Kesehatan

Pengertian Embrio dan Fase Kehamilan Lainnya

Written by Adinda Rizki

Embrio dan Fase Kehamilan Lainnya – Dalam tahap-tahap perkembangan makhluk hidup terdapat istilah yang biasa disebut dengan embrio. Embrio merupakan istilah yang sudah cukup populer dalam bahasa biologi khususnya pada saat mempelajari sel dan perkembangbiakan. Meski demikian, walaupun istilah embrio sudah sangat populer, masyarakat masih banyak yang belum memahami apa itu pengertian dari embrio. Padahal, dalam tahapan perkembangan janin, juga selalu melalui tahapan embrio. Maka dari itu, belajar dan memahami mengenai perihal embrio beserta tahapannya sangatlah penting.

PENGERTIAN EMBRIO

https://www.pexels.com

Embrio yakni sel yang berasal dari proses reproduksi anak dan sebuah eukariota diploid yang berada pada tahap awal perkembangan. Karena selnya memiliki sifat diploid, maka embrio ini masih mampu untuk melakukan pembelahan hingga mencapai jumlah ratusan sel. Hal tersebut akan tetap terlindungi di dalam struktur organisme induk seperti biji, rahim ibu, dan juga telur. Untuk embrio manusia, tentunya akan dilindungi oleh rahim dari ibu yang mengandungnya.

Terkait dengan pembentukannya, pada makhluk hidup yang berkembang biak dengan reproduksi seksual, akan terjadi penyatuan antara gamet betina dan jantan yang kemudian membentuk zigot, Pada istilah pembuahan manusia hal ini sering disebut sebagai fertilisasi yang artinya yakni proses pembuahan oleh sel sperma pria pada sel ovum wanita.

Ketika telah menjadi zigot, selanjutnya sel tersebut akan mengalami pembelahan-pembelahan hingga berjumlah ratusan sel. Kemudian, sel tersebut akan terdiferensiasi atau terpisah. Ketika sel tersebut mulai terpisah, fase embrionik atau pembentukan embrio mulai terjadi.

PERBEDAAN ZIGOT, EMBRIO, DAN JANIN

https://www.pexels.com

Banyak istilah yang digunakan untuk membicarakan perihal reproduksi, bagi sebagian orang mungkin akan dianggap membingungkan dan sulit untuk dipahami. Biasanya, kata fetus digunakan untuk mengacu pada bayi yang sedang tumbuh di dalam rahim. Meski begitu, masa gestasi akan melewati berbagai fase sejak terjadinya pembuahan.

Tiga istilah umum yakni zigot, embrio dan janin, digunakan dalam ilmu biologi reproduksi yang merujuk pada calon bayi. Meski demikian, masing-masing mengacu pada nama-nama dari berbagai tahapan yang dilalui bayi selama masa gestasi. Mengetahui perbedaan antara semua istilah ini akan sangat berguna untuk anda.

1. ZIGOT

Ketika gamet jantan (sperma) dan gamet betina (sel telur) bersatu, terjadilah sebuah fenomena pembuahan, yang nantinya akan menghasilkan suatu sel baru. Sel baru tersebut mengandung banyak materi genetik di bagian yang sama antara ayah dan ibu, sehingga mengandung 23 kromosom dari ayah dan 23 dari ibu. Karena itu, zigot adalah hasil pembuahan sel telur oleh sperma.

Zigot yatiu tahap pertama dari kehidupan dan sejak pembentukannya, zigot penuh dengan DNA yang mengandung banyak informasi genetik mengenai berbagai aspek masa depan seperti fisik, misalnya. Walau demikian, meskipun merupakan salah satu bagian dari tahap reproduksi yang paling penting, karena ini merupakan awal dari kehidupan, makhluk baru tersebut akan disebut zigot untuk waktu yang tidak lama, hanya sekitar 24 jam dan tidak lebih. Setelah beberapa jam pertama berlalu, zigot akan tersegmentasi ke dalam sel dan dengan demikian memulai periode yang selanjutnya yakni periode embrionik.

2. EMBRIO

Dengan adanya segmentasi sel, periode kehamilan kedua pun dimulai, yang biasa disebut sebagai periode embrio. Tahap kedua kehidupan ini hanya sekadar berlangsung kurang lebih hingga 8 minggu. Untuk kasus manusia, pada masa embrio ini, makhluk baru akan mendapatkan karakteristik dari tiap-tiap spesies.

Sejak hari pertama setelah tahap zigot, perkembangan embrio serta pembelahan sel dimulai. Saat sel meningkat, berbagai organ dan jaringan bayi untuk masa depan akan dibuat. Hingga 8 minggu ke depan, embrio akan mengalami berbagai perubahan penting yang terjadi sebagai hasil dari pembelahan sel. Bahkan, embrio itu sendiri dapat mendapatkan nama yang berbeda pada masa minggu-minggu pertama tersebut.

