Manajemen

Pengertian dan Macam-macam Teori Kepemimpinan

TEORI Kepemimpinan
Written by Novi V

Teori Kepemimpinan – Halo Gramedians, calon pemimpin-pemimpin masa depan, setiap individu memiliki kesempatan untuk menjadi pemimpin, tanpa kecuali. Meski individu dilahirkan beragam, keberagaman ini dapat menjadi ciri khas yang unik dari setiap individu.

Maka, gaya dan jenis kepemimpinan yang dimiliki oleh masing-masing individu pasti juga unik. Uniknya, setiap individu yang dipercaya menjadi pemimpin, pasti akan memiliki cara memotivasi anggotanya. Jika menghadapi situasi atau kondisi tertentu, seorang pemimpin juga memiliki, cara, atau strategi tersendiri dalam mencari jalan keluarnya.

Dari keberagaman inilah, nantinya muncul gaya-gaya kepemimpinan baru yang bisa diperoleh dari mengadopsi gaya kepemimpinan beberapa individu, memodifikasi gaya kepemimpinan individu lain, strategi menyelesaikan masalah dari individu lain, dan banyak lagi yang bisa diadopsi secara keilmuan.

Untuk kalian calon pemimpin masa depan, apa sih yang harus dipersiapkan untuk menjadi seorang pemimpin.

Bekal akademis, pasti lah, tetapi tidak ada salahnya juga membekali diri dengan pengetahuan lain, yang dapat kalian gunakan sebagai pedoman, ketika kalian mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin atau sekarang sudah menjadi pimpinan di sebuah organisasi sosial masyarakat, maupun di lingkup kerja. Untuk singkatnya, langsung simak yuk penjelasan-penjelasan berikut ini.

A. Pengertian Kepemimpinan

Banyak ahli mengemukakan gagasan-gagasan sebagai bentuk pendefinisian kata kepemimpinan. Agar memudahkan kalian untuk mendefinisikan arti kepemimpinan, kita simak yuk, arti kepemimpinan menurut para ahli.

1. Menurut Wahjosumidjo (1987:11)

Kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability). Kepemimpinan juga sebagai rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut, dan situasi.

2. Menurut Moejiono (2002)

Memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).

3. Menurut Fiedler (1967)

Kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan.

4. Menurut Ott (1996)

Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain.

Nah itu pengertian kepemimpinan menurut para ahli, Gramedians. Kenapa banyak sekali para ahli berpendapat mengenai kepemimpinan, ya? Lalu, seperti apa sih pengertian kepemimpinan secara umum? Gramedians, secara umum, kepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu seni yang membentuk individu, agar menjadi kuat dan tangguh, untuk dapat memberi motivasi kepada sekelompok orang, dengan tanpa paksaan, tanpa tekanan,dan tanpa ancaman, agar mau melakukan sesuatu secara bersama, demi meraih tujuan bersama.

Dalam mengembangkan kemampuan untuk memimpin, seseorang harus dapat menjadi sosok yang dapat menjadi contoh baik baik bagi orang lain dan hal tersebut membutuhkan latihan dan pengalaman. Buku Pemimpin+Kepemimpinan dapat dijadikan referensi bagi kamu calon pemimpin masa depan.

beli sekarang

 

Deskripsi Buku:

There are not soldier, only bad officer. Frasa metaforik Napoleon tersebut memiliki makna “bersayap” bahwa suatu kelompok, organisasi baik swasta maupun pemerintah, keberhasilannya berada pada pemimpin dan kepemimpinannya. Sementara itu, bawahan merupakan “perpanjangan” pelaksana dari ide, strategi, dan kebijakan pemimpin. Beberapa persyaratan bagi pemimpin yang handal di antaranya adalah baik dan bijaksana serta penuh rasa kemanusiaan, tidak egoistis, tidak overambisius, tidak mementingkan diri sendiri, dan tidak gila kekuasaan.

