ke-18. Adapun Miguel de Cervantes, penulis Don Quixote, sering disebut sebagai novelis Eropa terkemuka pertama di era modern. Bagian pertama dari Don Quixote diterbitkan tahun 1605.

Saat ini, begitu banyak pilihan novel dan buku fiksi dengan genre yang sangat beragam. Salah satu genre yang paling digemari adalah sejarah. Nah, jika kalian adalah salah satu pecinta novel dengan genre sejarah, wajib tahu pilihan rekomendasi novel sejarah Indonesia terbaik berikut ini.

Update Rekomendasi Buku Novel Sejarah Terbaru Agustus 2022

Jejak Dedari – Erwin Arnada

Jejak Dedari
Jejak Dedari

Jejak Dedari , terinspirasi dari kehidupan sebuah desa di Bali Utara dengan mayoritas
penduduk bisu tuli. Karya ini juga diangkat ke layar Iebar. Film yang disutradarai sendiri
oleh Erwin Arnada ini dibintangi Christine Hakim, Reza Rahadian, Alex Komang, Andania
Sufi, Meriza Febriani, dan Verdi Sulaiman.

 

Majapahit Milenia – Bre Redana

Majapahit Milenia
Majapahit Milenia

Ketika Majapahit jatuh pada abad ke-15 Masehi, dua abdi, Banca dan Naya, sebelum moksha mengeluarkan sumpah bahwa keduanya akan menitis pada individu terpilih, dari masa ke masa. Lalu, pada abad ke-21, mereka ke dalam diri seorang pendongeng yang hidupnya luntang-lantung tanpa tujuan, hobinya berziarah dari candi ke candi. Diterangi dua roh tadi, pendongeng ini menguak misteri jatuhnya Majapahit berikut imajinasi berbangsa dari kerajaan besar itu yang juga terus hidup dari masa ke masa.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

 

Gadis Pantai – Pramoedya Anantatur

Gadis Pantai
Gadis Pantai

Sebuah buku adalah sebuah kesaksian. Dan buku ini adalah kesaksian tentang peristiwa genosida kemanusiaan paling mengerikan di balik pembangunan Jalan Raya Pos atau yang lebih dikenal dengan Jalan Daendels; jalan yng membentang 1000 kilometer sepanjang utara pulau Jawa. dari Anyer sampai Panarukan. Inilah satu dari beberpa kisah tragedi kerjapaksa terbesar sepanjang sejarah di Tanah Hindia. Pramoedya Ananta Toer lewat buku ini menuturkan sisi paling kelam pembangunan jalan yang beraspalkan darah dan airmata manusia-manusia Pribumi. Pemeriksaan yang cukup detil dan bercorak tuturan perjalanan ini. membiakkan sebuah ingatan yang satire. bahwa kita adalah bangsa kaya tapi lemah. Bangsa yang sejak lama bermental di perintah oleh bangsa-bangsa lain. Satu lagi buku yang menguak sejarah tragedi terbesar terkoyaknya kita sebagai sebuah bangsa yang kawasannya luas. kaya. tapi selalu kalah dalam segala hal.

 

Mushaf Cinta – Amirul Ulum

Mushaf Cinta
Mushaf Cinta

Dua tahun setelah kepergian sang ayah, Kiai Jazuli, Neng Azza berhasil menyelesaikan pendidikannya di Nahdlatul Wathan Banat (setingkat SMU), dengan hasil yang sangat memuaskan, Atas keberhasilannya itu, Nahdlatul wathan memberikan beasiswa kepadanya untuk melanjutkan pendidikan ke Mesir, Neng Azza sangat bahagia, keinginannya selama ini untuk memperdalam ilmunya, khususnya gramatika Arab di Mesir terlaksana.

Novus Ordo Seclorum – Zaynur Ridwan

Novus Ordo Seclorum
Novus Ordo Seclorum

Dalam waktu yang hampir bersamaan, seorang peneliti WHO di Meksiko, seorang pengusaha di Inggris, dan seorang senator di Amerika ditemukan tewas meninggalkan pesan anagram yang sama, serta petunjuk dari symbol bahasa purba yang disebut Codex Magica.

Dengan menggukan pengetahuan recode anagram, seorang pemuda Indonesia bernama Bumi dan sahabatnya, Marie, berusaha membongkar konspirasi sejumlah elit tokoh politik yang tergabung dalam persekutuan pemuja berhala, Bohemian Grove, yang anggotanya terdiri dari para Presiden dan mantan Presiden, pengusaha kelas atas, serta keturunan bangsawan di eropa dan Amerika. Kelompok ini bersama jejaring Illuminati, Freemason, dan Club of Rome, berusaha melapangkan sebuah rencana depopulasi umat manusia dengan persiapan yang sangat matang melalui konspirasi kesehatan, politik, ekonomi, dan teknologi militer.

