Hukum

Memahami Apa Itu Nilai Moral Hingga Jenis-Jenisnya

Written by Nandy

Apa itu nilai moral – Dalam menjalani aktivitas sehari-hari, pastinya akan selalu berhubungan dengan individu lainnya. Selain itu, juga akan berhubungan suatu kebiasaan yang ada  di suatu lingkungan. Dengan begitu, akan terjadi interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, banyak sekali nilai yang harus diikuti, salah satunya adalah nilai moral.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian moral. Untuk kamu yang belum mengetahui tentang pengertian nilai moral, maka bisa simak artikel ini sampai selesai ya.

Pengertian Nilai Moral

pixabay

Nilai moral adalah prinsip atau standar yang digunakan untuk menentukan apa yang dianggap benar atau salah dalam tingkah laku dan keputusan yang diambil oleh seseorang atau sekelompok orang. Nilai moral bisa bervariasi dari satu individu ke individu lain, dan bisa juga berbeda antara satu kelompok atau masyarakat dengan kelompok atau masyarakat lain.

Beberapa contoh nilai moral yang umum adalah kejujuran, keadilan, toleransi, kebaikan hati, dan tanggung jawab. Selain itu, nilai moral juga sering dihubungkan dengan agama atau sistem keyakinan seseorang, walaupun nilai moral juga bisa berasal dari sumber-sumber lain seperti filsafat atau norma-norma masyarakat.

Nilai moral secara universal adalah prinsip atau standar yang diakui oleh banyak orang di seluruh dunia sebagai dasar bagi tingkah laku yang baik dan benar. Nilai-nilai moral universal ini tidak terikat pada suatu agama atau budaya tertentu, melainkan merupakan nilai-nilai yang diakui oleh banyak orang di seluruh dunia sebagai standar tingkah laku yang baik. Nilai-nilai moral ini membantu seseorang memahami bagaimana cara hidup yang baik dan bertanggung jawab sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Nilai moral bersifat kultural adalah prinsip atau standar yang hanya diakui oleh sebagian masyarakat saja, tergantung pada budaya dan agama yang dianut oleh masing-masing individu. Nilai-nilai moral bersifat kultural ini bisa berbeda-beda di setiap negara atau masyarakat, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti agama, adat istiadat, dan budaya yang berlaku di masing-masing tempat.

Contohnya, di beberapa negara, makan dengan tangan kanan dianggap sopan, sementara di negara lain makan dengan tangan kiri dianggap tidak sopan. Di beberapa masyarakat, menikah dengan orang dari keluarga yang sama dianggap tidak sopan, sedangkan di masyarakat lain hal tersebut dianggap wajar. Nilai-nilai moral bersifat kultural ini bisa berubah-ubah sesuai dengan perkembangan budaya dan agama yang berlaku di masing-masing tempat.

Pengertian Moral Menurut Para Ahli

Beberapa ahli filsafat yang terkenal memiliki pendapat tentang nilai-nilai moral. Berikut ini adalah beberapa pendapat mereka:

1. Aristotle

Aristotle berpendapat bahwa nilai-nilai moral adalah bagian dari kebajikan, dan bahwa orang yang memiliki kebajikan akan selalu bertindak dengan cara yang tepat. Menurutnya, orang yang memiliki kebajikan akan selalu bertindak demi kebaikan orang lain, tidak hanya demi kepentingan diri sendiri.

2. Immanuel Kant

Kant berpendapat bahwa nilai-nilai moral harus berdasarkan prinsip universal yang dapat diterapkan kepada semua orang. Menurutnya, tindakan yang moral adalah tindakan yang sesuai dengan prinsip “agihkan kepada orang lain apa yang kamu inginkan agar orang lain agihkan kepadamu.”

3. John Rawls

Rawls berpendapat bahwa nilai-nilai moral harus berdasarkan prinsip keadilan sosial. Menurutnya, tindakan yang moral adalah tindakan yang memperlakukan semua orang dengan adil dan sama.

4. Jean-Paul Sartre

Sartre berpendapat bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih tindakan yang ia anggap tepat, dan bahwa tindakan yang moral adalah tindakan yang memperlakukan orang lain dengan respect.

5. Martha Nussbaum

Nussbaum berpendapat bahwa nilai-nilai moral harus berdasarkan empati dan perhatian terhadap orang lain. Menurutnya, tindakan yang moral adalah tindakan yang memperlakukan orang lain dengan hormat dan menunjukkan empati terhadap kebutuhan mereka.