Di pihak lain, pemimpin yang abnormal yang mempunyai sifat inferior misalnya, akan berdampak pada penyimpangan-penyimpangan tingkah laku atau gejala psikologis, mungkar, dan penyimpangan sosial pada anggota-anggotanya. Namun untuk beberapa kasus abnormalitas pada karakter mereka– tidak selalu merupakan “bayangan gelap” bagi dirinya dan anggota-anggotanya. Apabila abnormalitas sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi pada masanya. Contoh kasus Ford dan Mao Tse Tung yang selalu didera obsesi, namun mereka bisa membangun karya besar di bidang bisnin dan ketatanegaraan. Buku pemimpin dan kepemimpinan ini dapat dijadikan buku wajib bagi calon-calon pemimpin, baik itu mahasiswa yang sedang berproses membentuk diri menjadi calon-calon pemimpin ataupun para pekerja yang sedang melangkah menuju jenjang karier.

Termasuk juga mereka yang sedang duduk di kursi kepemimpinan, dapat menjadikan buku ini sebagai tujukan dalam mengelola kepemimpinan lenih baik lagi. Buku ini tidak sekedar memberikan konsep, teori, ciri, model, tipe, dan contoh pemimpin dan kepemimpinan. Lebih jauh lagi, buku ini memberikan jalan terang menuju kepemimpinan dan menjadi pemimpin yang berhasil.

B. Pengertian Teori Kepemimpinan

Nah, sekarang sudah paham arti kepemimpinan bukan? Banyak orang mengatakan, atau beranggapan, jika kepemimpinan merupakan bawaan alamiah seseorang sejak lahir, anggapan itu mungkin dapat dikatakan benar, namun tidak sedikit pula yang beranggapan, jika kepemimpinan merupakan sifat yang diperoleh seseorang, karena dibentuk oleh lingkungan, pengalaman, dan juga pendidikan, hal ini juga tidak salah.

Dari ulasan di atas, ada beberapa teori yang menyatakan bahwa memiliki sifat-sifat tertentu dapat membantu seorang individu menjadi pemimpin, yang notabene, sifat ini merupakan bawaan lahir individu. Namun ada teori yang menyatakan, bahwa  bahwa model kepemimpinan seseorang dapat dipengaruhi atau dibentuk oleh pengalaman, lingkungan, serta pendidikan dalam situasi dan kondisi tertentu.

Dalam mengetahui lebih jelas mengenai teori kepemimpinan, kamu dapat membaca buku Kepemimpinan Efektif Teori, Penelitian & Praktik yang menjelaskan secara rinci mengenai definisi, pendekatan, teori, model, dan gaya untuk kepemimpinan.

beli sekarang

Maka, dalam hal ini, kita dapat mengartikan, bahwa teori kepemimpinan merupakan buah pemikiran yang berisi penjelasan mengenai, apa, bagaimana, siapa, kapan, dimana dan mengapa individu dikatakan sebagai pemimpin. Teori-teori ini dapat kita gunakan sebagai pedoman, untuk mendalami konsep kepemimpinan diri yang muncul, sehingga paling tidak, kita dapat menjadi pemimpin untuk diri sendiri.

C. Macam Teori kepemimpinan

Sebagai pengetahuan, bagi yang sedang belajar menjadi pemimpin, ada beberapa teori yang dapat dipergunakan untuk memperdalam konsep kepemimpinan dalam diri kita.

1. Great Man Theory

Great Man Theory atau dikenal sebagai teori orang hebat, membuat asumsi, bahwa sifat kepemimpinan dan bakat-bakat kepemimpinan, dibawa seseorang semenjak orang tersebut dilahirkan. Teori ini berkembang sejak abad ke-19.

Meski tidak dapat diidentifikasi dengan suatu kajian ilmiah mengenai karakteristik dan kombinasi manusia seperti apa yang dapat dikatakan sebagai pemimpin hebat, tetapi banyak orang mengakui bahwa hanya satu orang diantara banyaknya individu, pasti memiliki ciri khas sebagai pemimpin yang hebat.

2. Trait Theory

Trait Theory atau yang sering kita sebut sebagai teori sifat kepribadian ini meyakini bahwa orang yang dilahirkan atau dilatih dengan kepribadian tertentu, akan menjadikan mereka unggul dalam peran kepemimpinan.

