Penelitian

Pengertian Kerangka Pemikiran: Cara Membuat dan Contoh

Written by Qotrun A

Pengertian Kerangka Pemikiran – Bagi seseorang yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi tidak asing lagi dengan yang namanya penelitian, baik itu secara individu atau secara berkelompok. Seperti namanya, maka penelitian tidak bisa dibuat begitu saja, tetapi harus ada observasi, riset, dan sebagainya terlebih dahulu, sehingga penelitian yang dihasilkan menjadi lebih spesifik. Bahkan, hasil dari penelitian tersebut bisa dijadikan untuk penelitian selanjutnya.

Penelitian yang telah dilakukan biasanya akan dituangkan dalam bentuk tulisan agar banyak orang yang membaca hasil penelitian tersebut. Suatu penelitian yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan juga dikenal dengan nama “karya tulis ilmiah”. Munculnya istila “karya tulis ilmiah” disebabkan karena sumber-sumber data yang digunakan merupakan sumber data ilmiah, sehingga bisa dipertanggungjawabkan.

Supaya suatu penelitian atau penulisan karya tulis ilmiah menjadi terarah dan mudah diselesaikan, maka dibutuhkan kerangka pemikiran. Dengan adanya kerangka pemikiran, penulis atau peneliti menjadi lebih paham dengan alur kerjanya atau bisa dibilang mengetahui hal apa dulu yang harus dianalisis. Selain itu, kerangka pemikiran antara peneliti yang satu dengan yang lainnya tidak selalu sama. Jadi, kerangka pemikiran apa yang sudah pernah kamu buat?

Kerangka pemikiran lebih sering digunakan pada karya tulis ilmiah, tetapi tak selamanya kalau kerangka pemikiran ada digunakan pada karya tulis ilmiah. Kerangka pemikiran bisa juga digunakan oleh penulis untuk menyelesaikan tulisan yang sudah dibuatnya. Seorang penulis akan lebih mudah dalam menyelesaikan tulisannya ketika menggunakan kerangka pemikiran.

Lalu, sebenarnya apa itu kerangka pemikiran? Yuk, simak ulasannya pengertian kerangka pemikiran, cara membuat, dan contohnya.

Pengertian Kerangka Pemikiran

Sama halnya dengan arti kerangka pada umumnya yang berarti sebagai penopang atau rancangan. Selain itu, pemikiran dapat diartikan sebagai suatu ide atau gagasan yang perlu dituangkan. Oleh sebab itu, kerangka pemikiran dapat diartikan sebagai suatu rancangan yang digunakan untuk membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan yang sudah dibuatnya.

Kerangka pemikiran ini juga sering disebut dengan istilah kerangka berpikir yang di mana biasanya ditulis dalam bentuk bagan dari bagian-bagian penting yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Kerangka berpikir atau pemikiran ini bisa digunakan pada karya tulis yang bersifat ilmiah atau karya tulis yang sifatnya non ilmiah atau mungkin kamu sudah sering menggunakan kerangka berpikir dalam menyelesaikan suatu tulisan?

Meskipun kerangka berpikir atau pemikiran sering digunakan oleh penulis, tetapi dalam penggunaannya tidak mudah. Dengan kata lain, kerangka pemikiran tidak boleh dibuat asal-asalan. Hal ini perlu dilakukan agar karya tulis yang dihasilkan nantinya tetap bagus dan pembaca mudah memahami apa maksud dari tulisan yang sudah dibuat oleh penulis.

Dalam membuat kerangka pemikiran, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, seperti melakukan observasi, melakukan kajian pustaka, dan mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan topik pembahasan. Ketiga unsur tersebut harus dipadukan dengan baik agar dengan kerangka berpikir yang baik, bisa menghasilkan karya tulis (ilmiah atau non ilmiah) yang berkualitas.

Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran ini biasanya dibuat dalam bentuk gambar atau bagan yang kemudian disusun hingga bagan satu dengan bagian lainnya saling terhubung. Maka dari itu, kerangka pemikiran ini secara umum dapat dikatakan sebagai sebuah alur untuk menyelesaikan suatu karya tulis atau penelitian.

Adapun alur yang ada pada kerangka pemikiran ini biasanya dimulai dari topik permasalahan yang akan dibahas dalam karya tulis. Kemudian, masuk ke bagian perkenalan (jika dalam karya ilmiah bab I). Setelah itu, dicari penyebab terjadinya konflik, kemudian masuk bagian penyelesaian dari suatu konflik. Lalu, masuk bagian penutup.

Kerangka Pemikiran Menurut Para Ahli

Beberapa ahli juga mengungkapkan pengertian kerangka pemikiran, diantaranya:

1. Sapto Haryoko

Sapto Haryoko mengatakan bahwa kerangka berpikir adalah sebuah penelitian yang di mana variabel yang digunakan ada dua atau lebih. Maka dari itu, kerangka berpikir tersebut terdiri dari beberapa variabel yang kemudian akan dijelaskan dalam penelitian yang akan dilakukan.

2. Eecho

Menurut Eecho kerangka berpikir adalah suatu dasar pemahaman yang akan memengaruhi dasar dari pemahaman orang lain. Oleh karena itu, kerangka berpikir dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran yang akan dituangkan ke dalam bentuk penelitian atau dalam bentuk karya tulis.

3. Sugiyono

Sugiyono menyatakan bahwa kerangka berpikir adalah sebuah model konseptual yang kemudian dimanfaatkan sebagai teori yang berkaitan dengan beberapa faktor dalam penelitian atau yang sudah diidentifikasi sebagai suatu masalah penting.

4. Polancik

Polancik mengatakan bahwa kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang memiliki peran sebagai alur logika sistematika dari tema yang akan ditulis nantinya. Menurut Polancik, kerangka berpikir ini dibikin berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang akan digunakan pada penelitian. Kemudian, dari pertanyaan-pertanyaan penelitian itu menghasilkan suatu konsep yang saling terhubung, sehingga dapat menggambarkan alur penelitian.

5. Suriasoemantri

Menurut Suriasoemantri kerangka berpikir adalah suatu penjelasan yang berfungsi untuk memaparkan serta menyusun semua gejala yang sudah ada di dalam suatu penelitian untuk diselesaikan yang sesuai dengan kriteria yang telah dibuat sebelumnya.

Cara Membuat Kerangka Pemikiran

kerangka pemikiran

pixabay

Langkah-langkah cara membuat kerangka pemikiran sebagai berikut.

1. Melakukan Identifikasi Setiap Variabel

Untuk membuat kerangka pemikiran atau kerangka berpikir, maka kamu perlu melakukan identifikasi setiap variabel yang sudah ada. Dalam hal ini, variabel yang dimaksud bisa ditemukan dan bisa juga dibuat. Sederhananya, bagi seorang peneliti harus mengidentifikasi atau menentukan variabel yang akan digunakan untuk penelitian.

Variabel-variabel yang sudah ditemukan atau diidentifikasi, kemudian dilakukan pengelompokkan secara logis, seperti dikelompokkan berdasarkan usia, wilayah yang akan diteliti, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Variabel yang sudah ditemukan dan sudah diteliti bisa diterapkan pada judul karya tulis ilmiah.

2. Mencari Keterkaitan Antar Variabel yang Satu dengan yang Lainnya

Setelah mengidentifikasi atau menentukan variabel, maka langkah selanjutnya dalam pembuatan kerangka pemikiran adalah mencari keterkaitan antar variabel yang satu dengan variabel lainnya. Hal ini perlu dilakukan karena umumnya penelitian yang sedang dilakukan biasanya membutuhkan beberapa variabel yang saling berkaitan satu sama lain. Oleh karena itu, dalam satu penelitian bisa terdiri dari dua variabel atau lebih.

Dengan dicarinya keterkaitan antar variabel-variabel yang telah ditemukan, kemudian variabel-variabel tersebut digunakan untuk membantu penelitian. Selain itu, pada langkah ini juga dapat membantu peneliti atau penulis memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan keinginan atau yang diharapkannya.

Adapun contoh kedua dari cara membuat kerangka pemikiran, seperti topik pembahasan gaji pegawai, maka variabel yang akan digunakan gaji pegawai negeri sipil dan gaji pegawai karyawan swasta.

3. Mencari Sumber Literatur

Kerangka pemikiran akan menjadi lebih bagus lagi jika menggunakan sumber literatur yang sesuai dengan topik pembahasan. Jadi, cara ketiga membuat kerangka pemikiran adalah mencari sumber literasi yang kemudian dijadikan sebagai referensi atau acuan. Sumber literasi ini dapat memperkuat topik pembahasan penelitian melalui hasil-hasil dari penelitian sebelumnya (yang berkaitan) dan melalui teori yang digunakan dalam penelitian.

Sumber literatur ini bukan hanya dapat diperoleh dari buku saja, tetapi bisa juga dari jurnal ilmiah, artikel online, hasil wawancara, jurnal cetak yang ada di perpustakaan, dan sebagainya. Setelah mendapatkan sumber literatur tersebut, kemudian dikumpulkan, dibaca, dan dipahami, sehingga dapat menyaring referensi atau acuan yang berkaitan dengan topik penelitian apakah sudah sesuai atau belum.

4. Melakukan Pembahasan Teori

Setelah melakukan ketiga tahapan membuat kerangka berpikir di atas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembahasan teori. Tahapan ini juga dapat diartikan sebagai tahapan membuat kerangka pemikiran untuk menjelaskan pendapatnya terkait dengan sumber-sumber literatur yang telah dibaca dan dipahami sebelumnya. Pendapat yang yang dijelaskan harus bersifat logis, jelas, dan bersifat teoritis.

Pada langkah ini juga membuktikan bahwa dengan adanya teori, maka dapat memperkuat topik penelitian, sehingga penelitian pun dapat dilaksanakan dengan optimal. Selain itu, melakukan pembahasan teori juga dapat membuktikan bahwa penulis atau peneliti tidak asal-asalan dan tidak main-main dalam melakukan penelitian, sehingga penelitian yang dilakukan menjadi semakin yakin dan dapat dipertanggungjawabkan.

5. Menggambarkan dan Menjelaskan Kerangka Berpikir

Langkah kelima atau langkah terakhir dari membuat kerangka berpikir adalah menggambarkan dan menjelaskan kerangka berpikir. Dalam hal ini, kerangka berpikir bukan hanya digambar saja, tetapi juga harus dijelaskan agar pembaca tidak bingung dan lebih mudah dalam memahami kerangka berpikir yang telah dibuat.

Pada langkah terakhir ini, yang dimaksud dengan gambar adalah dalam bentuk bagan yang jika dibaca seperti menjelaskan proses atau alur dari penelitian yang akan dilakukan, mulai dari awal hingga selesai. Dari bagan itu lah akan menghasilkan suatu kerangka berpikir yang dapat dijadikan sebagai alur untuk melakukan penelitian.

Nah, itulah beberapa langkah atau cara membuat membuat kerangka pemikiran atau berpikir. Setelah mengetahui langkah-langkahnya, apakah kamu langsung ingin mencoba untuk membuat kerangka berpikir?

Macam-Macam Kerangka Pemikiran 

Kerangka pemikiran terdiri dari 3 macam, yaitu kerangka operasional, kerangka konseptual, dan kerangka teoritis.

1. Kerangka Operasional

Kerangka operasional adalah jenis kerangka berpikir yang biasa digunakan untuk menjelaskan suatu variabel yang sudah ditentukan serta sesuai dengan topik penelitian. Dengan kerangka operasional, maka variabel satu dengan variabel lainnya dapat dijelaskan hubungannya.

2. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah jenis kerangka pemikiran yang berfungsi untuk menjelaskan alur pemikiran yang terhubung antara konsep yang satu dengan konsep lainnya, serta bertujuan untuk memberikan suatu ilustrasi atau gambaran berupa asumsi yang terkait dengan variabel-variabel yang akan diteliti nantinya.

3. Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis adalah jenis kerangka pemikiran yang memberikan penegasan terhadap suatu teori yang akan dipakai atau digunakan sebagai landasan teori serta untuk memberikan penjelasan terhadap fenomena yang sedang diteliti.

Manfaat Kerangka Berpikir

Manfaat kerangka berpikir sebagai berikut:

  1. Membantu peneliti dalam mendapatkan suatu konsep yang matang yang kemudian dimanfaatkan untuk menjelaskan setiap masalah dalam penelitian.
  2. Memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.
  3. Menghubungkan setiap bagian yang ada di dalam penelitian.
  4. Memberikan kemudahan kepada pembaca untuk memahami isi dari karya tulis ilmiah.
  5. Karya ilmiah menjadi mudah diperiksa karena adanya gambaran dari alur penelitian.
  6. Membantu peneliti dalam menjelaskan dan menjawab rumusan masalah yang ada di dalam penelitian.

Contoh Kerangka Pemikiran

Supaya lebih mudah dalam memahami dan membuat kerangka berpikir, maka kita perlu mengetahui beberapa contoh kerangka pemikiran, antara lain:

Kerangka Pemikiran Skripsi

Buah pisang merupakan buah yang sering ditemukan di toko buah. Buah ini sebenarnya berasal dari kawasan Asia Tenggara, maka Indonesia termasuk negara yang memproduksi pisang. Kemudian, tanaman pisang ini terus menyebar hingga sampai Amerika Selatan dan Tengah serta ke Afrika khususnya Madagaskar.

Kandungan nutrisi yang ada pada buah pisang bisa memberikan beberapa manfaat bagi kesehatan tubuh kita, seperti dapat meningkatkan imun tubuh, mengurangi risiko anemia, melancarkan aliran oksigen ke otak, dan memperlancar metabolisme tubuh.

Namun, ketersediaan buah pisang yang sangat melimpah, terkadang buah ini menjadi tidak laku dipasaran, sehingga harus dibuang begitu saja. Padahal dalam buah ini terkandung banyak sekali nutrisi yang dapat menyehatkan tubuh. Oleh sebab itu, pada skripsi ini, penulis akan melakukan penelitian terhadap buah pisang yang diolah menjadi buah buatan.

Penelitian tentang buah buatan sudah dilakukan oleh banyak peneliti, seperti  Danalache et al. (2015), Costa et al. (2020), Sharma et al. (2013), dan Lins et al (2014) dengan menggunakan buah apricot, mombin kuning, mangga, dan jambu. Pada penelitian tersebut digunakan jenis hidrokoloid yang berbeda-beda, seperti pektin, alginate, gelatin, dan gellan gum.

Dari penelitian-penelitian sebelumnya, tekstur dari buah buatan yang sering diterima oleh para konsumen ketika menggunakan hidrokoloid gellan gum. Namun, gellan gum memiliki harga yang cukup mahal, sehingga sangat tidak ekonomis. Maka dari itu, pada penelitian kali ini, peneliti akan menggunakan hidrokoloid selain gellan gum yang harganya lebih murah dan tetap bisa menghasilkan produk buah buatan yang berkualitas.

Kerangka Pemikiran Penelitian

Di masa pandemi covid-19, terjadi krisis ekonomi dimana-mana, seperti adanya PHK atau pemotongan gaji di beberapa perusahaan. Oleh sebab itu, pada penelitian kali ini, kami ingin mengetahui variabel yang dapat digunakan untuk mencari pendapatan tambahan di masa pandemi.

Skema 1

Permasalahan mengenai krisis ekonomi di masa pandemi covid-19 adalah adanya penurunan pendapatan perusahaan, sehingga memengaruhi kondisi keuangan perusahaan.

Skema 2

Mencari pendapatan tambahan melalui kerja sampingan dan berjualan terus ditingkatkan agar kondisi ekonomi keluarga tetap bisa berjalan.

Skema 3

Sebelum itu, perlu diketahui bahwa kerja sampingan dan berjualan dapat menambah penghasilan harian. Selain itu, perlu diketahui juga bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap menambah pendapatan.

Skema 4

Variabel kerja sampingan dan berjualan dapat memberikan pengaruh terhadap pendapatan tambahan serta bisa juga dilakukan terus-menerus.

Kerangka Pemikiran Proposal

Acara 17 Agustusan merupakan suatu acara untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Biasanya masyarakat Indonesia akan mengadakan berbagai macam lomba untuk memperingati hari kemerdekaan tersebut. Oleh karena itu, melalui proposal ini, kami berharap mendapatkan persetujuan dari ketua RW 10.

Skema 1

Perlombaan 17 Agustusan tahun 2021

Skema 2

Sebagai bentuk untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia, kami karang taruna RW 10 ingin mengadakan lomba 17 Agustusan yang akan diselenggarakan di lapangan RW 10.

Skema 3

Perlombaan ini dirancang dan diselenggarakan untuk menghargai jasa-jasa pahlawan yang sudah memerdekakan Indonesia dan menjaga persatuan dan kesatuan antar masyarakat yang berbeda latar belakang.

Skema 4

Pelaksanaan lomba ini dimulai pada tanggal 15-17 Agustus yang kemudian dilanjutkan dengan puncak acara penyerahan hadiah pada malam 17 Agustus.

Skema 5

Pada dasarnya, lomba 17 Agustus ini memberikan kesadaran bagi kita masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan.

Kesimpulan

Kerangka pemikiran atau bisa juga disebut kerangka berpikir memiliki banyak sekali manfaat bagi para penulis atau peneliti yang ingin membuat karya tulis, baik itu bersifat ilmiah atau non ilmiah. Kerangka berpikir itu sendiri ada yang berbentuk bagan dan ada juga yang berbentuk deskriptif. Meskipun memiliki bentuk yang berbeda, tetapi kerangka pemikiran tetap bisa memberikan kemudahan bagi penulis untuk menyelesaikan tulisannya.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Qotrun A