Petunjuk penting dari anagram tersebut membawa Bumi dan Marie ke sebuah tempat yang sangat rahasia di Washington yang ternyata menjadi pusat terbentuknya program-program depopulasi umat manusia.

Dan rencana itu akan dimulai dalam waktu yang sangat dekat dari… SEKARANG !!!

“Terdapat semacam konspirasi yang melibatkan perusahaan farmasi kelas atas, dan ini dirancang oleh negara-negara besar.”
– Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (Mantan Menteri Kesehatan RI)

 

Update Rekomendasi Buku Novel Sejarah Terbaru Juli 2022

1. Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi – Yusi Avianto Pareanom

Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi
Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi

Sungu Lembu menjalani hidup membawa dendam. Raden Mandasia menjalani hari-hari memikirkan penyelamatan Kerajaan Gilingwesi. Keduanya bertemu di rumah dadu Nyai Manggis di Kelapa. Sungu Lembu mengerti bahwa Raden Mandasia yang memiliki kegemaran ganjil mencuri daging sapi adalah pembuka jalan bagi rencananya. Maka, ia pun menyanggupi ketika raden Mandasia mengajaknya menempuh perjalanan menuju Kerajaan Gerbang Agung.

Berdua, mereka tergulung dalam pengalaman-pengalaman mendebarkan: bertarung melawan lanun di lautan, ikut menyelamatkan pembawa wahyu, bertemu dengan juru masak menyebalkan dan hartawan dengan selera makan yang menakjubkan, singgah di desa penghasil kain celup yang melarang penyebutan warna, berlomba melawan maut di gurun, mengenakan kulit sida-sida, mencari cara menemui Putri Tabassum Sang Permata Gerbang Agung yang konon tak pernah berkaca-cermin-cermin di istananya bakal langsung pecah berkeping-keping karena tak sanggup menahan kecantikannya, dan akhirnya terlibat perang besar yang menghadirkan hujan mayat belasan ribu dari langit.

Meminjam berbagai khazanah cerita dari masa-masa berlainan, Yusi Avianto Pareanom menyuguhkan dongeng kontemporer yang memantik tawa, tangis, dan makian-makian Anda dalam waktu berdekatan–mungkin bersamaan.

 

2. Dia Adalah Kakakku – Tere Liye

Novel Dia Adalah Kakakku
Novel Dia Adalah Kakakku

Buat apa kamu memikirkan apa yang dipikirkan orang lain? Buat apa kamu mencemaskan apa yang akan dinilai orang lain? Kekhawatiran, juga kecemasan yang sejatinya mungkin tidak pernah ada.”
Dulu, sekarang, hingga kapan pun, dia adalah kakakku.

Tentang seorang kakak yang mengorbankan apa pun agar adik-adiknya bisa sekolah. Tentang rasa sabar dan penerimaan. Tentang keluarga yang penuh perjuangan.

 

3. Laila & Majnun – Nizami Ganjavi

Laila & Majnun
Laila & Majnun

Laila adalah sang Kekasih, Majnun sang Pencinta, dan kisah Majnun adalah kisah sang Pencari yang terbakar kerinduan dan cinta. Tak ada yang lebih menyakitkan daripada kesedihan sejati karena perpisahan.

Kisah Qais dan Laila tumbuh dari cinta yang murni dan polos, sebelum didera kemalangan. Tanpa restu orangtua, cinta mereka tak menemukan jalan terang. Perpisahan terpaksa ini membuat Qais tak berdaya hingga hilang akal, mengoyaknya dari ikatan dunia, dari identitasnya yang fana—mengubah Qais menjadi Majnun yang gila karena cinta.

Penderitaan cinta Majnun ini, menjadi romansa legendaris yang disenandungkan selama berabad-abad, dari generasi ke generasi. Bahkan kaum sufi menganggap Laila & Majnun sebagai kisah cinta spiritual dan alegori pencarian jiwa akan Tuhan. Dari para kekasih yang putus asa, kita mendapatkan gambaran bagaimana cinta manusia dapat diubah menjadi cinta ilahiah melalui perpisahan dan kerinduan.

Mahakarya yang ditulis Nizami Ganjavi pada akhir abad ke-12 ini abadi. Kisah Laila & Majnun menginspirasi berbagai karya besar dunia—termasuk Romeo & Juliet dari Shakespeare— serta telah diadaptasi ke berbagai media seperti film, musik, tarian, dan sebagainya.