Hal ini dapat diartikan sebagai, kualitas kepribadian tertentu seperti keberanian, kecerdasan, pengetahuan, kecakapan, daya tanggap, imajinasi, fisik, kreativitas, rasa tanggung jawab, disiplin dan nila-nilainya lainnya dapat membuat seseorang menjadi pemimpin yang baik.

Teori kepemimpinan ini fokus terhadap analisis karakteristik mental, fisik dan sosial guna mendapatkan lebih banyak pemahaman dan pengetahuan tentang karakteristik dan kombinasi karakteristik yang umum di antara para pemimpin.

3. Contingency Theory

Teori kontingensi atau yang berasal dari kata  Contingency Theory menganggap, bahwa tidak ada cara yang paling baik untuk memimpin dan menyatakan, bahwa setiap gaya kepemimpinan harus didasarkan pada situasi dan kondisi tertentu.

Atas dasar teori kontingensi ini, seseorang mungkin dapat berhasil tampil dan memimpin dengan sangat efektif pada suatu kondisi, situasi dan tempat tertentu, namun kinerja kepemimpinannya berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada, apabila pemimpin tersebut dipindahkan ke situasi dan kondisi lain atau ketika faktor di sekitarnya telah berubah pula.

Teori kontingensi atau Contingency Theory juga sering disebut dengan teori kepemimpinan situasional.

4. Teori gaya dan perilaku

Teori kepemimpinan yang berdasar gaya dan perilaku disebut sebagai kebalikan dari The Great Man Theory.

Teori berdasar gaya dan perilaku menyatakan, pemimpin hebat dibuat, bukan dilahirkan. Teori kepemimpinan ini fokus pada tindakan seorang pemimpin. Bukan pada kualitas mental atau sifat atau karakter bawaan dari orang tersebut.

Teori ini juga menyebutkan, seseorang dapat belajar dan berlatih untuk menjadi pemimpin melalui ajaran, pengalaman, dan pengamatan yang baik. Teori ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif merupakan hasil dari tiga keterampilan utama yang dimiliki oleh individu yaitu keterampilan yang berupa keterampilan teknis, manusiawi, dan konseptual.

5. Behavioral Theories

Behavioral theories merupakan reaksi atas Trait Theory, Teori perilaku atau Behavioral Theories ini menghadirkan sudut pandang baru mengenai kepemimpinan. Teori ini memberikan perhatian kepada perilaku para pemimpin itu sendiri, daripada karakteristik mental, fisik, dan sosial pemimpin tersebut. Teori ini menganggap, bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan dan perilaku tersebut dapat dipelajari atau dilatih. Selain itu, teori ini menganggap bahwa kepemimpinan yang sukses adalah kepemimpinan yang didasarkan pada perilaku yang dapat dipelajari.

6. Teori Servant

Teori kepemimpinan servant atau dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai pelayan pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an. Teori ini meyakini, bahwa seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bertugas untuk melayani, menjaga, dan memelihara kesejahteraan fisik serta mental pengikut atau anggotanya. Gaya kepemimpinan ini cenderung fokus untuk memenuhi kebutuhan pengikut dan membantu mereka menjadi untuk lebih mandiri dan berwawasan lebih luas.

Pada teori ini, pemimpin yang baik juga diharuskan bisa bersimpati dan dapat meredakan kecemasan yang berlebih dari para pengikutnya. Maka itu, fungsi kepemimpinan diberikan pada seseorang yang pada dasarnya memiliki jiwa pelayan atau melayani. Teori ini menunjukkan bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk berkontribusi pada kesejahteraan orang lain sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial.

7. Teori transaksional

Berasal dari kata dasar transaksi, teori ini menggambarkan suatu gaya kepemimpinan yang berdasar pada perjanjian atau kesepakatan yang dibuat seseorang dengan orang lain. Dalam hal ini, tentunya yang menjadi pelaksana adalah pemimpin dan staf atau pengikutnya Perjanjian ini dibuat dengan tujuan mendapat pertukaran (transaksi) yang sepadan atau saling menguntungkan antara pemimpin dengan staf.

