in

Kebutuhan vs Keinginan: Mana yang Lebih Penting?

Hai, Grameds! Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai pilihan yang menuntut kita untuk memutuskan mana yang lebih utama, kebutuhan atau keinginan. Keduanya memainkan peran penting dalam membentuk kualitas hidup kita, namun memahami perbedaan dan cara memprioritaskannya dapat menjadi kunci untuk mencapai keseimbangan dan kepuasan hidup. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pentingnya kebutuhan dan keinginan, serta bagaimana kita dapat membuat keputusan yang bijaksana dalam menentukan prioritas hidup.

Definisi Kebutuhan dan Keinginan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada pilihan antara memenuhi kebutuhan atau memuaskan keinginan. Memahami perbedaan mendasar antara keduanya sangat penting untuk membuat keputusan yang bijak dan membawa kesejahteraan jangka panjang.

1. Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal dasar yang diperlukan manusia untuk bertahan hidup dan menjaga kesejahteraan. Tanpa pemenuhan kebutuhani, kesejahteraan fisik dan mental kita akan terancam.

Dalam teori ekonomi, kebutuhan manusia dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan intensitasnya: kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Klasifikasi ini membantu memahami prioritas kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mencapai kesejahteraan.

a. Kebutuhan Primer

Kebutuhan primer adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk menjaga kelangsungan hidup dan kesejahteraan dasar manusia. Tanpa pemenuhan kebutuhan ini, manusia tidak dapat bertahan hidup. Contoh kebutuhan primer meliputi:

  • Makanan dan Minuman: Asupan nutrisi yang cukup untuk mempertahankan energi dan kesehatan.
  • Pakaian: Perlindungan dasar terhadap cuaca dan lingkungan.
  • Tempat Tinggal: Tempat yang aman dan layak untuk beristirahat dan berlindung dari bahaya.

 

b. Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang muncul setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan ini tidak esensial untuk bertahan hidup, tetapi penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan. Contoh kebutuhan sekunder meliputi:

  • Pendidikan:  Akses ke pendidikan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan.
  • Transportasi: Sarana untuk bepergian dan beraktivitas dengan lebih efisien.
  • Kesehatan Lanjutan:  Layanan kesehatan yang lebih komprehensif, seperti pemeriksaan rutin dan perawatan preventif.

 

c. Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bersifat mewah atau pelengkap dan biasanya dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder sudah tercukupi. Kebutuhan ini berhubungan dengan gaya hidup dan status sosial. Contoh kebutuhan tersier meliputi:

  • Barang Mewah: Seperti mobil mewah, perhiasan, dan pakaian desainer.
  • Hiburan: Aktivitas rekreasi seperti liburan ke luar negeri, menonton konser, atau makan di restoran mahal.
  • Teknologi Canggih: Gadget terbaru, sistem rumah pintar, dan perangkat elektronik lainnya.

2. Keinginan

Keinginan adalah hal-hal tambahan yang diinginkan manusia untuk menambah kenyamanan, kesenangan, dan kepuasan hdup. Meskipun keinginan bisa meningkatkan kualitas hidup, mereka tidak esensial untuk bertahan hidup.

Keinginan sering kali bersifat tambahan atau pelengkap dan bukan merupakan hal esensial untuk bertahan hidup. Contoh keinginan meliputi gadget terbaru, liburan mewah, pakaian bermerek, dan berbagai bentuk hiburan.

Keinginan muncul dari dorongan eksternal dan aspirasi pribadi yang seringkali dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budaya. Menurut Philip Kotler, seorang pakar pemasaran terkenal, keinginan adalah manifestasi dari kebutuhan yang dibentuk oleh budaya dan individualitas seseorang.

 

Seni Mengatur Keuangan

button cek gramedia com

 

Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan

(Sumber foto: www.pexels.com)

Di Balik Pena: dr. Andreas Kurniawan Berbagi Tutorial Melalui Duka dan Mencuci Piring

Untuk memudahkan menentukan mana yang lebih utama kebutuhan atau keinginan, kita harus mengetahui apa perbedaan di antara keduanya. Berikut adalah perbedaan kebuthan dan keinginan:

  • Esensialitas

Salah satu perbedaan utama antara kebutuhan dan keinginan adalah esensialitasnya. Kebutuhan bersifat esensial dan harus dipenuhi untuk memastikan kelangsungan hidup dan kesejahteraan dasar.