Laila & Majnun adalah sebuah kisah cinta termasyhur dari Timur Tengah yang melambangkan cinta mistis kaum sufi. Kaum sufi adalah para pencinta Tuhan, yang berkelana di sahara dunia. Mereka melakukan perjalanan panjang dari pengalaman keterpisahan menuju persatuan dengan Tuhan. Bagi mereka, hubungan dengan Tuhan laksana hubungan pencinta dengan sang Kekasih. Kerinduan akan pertemuan dengan Kekasih membuat para sufi menjauhi dunia dan menenggelamkan diri pada misteri jiwa. Para pencinta Tuhan ini menganggap kisah Laila-Majnun sebagai kisah mereka sendiri; sebuah kisah cinta ruhani yang sarat simbol dan perlambang nan luar biasa. Sebuah kisah cinta yang gila dan mengguncangkan, yang dialami oleh Qais, yang cintanya pada Laila membuatnya menjadi sang Gila, Majnun.

Laila adalah sang Kekasih, Majnun sang Pencinta, dan kisah Majnun adalah kisah sang Pencari yang terbakar kerinduan dan cinta. Dalam karya Nizami yang ditulis pada akhir abad ke-12 ini, hubungan Laila dan Majnun kaya akan simbolisme sufi. Misalnya ketika Majnun, yang terdorong oleh derita perpisahan, merangkak-rangkak mendekati kemah Laila.

Seluruh pancaran fajar adalah Laila, namun sebatang lilin tegak menyala di depannya, lantaran terbakar oleh hasrat. Laila bagai taman terindah, sedangkan Majnun laksana obor kerinduan. Laila menanam serumpun mawar; Majnun menyiraminya dengan air matanya. Dari balik rambut hitamnya yang tergerai, satu lirikan Laila menyihir Majnun. Pemuda itu menjadi budaknya, bagai seorang darwis yang menari-nari di hadapannya. Dengan tangannya, Laila memegang secawan anggur, namun Majnun telah dibuat mabuk oleh aroma harumnya bahkan sebelum menyentuhnya.

 

4. The Rise Of Majapahit – Edisi Revisi – Grasindo, Setyo Wardoyo

The Rise Of Majapahit - Edisi Revisi
The Rise Of Majapahit – Edisi Revisi

“Pertahankan keutuhan tanah leluhur yang telah diwariskan ini dari rongrongan bangsa mana pun. Tidak ada sejengkal pun tanah yang direbut bangsa lain. Pertahanka ini!”

“Gunakan segala kemampuan yang ada. Tidak ada alasan untuk menunda. Gunakan tanganmu, gunakan kakimu, gunakan otakmu untuk menggugah akalmu.”

“Jika engkau lelah bayangkan sakitmu. Jika engkau sakit bayangkan semangatmu. Jika semangatmu kendur tarik gendewamu, putar tombakmu, dan benamkan keris di dada musuhmu!”

“Tidak ada lagi darah sia-sia dan air mata. Hanya keutuhan wilayah dan Jagat Gilang Gemilang menjadi hak tlatah Nusantara.”
“Hancurkan Mongolia!”

Raden Wijaya – 1293 Masehi

 

5. Ken Angrok – Damar Shasangka

Ken Angrok
Ken Angrok

Pada akhir abad 12 saat kecamuk antara Janggala dan Panjalu memuncak, lahir seorang anak dari wanita sudra cantik di pangkur, Tumapel. Anak itu bernama Angrok, leluhur kerajaan Singhasari dan Majapahit. Sejak dalam kandungan, kehadirannya telah memakan korban. Gajahpara sang ayah tiri mati terbunuh. Semakin diyakinilah bahwa Angrok adalah lembu peteng: Sosokberdarah ksatria beribu sudra, tanpa diketahui khalayak siapa rama ksatrianya

Update Rekomendasi Buku Novel Sejarah Terbaru Juni 2022

1. 1984 – REPUBLISH

1984 - REPUBLISH: George Orwell
1984 – REPUBLISH: George Orwell

Sepanjang hidupnya, Winston berusaha menjadi warga negara yang baik dengan mematuhi setiap aturan Partai meski jauh di dalam hati dan pikirannya bersemayam antipati terhadap kediktatoran yang ada di negaranya.

Walaupun begitu, Winston tidak berani melakukan perlawanan secara terbuka. Tidak mengherankan, karena Polisi Pikiran, teleskrin, dan mikrofon tersembunyi membuat privasi hanya serupa fantasi. Bahkan, sejarah ditulis ulang sesuai kehendak Partai. Negara berkuasa mutlak atas rakyatnya.

Yang berbeda atau bertentangan akan segera diuapkan. 1984 merupakan satire tajam, menyajikan gambaran tentang luluhnya kehidupan masyarakat totalitarian masa depan yang di dalamnya setiap gerak warga dipelajari, setiap kata yang terucap disadap, dan setiap pemikiran dikendalikan. Hingga kini, 1984 merupakan karya penting Orwell yang mengantarkannya ke puncak kemasyhuran.

