Profesi

Owner Adalah: Pengertian, Tugas dan Perbedaannya dengan Founder

Written by Devina C

Owner adalah –  Apabila Grameds adalah seorang entrepreneur, maka Grameds perlu memahami istilah-istilah penting yang berkaitan dengan bisnis. Salah satu hal yang paling penting untuk diketahui dalam dunia bisnis adalah istilah ‘Owner’, yang mengacu pada seseorang yang memiliki hak guna melakukan aktivitas bisnis. Selain owner, istilah lain yang berkaitan erat adalah founder. Meskipun sepertinya kedua istilah ini sama, akan tetapi, owner dan founder berbeda.

Agar Grameds sebagai pelaku usaha tidak salah dalam menyebutkan peran Grameds dalam dunia bisnis, maka Grameds perlu mengetahui apa itu owner beserta tugas dan perbedaannya dengan founder. Dengan mengetahui pengertian owner, maka Grameds dapat mengidentifikasikan peran secara tepat.

Pengertian Owner

Sumber: Pexels

Owner adalah kata berbahasa Inggris dari kata own yang artinya adalah sendiri atau pemilik. Lalu, istilah owner menjadi banyak digunakan dalam dunia bisnis sebagai wujud representasi dari orang-orang yang memiliki proyek atau membiayai serta memastikan alur bisnis dapat berjalan dengan lancar. Kata owner juga banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia di dalam percakapan sehari-hari. Kata owner biasanya digunakan untuk merujuk seseorang yang memiliki suatu bisnis.

Akan tetapi, pengertian owner dapat dilihat dari berbagai sudut. Dalam bahasa Indonesia, owner artinya adalah pemilik. Namun, dalam dunia bisnis, seseorang dapat disebut sebagai owner apabila ia adalah pemilik dari usaha tersebut. Oleh sebab itu, owner juga sering dijuluki sebagai bos besar yang tugasnya adalah untuk memastikan bisnis dapat berjalan dengan lancar.

Pada umumnya, kata owner lebih fokus digunakan untuk para pemilik perusahaan atau orang yang berinvestasi pada perusahaan. Owner juga dapat berupa perorangan ataupun kelompok.

Pada intinya, owner adalah seseorang yang menjalankan atau melakukan investasi pada perusahaan.

Owner juga dapat didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki sebagian besar atau seluruh saham dari suatu perusahaan. Seorang owner memiliki hak atas seluruh keuntungan yang diperoleh perusahaan, dan juga memiliki tanggung jawab terhadap kerugian yang dialami oleh perusahaan. Selain itu, owner juga sering dikenal sebagai pemegang saham utama (shareholder) di dalam suatu perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab Owner

Sumber: Pexels

Sebagai pemegang saham utama, owner berkewajiban untuk mendirikan dan mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misinya. Ia juga bertanggung jawab terhadap seluruh aset perusahaan, baik itu aset finansial maupun aset lainnya. Owner juga berhak untuk menentukan arah kebijakan perusahaan, serta mengambil semua keputusan penting yang akan diambil oleh perusahaan.

Seorang owner adalah seseorang yang memiliki perusahaan atau bisnis. Ia bertanggung jawab untuk semua hal yang terjadi di perusahaan atau bisnisnya, baik itu keberhasilan maupun kegagalan. Tanggung jawab seorang owner tidak hanya sebatas pada aspek finansial saja, akan tetapi juga termasuk aspek hukum, manajemen, dan strategi bisnis.

Agar lebih jelas, simak penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab seorang owner dalam menjalankan bisnis atau perusahaannya.

1. Memimpin Perusahaan 

Seorang owner memiliki tugas untuk menjadi pemimpin serta diharuskan mampu memastikan industri atau bisnisnya dapat berjalan dengan lancar. Tanggung jawab dari seorang owner ini tentunya tidak mudah.

Ada banyak owner yang kemudian menyerahkan wewenangnya pada direktur maupun manajer sebagai pemegang kedudukan tertinggi setelah dirinya. Selain bertugas memastikan bisnis berjalan dengan lancar, para owner juga diharuskan aktif melakukan koordinasi dengan para pegawai.

2. Membuat Peraturan Perusahaan

Wewenang dari seorang owner ialah untuk membuat peraturan serta kebijakan yang berlaku di perusahaan dan nantinya, kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh setiap karyawan atau pegawai.