Sebaliknya, keinginan adalah pelengkap yang meskipun bisa meningkatkan kualitas hidup, tetapi tidak esensial untuk bertahan hidup. Misalnya, makan adalah kebutuhan dasar untuk mempertahankan energi dan kesehatan, sementara makan di restoran mewah adalah keinginan yang memberikan pengalaman tambahan namun bukan kebutuhan esensial.

  • Dampak Jangka Panjang

Kebutuhan memiliki dampak jangka panjang yang signifikan terhadap kesejahteraan kita. Pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan bergizi, perawatan kesehatan, dan tempat tinggal yang aman berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental yang baik, yang pada gilirannya memungkinkan kita untuk menjalani hidup yang produktif dan memuaskan.

Menurut riset kesehatan masyarakat, akses yang memadai terhadap kebutuhan dasar ini berkorelasi dengan peningkatan kualitas hidup dan harapan hidup yang lebih tinggi. Di sisi lain, keinginan cenderung memberikan kepuasan jangka pendek.

Membeli gadget terbaru atau pergi berlibur mungkin memberikan kebahagiaan sementara, tetapi tidak selalu berkontribusi pada kesejahteraan jangka panjang. Bahkan, keinginan yang berlebihan bisa mengarah pada perilaku konsumtif yang tidak sehat dan menimbulkan stres finansial.

Mengapa Kebutuhan Lebih Penting Daripada Keinginan?

Antara kebutuhan dan keinginan, kebutuhan memiliki peran yang jauh lebih penting dalam kehidupan manusia. Pemenuhan kebutuhan dasar adalah esensial untuk menjaga kelangsungan hidup dan kesejahteraan, sementara keinginan bersifat tambahan yang meningkatkan kualitas hidup tetapi tidak mendasar untuk bertahan hidup.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa kebutuhan mendapatkan prioritas yang lebih tinggi:

1. Kebutuhan adalah Fondasi Hidup

Manusia tidak bisa bertahan hidup tanpa memenuhi kebutuhan dasar. Kebutuhan seperti makanan, air, dan tempat tinggal adalah hal-hal yang esensial untuk menjaga kesejahteraan dan kelangsungan hidup manusia. Sebaliknya, keinginan seperti bermain game atau membeli barang mewah adalah hal-hal yang bisa ditunda atau diabaikan tanpa mengancam kehidupan.

 

2. Kebutuhan Individual

Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, tergantung pada kepentingan dan kondisi hidup mereka. Kebutuhan dasar dapat bervariasi dari satu individu dengan individu lainnya, tetapi tetap menjadi prioritas utama untuk dipenuhi demi kelangsungan hidup mereka.

 

3. Pentingnya Status Sosial

Kadang-kadang, kebutuhan akan status sosial bisa dianggap sebagai kebutuhan, terutama dalam situasi-situasi di mana status sosial memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari seseorang. Namun, keinginan untuk membeli barang mewah semata-mata untuk kesenangan pribadi tidak bisa disamakan dengan kebutuhan yang mempengaruhi keberlangsungan hidup.

 

4. Kebutuhan Bersifat Jangka Panjang

Kebutuhan cenderung memiliki dampak jangka panjang pada kehidupan seseorang, sementara keinginan bersifat sementara. Kebutuhan seperti pendidikan, kesehatan, dan stabilitas finansial memberikan kontribusi yang berkelanjutan terhadap kesejahteraan dan keberlangsungan hidup seseorang, sementara keinginan seringkali berubah seiring waktu.

 

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manusia harus memenuhi kebutuhannya dahulu sebelum memenuhi keinginannya. Kebutuhan memiliki pengaruh yang lebih penting pada keberlangsungan hidup kita.