 

2. Student Hidjo

Student Hidjo: Mas Marco Kartodikromo
Student Hidjo: Mas Marco Kartodikromo

Student Hidjo (EYD: Student Hijo) adalah novel tahun 1918 karya Marco Kartodikromo. Novel ini awalnya diterbitkan dalam bentuk serial di Sinar Hindia, kemudian diterbitkan lagi dalam bentuk buku oleh Masman & Stroink pada tahun 1919.

Student Hidjo ditulis ketika Kartodikromo dipenjara. Novel ini menceritakan kisah Hidjo, seorang pelajar Jawa yang dikirim ke Belanda untuk menuntut ilmu dan jatuh cinta dengan seorang perempuan Belanda. Alur lain yang paralel terhadap cerita utamanya menceritakan kisah asmara administrator Belanda, Willem Walter. Ditulis dalam bahasa Melayu, novel ini merupakan salah satu karya penulis Jawa yang ikut memopulerkan kata “saya” sebagai kata tunjuk pribadi orang pertama.

Novel ini menggambarkan budaya pemuda baru Indonesia yang mengadopsi budaya dan bahasa Barat. Elemen tersebut dianggap Kartodikromo sebagai simile tambahan. Nilai-nilai budaya Jawa tradisional dan budaya Belanda diperbandingkan dan Kartodikromo berpendapat bahwa keduanya tidak bisa saling melengkapi. Nilai tersebut meliputi cinta yang digambarkan di novel ini sebagai sesuatu yang hanya bisa ditemukan oleh orang-orang berpendidikan Belanda, sedangkan orang tradisional melihat pernikahan sebagai jalan mencapai mobilitas sosial.

 

3. The Fountains of Silence

The Fountains of Silence: Ruta Sepetys
The Fountains of Silence: Ruta Sepetys

Madrid. Tahun 1957. Di bawah kepemimpinan diktator fasis Jenderal Francisco Franco, Spanyol menyembunyikan rahasia gelap. Namun para turis dan pebisnis ekspatriat berdatangan untuk menikmati musim panas dan anggur.

Daniel Matheson, seorang remaja asal Amerika, ingin mengenal negara asal ibunya lewat lensa kamera. Fotografi dan takdir membuatnya bertemu Ana Torres Moreno, gadis yang kehidupan keluarganya dicengkeram rasa takut selepas Perang Sipil Spanyol.

Hotel Amerika yang mewah, bayi-bayi yang dicuri, peti mati kosong, impian menjadi matador, ancaman Garda Sipil. Foto-foto yang diambil Daniel memunculkan banyak pertanyaan berbahaya. Satu saja langkah salah, moncong senjata akan menempel di pelipismu.

 

4. Di Balik Teduh Segara Jawa

Di Balik Teduh Segara Jawa: Mustofa Najib
Di Balik Teduh Segara Jawa: Mustofa Najib

Kapal besar itu melaju, bergoyang ke kanan dan ke kiri karena hantaman ombak, persis seperti laki-laki tambun yang sedang menari Tango. Di atas selasar itu, pikiran Alwi menerawang ke Semarang, membayangkan Amina, istrinya, yang mungkin kini tengah kebingungan menanti kabar tentang dirinya.

Alwi harus menghadapi pergesekan ideologi, pengkhianatan, dan penyitaan seluruh kekayaan yang nyaris membuat dirinya dilumat putus asa. Walaupun di dalam diri Alwi mengalir darah Arab, tetapi baginya Hindia Belanda adalah tumpah darahnya.

Sebuah novel berlatar belakang sejarah yang memprovokasi kita untuk kembali ke akar dan menemukan jati diri kita sesungguhnya.

 

5. All The Light We Cannot See

All The Light We Cannot See: Anthony Doerr
All The Light We Cannot See: Anthony Doerr

Marie-Laure tinggal di Paris di dekat Museum Sejarah Nasional, tempat ayahnya bekerja. Ketika Marie-Laure berusia dua belas tahun, tentara Nazi mengambil alih Paris, memaksa ayah dan anak itu melarikan diri ke Saint-Malo, ke rumah adik-kakek Marie-Laure, Etienne. Bersama dengan kaburnya ke Saint-Malo, mereka membawa satu benda yang amat berharga, yang harus dijaga dari para Nazi.

