in

Siapa Itu Joko Kendil? Ini Kisah Legenda dari Jawa Tengah

Siapa itu Joko Kendil – Indonesia memiliki banyak budaya, legenda dan cerita rakyatnya. Salah satu daerah yang menyimpan banyak cerita rakyat dan legenda adalah Jawa Tengah. Salah satu cerita rakyat yang cukup terkenal adalah Joko Kendil. Kisah Joko Kendil ini menceritakan mengenai seseorang pemudah dengan bentuk tubuh seperti kendil dengan postur sedikit pendek karena kehendak para dewa.

Akan tetapi, nama Joko Kendil saat ini tidak hanya berkaitan tentang cerita rakyat yang terkenal saja, tetapi juga berkaitan dengan seorang pria yang baru-baru ini viral karena pengakuannya menunggangi harimau putih dan berjalan berkilo-kilo. Berikut penjelasan tentang cerita rakyat Joko Kendil dan fenomena pria yang mengaku sebagai Joko Kendil.

Cerita Rakyat Joko Kendil

Sumber: TheAsianparent

Pada zaman dahulu kala di sebuah wilayah terpencil di Jawa Tengah, ada seorang janda yang hidup miskin. Janda tersebut memiliki seorang anak laki-laki dengan bentuk tubuh yang menyerupai periuk untuk memasak nasi.

Di Jawa Tengah, periuk yang digunakan untuk memasak nasi disebut sebagai kendil. Sebab anak laki-laki tersebut memiliki bentuk tubuh seperti kendil, maka anak laki-laki tersebut pun dikenal dengan nama Joko Kendil.

Meskipun anaknya memiliki bentuk tubuh seperti periuk atau kendil, akan tetapi sang ibu tidak pernah merasa malu atau menyesal memiliki anak laki-laki tersebut. Justru sebaliknya, sang ibu justru menyayangi sang anak dengan tulus.

Ketika Joko Kendil masih kecil, Joko seperti anak-anak seusianya, ia adalah seorang anak kecil dengan sifat jenaka dan tentunya disukai oleh teman-teman sebayanya. Pada suatu hari ketika ada pesta perkawinan yang dihelat di dekat desanya, Joko Kendil secara diam-diam menyelinap ke dapur.

Seorang ibu kemudian melihat kendil dan memuji keindahan kendil tersebut dan menjadikan kendil tersebut sebagai tempat kue serta tempat buah-buahan. Tanpa disadari bahwa kendil yang dilihat oleh sang ibu adalah manusia yaitu si Joko Kendil.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Usai mengisi kendil tersebut hingga penuh, Joko Kendil pun secara perlahan-lahan menggelinding ke luar dapur. Melihat kejadian kendil tersebut bergerak, orang-orang di sekitar kemudian berteriak ajaib!

Lalu, mereka semua berebutan untuk memiliki kendil ajaib tersebut. Joko Kendil yang mengetahui ia diperebutkan kemudian menggelinding semakin cepat dan pulang ke rumah.

Setelah sampai di rumahnya, Joko Kendil lantas langsung menemui sang ibu. Ibunya merasa terheran-heran karena melihat Joko Kendil membawa kue serta buah yang sangat banyak.

Joko Kendil pun menceritakan tentang kejadian yang baru saja ia alami. Seluruh kue yang ia bawa pulang bukanlah hasil mencuri, tetapi pemberian dari ibu-ibu dalam sebuah pesta pernikahan.

Ia mendapatkan kue-kue itu, karena kendil dengan penampilan yang indah lebih cocok digunakan untuk menyimpan kue dibandingkan untuk memasak nasi.

Tahun demi tahun pun berlalu, Joko Kendil akhirnya tumbuh menjadi seorang pria dewasa, akan tetapi bentuk tubuhnya masih tidak berubah, ia masih memiliki postur tubuh seperti kendil.

Pada suatu hari, Joko Kendil ingin mengutarakan keinginannya pada ibunya bahwa ia ingin segera menikah. Sang ibu pun merasa kebingungan, siapa wanita yang ingin menikah dengan laki-laki yang memiliki bentuk tubuh seperti kendil?

Ibu Joko Kendil kemudian semakin kebingungan ketika Joko Kendil mengungkapkan, bahwa ia hanya bersedia menikah apabila sang wanita adalah puteri raja saja. Ibu Joko Kendil kemudian memberi nasihat kepada anak laki-laki semata wayangnya, bahwa mereka adalah orang miskin dan bentuk tubuh Joko Kendil yang tidak umum bahkan terlihat seperti sebuah periuk.