3. JANIN

Ketika tahap embrio telah usai, makhluk baru akan mempunyai organ dan ketika anggota tubuh mulai berkembang, periode ini akan berakhir, sehingga menimbulkan gestasi paling lama pada tahap janin. Mulai masa ini, sel akan memulai untuk berspesialisasi. Hingga beberapa bulan ke depan saat bayi lahir, mereka akan pergi membentuk sekaligus mengembangkan seluruh jaringan serta organ.

Organ vital seperti otak, ginjal, dan juga hati mulai beroperasi atau berfungsi pada masa janin. Disamping itu, janin akan mendapatkan ciri fisik bayi yang akan dibawanya saat telah lahir. Pada masa beberapa minggu ini, janin akan tumbuh dan berkembang secara penuh, selama kehamilan berjalan dengan normal. Dalam pemeriksaan pranatal, anda akan bisa mendengarkan detak jantung bayi, melihat bagaimana bayi anda di masa depan bergerak atau bahkan berkedip.

TAHAPAN PERKEMBANGAN EMBRIO

https://www.alodokter.com/

Fase perkembangan pada embrio mempunyai berbagai tahapan dalam proses perkembangannya. Dalam tiap tahapan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi kondisi kehamilan manusia dan efek samping yang akan dirasakan oleh ibu. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Fase Morula

Pada fase morula, zigot yang masih memiliki sel tunggal akan memulai pembelahan. Pembelahan tersebut disebut dengan pembelahan mitosis dan akan membentuk banyak sel baru yang dinamakan blastomer. Sel blastomer ini memiliki sifat yang padat berisi dan jumlahnya berkisar 16 sel. Kemudian, sel blastomer yang berjumlah 16 ini akan berkumpul menjadi satu dan membentuk menyerupai bola yang dinamakan sebagai morula. Hal ini dinamakan morula karena memang bentuknya hampir sama dengan buah arbei  yang bentuknya kecil-kecil dan tidak memiliki rongga.

2. Fase Blastula

Setelah melalui fase morula, perkembangan berikutnya tiba pada fase blastula. Pada fase ini, morula yang telah terbentuk akan terus-menerus mengalami pembelahan hingga jumlahnya menjadi berkisar 100 sel. Karena jumlahnya yang cukup banyak, maka bola-bola tersebut nantinya akan membentuk rongga-rongga di dalamnya yang dinamakan sebagai blastula.

Rongga yang telah terbentuk tersebut selanjutnya akan dinamakan kembali sebagai blastosol. Selanjutnya, massa sel yang telah terbentuk dari asam laktat, asam amino, piruvat, serta glukosa akan berkembang dan membentuk embrio manusia. Lalu, sel terluar yang menjadi pembungkus massa akan berkembang menjadi plasenta yang mana hal tersebut mempunyai fungsi sebagai pembuang sisa metabolisme dari embrio.

3. Fase Gastrula

Dalam fase gastrula, sel yang telah terbentuk dalam fase blastula akan mengalami berbagai perombakan. Dari perombakan tersebut akan menghasilkan 3 buah lapisan germinal. Lapisan ini juga kerap kali disebut sebagai lapisan embriogenik yang nantinya akan membentuk lapisan-lapisan yang berada di dalam embrio.

Berikut, lapisan yang akan terbentuk pada fase ini yaitu:

  • Lapisan ektoderm yang merupakan lapisan terluar dari embrio.
  • Lapisan mesoderm yang merupakan lapisan tengah dari embrio.
  • Lapisan endoderm yang merupakan lapisan inti sel dari embrio yang akan berkembang menjadi sebuah janin.

4. Fase Organogenesis

Fase paling akhir dari tahapan perkembangan pada embrio yaitu fase organogenesis. Dalam fase ini, sel tubuh akan mulai terbentuk secara lengkap, tetapi terbentuk secara bertahap. Pembentukan ini berasal dari tiga lapisan sel germinal yang telah terbentuk pada tahapan sebelumnya. Tiap-tiap lapisan germinal akan membentuk berbagai organ yang berbeda-beda pada janin.

Secara rinci, berikut tiap-tiap lapisan akan membentuk organ yaitu :

  • Lapisan ekstoderm akan membentuk lapisan epidermis, mata, saraf, dan juga telingan bagian dalam.
  • Lapisan mesoderm akan membentuk berbagai macam otot, sel darah, sistem ekskresi, dan organ reproduksi.
  • Lapisan endoderm akan membentuk sistem pencernaan, paru-paru, sel pankreas, kelenjar tiroid, hati dan juga organ reproduksi.