Di sebuah kota tambang di Jerman, Werner Pfenning, seorang yatim piatu, yang tumbuh besar bersama adik perempuannya. Mereka senang mendengarkan radio, yang membawakan berita dan cerita dari tempat-tempat yang belum pernah mereka dengar. Werner akhirnya menjadi ahli dalam bidang bangunan dan perbaikan instrumen lalu didaftarkan untuk melacak pemberontakan. Dengan menghubungkan kehidupan Marie-Laure dan Werner, Doerr menjelaskan bahwa bagaimanapun, manusia akan berusaha untuk bersikap baik kepada sesama.

 

Update Rekomendasi Buku Self Improvement Terbaru Mei 2022

1. Amba – Laksmi Pamuntjak

Rekomendasi Novel Sejarhah pertama adalah Novel Amba mengambil tema perjuangan dan cerita cinta yang berlatar sejarah Indonesia saat peristiwa G30S. Meskipun fiksi, novel ini berhasil mengangkat sisi lain dari peristiwa bersejarah tersebut.

Tokoh utamanya adalah Amba, seorang perempuan yang keras kepala, mempesona, dan tahu persis apa yang diinginkannya.

Amba mengambil beberapa pilihan yang sulit dalam hidupnya. Termasuk pergi ke Jakarta dan Pulau Buru demi menemukan jawaban dari pertanyaan yang terus mengganjal pikirannya.

Ada juga Salwa, seorang dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UGM yang sangat mencintai Amba dan menjadi tunangannya. Dia memiliki hubungan yang dengan dengan keluarga dan orang tua Amba, sehingga ingin mempersuntingnya.

Selanjutnya, ada tokoh Bisma yang menjadi kekasih Amba satu-satunya. Mereka menjalin cinta saat Amba bekerja di Kediri. Bisma diasingkan ke Pulau Buru sebagai tahanan politik saat peristiwa G30S dan tidak pernah kembali lagi.

Tokoh laki-laki lain yang ada di buku ini adalah Adalhard. Seorang keturunan Jerman yang menolong Amba saat sedang kebingungan mencari Bisma. Adalhard mencintai Amba dan putrinya dengan sepenuh hati meski Amba tidak pernah bisa melupakan Bisma.

Tokoh terakhir dalam novel ini yaitu Samuel. Dia bertemu dengan Amba pertama kali di kapal saat pergi ke Pulau Buru dan sejak itu Samuel selalu luluh jika berada di dekat Amba.

 

2. Burung-Burung Manyar – Y.B. Mangunwijaya

Rekomendasi Novel Sejarah kedua adalah Novel Burung-Burung Manyar. Novel ini diterbitkan pertama kali pada 1981 oleh penerbit Djambatan.

Novel setebal 406 halaman itu terdiri dari tiga bagian: Bagian I (1934-1944) yang kental sekali dengan konteks masa penjajahan, Bagian II (1945-1950) yang masih terkait dengan masa penjajahan meskipun Indonesia sudah merdeka, dan Bagian III (1968-1978).

Di bagian prolog (atau yang disebut Romo Mangun sebagai Prawayang di novelnya), dinarasikan ulang bagaimana Baladewa memutuskan untuk berdiri di sisi Kurawa menjelang perang Baratayuda.

Tentu bukan karena Baladewa lebih mencintai Kurawa, tetapi lebih karena kesetiannya kepada istri dan ayah mertuanya yang merasa harus berpihak pada Kurawa supaya Astina tidak pecah. Meskipun begitu, dalam hati terdalam Baladewa, cintanya pada Pandawa tidak pernah berkurang sedikitpun.

Bagian prolog itu sangat memberikan konteks yang bisa membuat pembaca menjadi bisa memahami keputusan-keputusan Teto. Ia dilahirkan dari ayah yang masih memiliki darah ningrat keraton Surakarta dan ibu keturunan Indo.

Ia menjadi anak kolong yang tumbuh besar dengan kebencian kepada Jepang, yang telah memisahkannya dari ayah dan ibunya. Sehingga ketika ia kemudian memilih untuk menjadi tentara KNIL, keputusannya itu salah satunya didasari oleh keinginannya untuk membalas dendam pada mereka yang paling bertanggung jawab merenggut ayah dan ibu dari sisinya.

Pilihannya itu membuat Teto terpaksa harus berhadap-hadapan dengan Atik, perempuan yang selalu dicintainya sejak kecil, namun berada di pihak Republik, tidak saja sebagai sekretaris Sutan Sjahrir tapi sekaligus sebagai orang yang turut memperjuangkan kemerdekaan.

 

3. Entrok – Okky Madasari

Rekomendasi Novel Sejarah ketiga adalah Novel Entrok. Saat membaca novel ini, kita diajak melangkah mundur ke masa 50-an hingga 90-an. Sebab novel ini tidak hanya menceritakan tentang satu generasi saja, melainkan tiga generasi (Simbok, Marni, Rahayu).