Mendengar perkataan sang ibu, Joko Kendil tidak berkecil hati ia justru semakin mendesar sang ibu untuk dilamarkan pada seorang puteri raja. Pada akhirnya, datanglah hari yang telah ditunggu dan ditentuk bagi Joko Kendil dang sang ibu untuk menghadap pada raja.

Dikisahkan bahwa sang raja memiliki tiga orang puteri dengan paras cantik jelita. Lalu dengan hati-hati, ibu dan Joko Kendil menyampaikan maksudnya untuk melamar salah satu dari puteri raja tersebut.

Raja yang mendengar ungkapan Joko Kendil pun terkejut, akan tetapi dengan bijaksana sang raja menanyakan jawaban dari lamaran Joko Kendil pada ketiga puterinya.

Dewi Kantil, Dewi Mawar dan Dewi Melati pun memberikan jawaban yang berbeda-beda. Dewi Kantil secara terang-terangan menolak Joko Kendil dan bahkan menyatakan bahwa ia tidak sudi menikah dengan Joko Kendil karena bentuk tubuhnya serta latar belakangnya yaitu anak desa yang hidup miskin.

Kemudian Dewi Mawar menjawab lamaran Joko Kendil dengan nada angkuh, bahwa ia ingin menikah dengan seorang putra mahkota dengan paras rupawan. Lalu ketika pandangan raja berpaling pad Dewi Melati, puteri raja yang ketiga ini mengatakan bahwa ia bersedia menerima lamaran dari Joko Kendil dengan sepenuh hati.

Mendengar jawaban Dewi Melati yang cukup mengagetkan, raja pun terdiam sejenak. Raja yang bijaksana kemudian memenuhi janjinya dan ia memberikan restu pada permintaan Dewi Melati.

Kabar bahagia ini kemudian disampaikan pada ibu Joko Kendil. Akhirnya Dewi Melati dan Joko Kendil melangsungkan pernikahan yang meriah dan mewah dan mereka dapat hidup dengan bahagia.

Namun sayangnya, kebahagiaan tersebut terganggu oleh ejekan serta cemooh yang dilontarkan oleh kedua kakak Dewi Melati pada Joko Kendil. Seluruh ejekan tersebut pun diterima oleh Dewi Melati dengan segala sikap sabarnya.

Pada suatu hari, sang raja yang bijaksana mengadakan lomba ketangkasan, akan tetapi Joko Kendil tidak mengikuti perlombaan tersebut dikarenakan ia jatuh sakit. Karena absennya Joko Kendil, Dewi Melati pun harus duduk sendirian. Sedangkan para penonton yang melihat lomba tersebut fokus pada kehadiran para pangeran yang datang dari luar negeri dengan keahlian dan ketangkasannya masing-masing.

Ketika para penonton sedang fokus menyaksikan para pangeran, lalu tiba-tiba datanglah seorang pangeran dengan paras tampah dengan gagah perkasa memasuki arena dan membuat penonton terpana.

Pangeran tersebut mengenakan pakaian kerajaan gemerlap dengan menunggang kuda yang gagah dan perkasa. Dewi Kantil dan Dewi Mawar yang melihat sosok pangeran tersebut pun langsung terpesona, kedua putri raja tersebut mulai berusaha menarik perhatian sang kesatria.

Dengan lirikan matanya ke arah Dewi Melati, Dewi Kantil dan Dewi Mawar pun langsung mengejek sang adik yang terlihat duduk sendiri tanpa didampingi sang suami, Joko Kendil.

Dikarenakan Dewi Melati tidak tahan dengan perkataan jahat dan ejekan dari kedua kakanya, Dewi Melati kemudian memutuskan untuk meninggalkan arena perlombaan dan pergi menuju kamarnya.

Sang Dewi Melati kemudian menghancurkan sebuah kendil yang ada di kamarnya sebab ia merasa selalu mendapatkan hinaan karena kendil tersebut. Setelah kendil tersebut hancur, lalu muncullah sosok ksatria tampan yang memiliki paras dan tubuh persis seperti kesatria yang ada di arena perlombaan.

Dewi Melati yang melihat sosok pangeran tersebut pun kaget, ia kemudian menanyakan siapa dan keberadaan dari sang kesatria tampan tersebut. Rupanya, kesatria tampan tersebut adalah Joko Kendil dengan tubuh berbentuk kendil dan mungil.

