Biologi

Konsep Siklus Air: Macam, Manfaat, hingga Cara Menjaga-Nya!

Written by Nandy

Konsep Siklus Air – Air menjadi senyawa yang penting bagi seluruh kehidupan di bumi, tetapi belum tentu di planet lain. Ia memiliki rumus kimia H2O yang artinya, setiap molekulnya mengandung satu oksigen dan dua atom hidrogen. Keduanya dihubungkan dengan ikatan kovalen.

Bumi sendiri tertutupi oleh air sebanyak kurang lebih 71% bagiannya. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik air yang tersedia di bumi. sebagian besar dapat ditemukan di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung).

Tidak hanya itu, air juga dapat ditemukan di sungai, awan, hujan, uap air, permukaan air tawar, danau, dan lautan es. Air dalam beberapa tempat tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air. Air menguap kemudian turun lagi menjadi hujan.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai konsep siklus air. Grameds dapat menyimaknya.

Konsep Siklus Air dan Tahapan-Nya!

Konsep Siklus air atau disebut juga dengan siklus hidrologi atau daur air merupakan sirkulasi air yang menggambarkan pergerakan molekul air (H2O) darii atmosfer bumi dan sebaliknya. Siklus ini tidak pernah berhenti sehingga membentuk rangkaian melingkar perjalanan molekul air di bumi.

konsep siklus air

Tirto.id

Konsep siklus air memiliki tiga tahapan sebagai berikut.

1. Evaporasi/Transpirasi

Evaporasi merupakan proses penguapan air yang berasal dari sungai, danai, laut, dan badan-badan air lainnya. Sedangkan, transpirasi merupakan pelepasan molekul air sebagai hasil metabolisme dari tumbuh-tumbuhan. Keduanya memiliki prinsip yang sama, yakni menjadi bagian proses perubahan zat cair menjadi gas yang akan berkumpul di atmosfer.

2. Kondensasi

Kondensasi merupakan proses perubahan air dari gas menjadi cair. Proses ini akrab dikenal dengan sebutan pengembunan. Proses ini merupakan kebalikan dari evaporasi atau penguapan.

Pada siklus hidrologi, kondensasi terjadi di atmosfer akibat perubahan suhu dan tekanan. Akibat adanya kondensasi, air akan berkumpul membenuk awan hitam yang siap turun sebagai hujan ketika mencapai titik jenuh.

3. Presipitasi

Presipitasi merupakan hasil atau produk kondensasi. Presipitasi terjadi karena adanya pendinginan dan penambahan uap air sehingga mampu membentuk awan mencapai titik jenuh. Semakin banyak uap air yang terbentuk di atmosfer maka tetesan air yang ada di awan akan semakin banyak dan berat.

Ketika awan tidak mampu lagi menampung banyaknya air yang terbentuk maka air tersebut akan dikeluarkan dalam bentuk hujan. Air yang turun ke bumi wujudnya dapat cair atau salju. Hal tersebut dipengaruhi oleh suhu.

Air yang turun dalam bentuk salju ketika suhu berada di bawah titik beku (00 C atau 320 F). hal tersebut disebabkan oleh rendahnya suhu ketika musim dingin, uap air di atmosfer akan terkondensasi menjadi es yang padat tanpa melalui tahap cair.

Kristal es yang terbentuk akan menyerap, kemudian membekukan uap air tambahan dari udara di sekitarnya menjadi Kristal salju. Lalu, jatuh ke bumi.

Selain tahapan-tahapan siklus air, Grameds juga harus memhami beberapa istilah mengenai siklus air sebagai berikut.

  • Infiltrasi memiliki arti air meresap ke dalam pori-pori tanah.
  • Intersepsi berarti air hujan yang terjebak di atas tanaman kemudian menguap sebelum mencapai tanah.
  • Adveksi merupakan keadaan di mana awn bergerak menuju tempat lain karena bantuan angina.
  • Run off merupakan keadaan yang mana air bergerak di darat dari tempat tinggi ke tempat yang rendah.

Undang Undang Konservasi Tanah & Air: UU RI No. 37 Tahun 2014 - konsep siklus air

Macam-Macam Siklus Air

Siklus air terdiri dari beberapa macam, di antaranya siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang. Berikut penjelasan ketiga siklus tersebut.