Mulai dari masa 50-an yang menceritakan tentang kehidupan sederhana Simbok (Ibu Marni) yang berusaha bertahan hidup hanya lewat mengupas singkong. Mengupas singkong diupahi singkong.

Novel ini juga menyinggung bagaimana PKI pada masa itu masih menjadi bayang-bayang ketakutan pada setiap kepala manusia.

4. Gadis Kretek – Ratih Kumala

Rekomendasi Novel Sejarah yang keemapat adalah Novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala yang termasuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa tahun 2012. Novel Gadis Kretek ini sudah diterjemahkan dalam 3 bahasa yaitu Inggris, Mesir dan Jerman.

Novel Gadis Kretek berkisah tentang keluarga Soeraja yang memiliki bisnis kretek bernama Kretek Djagat Raja yang sangat terkenal dari Kudus.

Kisah novel ini bergulir saat Pak Radja sekarat dan meminta anaknya untuk mencari di mana kekasihnya dulu, bernama Jeng Yah. Tegar sebagai anak pertama yang mengurus bisnis kretek ini pun turun tangan.

Saat lulus SMA, Tegar diberi tahu sebuah rahasia besar keluarganya. Ini tentang saus yang bisa membuat kretek buatan keluarganya menjadi nomor satu di Indonesia.

Kretek tanpa saus tidak akan menghasilkan cita rasa yang istimewa. Itu sebabnya, saus yang dibuat pun harus khas. Tegar telah disumpah untuk tidak memberitahukan rahasia itu kepada kedua adiknya, Karim dan Lebas.

 

5. Ken Arok: Banjir Darah di Tumapel – Gamal Kamandoko

Rekomendasi Novel Sejarah yang kelima adalah Novel Ken Arok. Pada masanya, Ken Arok adalah fenomena besar. Kecerdasan, keberanian, kecerdikan, serta keperkasaan merupakan beberapa hal penting yang sangat menonjol dalam diri Ken Arok.

Itulah yang membuatnya justru bisa duduk menjadi seorang raja besar. Perjuangan dan perjalanan Ken Arok menuju takhta kekuasaan begitu kental dengan nuansa intrik, cinta, persekongkolan, dan pengkhianatan.

Novel ini mengisahkan kembali tentang kontroversi perjalanan hidup Ken Arok, termasuk masa kejayaannya. Semuanya berangkat dari Kitab Pararaton–Singhasari.

Sebagai kisah besar pada masa lalu, riwayat hidup Ken Arok memang memikat untuk dibaca dan mengesankan untuk dikenang. Banyak nasihat, pelajaran, serta kearifan yang dapat dipetik dari kisah seorang “ksatria” kontroversial tersebut.

 

6. Laut Bercerita – Leila S. Chudori

Rekomendasi Novel Sejarah yang keenam adalah Laut Bercerita. Laut Bercerita adalah novel karya penulis asal Indonesia bernama Leila Salikha Chudori. Ia juga merupakan seorang wartawan di majalah Tempo.

Novel terbitan tahun 2017 ini, mengangkat tema persahabatan, percintaan, kekeluargaan, dan rasa kehilangan. Dengan berlatarkan waktu di tahun 90-an dan 2000, novel ini mampu membius para pembacanya untuk menerobos ruang masa lalu dan kembali melihat peristiwa yang terjadi di tahun yang bersangkutan.

Dengan kata lain, novel setebal 394 halaman ini, mengingatkan para pembacanya akan era-era reformasi di tahun 1998 yang bernas akan kepahitan dan kekejaman bagi para pembela rakyat.

Leila selaku penulis memang menegaskan bahwa novel ini hanya historical fiction, tetapi ia menulis berdasarkan pada fakta yang ada. Hal itu karena sebelum Leila mulai menulis novel ini, ia melakukan riset wawancara terlebih dahulu secara langsung pada korban yang berhasil kembali atau kerabat korban.

 

7. Max Havelaar – Multatuli

Rekomendasi Novel Sejarah yang ketujuh adalah Novel Max Havelaar. Multatuli merupakan nama samaran dari Eduard Douwes Dekker. Dia adalah anggota Dewan Pengawas Keuangan Pemerintah Belanda yang pertama kali ditempatkan di wilayah Batavia (Hindia-Belanda) pada 1840.

Tahun 1842 ia meminta untuk dipindahkan ke Sumatra Barat. Pada tahun yang sama pula, dia dipindahkan ke Natal, Sumatra Utara untuk bertugas sebagai Kontelir. Setelah itu, dirinya ditugaskan di wilayah Lebak, Banten.

Selama bertugas sebagai perpanjangan tangan kolonial Belanda, Eduard Douwes Dekker justru menolak tegas model pemerintahan Belanda. Ketidakadilan, perampasan, serta penjajahan merupakan titik awal dari kritik dan penolakannya.

Seorang Eduard Douwes Dekker jauh lebih memalingkan perhatiannya kepada fenomena kelaparan, penderitaan, serta ketertindasan yang dialami rakyat pribumi di Hindia-Belanda, terutama di wilayah yang pernah menjadi tempatnya bertugas.

Buku ini ditulis Multatuli di sebuah losmen yang disewanya di Belgia pada musim dingin tahun 1859. Tulisannya merupakan kritik tajam yang telah membuka sebagian besar mata publik dunia tentang betapa perihnya arti dari sebuah penindasan (kolonialisme).

Dengan sebuah keyakinan yang termanifestasikan dalam ungkapan, Multatuli berjuang menghadirkan sebuah mahakarya sastra yang patut menjadi pelajaran bagi seluruh bangsa.

 

8. Orang-Orang Proyek – Ahmad Tohari

Rekomendasi Novel Sejarah yang kedelapan adalah Orang-Orang Proyek yang merupakan karya Ahmad Tohari sudah menulis banyak sekali karya sastra yang fenomenal, salah satu karya sastra itu yakni novel Orang-Orang Proyek.

Cerita yang dapat menggugah pembaca membuat novel ini dicetak kembali pada 2015.Novel ini memberitahukan adanya perilaku korupsi yang terjadi pada zaman Orde Baru melalui proyek-proyek pembangunan.

Dari novel ini, pembaca akan mengetahui bahwa pada zaman Orde Baru banyak sekali perilaku korupsi yang sudah terjadi.

Penulis memilih tokoh seorang insinyur yang bernama Kabul sebagai sudut pandangnya. Kabul merupakan seorang insinyur teknik yang pada saat kuliah sangat dikenal dengan sifat idealismenya.

Namun, idealisme yang dimiliki Kabul mulai terusik karena adanya permainan politik yang dilakukan oleh para pejabat dalam membangun jembatan untuk rakyat di Desa Cibawor.

Proyek jembatan rakyat itu hanya digunakan sebagai batu loncatan saja agar Partai GLM (Golongan Lestari Menang) dicintai oleh masyarakat.

Anggaran dari proyek jembatan rakyat itu dikorupsi sebanyak tiga puluh persen hanya untuk pencitraan partai saja, bahkan anggota partai GLM menuntut Kabul untuk menyelesaikan proyek jembatan rakyat ini sebelum masa kampanye tiba.

Terlebih, uang yang digunakan untuk membangun jembatan rakyat ini berasal dari utang luar negeri. Kabul yang mengetahui semua keburukan yang dilakukan oleh partai GLM memilih untuk mundur dari pengerjaan proyek itu.

Bukan hanya tentang korupsi saja, novel ini juga memiliki kisah cinta Kabul dengan Wati. Mereka berdua hidup bahagia.

Pada suatu hari, mereka berdua melewati jembatan bekas proyeknya Kabul yang sedang mengalami kerusakan. Kabul menceritakan semua hal di balik pembuatan proyek jembatan itu.

Penulis mampu menggunakan alur cerita yang mudah dipahami, sehingga pembaca akan mudah untuk menerima makna dari novel ini. Dengan membaca novel ini, pembaca mengetahui betepa jahatnya anggota partai GLM, walaupun terlihat baik ketika melakukan kampanye.

Namun, dialog antara Kabul dan Pak Tarya terlalu banyak, sehingga bisa saja membuat pembaca merasa bosan karena tak menampilkan tokoh-tokoh lainnya.

 

9. Ronggeng Dukuh Paruk – Ahmad Tohari

Novel Ronggeng Dukuh Paruk ditulis oleh Ahmad Tohari dan diadaptasi dua kali dalam film layar lebar di Indonesia. Ronggeng Dukuh Paruk adalah satu judul dari trilogi novel karya Ahmad Tohari. Dua judul lainnya adalah Lintang Kemukus Dini Hari dan Jantera Bianglala.

Triloginya disatukan menjadi satu buku dengan judul Ronggeng Dukuh Paruk pada 2003 dan November 2011. Novel itu juga diterbitkan dalam edisi bahasa Jepang pada1986. Selain itu, banyak pula penulisan skripsi yang mengambil novel tersebut sebagai objek penelitian.

Novel itu di kancah perfilman diangkat dua kali sebagai tema film. Film pertama berjudul Darah dan Mahkota Ronggeng yang disutradarai oleh Yazman Yazid. Film yang rilis tahun 1983 itu dibintangi Ray Sahetapy dan Enny Beatrice. Film adaptasi selanjutnya berjudul Sang Penari yang dirilis 1983. Film yang dibintangi Prisia Nasution dan Oka Antara ini meraih 10 nominasi dalam Festival Film Indonesia 2011.