Itulah ulasan lengkap mengenai berbagai tahap serta fase perkembangan pada embrio dalam kehamilan manusia.

CIRI KANDUNGAN SEHAT

https://www.pexels.com

Untuk ibu hamil, kesehatan dari sang buah hati merupakan hal yang menjadi prioritasnya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan bagaimana sang calon ibu memperlakukan buah hati  yang masih ada di dalam kandungannya.

Oleh karena itu, tidak jarang kita menemukan ibu hamil yang sibuk menjaga pola makan dan aktivitasnya hanya demi kesehatan sang buah hati yang tengah ia kandung.

Tak hanya itu, melakukan pengecekan ke dokter spesialis kandungan secara rutin juga merupakan salah satu bentuk dari upaya yang sang calon ibu lakukan untuk menjaga kesehatan dari buah hati kesayangannya.

Meskipun telah melakukan berbagai macam cara untuk menjaga kesehatan janin dalam kandungan, tetapi apalah gunanya jika Ibu tak mengetahui kondisi kesehatan bayinya secara spesifik. Berikut daftar ciri-ciri kandungan sehat yang perlu anda pahami

1. Adanya peningkatan berat badan

Saat menyadari ketika berat badan Ibu bertambah puluhan kilogram di masa kehamilan, janganlah merasa sedih! Justru Ibu harus berbahagia, karena peningkatan berat badan tersebut menandakan bahwa bayi ibu tumbuh dengan sehat di dalam kandungan. Idealnya, Ibu akan mengalami pertambahan berat badan berkisar 13 hingga 15 kilogram selama masa kehamilan sedang berlangsung.

Nah, apabila hal tersebut terjadi, maka Ibu dapat meyakini bahwa bayi yang sedang Ibu kandung berada dalam keadaan yang sehat. Walau begitu, peningkatan berat tersebut dapat bervariasi, tergantung apakah Ibu mengalami kelebihan berat badan pada saat sebelum hamil atau tidak.

Dalam kasus apa pun, apabila Ibu mampu mempertahankan angka yang telah ditentukan oleh dokter, maka dapat dipastikan bahwa janin mengalami pertumbuhan yang cukup sehat.

2. Kadar hormon

Setiap wanita yang tengah mengandung, maka di dalam tubuhnya juga akan mengalami perubahan hormon. Penting bagi Ibu untuk memahami bahwa kadar estrogen dan progesteron yang berada di dalam tubuh mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kesehatan sang buah hati secara menyeluruh.

Pada dasarnya, perempuan hamil akan menghasilkan sekitar kurang lebih 400 mg sel progesteron. Berbeda dengan pertumbuhan rahim, agar bisa mendukung bayi yang sehat, Ibu memerlukan sekitar 1.200 gram sel estrogen yang berada di dalam tubuh.

3. Perkembangan perut ibu

Memang benar bahwa tiap-tiap wanita yang sedang hamil akan mempunyai ukuran serta bentuk perut yang berbeda-beda.

Ibu dapat berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan perihal bentuk dan ukuran perut guna untuk memastikan perihal kondisi kesehatan janin.

Oleh karena itu, penting bagi Ibu untuk melakukan konsultasi rutin dengan dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan dari sang buah hati.

4. Detak jantung yang stabil

Sama dengan manusia pada umumnya, detak jantung janin sangat berpengaruh pada kesehatan calon bayi secara menyeluruh.

Secara umum, detak jantung janin berada berkisar di antara 110 dan 160 denyut per menit. Untuk mengetahui dan memantau detak jantung janin, maka Ibu dapat melakukannya di mana saja selama Ibu telah memasuki pada trimester terakhir masa kehamilan.

5. Pergerakan janin dalam perut

Secara logis, gerakan yang bayi lakukan ialah salah satu cara dari janin untuk melakukan komunikasi dengan ibunya. Umumnya, gerakan ini mulai terasa saat Ibu memasuki pada masa trimester terakhir kehamilan.

Seiring berjalannya waktu, Ibu akan merasakan beberapa tendangan kecil dari sang bayi.

Sifat, jenis, serta intensitas gerakan yang dialami oleh wanita hamil sebenarnya dapat bervariasi.

Meski begitu, tiap-tiap bentuk gerakan di dalam rahim adalah merupakan sebuah indikasi bahwa bayi dapat menerima jumlah oksigen yang optimal serta berbagai nutrisi penting lainnya untuk pertumbuhannya.

6. Gerakan bayi akan menurun sebelum kelahirannya

Setelah memahami perihal pentingnya gerakan janin, maka setelah itu Ibu akan mengalami fase penurunan gerakan janin pada masa semester akhir kehamilan.

Tak perlu khawatir, karena hal tersebut sebenarnya justru sebagai penanda bahwa kehamilan dan janin yang Ibu kandung berada dalam kondisi yang sehat. Namun Ibu tetap harus waspada apabila janin tak bergerak sama sekali dalam kurun waktu beberapa jam.

7. Masih terdapat air ketuban

Pada pemeriksaan USG, penting juga bagi dokter untuk mengetahui jumlah cairan ketuban dalam kandungan ibu.

Ketuban sendiri memiliki banyak peranan terhadap janin, mulai dari pelindung bagi janin hingga berfungsi agar janin mudah bergerak dalam kandungan.

Bila air ketuban sudah habis atau sang Ibu tengah mengalami perembasan cairan ketuban, maka hal tersebut dapat berisiko bagi Ibu dan sang bayi hingga menyebabkan terjadinya infeksi dalam kandungan.

Nah, itulah tujuh tanda janin sehat di dalam kandungan yang dapat Ibu perhatikan.

Sebelum melakukan pemeriksaan, pastikan pula bahwa Ibu telah menjaga kondisi tubuh dan pola makan secara baik agar calon bayi dapat berkembang dan tumbuh dengan sehat.

CARA MENJAGA KESEHATAN KANDUNGAN

https://www.pexels.com

Menjaga kehamilan bisa dilakukan dengan menjalani gaya hidup sehat. Namun, perlu perlakukan ekstra yang berbeda dibandingkan saat sedang tidak hamil.

Berikut sejumlah cara menjaga kehamilan tetap sehat:

1. Rutin periksa ke dokter

Salah satu cara menjaga kehamilan tetap sehat adalah dengan rutin periksa ke dokter.

Saat mengetahui kehamilan, segera periksa ke dokter untuk mengetahui kondisi tubuh. Dokter akan menjadwalkan kunjungan rutin untuk melihat kondisi ibu dan perkembangan janin. Kunjungan ini dapat membantu mencegah bayi lahir cacat.

2. Makanan sehat

Mengonsumsi makanan yang sehat dapat membantu untuk menjaga kehamilan tetap sehat. Makanan yang memiliki kandungan nutrisi tinggi dapat dikaitkan dengan perkembangan otak dan berat badan bayi yang sehat. Nutrisi penting yang diperlukan selama masa kehamilan yakni meliputi makanan yang mengandung protein, kalsium, vitamin C, zat besi, dan asam folat.

3. Yang tidak boleh di makan

Sejumlah makanan juga bisa dikaitkan dengan perkembangan janin yang buruk karena mengandung bakteri dan parasit. Jangan mengonsumsi makanan yang tidak matang, makanan yang sudah terlalu lama dingin, serta makanan yang dibakar hingga menghitam. Ibu hamil juga dilarang untuk mengonsumsi keju atau susu yang tak dipasteurisasi.

4. Konsumsi vitamin

Ibu hamil membutuhkan nutrisi vitamin tambahan untuk menjaga kehamilan tetap kuat dan sehat. Vitamin yang paling dibutuhkan adalah vitamin B atau asam folat. Konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan vitamin yang sesuai dengan kondisi tubuh.

5. Olahraga

Ibu hamil juga disarankan untuk tetap berolahraga dengan intensitas ringan hingga sedang. Pilih olahraga yang aman untuk ibu hamil seperti yoga. Olahraga membantu ibu tidur lebih nyenyak, menguatkan otot, dan mengurangi sakit pinggang.

6. Dilarang merokok dan konsumsi alkohol

Merokok dan mengonsumsi alkohol dapat membahayakan kesehatan dari janin. Tak hanya sekadar itu, menghirup asap rokok atau menjadi perokok pasif juga memiliki dampak yang tidak baik pada perkembangan janin.

7. Vaksin dan protokol kesehatan

Di tengah pandemi Covid-19 ini, ibu hamil juga perlu segera untuk mendapatkan vaksinasi lengkap serta selalu menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga kesehatan ibu dan calon bayi.

Itulah cara menjaga kehamilan tetap sehat.

Baca juga :

About the author

Adinda Rizki

Saya sudah tertarik dengan dunia menulis sejak usia belia, walaupun saat itu saya hanya bisa menulis cerita-cerita pendek saja. Lewat menulis pula, saya jadi mengetahui banyak kosakata yang belum pernah saya tahu/dengar sebelumnya. Saya senang menulis dengan tema-tema seperti kesehatan, dan juga tentang Korea.

Kontak media sosial Linkedin saya Adinda Rizki