 

FOMO--Fear of Missing Out

FOMO, yang pertama kali muncul dalam artikel Harvard Business School, menjadi istilah global untuk kondisi tak nyaman ketika kita berpikir orang lain memiliki pengalaman yang lebih baik dan lebih kaya daripada diri kita. Diperkuat dengan maraknya media sosial, FOMO telah menjadi krisis budaya. Lalu apa obatnya?

Patrick McGinnis, pencipta istilah FOMO, telah memikirkannya selama tujuh belas tahun dan menemukan solusinya: pengambilan keputusan. Belajar menimbang biaya dan manfaat dari pilihan yang kita ambil, membuat skala prioritas untuk keputusan-keputusan kita, dan mendengarkan suara hati sangatlah penting untuk meredakan FOMO dan kerabat dekatnya, FOBO—Fear of a Better Option.

Buku yang dilengkapi bagian evaluasi diri ini membantu kita memastikan dan menyingkirkan bagian-bagian dalam hidup yang lebih sering menimbulkan kecemasan daripada kebahagiaan.

 

Peran Keinginan dalam Kehidupan

Kebutuhan memang memiliki urgensi yang paling utama untuk dipenuhi dalam kehidupan manusia. Namun, keinginan juga memiliki kontribusi dalam keberlangsungan hidup manusia salah satunya untuk membantu manusia untuk berkembang.

1. Motivasi dan Kebahagiaan

Keinginan memainkan peran penting dalam memberikan motivasi dan kebahagiaan. Keinginan untuk memiliki sesuatu yang baru atau mencapai tujuan tertentu dapat memacu kita untuk bekerja lebih keras dan mencapai lebih banyak. Misalnya, keinginan untuk memiliki gadget terbaru atau pergi berlibur bisa menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja di tempat kerja.

Keinginan juga dapat memberikan kebahagiaan jangka pendek. Memuaskan keinginan dapat memberikan rasa puas dan senang, yang penting untuk kesejahteraan emosional kita. Meski kebahagiaan ini mungkin sementara, namun tetap berkontribusi pada kesejahteraan kita secara keseluruhan.

 

2. Inovasi dan Kemajuan

Keinginan sering kali mendorong inovasi dan kemajuan, baik pada tingkat pribadi maupun sosial. Keinginan untuk menemukan solusi baru atau menciptakan sesuatu yang lebih baik bisa menjadi pendorong utama dalam penelitian dan pengembangan. Misalnya, keinginan untuk hidup lebih nyaman dan efisien telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi yang mengubah cara kita hidup.

Di tingkat pribadi, keinginan untuk belajar hal baru atau mencapai tujuan tertentu dapat mendorong kita untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas hidup. Keinginan inilah yang sering kali mendorong kita untuk mengejar pendidikan lebih tinggi, mengembangkan keterampilan baru, dan mencapai prestasi yang lebih besar.

 

Mendadak Hemat Saat Kepepet

button cek gramedia com

Siapapun berhak untuk mendapatkan kesejahteraan dalam hidup. Apapun profesi yang digeluti dan berapapun penghasilan yang didapatkan, dengan mengatur arus keuangan akan mampu memperbaiki masalah kehidupan. Tidak sedikit orang yang memiliki penghasilan besar per bulannya yang bisa mencapai hingga puluhan bahkan ratusan juta, tetapi tetap terasa kekurangan di tanggal tua karena arus keuangan yang tidak diketahui habis ke mana. Namun, tidak sedikit pula orang yang memiliki penghasilan pas-pasan, tetapi mampu memiliki tabungan untuk jangka panjang.

Karena itulah buku Mendadak Hemat Saat Kepepet hadir untuk memberikan Anda sebuah panduan dalam membenahi kondisi keuangan. Buku ini memberikan penjelasan yang sangat jelas, untuk Anda yang masih lajang dan sedang meniti karier akan diberikan saran untuk memperbanyak aset sebelum memiliki keluarga yang harus dihidupi. Bagi Anda yang sudah menikah dan sedang membangun rumah tangga bisa mengalokasikan dana untuk investasi jangka panjang. Dan untuk Anda yang sedang mempersiapkan hari tua atau pensiun, upayakan agar setidaknya dapat mempertahankan taraf hidup ketika sudah berhenti kerja nanti.