Novel ini menceritakan kembalinya Srinthil ke Dukuh Paruk. Srinthil adalah bocah berusia 11 tahun yang berprofesi sebagai ronggeng. Dia dianggap keturunan Ki Secamenggala yang diyakini dapat mengembalikan citra pedukuhan. Masyarakat setempat meyakini kehadiran Srinthil menjadi pelengkap. Mereka juga meyakini kelengkapan dukuh terdiri atas keramat Ki Secamenggala, seloroh cabul, sumpah serapah, dan ronggeng bersama perangkat calungnya.

Srinthil adalah anak yatim piatu. Kedua orang tuanya meninggal bersama 16 penduduk lain yang mengalami keracunan tempe bongkrek. Kedua orang tua Srinthil merupakan pembuat tempe itu. Srinthil yang kala itu masih bayi, lalu dirawat kakek-neneknya. Kakeknya meyakini Srinthil sudah kerasukan indang ronggeng dan dilahirkan sebagai ronggeng dengan restu arwah Ki Secamenggala.

Dikarenakan anggapan seperti itulah, Srinthil digembleng menjadi ronggeng. Kartareja, sang dukun ronggeng, mengajak Srinthil mengikuti tahapan sebagai ronggeng sesungguhnya. Sebagai awalan, Srinthil mandi kembang di depan cungkup makam Ki Secamenggala.

Tahapan lain yang dilalui Srinthil adalah buka kelambu. Dirinya tidak tidak bisa memungut bayaran saat berpentas jika belum melalui tahapan ini. Rasus di lain keberatan jika Srinthil harus melalui semua syarat tersebut. Dia adalah teman main Srinthil sejak kecil. Rasus merasa sakit hati dan cemburu karena Srinthil menjadi ronggeng. Profesi ronggeng artinya Srinthil menjadi milik umum. Kegadisan Srinthil disayembarakan.

Rasus semakin marah saat dirinya yang berusia 14 tahun itu tidak bisa berbuat banyak kepada gadis yang dicintainya. Hingga suatu hari, terjadi pertengkaran antara Dower dan Sulam di emper samping rumah Kertareja untuk memperebutkan keperawanan Srinthil.

Rasus yang juga berada di sisi lain rumah tersebut, tidak bisa melakukan apa pun. Kartareja mensyaratkan seringgit uang emas untuk nilai keperawanan Srinthil. Namun, Srinthil mendadak muncul dari belakang rumah Kartareja dan mendatangi Rasus. Dia meminta Rasus untuk menggaulinya. Srinthil lebih suka kehilangan keperawanan karena Rasus, ketimbang dengan dua orang yang sedang memperebutkannya.

Rasus mengiyakan permintaan Srinthil. Setelah itu, giliran Dower dan Sulam. Sementara Kartareja menikmati hasil menjadi mucikari berupa seringgit uang emas dari Sulam, lalu seekor kerbau dan dua keping perak dari Dower. Meski bisa mendapatkan keperawanan Srinthil, Rasus justru semakin benci kepadanya karena pekerjaan ronggeng itu.

Rasus pergi meninggalkan Dukuh Paruk dan sosok Srinthil sebagai bayang-bayang ibunya yang telah pergi entah ke mana. Srinthil sempat menawarkan dirinya pada Rasus untuk dinikahi. Namun, Rasus sudah yakin dengan keputusan untuk menolaknya.

 

10. Segala yang Diisap Langit – Pinto Anugrah

Buku ini berlatarkan kisah pada masa perang Padri di tahun 1800-an. Bukan tentang Tuanku Imam Bonjol atau perjuangan melawan Belanda kala itu, tapi tragedi yang menimpa keluarga-keluarga bangsawan Minangkabau, yang menjadi korban maupun pelaku perang Padri itu sendiri. Ada politik, alegori menohok, dan tentang kaum adat yang membawa ideologi kekerasan.

Tokoh utama di sini adalah Rabiah. Ia mempunyai kepribadian yang kuat dengan ambisinya yang tinggi dalam mematahkan mitos yang beredar, bahwa garis keturunan keluarga bangsawan Minangkabau akan putus pada generasi ketujuh. Apapun siap ia lakukan, tapi ternyata penghalang utama Rabiah malah kakak kesayangannya, Magek.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Rekomendasi Novel Sejarah

Written by Fandy Aprianto Rohman

Dunia sastra selalu berkembang dan mengikuti perkembangan teknologi. Saat ini, sastra mampu hidup di dunia apa pun, bahkan mampu masuk ke dunia industri kreatif, sehingga sastra dapat lebih bersifat kekinian.