Proses membuat kebijakan dan peraturan pun tidak bisa dilakukan sembarangan oleh seorang owner, meskipun ia memiliki wewenang tersebut. Peraturan dan kebijakan harus disesuaikan dengan kondisi maupun risiko yang mungkin akan terjadi pada perusahaan atau bisnis.

Seorang owner memiliki hak untuk memecat karyawannya yang tidak mematuhi peraturan atau memberikan peringatan berupa SP atau Surat Peringatan sebagai bentuk teguran.

Semua dilakukan agar bisnis yang dijalankan oleh perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan kinerja dari karyawan dapat lebih maksimal.

3. Memiliki Tanggung Jawab atas Kerugian Perusahaan

Rugi atau untung dalam dunia bisnis memang telah menjadi suatu hal yang biasa, dalam hal ini kerugian tentunya menjadi tanggung jawab dari seorang owner. Oleh sebab itu, owner diharuskan mencari solusi agar tidak semua aspek dalam perusahaan menerima dampak negatif dari kerugian perusahaan, terkhusus bagi karyawan.

Ketika mengalami kerugian, pemilik bisnis atau owner pada umumnya akan meminta bantuan dari perusahaan lain. Owner diharuskan bersedia untuk turun tangan melakukan negosiasi tentang kerugian yang dialami oleh perusahaannya. Dengan begitu, maka kejadian serupa tidak akan terulang kembali.

4. Mengembangkan Strategi Bisnis

Pengembangan strategi pemasaran harus terus diperbarui, sehingga perusahaan dapat mencapai hasil yang maksimal dalam menjalankan bisnisnya. Pengembangan strategi bisnis ini menjadi tanggung jawab dari seorang owner agar ia bisa memenuhi visi dan misi perusahaan. Mengelola pasar serta keuangan menjadi hal yang paling utama dalam langkah menyusun rencana bisnis.

5. Menyediakan Biaya atau Anggaran untuk Perusahaan

Dari pengertian owner, maka dapat diketahui bahwa owner tidak hanya pemilik bisnis atau perusahaan saja, akan tetapi juga seseorang yang berinvestasi pada perusahaan tertentu.

Oleh karena itulah, maka tugas seorang owner adalah menyediakan anggaran untuk perusahaan. Owner harus bisa menyediakan modal awal agar suatu perusahaan dapat berdiri dan terus memastikan adanya anggaran yang digunakan untuk operasional perusahaan.

Anggaran untuk perusahaan bisa dari dana pribadi atau pinjaman. Seorang owner tidak diperkenankan melewatkan tugas ini dan tidak bisa pula diwakilkan pada orang lain.

6. Melakukan Evaluasi

Selama mengawasi jalannya perusahaan, owner diharuskan peka jika ia menemukan suatu hal yang tidak beres pada bisnisnya. Lalu, dari masalah yang ia temukan tersebut, seorang owner diharuskan berpikir dengan cepat untuk segera menemukan solusi. Solusi yang diambil juga tidak boleh berdasarkan emosi belaka, tetapi harus berdasarkan pertimbangan yang matang dengan mempertimbangkan beberapa faktor.

7. Mengeluarkan Keputusan 

Predikat dari owner adalah predikat yang cukup berat, sebab seorang owner memegang tanggung jawab dan tugas penting untuk kelancaran bisnis dan nasib dari karyawan perusahaan.

Salah satu tugas dan tanggung jawab seorang owner yang paling penting adalah mengeluarkan keputusan. Penting bagi seorang owner untuk hadir pada setiap rapat, baik itu rapat evaluasi atau rapat tahunan.

Seluruh keputusan dari owner dapat menjadi penentu, apakah bisnis yang dijalankan oleh perusahaan dapat berjalan dengan baik atau justru sebaliknya.

Fungsi Owner dalam Suatu Perusahaan

Sumber: Pexels

Dalam sebuah perusahaan, owner adalah seseorang yang memegang saham lebih dari 50% dari seluruh saham yang beredar. Selain itu, ia juga sering disebut sebagai pemilik perusahaan atau komisaris utama. Owner memiliki tanggung jawab terhadap kebijakan perusahaan dan mempunyai wewenang penuh dalam mengatur perusahaan.

Terkadang muncul suatu pertanyaan “mengapa owner diperlukan dalam sebuah perusahaan?” Pertanyaan semacam ini,  biasanya muncul ketika sedang membahas management buyout (MBO).

MBO merupakan suatu proses di mana sekelompok eksekutif senior dan manajemen berhasil mendapatkan kontrol atas perusahaan dengan membeli saham-sahamnya dari pemilik asli. Hal ini dilakukan agar mereka tidak terpengaruh oleh kebijakan dari pemilik asli lagi dan mampu mengatur perusahaan sesuai dengan visi dan misinya.

Selain itu, owner juga diperlukan karena memiliki beberapa fungsi utama agar dapat menjalankan bisnis perusahaan, mengelola karyawan ataupun bawahannya dan memastikan penjualan semakin meningkat. Berikut beberapa fungsi utama dari seorang owner dalam perusahaan atau bisnis.

1. Menyediakan Dana

Fungsi utama dari seorang owner ialah menyediakan dana atau uang demi keberlangsung jual beli yang dilakukan oleh perusahaan. Mulai dari biaya produksi hingga promosi haruslah sesuai dengan rencana keuangan dari perusahaan ataupun bisnis tersebut.

2. Melakukan Kegiatan Administrasi

Fungsi kedua dari seorang owner perusahaan adalah melakukan kegiatan administrasi. Oleh sebab itu, seorang owner harus mampu dan mahir dalam segala kegiatan administrasi, contohnya seperti menyusun laporan keluar atau masuknya barang, mengurus surat perizinan, melakukan pencatatan keuangan dan lain sebagainya.

Kegiatan administrasi harus dilakukan dengan rutin, agar kemajuan dari bisnis perusahaan tidak terhambat. Pada umumnya, urusan kegiatan administrasi ini akan berhubungan secara langsung dengan kantor pemerintahan, seperti bea cukai maupun pajak.

3. Memberi Tugas pada Karyawan

Fungsi lain dari seorang owner adalah memberikan tugas atau pekerjaan kepada pegawai dan karyawannya. Tugas tersebut meliputi promosi, marketing, pengiriman, pengemasan dan lain sebagainya.

Perbedaan Owner dengan Founder

Sumber: Pexels

Ketika berbicara tentang sebuah perusahaan, istilah ‘owner’ dan ‘founder’ seringkali dibaca dengan kata-kata yang sama. Padahal, jika dilihat secara seksama, kedua istilah ini memiliki arti yang berbeda.

Istilah ‘owner’ biasanya digunakan untuk mengkomunikasikan bahwa seseorang memegang saham atau bagian dari sebuah perusahaan. Sementara itu, istilah ‘founder’ dipergunakan untuk menyebut orang yang telah menciptakan sebuah perusahaan atau bisnis.

Dalam beberapa kasus, istilah ‘owner’ dan ‘founder’ bisa digunakan secara bersamaan untuk mengacu pada orang yang telah mendirikan sebuah perusahaan. Akan tetapi, ada pula beberapa contoh yang ikut menggunakan kedua istilah ini secara bersamaan dan mengartikan istilah owner dan founder sebagai istilah yang sama.

Namun, apabila dijabarkan, pengertian owner dan founder dapat berupa hal berikut ini.

Owner adalah seseorang yang berada di atas struktur organisasi dan memegang kendali penuh atas seluruh aspek operasional perusahaan. Owner biasanya adalah pendiri atau pemilik dari perusahaan, yang memiliki wewenang untuk mengambil semua keputusan strategis.

Akan tetapi, dalam beberapa kasus, owner dan founder dapat menjadi dua jabatan yang berbeda. Founder adalah seseorang yang pertama kali mendirikan sebuah perusahaan dan menciptakan nilai bagi perusahaan tersebut. Founder biasanya memiliki visi jangka panjang untuk perusahaan dan akan terus memiliki peran aktif dalam mengembangkannya.

Sedangkan owner adalah seseorang yang secara resmi memegang kendali penuh atas suatu perusahaan, baik itu melalui kepemilikan saham atau jabatan tertentu. Owner sering kali bukanlah pendiri perusahaan, tetapi ia bisa jadi merupakan generasi ketiga atau keempat dari sebuah bisnis keluarga.

Founder dapat didefinisikan sebagai seseorang yang menciptakan perusahaan atau organisasi. Sedangkan owner adalah seseorang yang memiliki perusahaan atau organisasi tersebut. Founder biasanya ikut serta dalam pengelolaan perusahaan, sedangkan owner mungkin tidak terlibat langsung dalam operasional perusahaan. Owner bisa saja merupakan grup atau badan usaha, dan bukan hanya satu orang.

Perbedaan owner dan founder tidak hanya dilihat dari pengertiannya saja, tetapi juga dapat dilihat dari status kepemilikan perusahaan serta tugas yang dimilikinya. Berikut penjelasannya.

1. Status Kepemilikan Usaha

Status dari seorang owner dapat berpindah-pindah dari waktu ke waktu berdasarkan pada kepemilikan saham terbesar maupun pembagian keuntungan paling banyak.

Selama seorang owner tidak melepas kepemilikan sahamnya, maka ia dapat terus menjadi seorang owner atau menyandang predikat tersebut. Hal ini tentu saja berbeda dengan predikat founder, sebab terlepas dari status kepemilikan usaha, peran seorang founder tidak dapat digantikan.

Sebab, pihak yang pertama kali mendirikan usaha tersebut akan terus disebut sebagai founder dari bisnis atau perusahaan tersebut, bahkan ketika pihak tersebut memutuskan untuk menjual perusahaan maupun kepemilikan saham yang ia miliki.

Bahkan, tidak jarang juga seseorang masih disebut sebagai founder meskipun usaha yang ia jalankan tidak lagi berjalan secara operasional atau mungkin sudah bangkrut.

2. Tugas 

Apabila dilihat dari tugasnya, ada beberapa perbedaan yang mendasar dari seorang owner dan founder. Sebagai pihak yang pertama kali mendirikan perusahaan, tugas dari seorang founder ialah menyusun SABH atau disebut pula sebagai Sistem Administrasi Badan Hukum guna memastikan legalitas dari operasional bisnis yang ia miliki.

Seorang owner tidak diharuskan memiliki banyak peran, sebab bisa saja ia bergabung usai SABH disusun. Owner akan memiliki lebih banyak peran dalam operasional bisnis.

Secara umum, tugas dari seorang owner ialah untuk memastikan suatu operasional bisnis memiliki performa yang cukup baik, sehingga bisnis tersebut dapat menghasilkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian.

Hal ini pula yang menyebabkan owner lebih banyak berada pada posisi strategis yang berada pada posisi manajerial atas. Seorang owner dapat menentukan arah dari pengembangan bisnisnya dan menentukan cara yang perlu dilakukan guna mencapai tujuan dari pengembangan tersebut.

Sementara itu, founder jika ia tidak merangkap sebagai seorang owner, tidak akan terlalu banyak mengambil peran dalam masalah operasional bisnis. Dalam praktiknya, kadang kali owner juga diperbolehkan untuk memutuskan bahwa ia tidak ingin terlibat banyak dalam operasional bisnis serta menyerahkan fungsinya guna menjalankan bisnis tersebut pada pihak lainnya.

Apabila disimpulkan, maka perbedaan dasar dari seorang founder dan owner dapat dilihat dari pengertiannya. Seorang founder pada umumnya adalah seseorang yang memiliki ide dan mencetuskan ide atau gagasan awal tentang bisnis yang akan ia jalankan.

Seorang founder dapat disebut owner, dikarenakan seluruh keuntungan akan masuk pada founder. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, status dari owner pada seorang founder dapat hilang, apabila founder melepaskan saham kepemilikan perusahaan yang ia milik.

Sementara itu, seorang owner adalah individu, kelompok atau organisasi yang melakukan penanaman saham, memberi modal dan melakukan investasi pada bisnis. Secara sederhananya, owner adalah pihak-pihak yang memiliki bisnis.

Itulah penjelasan tentang owner adalah pemilik bisnis. Bagi Grameds yang ingin menjadi seorang entrepreneur dan menjadi owner, Grameds bisa mempelajari tentang bisnis dengan membaca buku.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, gramedia.com selalu menyediakan berbagai macam buku berkualitas dan original untuk Grameds! Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Penulis: Khansa

Rujukan:

  • https://katadata.co.id/redaksi/ekonopedia/62a7f2e5e9a8b/definisi-owner-si-bos-besar-perusahaan-dan-bedanya-dengan-founder
  • https://www.linovhr.com/owner-dan-founder/#/perbedaan
  • https://habibhidayat.com/owner-adalah-pemilik-perusahaan-beda-dengan-ceo#Tugas_dan_Peran_Penting_Owner

About the author

Devina C

Saya Devina sangat senang dengan dunia menulis yang diisi berbagai kata. Sudah banyak karya yang saya hasilkan terutama tulisan review buku dan tentang dunia karier.