Seorang staf yang dapat melaksanakan tugas dari seorang pemimpin dengan baik, merupakan nilai lebih bagi staf dan juga bagi pimpinan yang memberikan tugas. Ketika tugas tersebut dapat diselesaikan dengan baik, seorang pemimpin akan memberi apresiasi berupa tunjangan, bonus, kenaikan gaji, kenaikan posisi, dan lain sebagainya. Pemberian apresiasi berupa uang atau tanda mata yang lain, merupakan bentuk penghargaan atas kinerja seseorang, yang membuat seseorang tersebut merasa kerja kerasnya dihargai. Penghargaan ini pula merupakan suatu bentuk hal yang telah disepakati bersama sebelumnya.

8. Teori transformasional

Mengacu pada kata transformasi, yang memiliki arti umum perubahan. Teori kepemimpinan transformasional merupakan sebuah teori yang mengarah pada istilah memanusiakan manusia. Teori ini mengedepankan pendekatan personal pemimpin terhadap staf atau bawahan, dapat juga organisasi, dalam rangka membangun semangat, mengubah kesadaran, serta memberi inspirasi, demi mencapai tujuan bersama tanpa merasa ditekan maupun tertekan, bahkan mampu memotivasi setiap anggotanya. Gaya pemimpin transformasional selalu ingin mengelola lembaga atau organisasi yang dipercayakan kepadanya dengan lebih efektif dan efisien.

Dalam mempelajari teori kepemimpinan serta bagaimana pengaplikasiannya, Grameds dapat membaca buku Kepemimpinan Teori dan Praktik Edisi Keenam yang ditulis oleh Peter G. N. di bawah ini.

beli sekarang

D. Pengorganisasian

Pada umumnya, individu dikatakan sebagai pemimpin, karena individu tersebut berada dalam suatu organisasi atau lembaga, dalam organisasi atau lembaga tersebut terdapat struktur kepengurusan pemegang amanah pelayanan dalam suatu organisasi. Para pengurus ini terbagi dalam berbagai bidang tugas sesuai dengan potensi masing-masing pengurus, dan kepercayaan ini diberikan oleh pimpinan beserta seluruh anggota, bukan tanpa dasar, tetapi para anggota bersama pimpinan telah melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon pengurus suatu organisasi.

Salah satu studi kasus yang dapat kita lihat adalah pada sistem pendidikan yang ada di Indonesia seperti sekolah, dimana keberhasilan pendidikannya sangat ditentukan oleh kemampuan kepala sekolah yang memimpin organisasi tersebut. Untuk memahami lebih dalam mengenai penggunaan teori kepemimpinan di dalamnya, Grameds dapat membaca buku Kepemimpinan Kepala Sekolah.

beli sekarang

Deskripsi Buku:

Sistem pendidikan di Indonesia yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, membutuhkan pemimpin yang memiliki pengetahuan dan kecakapan yang sesuai. Keberhasilan sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan kepala sekolah dalam memengaruhi warga sekolah untuk memberdayakan berbagai potensi yang dimiliki.

Esensi kepemimpinan kepala sekolah adalah dorongan, inteligensia, dan pengalaman untuk mengembangkan suatu visi, serta memiliki pengetahuan untuk mengimplementasikan visi tersebut yang merupakan unsur penting bagi penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Buku yang ditulis berdasarkan kajian teori, penelitian, dan pengalaman penulis, dimaksudkan untuk membekali calon pendidik, pendidik, dan peneliti di bidang pendidikan. Buku ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan jawaban serta mengatasi berbagai masalah kepemimpinan kepala sekolah dengan sistem desentralisasi.

E. Struktur organisasi

Dalam menjalankan amanahnya, seorang pemimpin diharapkan memiliki kemampuan untuk mengorganisir suatu lembaga, atau organisasi, tempat seorang pemimpin tersebut menjalankan amanahnya. Beberapa peneliti serta praktisi manajemen, mengembangkan suatu pemahaman mengenai hubungan antar struktur dan kinerja seorang pemimpin dalam sebuah struktur.

Dalam sebuah organisasi terdapat berbagai bentuk struktur, perilaku, proses, yang dapat mempengaruhi hasil kinerja sebuah organisasi. Hal tersebut dibahas dalam buku Organisasi: Struktur, Perilaku, Proses Dan Hasil.

Secara umum, gambaran mengenai struktur meliputi beberapa variabel, diantaranya adalah formalisasi, sentralisasi, dan kerumitan. Agar lebih paham, mari kita simak ulasan berikut ini.

beli sekarang

Deskripsi Buku:

Di dalam kehidupan bermasyarakat, disadari maupun tidak, kita akan selalu berhubungan dengan organisasi. Bahkan pada kehidupannya sehari-hari, banyak orang yang hidup dalam organisasi. Bisa terlibat langsung menjadi anggota organisasi, seperti di tempat kerja, sekolah, kegiatan sosial, dan sebagainya atau hanya dipengaruhi organisasi, misalnya sebagai pelanggan, nasabah, dan warga negara.

Setiap orang mungkin punya pengalaman yang berbeda mengenai organisasi. Pengalaman yang baik maupun kurang baik. Pengalaman ini memberikan pemahaman kepada kita mengenai pengertian “diorganisasi”. Apapun pengalaman kita dalam organisasi, setidaknya hal ini menjadi dasar bagi kita untuk berpikir lebih sistematis dalam meneliti organisasi. Dalam buku ini pembaca akan disuguhi beberapa tema krusial seputar struktur, perilaku, proses, dan hasil organisasi, yang disajikan dalam 18 bab.

1. Formalisasi

Formalisasi berasal dari kata dasar formal, yang berarti sesuai dengan peraturan yang sah, menurut adat kebiasaan yang berlaku, atau sesuatu yang dianggap resmi. Formalisasi merupakan proses, dimana seorang pemimpin suatu organisasi, menjalankan roda aktivitas organisasinya dengan prosedur dan aturan yang diatur dalam suatu syarat dan ketentuan yang telah dirumuskan.

Derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Maka berjalannya aktivitas ini harus sesuai dengan aturan formal yang telah diberlakukan. Formalisasi juga merupakan hasil dari kekhasan kinerja yang tinggi, pendelegasian tugas dan kewenangan yang tinggi, pembagian deskripsi tugas berdasarkan berdasarkan fungsi, dan luasnya wilayah kendali.

2. Sentralisasi

Sentralisasi yang berasal dari kata sentral yang berarti pusat, merupakan parameter dari struktur suatu organisasi dimana wewenang untuk mengambil sebuah keputusan berada pada pimpinan.

Struktur kewenangan pimpinan dalam organisasi dengan karakteristik seperti ini, jika kekhasan kinerja tinggi, maka sentralisasinya akan semakin besar pula.

Tugas dan kewenangan yang didelegasikan semakin sedikit, karena ditentukan oleh kewenangan pimpinan. Semakin besar dipakainya departemen berdasarkan fungsi, maka sentralisasi juga semakin besar. Semakin luas wilayah kendali, sentralisasinya juga semakin luas.

3. Kerumitan

Kerumitan atau kompleksitas, merupakan suatu struktur organisasi yang menggunakan acuan terhadap jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.

Gramedians, untuk semakin memperdalam pemahaman kita akan teori kepemimpinan, kita coba yuk menjawab soal-soal berikut ini. Kalimat dengan huruf yang dicetak tebal merupakan jawaban.

1. Manakah yang bukan merupakani kriteria kepemimpinan?

a. Selalu mengacu kepada kedudukan
b. Fokus kepada kemampuan
c. Memiliki pengaruh
d. Seni dalam mempengaruhi
e. Kemampuan, Seni, dan Proses

2. Apa perbedaan antara manajer dengan pemimpin dalam mencapai suatu hasil?

a. Manajer mencapai hasil dengan mengarahkan aktivitas orang lain sedangkan pemimpin     menciptakan dan menginspirasi orang lain untuk mencapai suatu visi
b. Manajer mencapai hasil dengan perencanaan, sedangkan pemimpin mencapainya dengan bekerja sendiri
c. Manajer mencapai hasil dengan membuat visi sedangkan pemimpin dengan mengarahkan aktivitas orang lain
d. Jawaban A dan C benar
e. Semua jawaban benar

3. Fungsi Kepemimpinan menurut Ott (1996) adalah…

a. Mengikuti Proses, Menyamakan Visi, Memberdayakan Anggota, Motivasi, Sebagai Model
b. Menantang Proses dan Status Quo, Menyamakan Visi, Memberdayakan Anggota, Motivasi, Memberikan Contoh
c. Menantang Proses dan Status Quo, Visi yang sama, dan Mengelompokkan Anggota
d. Membuat VIsi bersama, Menjalani, dan Mengatur, Motivasi, Menjadi Model
e. proses hubungan antar pribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain.

4. Apa yang menyebabkan turunnya komitmen para pegawai?

a. Pencapaian output yang sudah memuaskan dan lemahnya pengawasan.
b. Terlalu fokus kepada short-range goals dan intervening variable.
c. Output Variable yang dicapai tidak terlalu baik.
d. Rendahnya efektivitas pencapaian output dan pengabaian intervening variable
e. Penekanan pada pencapaian output yang terlalu tinggi dan pengabaian intervening variable.

5. Manakah unsur berikut yang sesuai dengan teori gaya dan perilaku?…

a. Fokus pada tindakan seorang pemimpin.
b. Mengedepankan pendekatan personal.
c. Berdasarkan perjanjian atau kesepakatan.
d. Berdasar pada situasi dan kondisi tertentu.
e. Sifat pemimpin, dibawa sejak lahir.

Rekomendasi Buku Teori Kepemimpinan

Nah, Gramedians, demikian sekelumit ulasan mengenai teori kepemimpinan, struktur umum dalam pengorganisasian, dan beberapa tanya jawab terkait ulasan materi di atas. Jika kalian ingin tahu lebih lanjut, banyak sumber yang bisa kalian dapatkan sesuai kebutuhan kalian. Berikut adalah beberapa rekomendasi buku terkait “Teori Kepemimpinan” :

1. Kepemimpinan Cendekia

Beli Sekarang

Kepemimpinan Cendekia adalah sebuah frasa yang unik. Biasanya kita mengenal istilah kepemimpinan transformasional, kepemimpinan transaksional, kepemimpinan karismatik, dan lain-lain. Namun, buku ini menawarkan judul Kepemimpinan Cendekia, yang merupakan antologi—kumpulan ide dan pengalaman empiris-praksis dari para praktisi dan akademikus yang diterjemahkan ke dalam bahasa tulisan. Seperti apa yang disampaikan penulis, Nina Kurnia Dewi pada buku ini, yakni bagi seorang pemimpin baru diperlukan quick learning (belajar cepat), dan pentingnya keteladanan sang pemimpin yang disampaikan penulis lainnya, Dr. Taufan Maulamin. Quick learning dan keteladanan merupakan wujud nilai-nilai kepemimpinan cendekia.

2. Perubahan, Model Kepemimpinan Ideal

Beli Sekarang

3. 100 Kisah Kepemimpinan

Beli Sekarang

“Saya menyambut baik gagasan dari Pdt. Djohan Handojo yang ingin memberkati banyak orang dengan penerbitan seri buku ilustrasi dan renungan ini. Saya mendorong Saudara untuk membaca dan mengalami janji-janji Tuhan yang luar biasa di dalam firman-Nya dan berdoa agar buku ini dapat menjadi alat bantu yang menyegarkan dan menguatkan iman Saudara dalam kehidupan kekristenan Saudara.”
–Dr. Ir. Niko Njotorahardjo Pdt. Djohan Handojo adalah gembala sidang dari Bethany Church Singapore dan GBI City Tower Jakarta serta wakil bidang pelayanan misi dan kerasulan luar negeri dari gembala pembina GBI Gatot Subroto, Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo.

Gerakan kerasulan dan pusat pelayanan misi dari Bethany Church Singapore telah menghasilkan jaringan-jaringan kemitraan dengan gereja-gereja yang berada di Asia, Australia dan Amerika serta tertanamnya gereja baru di negara-negara Asia Tenggara dan Indo China seperti Filipina, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Timor Leste, Malaysia, Indonesia dan Asia Utara seperti Korea, Hongkong dan daratan China. Pdt. Djohan juga merupakan koordinator dari Eastern Gate Prayer Convocation, sebuah gerakan doa dari “Rumah Doa Bagi Seluruh Bangsa” bagi 40 negara yang berada di wilayah Asia. Selain aktivitas di atas, beliau juga aktif terlibat sebagai ketua dari Transform World CREST–sebuah pelayanan jaringan kegerakan transformasi dunia, anggota kabinet Empowered21 Asia–sebuah kegerakan Roh Kudus di Asia dan anggota penasihat misi global (Global Mission Advisory Board) dari Universitas Regent. Program televisinya di Indonesia yang berjudul “This is Your Time” telah memberkati banyak orang untuk menemukan tujuan hidup mereka. Pdt. Djohan juga merupakan pendiri dari Simphony Music dan penerbitan Shofar di Indonesia serta Media Transformation Ministry di Singapura.

4. 18 Praktik Kepemimpinan Transformatif

18 Praktik Kepemimpinan Transformatif

18 Praktik Kepemimpinan Transformatif

Beli Buku di Gramedia

Transformasi bisnis merupakan perjalanan yang berkesinambungan dan ber-langsung tanpa henti. Perusahaan menjadi stagnan jika transformasi berhenti. Sedangkan, kemajuan teknologi dan perkembangan pasar berubah begitu cepat. Pemimpin perlu strategi dan langkah konkret dalam mentransformasi bisnisnya. Tujuan buku ini adalah untuk mendampingi pemimpin bisnis dalam perjalanan transformasi, untuk mewujud-nyatakan kualitas dalam dirinya menjadi tindakan (inside-out), yangjika diringkas menjadi 6 bagian:

  • Hati Seorang Pemimpin ( The Heart of Leadership);
  • Fondasi Kepemimpinan (The Foundation of Leadership);
  • Kualitas Kepemimpinan ( The Quality of Leadership);
  • Tindakan Kepemimpinan ( The Action of Leadership);
  • Kepemimpinan Global (The Global Leadership)
  • Kepemimpinan Agile (The Agile Leadership)

Pada setiap bagian terdapat ruang untuk melakukan Review, Refleksi Rencana Aksi, agar Anda dapat merancang tindakan nyata sesuai kondisi, baik di saat stabil & kondusif hingga situasi tak pasti, tak menentu & gonjang-ganjing.

“Leadership bisa mem buat bisnis sukses. Bisnis tanpa leadership sulit untuk menjadi sukses. Inilah leadership di zaman nowyang perlu kita punya dan praktikkan.” —Anton Thedy (Founder TXTRAVEL)

“Buku leadership yang komprehensif ini dapat mem bang kitkan semangat para leadersaat mengarungi arus sungai pandemi yang terus berombak dalam ketidakpastian.” —Amin Leiman, PMI-ACP, PMP (Agile Master Coach]

“Buku ini berisi 18 praktik kepemimpinan yang membumi, dari kepala hingga merasuk ke jiwa. Membangun kesadaran pembacanya sehingga muncul pola pikir dan sikap baru untuk meraih kesuksesan yang sesungguhnya! Keren! Wajib untuk dikoleksi.” —Wawang Sukmoro (Founder PT Mitra Prima Produktivitas Certified Coach, Mentor, dan Productivity Specialist]

“Saya terpikat oleh satu kredo mendasar dalam leadership yang dieksplorasi buku ini, ‘ bahwa pemimpin harus mendatangkan kebaikan’. Sederhana, tetapi di situlah keindahan dan kemuliaan seorang pemimpin. Salut!” —Edy Zaqeus (Bestselling Author, Writing Coach, Trainer Bomrich Consulting]

Kalian akan menemukan banyak sekali sumber yang pastinya terpercaya, dan berisi daging untuk dapat kalian nikmati sebagai asupan pengetahuan.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Novi V

Selain suka membuat tulisan bertemakan administrasi, saya juga senang menulis dengan tema manajemen. Hal ini karena kedua hal itu saling berkaitan satu sama lain.