Karena kehendak para dewa, tubuhnya yang seperti kendil akan kembali seperti semula apabila ia menemukan seorang puteri raja yang tulus serta bersedia menikah dengan dirinya. Lalu, Dewi Melati pun merasa takjub mendengar kisah dari suaminya dan langsung bergegas memeluk suaminya.

Sementara itu, Dewi Kantil dan Dewi Mawar akhirnya merasa malu dan iri atas keberuntungan yang didapatkan oleh sang adik.

Dari cerita rakyat tentang Joko Kendil tersebut, apa makna dan pesan moral yang dapat diperoleh pembaca? Pesan dan maknanya adalah jangan melihat seseorang hanya dari penampilan luarnya saja, sebab orang yang memiliki rupa baik belum tentu memiliki perilaku dan hati yang baik pula, begitu pula sebaliknya seseorang yang memiliki rupa buruk belum tentu memiliki sifat buruk juga.

Pesan moral lainnya adalah jangan meremehkan seseorang karena orang tersebut memiliki penampilan yang buruk atau tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ada di masyarakat, sebab standar tersebut tidak menjadi standar kebaikan dan isi hati seseorang.

Sosok Viral Musafir Bernama Joko Kendil

Sumber: korantegal.com

Nama Joko Kendil sempat viral karena fenomena munculnya seorang laki-laki musafir yang dijuluki dengan nama Joko Kendil. Media sosial diramaikan dengan sosok laki-laki yang berjalan kaki dengan pakaian hitam, menggunakan caping kayu serta membawa sebuah tongkat seperti seorang pesilat yang sedang berkelana.

Bahkan, video viral tentang Joko Kendil ini tidak hanya muncul sekali dua kali saja, akan tetapi ada beberapa video viral dengan narasi serupa yang menceritakan tentang musafir Joko Kendil.

Setiap kali video tersebut diunggah, Joko Kendil terlihat mendapatkan sambutan hangat dari warga kota atau desa yang ia lewati.

Di beberapa video viral, disebutkan bahwa Joko Kendil ini tidak hanya jalan, tetapi juga menunggangi seekor harimau atau macan putih dan rumor tersebutlah yang membuat Joko Kendil terlihat seperti berjalan dengan cepat dan tidak merasa lelah.

Joko Kendil tidak hanya mendapatkan sambutan dari warga saja, tetapi beberapa polisi juga terlihat ikut menyambut dirinya dengan memberikan tumpangan pada mobil Patwal dan bahkan memberi jamuan seperti minuman dan makanan.

Fenomena tentang Joko Kendil ini kemudian dijelaskan oleh seorang Sosiolog dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) yaitu Drajat Tri Kartono. Dikutip dari Kompas.com, fenomena terkenalnya Joko Kendil di media sosial disebut sebagai social fiction.

Drajat menjelaskan bahwa Joko Kendil sebenarnya adalah orang biasa yang kemudian menjadi tokoh karena dibentuk oleh media sosial, meskipun netizen belum mengetahui asal usul orang tersebut.

Ada pula beberapa rumor yang tidak dapat dibuktikan seperti Joko Kendil menunggangi macan putih dan bahkan berkeliling dunia dengan berjalan kaki. Meskipun begitu, Drajat menilai kemunculan dari Joko Kendil cukup menarik karena berupa social fiction yaitu cerita fiksi yang diterima secara sosial dan menyebar dengan cepat di sosial media.

Kondisi dari social fiction tersebut kemudian diikuti dengan bandwagon effect yaitu fenomena atau suatu tindakan yang dilakukan oleh khalayak dikarenakan tren atau mengikuti orang lain, terlepas dari keyakinan orang tersebut.

Dikutip dari Kompas.com, Drajat menilai bahwa fenomena Joko Kendil sebenarnya sudah cukup biasa di Indonesia.

Drajat juga menjelaskan mengapa masyarakat tidak sungkan dan bahkan terlihat gembira ketika menyambut kedatangan Joko Kendil. Sikap masyarakat ini memperlihatkan bahwa sebenarnya masyarakat sedang mengalami suatu kejenuhan atau krisis dari figur tulus yang mampu tampil apa adanya, tanpa membawa suatu embel-embel kekuasaan atau kepentingan dari pihak tertentu.

Namun ada pula sentimen atau respons negatif yang diberikan oleh warganet ketika melihat video Joko Kendil. Beberapa warganet menyebutkan bahwa fenomena tersebut adalah suatu irasionalitas. Sehingga mereka membuat video parodi yang menirukan gaya berjalan dari Joko Kendil.

