Manajemen

Pengertian Profitabilitas: Tujuan, Manfaat, Fungsi, dan Jenis-jenisnya

Written by Novi V

Pengertian Profitabilitas – Di dalam dunia bisnis dan juga investasi, profitabilitas menjadi salah satu matriks yang cukup penting dalam menilai kinerja perusahaan. Dengan analisis rasio keuangan ini, maka akan memudahkan para pemimpin perusahaan dalam menilai keefisienan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit dan membaginya kepada para investor. Semakin besar profitabilitas perusahaan, maka akan semakin baik juga kinerja tim yang ada di dalamnya. Akan tetapi, ada hal yang lebih penting yang perlu dipahami dalam menentukan profitabilitas tersebut, yaitu cara menghitungnya. Perhitungan yang tepat nantinya akan memberikan dampak positif untuk perusahaan itu sendiri. Sedangkan jika perhitungannya keliru, maka hal itu bisa berdampak negatif.

Menurut ilmu akuntansi, rasio profitabilitas merupakan sebuah perbandingan yang dilakukan untuk menemukan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam meraih profit atau keuntungan dari pendapatan tertentu. Profitabilitas ini adalah salah satu dari lima elemen rasio finansial yang harus dimiliki oleh perusahaan. Untuk itu, yuk kenali lebih dalam tentang pengertian profitabilitas disini.

Pengertian Profitabilitas

Pengertian profitabilitas atau yang sering disebut dengan rasio profitabilitas merupakan metrik keuangan yang dipakai oleh para investor dan juga analis untuk mengukur serta mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atau laba relatif terhadap pendapatan. biaya operasi. aset neraca, dan juga ekuitas pemegang saham selama periode waktu tertentu.

Rasio yang satu ini menunjukkan seberapa baik perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba serta nilai untuk pemegang saham. Dimana rasio atau nilai yang lebih tinggi ini biasanya dicari oleh sebagian besar perusahaan. Sebab hak ini berarti bisnis bekerja dengan baik dengan cara menghasilkan pendapatan, keuntungan, dan juga arus kas. Rasio ini paling berguna saat dianalisis dibandingkan dengan perusahaan serupa atau dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Pengertian Profitabilitas Menurut Para Ahli

Pengertian profitabilitas secara umum diartikan sebagai rasio yang digunakan untuk membandingkan kemampuan perusahaan dalam menyisihkan laba dari pendapatan. Jenis rasio ini digunakan dalam mengukur kemampuan menghasilkan banyak keuntungan dari kegiatan produksi yang dilakukan. Untuk beberapa pengertian rasio profitabilitas menurut para ahli akan dijelaskan di bawah ini.

1. Pengertian Profitabilitas Menurut Riyanto

Menurut Riyanto, pengertian profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan dalam periode tertentu, dimana perusahaan yang mempunyai kemampuan menghasilkan laba yang baik dapat menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Sebab, profitabilitas ini kerap kali dijadikan sebagai ukuran dalam menilai kinerja suatu perusahaan.

2. Pengertian Profitabilitas Menurut Harahap

Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan melalui semua kemampuan dan juga sumber daya yang dimiliki seperti penjualan, modal, kas, jumlah karyawan, jumlah perusahaan cabang, dan lainnya.

3. Pengertian Profitabilitas Menurut Brigham dan Houston

Menurut keduanya, pengertian profitabilitas adalah pendapatan bersih dari serangkaian kebijakan dan juga keputusan, ditetapkan dengan cara menghitung berbagai tolak ukur yang relevan. Salah satu yang digunakan yaitu rasio keuangan, yang mana dijadikan sebagai analis dalam menganalisis kondisi keuangan suatu perusahaan, hasil operasi, sampai pendapatan.

4. Pengertian Profitabilitas Menurut Sawir

Menurut Sawir, pengertian profitabilitas adalah hasil akhir dari berbagai macam kebijakan dan juga keputusan manajemen. Rasio ini akan memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas pengelola perusahaan. Dimana profitabilitas ini seringkali digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam sebuah perusahaan dengan membandingkan antara laba dan modal.

Tujuan dan Manfaat Profitabilitas

Perlu dipahami terlebih dulu mengenai tujuan dan manfaat dari profitabilitas untuk perusahaan, mengingat aset yang satu ini sangat dibutuhkan dalam dunia akuntansi keuangan perusahaan. Berikut ini adalah beberapa tujuan yang berasal dari penerapan perhitungan rasio profitabilitas.