Sumber Nilai Moral

Sumber nilai moral bisa berasal dari berbagai sumber, tergantung pada latar belakang, pengalaman, dan pemahaman seseorang tentang dunia. Beberapa sumber nilai moral yang umum adalah sebagai berikut.

1. Agama

Banyak agama mengajarkan prinsip-prinsip moral, seperti kejujuran, keadilan, dan pengampunan, yang dianggap penting bagi kehidupan spiritual seseorang.

2. Tradisi

Nilai-nilai moral dapat berasal dari tradisi atau kebiasaan yang telah terbangun di dalam masyarakat tertentu selama bertahun-tahun.

3. Norma-norma sosial

Nilai-nilai moral juga dapat berasal dari norma-norma sosial yang dianut oleh masyarakat. Norma-norma ini dapat bervariasi dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya, tetapi dapat mencakup prinsip-prinsip seperti toleransi, keadilan, dan kemanusiaan.

4. Pendidikan

Pendidikan juga dapat membantu seseorang memahami dan membentuk nilai-nilai moralnya. Melalui proses belajar, seseorang dapat memahami prinsip-prinsip yang dianggap penting dalam kehidupan sosial dan mengembangkan kemampuan untuk membuat keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai tersebut.

5. Pribadi

Nilai-nilai moral seseorang juga dapat berasal dari pengalaman pribadi dan pemahaman individu tersebut tentang dunia. Setiap orang memiliki pandangan dan prinsip-prinsip yang unik tentang apa yang dianggap benar atau salah, dan ini dapat membentuk nilai-nilai moral mereka.

Contoh Nilai Moral

Nilai-nilai moral dapat terus berubah dan berkembang seiring dengan perubahan masyarakat dan pandangan filsafat. Namun, beberapa nilai-nilai seperti keadilan, kebenaran, dan kasih sayang umumnya tetap dihargai dan dianut oleh kebanyakan orang di seluruh dunia.

Nilai moral di Indonesia merupakan sekumpulan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi tingkah laku seseorang di masyarakat. Nilai-nilai moral tersebut bervariasi sesuai dengan kebudayaan dan tradisi masing-masing daerah di Indonesia. Namun, ada beberapa nilai moral yang umumnya dianut oleh masyarakat Indonesia, antara lain:

  • Religiusitas

Agama merupakan salah satu sumber utama nilai moral di Indonesia. Mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, sehingga nilai-nilai keislaman sangat kuat terasa di masyarakat.

  • Saling menghargai

Nilai ini mengajarkan seseorang untuk saling menghargai orang lain, termasuk keberagaman dan perbedaan-perbedaan yang ada.

  • Kekeluargaan

Kekeluargaan sangat dihargai di masyarakat Indonesia, terutama dalam hubungan antara orang tua dan anak. Orang tua dianggap sebagai pemimpin keluarga dan harus dihormati oleh anak-anaknya.

  • Kejujuran

Kejujuran dianggap sebagai nilai moral yang sangat penting di Indonesia. Orang yang jujur dianggap memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan dihargai oleh masyarakat.

  • Gotong royong

Nilai ini mengajarkan seseorang untuk saling membantu dan bekerja sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Gotong royong merupakan salah satu nilai yang kuat di masyarakat Indonesia.

  • Toleransi

Nilai toleransi mengajarkan seseorang untuk menerima perbedaan-perbedaan dan keberagaman yang ada di masyarakat, serta tidak menghakimi atau mengeksklusi orang lain karena perbedaan tersebut.

Fungsi Nilai Moral

Nilai moral adalah aturan atau standar yang mengatur bagaimana seseorang harus bertindak atau berperilaku dalam kehidupan sosial.

Nilai-nilai moral membantu seseorang menentukan apa yang benar atau salah, baik atau buruk, dan pantas atau tidak pantas dalam interaksi dengan orang lain. Nilai-nilai moral juga memberi pedoman bagi seseorang dalam mengambil keputusan dan bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip yang dianutnya.

Nilai-nilai moral juga dapat membentuk identitas seseorang dan membantu orang lain memahami dan memprediksi bagaimana seseorang akan bertindak dalam situasi yang berbeda. Nilai-nilai moral juga dapat membentuk dasar bagi sistem hukum dan kebijakan publik, karena mereka mencerminkan prinsip-prinsip yang dianggap penting oleh masyarakat.