Fakta-Fakta Tentang Joko Kendil, Sosok Viral di Media Sosial

Sumber: Bingkai Nasional

Berikut beberapa fakta seputar sosok Joko Kendil yang viral di media sosial.

1. Keluarga tak tahu anaknya memiliki julukan Joko Kendil

Joko Kendil adalah seorang laki-laki yang tinggal di Dusun Ngramut, Menduran, Brati Kabupaten Grobogan. Joko Kendil sebenarnya dikenal dengan nama Mbah kusnan dan keluarganya mengaku bahwa mereka tak mengetahui bahwa Mbah Kusnan mendapatkan julukan Joko Kendil. Menurut pengakuan dari orang sekitar, Mbah Kusnan telah memiliki istri serta anak.

2. Pergi dari rumah selama 2 tahun lamanya

Joko Kendil adalah seorang musafir yang pergi dari rumahnya selama 2 tahun lamanya. Pada mulanya, ia berpamitan dengan sang ayah yang bernama Slamet untuk mencari kerja.

Sejak pamit tersebut, sang keluarga tidak mengetahui kabar dari Joko Kendil. Keluarga baru melihat Kusna setelah ia viral dan videonya tersebar di media sosial TikTok dengan nama julukan Joko Kendil.

Ketika diwawancarai, sang ayah yaitu Slamet mengaku tidak tahu bahwa anaknya diberi julukan Joko Kendil dan senang dapat mengetahui kabar sang anak masih hidup dengan baik.

3. Mengenakan pakaian serba hitam dan mengaku menunggangi macam putih

Ketika viral di media sosial, Joko Kendil memiliki penampilan yang cukup khas yaitu berjalan tanpa menggunakan alas kaki dan mengenakan pakaian serba hitam.

Joko Kendil juga terlihat mengalungkan tasbih di lehernya serta mengenakan caping. Caping tersebut terbuat dari bambu dengan warna hijau.

Selain itu, Joko Kendil juga terlihat membawa sebuah tongkat selama melakukan perjalanan jauh. Joko Kendil mengaku bahwa ia akan pergi ke Gunung Muria dan akan berhenti berjalan di tahun 2025.

Joko Kendil juga mengaku bahwa ia menunggangi seekor macan putih yang ia dapatkan dari gurunya selama perjalanannya tersebut.

4. Tidak membawa uang

Sebagai seorang musafir yang menempuh perjalanan jauh, Joko Kendil rupanya tidak membawa uang saku sepeser pun. Ia memenuhi kebutuhan primernya seperti minum dan makan dari pemberian orang di sekitarnya. Bahkan tak jarang ia juga menerima pemberian uang dari masyarakat sekitar.

Akan tetapi, uang yang ia terima tidak ia gunakan dan ia beri pada orang lain yang menurut Joko Kendil sedang mengalami kesusahan.

5. Disebut ODGJ

Fenomena Joko Kendil ini juga memicu pro dan kontra. Beberapa menganggap bahwa Joko Kendil adalah ODGJ akan tetapi beberapa berpendapat sebaliknya. Sementara sang ayah mengaku bahwa Joko Kendil tidak gila, hanya saja ia tidak pernah bersekolah.

Keluarga juga berharap agar masyarakat berhenti memanggil atau bahkan menyebut Kusnan sebagai orang ODGJ dan berharap agar Kusnan segera pulang ke rumah.

Itulah penjelasan tentang siapa itu Joko Kendil dan fenomena viralnya seorang musafir dengan julukan Joko Kendil. Grameds bisa membaca cerita rakyat lainnya dengan membaca buku yang tersedia di gramedia.com.

Karena Gramedia adalah #SahabatTanpaBatas yang menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Rujukan

  • https://regional.kompas.com/read/2022/06/06/214932478/legenda-joko-kendil-asal-jawa-tengah-kisah-kesatria-bertubuh-kendil?page=all
  • https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/31/170400765/fenomena-joko-kendil-saat-pengelana-dari-antah-berantah-mendapat-sambutan?page=all
  • https://duniaku.idntimes.com/geek/culture/zihan-berliana-ram-ghani/fakta-joko-kendil

 



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Teresa Iswara

Menceritakan dongeng sebelum anak tidur merupakan salah satu hobi saya. Selain itu, saya juga memiliki hobi menulis dan tema yang saya suka pun adalah dongeng anak.

Kontak media sosial Linkedin saya Teresa Iswara