– Menghitung pemasukan laba perusahaan dalam sebuah periode akuntansi, menghitung perkembangan profit yang didapatkan, dibandingkan dengan periode akuntansi yang lali.
– Menghitung kemampuan perusahaan dalam mengembangkan modal yang digunakan, baik itu berasal dari pinjaman atau modal itu sendiri.
– Menghitung laba bersih dari perusahaan setelah dikurangi dengan pajak serta modal sendiri, menilai posisi laba yang diperoleh perusahaan pada periode sebelumnya.

Selain tujuan, ada juga beberapa manfaat yang diberikan dari rasio profitabilitas. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari kalkulasi rasio profitabilitas yang dipakai sebuah perusahaan dalam mencapai tujuannya, yaitu:

– Mengetahui perhitungan profit perusahaan dari periode akuntansi tertentu, mengetahui peningkatan perkembangan nilai laba perusahaan dari waktu ke waktu.
– Mengetahui posisi laba perusahaan dari tahun ini lalu dibandingkan dengan periode akuntansi sebelumnya.
– Mengetahui besar keuntungan bersih perusahaan setelah dikurangi pajak, mengetahui produktifnya perusahaan dalam mengelola modal sampai mendapatkan laba serta keuntungan.

Fungsi Profitabilitas

Profitabilitas disini berfungsi supaya investor dan juga kreditur atau bank dapat menilai keuntungan investasi yang akan didapatkan oleh para investor dan jumlah keuntungan perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutang kepada kreditur berdasarkan tingkat penggunaan aset serta sumber daya lainnya. Sehingga akan terlihat tingkat efisiensi perusahaan. Efektivitas dan juga efisiensi manajemen ini bisa dilihat dari keuntungan yang dihasilkan terhadap penjualan dan juga investasi perusahaan yang dilihat dari unsur-unsur laporan keuangan.

Semakin tinggi nilai rasio, maka akan semakin baik pula kondisi perusahaan berdasarkan rasio profitabilitas. Nilai yang tinggi tersebut melambangkan tingkat keuntungan dan juga efisiensi perusahaan yang tinggi uang bisa dilihat dari pendapatan dan juga arus kas. Rasio profitabilitas ini akan memberikan informasi penting untuk kemudian dibandingkan dengan rasio periode sebelumnya dan rasio kompetitor. Dimana rasio profitabilitas ini juga memiliki fungsi untuk melihat hasil akhir dari semua kebijakan keuangan dan juga keputusan operasional yang dibuat oleh manajemen perusahaan dimana sistem pencatatan kas kecil juga akan berpengaruh.

Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Ada beberapa cara untuk menghitung rasio profitabilitas. Dimana beberapa jenis rasio profitabilitas yang kerap digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dipakai dalam jenis akuntansi keuangan yaitu:

1. Gross Profit Margin

Gross profit margin atau yang dikenal dengan margin laba kotor merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk menilai persentase laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Dimana margin laba kotor ini dilakukan dengan cara membandingkan laba kotor dengan pendapatan penjualan. Hal itu menunjukkan berapa banyak pendapatan bisnis dengan cara mempertimbangkan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan juga jasanya. Rasio margin laba kotor yang cukup tinggi mencerminkan efisiensi operasi inti yang lebih tinggi. Dimana artinya masih bisa menutupi biaya operasional, dividen, biaya tetap, dan juga depresiasi, sekaligus memberikan laba bersih kepada bisnis.

Di sisi lain, margin laba yang rendah juga menunjukkan harga pokok penjualan yang tinggi, yang mana bisa dikaitkan dengan kebijakan pembelian yang merugikan, harga jual yang rendah, penjualan yang rendah, persaingan pasar yang cukup ketat, dan juga kebijakan promosi penjualan yang salah. Untuk rumus menghitung margin laba kotor ini yaitu: Gross profit margin = (gross profit / total income) x 100%.

2. Net Profit Margin

Margin laba bersih merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba bersih yang didapatkan setelah dikurangi dengan pajak dari pendapatan yang didapatkan dari penjualan. Margin laba bersih ini disebut dengan rasio margin laba. Rasio ini akan mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi margin laba bersih, maka akan semakin baik operasi sebuah perusahaan. Margin laba bersih dihitung menggunakan rumus berikut: Net profit margin = net profit after tax : sales

3. Return On Assets Ratio

Tingkat pengembalian aset yaitu rasio profitabilitas untuk menilai persentase keuntungan yang didapatkan perusahaan terkait dengan sumber daya ataupun total aset. Sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola asetnya bisa dilihat dari rasio persentase ini. Rumus rasio pengembalian aset adalah sebagai berikut: ROA = net profit: total assets

4. Return On Equity Ratio

Return on equity ratio atau ROE merupakan rasio profitabilitas untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari investasi pemegang saham perusahaan, yang mana hal itu akan dinyatakan dalam persentase. ROE ini akan dihitung dari pendapatan perusahaan terhadap modal yang ditanamkan oleh pemilik perusahaan atau pemegang saham biasa dan juga pemegang saham preferen. Return on equity ini akan menunjukkan seberapa berhasil perusahaan dalam mengelola modalnya. Sehingga tingkat keuntungan akan diukur dari investasi pemilik modal atau pemegang saham perusahaan. ROE merupakan profitabilitas modal itu sendiri atau yang biasa disebut dengan profitabilitas bisnis.

Rumus return on equity adalah sebagai berikut.
ROE = net income after tax : shareholders’ equity

5. Return On Sales Ratio

Return on sales ratio merupakan rasio profitabilitas yang menunjukkan tingkat keuntungan perusahaan setelah adanya pembayaran biaya variabel produksi seperti biaya tenaga kerja, bahan baku, dan lainnya sebelum kemudian dikurangi pajak dan bunga. Rasio yang satu ini akan menunjukkan tingkat keuntungan yang didapatkan dari setiap rupiah penjualan yang disebut dengan margin operasi atau margin pendapatan operasional.

Berikut adalah rumus untuk menghitung laba atas penjualan (ROS):
ROS = (profit before tax and interest / sales) x 100%

6. Return On Capital Employed

Return on capital employed atau ROCE merupakan rasio profitabilitas yang mengukur keuntungan perusahaan dari modal yang dipakai sebagai persentase. Modal yang dimaksud disini adalah ekuitas perusahaan ditambah dengan kewajiban tidak lancar atau total aset dikurangi dengan kewajiban lancar. ROCE ini mencerminkan efisiensi dan juga profitabilitas modal atau investasi perusahaan. Laba sebelum pajak dan pengurangan bunga dikenal dengan nama EBIT, yakni earning before interest dan tax.

Berikut 2 rumus ROCE yang sering digunakan:
ROCE = profit before tax and interest / working capital.
ROCE = profit before tax and interest / (total assets – liabilities)

7. Return On Investment atau ROI

Return on investment atau ROI merupakan rasio profitabilitas yang dihitung dari laba bersih setelah dikurangi dengan pajak dari total aset. Dimana return on investment ini berguna untuk mengukur keseluruhan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba terhadap total aset yang tersedia di perusahaan tersebut. Semakin tinggi rasio, maka akan semakin baik kondisi sebuah perusahaan.

Rumus return on investment adalah sebagai berikut:
ROI = ((return on investment – initial investment) / investment) x 100%

8. Earning Per Share atau PES

Earning per share merupakan rasio profitabilitas yang menilai tingkat kemampuan per share untuk menghasilkan keuntungan bagi suatu perusahaan. Manajemen perusahaan, pemegang saham, dan juga calon pemegang saham akan sangat memperhatikan laba per saham karena merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan.

Rumus earning per share (PES) adalah sebagai berikut:
EPS = net income after tax – preferred stock dividend / number of outstanding common shares

Contoh Kasus Rasio Profitabilitas

Perusahaan XYZ menginvestasikan Rp1.000.000.000 dalam bisnis penjualan produk kendaraan. Perusahaan XYZ ternyata mendapatkan penjualan 2.000 unit kendaraan. Dan dari penjualan tersebut perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp1.200.000.000.

Maka, diketahui bahwa hasil investasi (keuntungan) adalah sebesar Rp200.000.000 dan
an modal awal (investasi) sebesar Rp1.000.000.000.

Maka, cara menghitung ROI (Return on Investment) adalah sebagai berikut:
ROI = (Rp1.200.000.000 – Rp1.000.000.000): Rp1.000.000.000) x 100% = 20%

Jadi, ROI yang diperoleh adalah sebesar 20%.

Demikian penjelasan mengenai pengertian profitabilitas, jenis-jenis, dan juga manfaat serta fungsinya. Dengan menggunakan rasio profitabilitas dari masa ke masa dan membandingkannya dengan periode sebelumnya atau dengan kompetitor, maka hal ini berguna untuk mengevaluasi efektivitas bisnis yang dilakukan dalam mendapatkan laba. Bagi Grameds yang ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang ilmu ekonomi dan akuntansi lainnya dapat membaca buku-buku terkait dengan mengunjungi Gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

About the author

Novi V

Selain suka membuat tulisan bertemakan administrasi, saya juga senang menulis dengan tema manajemen. Hal ini karena kedua hal itu saling berkaitan satu sama lain.