Nilai moral juga dapat membantu individu atau masyarakat dalam menghadapi masalah yang dihadapi. Misalnya, nilai moral dapat membantu individu atau masyarakat dalam menentukan pilihan yang tepat dalam situasi yang tidak pasti atau sulit, seperti dalam menghadapi konflik atau masalah sosial.

Secara keseluruhan, nilai moral memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan individu atau masyarakat, karena nilai moral memberikan arahan dan menjadi acuan bagi tindakan yang dilakukan, serta membantu individu atau masyarakat dalam menjaga keharmonisan dan keadilan sosial.

Nilai moral merupakan prinsip atau standar yang mengatur bagaimana seseorang harus bersikap dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi nilai moral dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

1. Memberikan landasan bagi tindakan seseorang

Nilai moral memberikan panduan bagi seseorang untuk menentukan apa yang benar atau salah, baik atau buruk, dalam tindakan mereka.

2. Menjaga keharmonisan sosial

Nilai moral membantu memelihara keharmonisan dalam masyarakat dengan mengajarkan prinsip-prinsip toleransi, keadilan, dan kejujuran.

3. Menjadi pedoman dalam membuat keputusan

Nilai moral membantu seseorang dalam membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab dengan mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan yang akan diambil.

4. Mendorong perkembangan pribadi

Nilai moral dapat membantu seseorang dalam mengembangkan kepribadian yang baik dan terpuji, seperti rasa tanggung jawab, empati, dan keberanian.

5. Menjadi dasar bagi hukum dan peraturan

Nilai moral seringkali dijadikan dasar dalam pembuatan hukum dan peraturan dalam masyarakat, sehingga dapat membantu menjaga keadilan dan keteraturan dalam masyarakat.

Jenis-Jenis Moralitas 

pixabay

1. Moralitas konvensional

Moralitas konvensional adalah sistem nilai dan norma yang diterima oleh suatu kelompok sosial atau masyarakat yang mengatur tingkah laku individu-individu dalam kelompok tersebut. Moralitas konvensional ini biasanya diterima secara luas oleh masyarakat dan dianggap sebagai norma yang harus dipatuhi oleh setiap anggota kelompok tersebut.

Moralitas konvensional biasanya terdiri dari norma-norma sosial yang telah lama ada dan diterima secara luas oleh masyarakat, seperti norma tentang kehormatan, kejujuran, dan tanggung jawab. Namun, moralitas konvensional juga dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan masyarakat dan nilai-nilai yang dianggap penting oleh kelompok sosial tersebut.

Moralitas konvensional seringkali berkaitan dengan etika konvensional, yaitu sistem nilai dan prinsip yang mengatur tingkah laku individu dalam suatu kelompok sosial atau masyarakat. Etika konvensional seringkali merupakan bagian dari moralitas konvensional, namun dapat juga terdiri dari prinsip-prinsip yang lebih spesifik dan berlaku untuk suatu kelompok tertentu, seperti profesi atau kelompok agama.

Contohnya, di kebanyakan masyarakat, mencuri dianggap sebagai tindakan yang tidak moral dan tidak terpuji, sehingga dianggap sebagai tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh anggota masyarakat.

2. Moralitas hukum

Moralitas hukum adalah prinsip-prinsip etika yang diakui oleh sistem hukum dan dijadikan dasar untuk mengatur tindakan manusia dalam masyarakat. Prinsip-prinsip ini menekankan pada hak asasi manusia, keadilan, dan kepatutan. Moralitas hukum juga merupakan bagian dari sistem hukum yang membantu menentukan apakah suatu tindakan atau keputusan hukum merupakan tindakan yang benar atau salah secara moral.

Moralitas hukum juga dapat berkaitan dengan prinsip-prinsip etika lainnya, seperti keadilan, keadilan sosial, dan kepatutan. Prinsip-prinsip ini dapat membantu menentukan apakah suatu tindakan atau keputusan hukum merupakan tindakan yang benar atau salah secara moral. Misalnya, prinsip keadilan sosial menekankan bahwa semua orang harus diakui hak yang sama di mata hukum, tidak peduli apapun latar belakang atau status sosialnya.