1. Siklus Panjang

Siklus panjang diawali dengan evaporasi dan kondensasi air laut. awan yang terbentuk dibawa oleh angina ke tempat yang lebih tinggi di area daratan. Awan yang telah terbentuk akan bergabung dengan uap air yang berasal dari evaporasi danau, sungai, serta transpirasi tumbuhan.

Karena terpengaruh oleh ketinggian maka uap air yang mengenai lapisan udara dingin dan berubah menjadi salju. Sehingga, terjadilah hujan salju saat musim dingin dan juga membentuk bongkahan es di pegunungan tinggi.

Bongkahan es yang berada di pegunungan akan meluncur ke tempat lebih rendah karena adanya gaya gravitasi. Bongkahan es yang meluncur karena gaya gravitasi disebut dengan gletser. Gletser yang terkena suhu tinggi kemudian mencair dan mengalir melalui perairan darat yang akan kembali ke laut.

2. Siklus Sedang

Siklus sedang terjadi ketika air laut menguap. Ia akan terbawa oleh angina menuju daratan. Di ketinggian tertentu, uap air akan mengalami kondensasi menjadi awan.

Kemudian, awan akan berubah menjadi hujan yang jatuh di daratan. Kemudian, meresap ke dalam tanah, sebagian akan diserap oleh akar tumbuhan dan sebagian lainnya akan terbawa aliran air permukaan seperti sungai dan parit. Air akan melewati berbagai macam saluran-saluran air yang akan membawanya kembali ke laut.

3. Siklus Pendek

Siklus pendek diawali dengan proses evaporasi air laut ke atmosfer. Pada ketinggian tertentu, uap air akan mengalami kondensasi yang akan membentuk awan. Awan yang tak lagi mampu menahan beban air akan mengalami presipitasi dan terjadi hujan. Sehingga, air jatuh kembali ke laut.

Manfaat Air Bagi Kehidupan

Seluruh makhluk hidup di bumi membutuhkan air untuk mendukung keberlangsungan hidupnya. Berikut beberapa manfaat air bagi manusia, tumbuhan, dan hewan.

1. Manfaat Air Bagi Manusia

Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari air. Tubuh manusia sendiri terdiri dari lebih banyak air. Berikut manfaat air untuk manusia.

  • Untuk kegiatan transportasi, misalnya perahu dan kapal.
  • Untuk keperluan rumah tangga seperti memasak, makan, dan minum.
  • Untuk keperluan mandi, mencuci, mengepel, dan sebagainya.
  • Untuk keperluan perdagangan seperti restoran, hotel, industri, pabrik, dan sebagainya.
  • Untuk irigasi sawah atau kegiatan pertanian dan perkebunan.

2. Manfaat Air Bagi Tumbuhan

Tumbuhan juga membutuhkan air untuk keberlangsungan hidupnya. Berikut beberapa manfaat air bagi tumbuhan.

  • Untuk mendorong terjadinya proses respirasi pada tanaman.
  • Untuk membantu proses fotosintesis atau pembuatan makanan.
  • Untuk mengangkut zat hara serta nutrisi dari tanah.
  • Air menjadi sumber kehidupan bagi tanaman.
  • Air menjadi alat bantu proses pergerakan pada tanaman.

3. Manfaat Air Bagi Hewan

Hewan juga membutuhkan air untuk menjaga keberlangsungan hidupnya. Berikut beberapa manfaat air untuk hewan.

  • Untuk keperluan makan dan minum.
  • Air menjadi salah satu habitat untuk beberapa hewan misalnya ikan, buaya, ular, dan sebagainya. Baik air di sungai, danau, ataupun laut.
  • Air membantu hewan untuk memproduksi susu.
  • Air membantu menjaga suhu tubuh hewan.
  • Air membantu hewan untuk mengatur tekanan darah dalam dirinya.

Lingkar Tanah Lingkar Air - konsep siklus air

Aktivitas yang Merusak Siklus Air

Siklus air dapat terganggu bahkan rusak karena kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia. Berikut beberapa kegiatan yang perlu dihindari untuk menjaga keberlangsungan siklus air.

1. Merusak Alam

Manusia sering kali melakukan eksploitasi alam secara serampangan. Misalnya denga menebang hutan secara terus menerus akan berdampak buruk terhadap kelangsungan siklus air. Hal ini dikarenakan semakin berkurangnya area resapan air.