Dengan langkah-langkah yang dijabarkan dalam buku ini, dijamin, Anda akan lebih dekat menuju kebebasan finansial. Tidak perlu lagi ketar-ketir di akhir bulan. Tidak perlu lagi was was di tengah krisis. Tidak perlu lagi mendadak hemat di saat kepepet. Ya, jika Anda bisa mengatur keuangan dengan bijak, hidup hemat akan menjadi sesuatu yang sangat disyukuri dan menyenangkan untuk dijalankan.

 

Menyeimbangkan Kebutuhan dan Keinginan

(Sumber foto: www.pexels.com)

Untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan keinginan, kita perlu melakukannya dengan pendekatan skala prioritas dan menggunakan strategi praktis.

1. Pendekatan Prioritas

Untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan, penting untuk menetapkan prioritas yang jelas. Pertama, pastikan kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan terpenuhi. Setelah itu, kita bisa memikirkan cara memenuhi keinginan tanpa mengorbankan kebutuhan dasar.

 

2. Strategi Praktis

Berikut beberapa strategi praktis untuk menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan dan keinginan:

  • Membuat Anggaran

Buatlah anggaran yang mencakup pemenuhan kebutuhan dasar terlebih dahulu. Sisihkan sebagian pendapatan untuk menabung atau berinvestasi, kemudian alokasikan sisa dana untuk memenuhi keinginan.

  • Menabung untuk Keinginan

Alih-alih menghabiskan uang secara impulsif, menabunglah untuk keinginan jangka panjang. Ini tidak hanya membantu kita memenuhi keinginan, tetapi juga mengajarkan disiplin finansial.

  • Evaluasi Prioritas

Selalu evaluasi apakah suatu keinginan benar-benar penting dan membawa nilai tambah dalam hidup kita. Tanyakan pada diri sendiri apakah keinginan tersebut sebanding dengan pengorbanan yang harus dilakukan.

Kesimpulan

Nah, Grameds! Sekarang sudah bisa menentukan mana yang lebih utama kebutuhan atau keinginan? Dalam kehidupan manusia, kebutuhan lebih penting daripada keinginan karena mereka adalah fondasi untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan. Kebutuhan dan keinginan, keduanya memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Namun, dengan memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan serta bagaimana memprioritaskannya adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan yang seimbang. Kebutuhan dasar memberikan fondasi untuk kesehatan dan stabilitas, sementara keinginan memberikan motivasi dan dorongan untuk inovasi. Dengan strategi yang tepat, kita bisa menyeimbangkan kedua aspek ini dan menjalani hidup yang lebih memuaskan dan bermakna. Grameds, kamu bisa mempelajari lebih lanjut terkait manajemen finansial melalui kumpulan buku yang tersedia di Gramedia.com.

 

Seni Mengatur Keuangan Keluarga dalam Segala Situasi

button cek gramedia com

Kemampuan untuk mengatur keuangan sangatlah dibutuhkan. Dengan pengelolaan yang benar, pengeluaran dan pemasukan akan terkontrol dengan baik, penggunaan uang pun jadi lebih efektif dan efisien. Hal ini juga berlaku dalam keluarga.

Buku ini mengupas tuntas tips-tips sederhana tetapi punya efek luar biasa dalam mengelola keuangan. Mengapa? Keluarga atau seseorang tanpa perencanaan keuangan yang matang akan tersendat dalam menggapai cita-cita.

Buku ini memberi insight luar biasa yang dimulai dari hal-hal kecil. Mengelola keuangan dari sisi hulu (pendapatan) sekaligus hilirnya (pengeluaran). Anda akan diajari dengan metode kakeibo (financial planner ala Jepang) yang sudah terbukti dan mendunia.



Live Apakah Anda berminat jika disediakan fasilitas baca buku sepuasnya di Gramedia ?
  • Ya, tentu saja!
    92% 92% 1.4k / 1.5k
  • Tidak
    7% 7% 119 / 1.5k


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Laila Wu