3. Moralitas religius

Moralitas religius adalah sistem moral yang didasarkan pada ajaran agama tertentu. Banyak agama mengajarkan prinsip-prinsip moral yang dianggap penting untuk kehidupan individu dan masyarakat. Misalnya, kebanyakan agama mengajarkan konsep kebenaran, keadilan, kebaikan, dan kejahatan. Beberapa agama juga mengajarkan konsep-konsep seperti kepatuhan terhadap Tuhan atau Dewa, pengabdian, dan pengakuan terhadap keberadaan makhluk lain di dunia.

Moralitas religius dapat sangat bervariasi antar agama dan bahkan antar tradisi dalam agama yang sama. Contohnya adalah moralitas yang mengatakan bahwa berbohong adalah tindakan yang tidak benar karena dianggap melanggar ajaran agama.

4. Moralitas universal

Moralitas universal adalah prinsip-prinsip moral yang dianggap berlaku untuk semua orang, di semua tempat, dan dalam semua waktu. Prinsip-prinsip ini biasanya dianggap sebagai standar universal yang dapat diterima oleh semua orang di dunia, dan dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat keputusan moral. Beberapa contoh prinsip moralitas universal mungkin termasuk keadilan, kejujuran, pengampunan, dan toleransi terhadap orang lain.

5. Moralitas personal

Moralitas personal adalah sistem nilai dan prinsip yang menentukan apa yang dianggap benar atau salah oleh individu. Ini merupakan bagian dari kepribadian seseorang dan dapat berubah-ubah seiring dengan pengalaman hidup dan pertumbuhan pribadi. Moralitas personal sering kali dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti agama, keluarga, budaya, dan pengalaman hidup.

Setiap orang memiliki moralitas personal yang berbeda-beda dan tidak ada satu jawaban yang benar atau salah mengenai apa yang harus dianggap benar atau salah. Hal ini tergantung pada pandangan dan prinsip individu. Namun, ada beberapa prinsip moral universal yang sering diakui secara luas, seperti kejujuran, keadilan, dan belas kasihan.

Moralitas personal dapat membantu seseorang membuat keputusan yang tepat dan menjadi orang yang terhormat di mata orang lain. Namun, juga penting untuk menghargai moralitas orang lain yang berbeda dan menghargai hak asasi manusia yang sama bagi semua orang. Contohnya adalah moralitas yang mengatakan bahwa mengkritik orang lain secara terbuka adalah tindakan yang tidak benar karena dianggap tidak sopan.

Kesimpulan

Nilai moral adalah prinsip-prinsip yang memandu perilaku seseorang dan memberikan dasar bagi keputusan yang diambil. Nilai-nilai ini biasanya merupakan standar yang diakui oleh masyarakat atau oleh suatu kelompok tertentu dan sering dianggap sebagai dasar untuk menentukan apakah sesuatu itu baik atau buruk, benar atau salah.

Nilai-nilai moral dapat bervariasi antara satu masyarakat atau kelompok dengan yang lainnya, tetapi beberapa nilai moral umumnya diakui secara universal, seperti kejujuran, kesetiaan, keadilan, dan pengampunan.

Nah, Grameds, artikel kita seputar apa itu nilai moral telah selesai, setelah mengetahui apa itu moral baik secara umum, hingga jenis-jenis moralitas beserta contohnya, apa sobat Grameds merasa mendapatkan pengetahuan yang baru? Atau Sobat Grameds mulai memiliki ketertarikan untuk mempelajari moralitas yang ada pada suatu susunan masyarakat tertentu?

Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas, turut serta dalam memberi pengetahuan dan informasi, maka dari itu Gramedia menghadirkan buku-buku yang dapat menambah pengetahuan dan informasi yang para pembaca butuhkan.

Jika sobat Grameds tertarik dan ingin mempelajari lebih lanjut dan lebih jauh lagi terkait moralitas dan etika yang ada pada suatu budaya tertentu, maka Gramedia.com siap menemani dan mengisi bacaan kalian dengan buku-buku yang tersedia di Gramedia. Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Reksa

Rujukan:

  • https://www.maxmanroe.com/vid/umum/nilai-moral.html
  • https://hot.liputan6.com/read/4666032/nilai-moral-adalah-nilai-yang-menjadi-standar-baik-atau-buruk-kenali-ciri-cirinya
  • https://dosensosiologi.com/pengertian-nilai-moral-dan-contohnya/
  • https://pakdosen.co.id/moral-adalah/

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya