Sosial Budaya

Pengertian Tari Tradisional, Sejarah, Jenis dan Contohnya

Perlengkapan Tarian Jawa
Written by Ratih

Pengertian tari tradisional – Seni tari yang berkembang dan tumbuh di Indonesia sangatlah kaya dan turut mewarnai kebudayaan nusantara.

Keanekaragaman serta kesenian dari tari tradisional tumbuh mulai dari Sabang hingga Merauke dan bahkan seni tari tradisional telah menjadi identitas dari setiap daerah, karena setiap seni tari tradisional dari daerah tertentu memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing. Oleh karena itulah, seni tari tradisional nusantara harus dilestarikan.

Salah satu cara untuk melestarikan tari tradisional adalah dengan mengenal jenis-jenis tari tradisional. Hal tersebut bisa dimulai dengan memahami apa itu tari tradisional, sejarah dan tentu saja beberapa contoh tari tradisional di nusantara. Pelajari lebih lanjut tentang pengertian seni tari tradisional dan sejarahnya dalam artikel berikut.

Pengertian Tari Tradisional

Pengertian Tari Tradisional

Sumber: pixabay.com/AgungAtmaja

Sebelum mengetahui tentang pengertian dari seni tari tradisional, Grameds juga harus mengetahui pengertian seni tari secara umum. Seni tari merupakan bentuk kesenian dengan menggunakan media berupa gerakan.

Menurut laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, seni tari didefinisikan sebagai salah satu bentuk dari kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak dengan gerakan manusia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

“seni tari merupakan aliran dari seni tentang gerakan badan berupa tangan serta bagian tubuh lain yang memiliki irama dan biasanya diiringi oleh bunyi-bunyian berupa gamelan, musik serta alat musik lain. “

Tari juga dapat diartikan sebagai seni meskipun substansi dasar dari seni tari adalah gerak. Namun, gerakan yang dimaksud bukanlah gerakan keseharian atau realistis, akan tetapi gerakan dalam suatu wujud gerak yang ekspresif.

Gerak ekspresif merupakan gerakan yang indah serta dapat mempengaruhi perasaan manusia. Keindahan dari gerakan dari tarian tersebut adalah gerakan yang distilir dan mengandung ritme tertentu.

Tarian yang indah akan memberikan suatu kepuasan batin pada manusia dan gerakan indah yang dimaksud tidak hanya terbatas pada gerakan yang halus atau lembut saja. Akan tetapi juga gerakan yang keras, kuat, kasar atau gerakan dengan tekanan yang dapat dikategorikan menjadi gerakan yang indah.

Beberapa definisi digunakan untuk menjelaskan apa itu tari. Curt Sachs, seorang ahli sejarah tari dan musik dari Jerman, menyatakan bahwa tari adalah gerak yang ritmis, dengan elemen dari gerak dan ritme atau irama.

Hendrina Cornelia Hartong, seorang ahli dari Belanda, menyatakan bahwa tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang. Sementara itu, Walter Sorell, seorang penulis Amerika, mendefinisikan tari sebagai gerakan-gerakan tubuh yang teratur dan berirama.

Frederick Hawkins, seorang penari dan koreografer tari modern Amerika, menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui gerakan yang simbolis dan mengungkapkan isi dari penciptanya.

Menurut Suryodiningrat, seorang ahli tari dari Jawa, tari adalah gerakan dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan musik yang memiliki tujuan tertentu. Sementara itu, menurut Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah.

Seni tari memiliki beberapa jenis, mulai dari seni tari klasik, modern, kontemporer hingga seni tari tradisional. Seni tari tradisional atau disebut pula sebagai tari rakyat merupakan tarian yang tumbuh di kalangan rakyat dan tumbuh menurut letak geografisnya. Karena tumbuh sesuai dengan letak geografisnya, maka tari tradisional pun memiliki dinamika dalam gerakannya dan menciptakan gerakan khas serta unik.

Tarian rakyat juga dapat didefinisikan sebagai tarian yang diciptakan oleh masyarakat di berbagai tempat yang berbeda. Dalam pertunjukannya, setiap tarian memiliki ciri khas gerakan dan namanya sendiri.

Waktu dari kemunculan aliran tarian rakyat ini tidak dapat ditentukan. Hal ini karena sebarannya di masyarakat sangat beragam. Karakter tarian rakyat pada umumnya adalah gerak-gerak yang spontan dan dari keterampilan masing-masing. Tarian rakyat biasanya diberi nama sesuai dengan judul musik atau lagu yang digunakan sebagai pengiring dari tarian tersebut.

Dalam pertunjukannya, setiap tari tradisional memiliki gerakan khas dan nama yang berbeda. Namun, tidak dapat ditentukan kapan persisnya suatu tarian rakyat muncul.

Karakteristik dari tari tradisional pada umumnya adalah gerakan yang spontan dan keterampilan yang berbeda-beda. Tarian rakyat biasanya diberi nama sesuai dengan lagu atau musik yang digunakan.

Tari tradisional memiliki ciri khas yang mencerminkan filosofi, budaya, dan kearifan lokal dari daerah tarian tersebut berkembang. Sehingga, setiap daerah memiliki keunikan tarinya tersendiri.

Namun, setiap perbedaan antar daerah merupakan milik bersama, seperti yang dikemukakan oleh Alwi (2003) yang menyatakan bahwa kesenian tradisional adalah kesenian yang diciptakan oleh masyarakat banyak yang mengandung unsur keindahan yang menjadi milik bersama.

Menurut pendapat Sekarningsih & Rohayani, tari tradisional merupakan tarian yang telah melewati proses evolusi dan memiliki nilai-nilai dari masa lalu yang dipertahankan turun-temurun serta memiliki hubungan dengan ritual atau adat istiadat.

Sementara itu, Hidayat berpendapat bahwa tari tradisional adalah tarian yang dipertunjukkan dengan tata cara yang berlaku di suatu lingkungan etnik atau adat tertentu yang bersifat turun-temurun.

Dari pengertian tari secara umum dan tari tradisional, maka definisi dari tari tradisional dapat disimpulkan menjadi  tarian yang telah berkembang dalam jangka waktu yang cukup lama di suatu daerah, adat, atau etnik tertentu dan memiliki nilai-nilai estetika klasik yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Sejarah Tari Tradisional

Pengertian Tari Tradisional

Sumber: pixabay.com/gusmo

Seni tari tradisional di Indonesia tidak datang begitu saja, akan tetapi melalui cerita sejarah yang cukup panjang dan dilihat dari empat masa, di antaranya adalah sebagai berikut: 

1. Masa Prasejarah

Pada masa prasejarah, masyarakat Indonesia sangat menganut kepercayaan animisme, dinamisme, dan ateisme. Tarian tradisional yang diciptakan saat itu memiliki gerakan yang sederhana dan dibarengi dengan alat musik nekara.

Tarian ini dihubungkan dengan kepercayaan yang dapat memberikan kekuatan luar biasa, sehingga gerakannya menjadi sakral dan magis.

Tarian tradisional pada masa ini merupakan ungkapan kebahagiaan, kesederhanaan, dan dipakai dalam upacara-upacara. Gerakannya menirukan alam seperti suara, tingkah laku dan tata kehidupan sehari-hari.

2. Masa Indonesia – Hindu

Pada masa kebudayaan Indonesia-Hindu, seni tari mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan pengaruh yang cukup kuat dari kebudayaan India. Tari tradisional pada masa ini menjadi penting dalam pelaksanaan upacara-upacara keagamaan.

Tarian yang berkembang pada masa ini meliputi tarian adat, keagamaan dan hiburan. Tari pada masa ini diperoleh dari cerita Mahabharata dan Ramayana sehingga gerakannya disusun sesuai dengan keperluan upacara yang dilandasi dengan keyakinan bahwa seni tari berasal dari para dewa. Tari tradisional dikelompokkan menjadi dua yaitu tari kerajaan dan tari rakyat.

3. Masa Kebudayaan Indonesia dan Islam

Pada masa Indonesia-Islam, seni tari mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan peradaban masyarakat yang telah menerima ajaran Islam.

Beberapa tokoh Islam, seperti Sunan Kalijaga, menciptakan tari baru seperti Tari Bedoyo Sapto yang ditampilkan oleh tujuh penari. Angka tujuh dianggap sebagai simbol bidadari dari kayangan. Tari tradisional yang berkembang pada masa ini termasuk tari Srimpi, Bedoyo Ketawang, Gambyong, Pethilan, Wireng, dan Wayang Orang.

4. Masa Perjuangan atau Pergolakan

Pada masa penjajahan, seni tari mengalami kemunduran. Hanya di lingkungan keraton atau istana saja yang masih mempertahankan seni tari.

Fungsi tari tradisional pada masa ini difokuskan untuk kepentingan istana, seperti menyambut tamu raja, sebagai rangkaian acara pernikahan putra atau putri raja, dan penobatan putra atau putri raja.

Namun, di tengah situasi sengsara yang dialami rakyat, tercipta jenis-jenis tari baru yang ditujukan untuk meningkatkan semangat kepahlawanan, seperti Tari Prajurit, Tari Perang, Tari Prawiroguno, dan Tari Bondoyudo.

Jenis, Keunikan dan Fungsi Tari Tradisional

1. Jenis Tari Tradisional

Meskipun seni tari tradisional tampaknya telah mengerucut, akan tetapi tari tradisional sebenarnya masih memiliki beberapa jenis yang berbeda-beda, berdasarkan pada nilai artistiknya, tari tradisional dapat dibedakan menjadi tiga di antaranya adalah sebagai berikut: 

1. Tari tradisional primitif 

Tari primitif adalah tarian yang gerak dan iringannya masih sederhana. Secara umum, koreografinya belum dikerjakan secara serius dan busana serta tata riasnya juga kurang diperhatikan.

Tarian tradisional jenis ini jarang dipentaskan dan sudah jarang ditemukan, mungkin hanya dapat ditemukan di daerah terpencil atau pedalaman saja.

2. Tari klasik

Tari klasik adalah tarian tradisional yang sudah mapan atau baku, baik dari segi gerak maupun iringannya. Tarian ini sudah mendapatkan perhatian yang cukup besar dan biasanya dikerjakan secara serius oleh masyarakat setempat.

Tarian ini juga mendapatkan dukungan penuh dari tetua, bangsawan atau raja suatu daerah. Tarian ini dianggap memiliki nilai artistik yang tinggi karena telah menempuh perjalanan yang cukup panjang dan telah mengalami masa kejayaan.

3. Tari rakyat

Tari rakyat adalah tarian yang memiliki gerakan dan pola langkah yang sederhana dan mudah dipelajari meskipun telah mengalami penggarapan koreografi yang serius.

Tarian ini terlahir dari budaya masyarakat pedesaan yang berada di luar tembok keraton. Tarian ini diciptakan dan ditujukan untuk dinikmati oleh rakyat, sehingga tidak ada beban khusus terhadap kerajaan atau pihak penguasa lain yang menuntut nilai estetika tinggi.

2. Fungsi Tari Tradisional

Setiap contoh atau jenis dari tradisional pada umumnya memiliki fungsi yang berbeda-beda dan memiliki sifat mistik. Selain itu, fungsi dari tari tradisional juga bergantung pada kebudayaan dari masing-masing daerah yang memiliki tradisi tersebut, beberapa fungsi utama dari tari tradisional adalah sebagai berikut:

  1. Ditampilkan dalam upacara ritual. Fungsi pertama dari tari tradisional adalah harus memenuhi kaidah yang telah secara turun temurun harus dijaga dan menjadi suatu tradisi. Pada umumnya, upacara ritual diselenggarakan ketika ada hal-hal tertentu dan dilakukan oleh orang tertentu pula. Terkadang, tari tradisional yang menjadi upacara ritual juga harus menyajikan sesaji pada tempat tertentu.
  2. Upacara penobatan kepala adat, raja dan lainnya. Fungsi kedua adalah sebagai bagian dari upacara penobatan, contohnya seperti Tari Bedhaya Ketawang yang berasal dari Jawa Tengah.
  3. Upacara kematian merupakan fungsi selanjutnya seperti pada tari tradisional Tari Mapeliang dari Sulawesi.
  4. Upacara untuk membangun sebuah rumah contohnya adalah tari Seru Kju No Gawi yang berasal dari daerah Timor.

3. Keunikan Tari Tradisional

Tari tradisional memiliki keunikan yang menjadi ciri khas atau karakteristik dari tari tradisional dan membedakannya dari jenis tari yang lainnya. Berikut beberapa keunikan atau ciri dari tari tradisional tersebut:

  1. Mengikuti pakem atau aturan gerakan dasar yang wajib diikuti.
  2. Diiringi oleh musik tradisional khas daerah setempat.
  3. Menggunakan busana pakaian tradisional khas daerah setempat.
  4. Ditransmisikan dan dipelajari secara lisan atau dari mulut ke mulut secara langsung dari generasi lama ke generasi penerus.
  5. Mengandung filosofi yang berasal dari pemikiran kearifan lokal setempat.
  6. Memiliki fungsi sosial adat, seperti untuk keperluan upacara adat atau kegiatan lokal lainnya.
  7. Terkadang memiliki syarat khusus seperti waktu, tempat, dan hanya beberapa orang yang diperbolehkan untuk membawakannya.

Contoh Tari Tradisional

Agar lebih memahami tentang tari tradisional, berikut adalah beberapa contoh dari tari tradisional yang berkembang dan muncul sebagai tradisi di seluruh wilayah nusantara. 

1. Tari Legong

Legong adalah tarian klasik Bali yang memiliki gerak yang rumit dan terkait dengan struktur musik yang diduga merupakan pengaruh dari tarian gambuh. Kata “Legong” sendiri berasal dari kata “leg” yang berarti gerak yang luwes dan lentur, dan “gong” yang berarti gamelan.

Oleh karena itu, “Legong” dalam hal ini berarti gerak tari yang terkait dengan gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang digunakan untuk mengiringi Tari Legong disebut dengan Gamelan Semar Pagulingan.

Tarian ini dikembangkan di keraton-keraton di Bali pada akhir abad ke-19. Dikatakan bahwa ide Tari Legong dimulai dari mimpi seorang pangeran dari Sukawati yang melihat dua penari perempuan yang lemah gemulai dengan diiringi oleh musik yang indah. Saat pangeran itu sembuh dari sakitnya, mimpinya dituangkan ke dalam tarian dengan gamelan lengkap.

2. Tari Bedhaya Ketawang

Tari Bedhaya Ketawang merupakan sebuah tarian tradisional yang merupakan warisan budaya Keraton Kasunanan Surakarta. Ada dua versi yang bercerita mengenai asal-usul tarian ini, namun yang paling umum diketahui adalah kisah cinta antara Kanjeng Ratu Kidul dan Panembahan Senopati.

Tarian ini menjadi warisan Keraton Kasunanan Surakarta karena saat Perjanjian Giyanti ditandatangani, tarian ini tidak diambil oleh pihak Kasultanan Yogyakarta.

3. Tari Ajay

Tari Ajay merupakan tarian tradisional dari Kalimantan Timur yang menggambarkan keberanian, pertempuran, dan sikap tidak mudah menyerah. Tarian ini biasanya ditampilkan oleh suku Dayak Kenyah. Peralatan yang digunakan dalam tari Ajay adalah perisai dan mandau. Kata “ajay” berasal dari bahasa Kalimantan Timur yang artinya adalah prajurit perang.

4. Tari Tobe

Tari Tobe adalah tari perang tradisional dari suku Asmat di Papua. Tari ini digunakan untuk menyemangati prajurit sebelum perang, namun saat ini digunakan sebagai tarian pertunjukan untuk menyambut tamu kehormatan atau tamu yang datang ke Papua.

Tari ini biasa dilakukan oleh sekelompok laki-laki yang bertelanjang dada dan mengenakan rok dari akar serta daun dan ikat kepala khas Papua. Properti yang digunakan dalam tarian ini adalah tombak dan subur serta iringan musik dari alat musik tifa.

Demikianlah penjelasan mengenai tari tradisional, sejarah dan contohnya. Pelajari lebih lanjut tentang seni tari dengan membaca buku seni tari. Sebagai #SahabatTanpaBatas gramedia.com menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original untuk Grameds.

Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Rekomendasi Buku Terkait Pengertian Tari Tradisional

Buku Interaktif Seni Tari SD/MI Kelas 4 Kurikulum Merdeka Tahun 2022

Pengertian Tari Tradisional

button rahmad jpg

Buku Interaktif Seni Tari untuk SD/MI Kelas IV Kurikulum Merdeka Tahun 2022 merupakan buku teks yang berbasis aktivitas. Buku ini disusun sebagai salah satu penunjang penerapan kurikulum merdeka belajar yang disempurnakan yang sangat mengedepankan pada pencapaian kompetensi siswa sesuai standar kelulusan yang ditetapkan. Dengan buku ini, siswa akan diajak untuk mengeksplorasi bakat dan minatnya masing-masing.

Buku Interaktif Seni Tari SD/MI Kelas 1 Kurikulum Merdeka Tahun 2022

Pengertian Tari Tradisionalbutton rahmad jpg

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang berkaitan dengan pengembangan bakat dan minat. Dengan adanya kurikulum ini maka memungkinkan siswa dapat memilih mata pelajaran mana yang ingin dipelajari sesuai dengan keahlian dan minatnya. Dengan adanya kurikulum ini, maka tolok ukur yang digunakan saat mengevaluasi siswa yang berbeda minat tidaklah sama. Dengan adanya buku ini, siswa dapat mengeksplorasi kemampuan seni tari sebagai alternatif pengembangan minat dan bakat di lingkungan sekolah.

Pendidikan Seni Tari

button rahmad jpg

Buku ajar ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu sumber bagi mahasiswa atau calon guru yang akan mengajarkan materi tari dan diharapkan dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran seni tari untuk SD. Tujuan pembelajaran seni tari dapat dicapai apabila seorang guru memahami prinsip-prinsip dasar tari, dan dapat mengajarkannya sesuai dengan karakteristik anak.

Rujukan:

Tari Tradisional: Keunikan, Pengertian, Ciri, Jenis & Fungsi

https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/25/180000679/tari-bedhaya-ketawang–sejarah-makna-dan-pelaksanaan?page=all

Tari Perang atau Tari Falabea Papua: Sejarah, Properti dan Gerakannya

Seni Tari – Pengertian, Sejarah, Unsur, Konsep, Fungsi & Jenis

Baca juga terkait Pengertian Tari Tradisional:

About the author

Ratih