Selain itu, pencemaran air di sungai ataupun laut akan berdampak buruk terhadap siklus air. Pencemaran udara juga turut andil dalam memberikan dampak buruk pada siklus air. Air hujan yang turun ke bumi dan meresap ke tanah dan mengandung asam akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Efek hujan asam yang dipengaruhi oleh gas-gas di atmosfer. Gas-gas lain yang menjadi polutan juga dapat menghambat proses evaporasi atau proses penguapan pada siklus air.

2. Boros Air

Kebiasaan menghemat air menjadi salah satu sikap bijaksana untuk menjaga keseimbangan alam dari hal kecil. Beberapa cara menghemat air di antaranya menutup kran dengan rapat setelah selesai menggunakannya. Menggunakan air secukupnya ketika mandi dan mencuci pakaian.

Grameds juga dapat menampung air hujan untuk mencuci baju, menyiram tanaman, dan kegiatan lainnya. Sebelum menggunakan air, sebaiknya mengingat-ingat lagi ahwa air harus digunakan dengan bijak dan seperlunya saja.

3. Pembangunan yang Berlebihan

Banyaknya bangunan dan jalan beraspal menyebabkan daeran resapan air menjadi berkurang. Hal ini tentu akan mengganggu siklus air. Oleh sebab itu, diperlukan usaha-usaha untuk menyeimbangkan siklus air. Misalnya dengan membangun bak-bak resapan air, bendungan, waduk, saluran air, dan wilaya resapan air yang ditumbuhi tanaman atau pepohonan.

Cara Melestarikan Air

Air sangat penting bagi kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan. Sebagai makhluk yang dikaruniai akal, manusia seharusnya mengambil peran yang lebih besar dalam menjaga siklus air. Berikut beberapa langkah mudah untuk melestarikan air.

1. Gunakan Air dengan Hemat

Kekeringan dapat terjadi tidak hanya disebabkan oleh pemanasan global. Tetapi, juga oleh penggunaan air yang boros dan tidak bertanggung jawab. Manusia memiliki beberapa kebiasaan membuang-buang air di antaranya mandi terlalu lama, mencuci kendaraan, lupa mematikan air keran, dan sebagainya.

Kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat mengurangi jumlah air. Langkah sederhana, yakni dengan menggunakan air secukupnya dan tidak lupa mematikan keran air.

2. Kurangi Penggunaan Bahan Kimia

Bahan kimia yang larut dengan air dapat merusak ekosistem air. Misalnya zat kimia dapat menghancurkan alga yang menjadi sumber makanan untuk plankton.

Oleh sebab itu, untuk melestarikan air, Grameds dapat mulai mengurangi penggunaan bahan kimia seperti sabun cuci, detergen. Sebagai gantinya, Grameds dapat menggunakan buah lerak atau alternatif bahan alami lainnya.

3. Buang Sampah pada Tempatnya

Sampah yang dibuang secara serampangan di selokan, sungai, atau saluran air lainnya berpotensi menyebabkan pencemaran air. Lebih parah dapat menyebabkan banjir. Hal ini tentu juga mengganggu kelangsungan hidup dan lingkungan makhluk hidup lain.

Sungai atau laut yang terscemar mengganggu keberlangsungan hidup hewan dan tumbuhan air. Tidak hanya itu, air yang telah terscemar juga tidak dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

4. Buang Bahan Kimia dengan Benar dan Tepat

Bahan kimia seperti cat, oli, atau bahan kimia lain yang dibuang secara serampangan dapat merusak ekosistem air. Tidak hanya itu, ia juga dapat merusak lapisan atmosfer. Oleh sebab itu, sisa-sisa bahan-bahan kimia harus dibuang dengan tepat.

5. Daur Ulang Bahan Bekas

Bahan-bahan bekas rumah tangga yang sudah tidak terpakai dapat didaur ulang sehingga meminimalisir bahan-bahan yang dibuang. Misalnya dengan menggunakan sampah botol air mineral untuk tempat pensil atau lainnya. Langkah-langkah kecil dengan memanfaatkan bahan bekas dapat menyelamatkan bumi dari kerusakan.

Menghirup Udara Segar (Coming up for Air) - konsep siklus air

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya