Profesi

Aktuaria Adalah: Pengertian, Tugas, dan Fungsinya

Written by Devina C

Aktuaria adalah suatu pekerjaan yang masih terdengar asing untuk sebagian orang, sebab pekerjaan ini memang masih jarang dan dilakukan secara konvensional, dan masih tergolong pekerjaan baru di Indonesia.

Namun, tahukah kamu? Sebenarnya aktuaria mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia bisnis. Sebab, ilmu aktuaria sering digunakan untuk pengelolaan bisnis dan mengukur risiko yang mungkin akan terjadi.

Lalu, apa sebenarnya arti dari Aktuaria? Apa hubungannya dengan aktuaris? Dan apa manfaat serta fungsinya dalam dunia bisnis? Simak paparan dibawah ini sampai selesai ya.

Pengertian Aktuaria 

pixabay

Secara sederhana, aktuaria merupakan suatu ilmu yang berdasar pada metode matematika, dan juga menggunakan ilmu statistika yang tepat untuk mengukur risiko yang akan terjadi dalam suatu perusahaan keuangan dan juga industri asuransi. Kemudian, subjek atau seseorang yang bekerja dalam bidang ini disebut dengan aktuaris.

Agar dapat mengukur risiko yang berkaitan dengan kondisi keuangan perusahaan atau seseorang, biasanya aktuaris menggunakan berbagai macam metode manajemen risiko yang umumnya digunakan dalam industri asuransi, misalnya saja Annuity Table, Mortality Table, Morbidity Table, dan semua model yang menggunakan ilmu statistika.

Apa Risiko Yang Diperhitungkan Aktuaris? 

Risiko mempunyai definisi suatu akibat yang harus ditanggung yang berkenaan dengan konsekuensi buruk terhadap suatu proses yang sedang berjalan yang akan dialami di masa mendatang.

Sebab, baik bisnis keuangan maupun industri asuransi hakikatnya merupakan bisnis yang mengacu pada profit oriented dan risiko yang akan dialami ini dapat menyebabkan perusahaan tersebut rugi. Oleh karena itu, biasanya dalam dunia asuransi, suatu risiko dihubungkan dengan segala keadaan atau objek yang diasuransikan.

Kemudian, dalam bidang perbankan, risiko itu dikaitkan dengan memungkinkan adanya tunggakan kredit yang dilakukan nasabah. Sebab, risiko tersebut sulit untuk bisa ditebak atau bersifat uncertainty. Oleh karenanya, perusahaan keuangan dan industri asuransi pasti memiliki ahli yang dapat memanajemen risiko yang akan datang secara ilmiah dengan berbagai metode perhitungan matematis.

Di Negara kita sendiri, aktuaris banyak bekerja di bidang industri asuransi, tapi ada juga yang bekerja didana pensiunan. Berdasar pada Keputusan Menteri Keuangan RI No. 426/KMK.06/2003 Pasal 16, perusahaan asuransi jiwa diharuskan mengangkat aktuaris yang memiliki kualifikasi sebagai seorang Aktuaris dan tergabung dalam PAI, atau lembaga lainnya yang sejenis serta terdaftar sebagai anggota penuh International Association Of Actuaries.

Fungsi Aktuaria Dalam Manajemen Asuransi 

Mungkin belum banyak yang tahu fungsi aktuaria dalam manajemen asuransi, fungsi utamanya ialah sebagai penaksir risiko, penerjemah risiko, penilaian terhadap risiko, dan menghitung kemungkinan risiko akan terjadi.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam sistem aktuaria, yaitu:

  • Wajib memastikan customernya membayar premi asuransi sesuai risikonya.
  • Kemudian, wajib memastikan premi yang sudah dibayar telah cukup untuk dapat membayar klaim yang akan terjadi, dan mencukupi semua biaya operasional yang telah digunakan.
  • Dan juga memastikan, premi yang masuk atau terkumpul mampu bersaing dan bernilai wajar.

Dikutip dari Macquarie University Sydney, aktuaria merupakan suatu hal atau proses yang berkaitan dengan investasi. Aktuaria memang sering dikaitkan dengan valuasi aset dan bidang investasi, dana pensiun, manajemen risiko dan industri asuransi.

Jadi lebih tepatnya, seorang Aktuaris harus dapat menganalisa dengan menggunakan metode statistika dan sistematis, serta hasilnya bisa dipertanggungjawabkan dengan angka dan risiko yang ada. Jadi, pekerjaan ini bukan suatu hal yang mistis ya.

Buat kamu yang bekerja dalam bidang asuransi, mungkin buku ini dapat membantumu memahami tentang hukum asuransi, maka kamu bisa mengetahuinya melalui buku Pokok-Pokok Hukum Asuransi

 

Tugas Aktuaris

Jadi, setelah dijelaskan pada pembahasan di atas, tugas seorang Aktuaris yaitu membuat serta menetapkan premi atau harga asuransi menggunakan tingkat mortalita, tingkat investasi, skala biaya, klasifikasi risiko, tingkat morbidita, dan skala penjualannya.

Seorang aktuaris harus bisa membuat estimasi biaya dan mengelola atau manajemen risiko, sehingga financial perusahaan terjamin aman dan cukup.

Selain itu, aktuaris juga harus bisa membuat analisa dan proyeksi mengenai teknis perkembangan suatu bisnis atau perusahaan, seperti membuat analisa keuangan, pemasukan, meninjau ulang tingkatan investasi, meninjau ulang manajemen risiko, dan meninjau tingkat morbidita dan mortalita, meninjau estimasi biaya yang dibutuhkan, serta meninjau atas penjualan sesuai tidak dengan volume penjualan.

Jadi, pada dasarnya aktuaris mempunyai tugas yang sangat penting, untuk menganalisa dan mengukur risiko berdasarkan data statistik dan seorang aktuaris memiliki dua tugas utama, yaitu :

1. Menganalisa dan Manajemen Risiko

Tugas utama seorang aktuaris adalah harus bisa menganalisa tingkat risiko, dengan menggunakan metode atau pola tertentu untuk meminimalisir risiko dalam suatu proses ekonomi. Seorang aktuaris juga harus menguasai dan memahami beragam pola atau metode untuk mengukur sebuah risiko, seperti morbidita table, mortality table, dan juga annuity table.

2. Memproyeksikan Perkembangan Perusahaan 

Selain menganalisa dan manajemen risiko, tugas pokok seorang aktuaris juga membuat proyeksi atau gambaran mengenai perkembangan bisnis atau perusahaan.

Dalam prosesnya, aktuaris menggunakan data-data terkait risiko yang ada agar dapat memproyeksikan perkembangan secara akurat. Semakin tinggi risiko yang akan dihadapi, maka semakin sulit pula pengembangan dapat dilakukan.

Itulah, beberapa penjelasan mengenai dunia aktuaria. Meski profesi ini mempunyai peran yang krusial dan banyak diperlukan dalam dunia asuransi atau bisnis, tetapi sayangnya profesi ini masih jarang dan kurang diminati orang Indonesia. Jadi, apa kamu tertarik dengan profesi ini?

Cara Menjadi Aktuaris

Kini, telah ada beberapa Universitas yang menyediakan jurusan S1 untuk jurusan aktuaria, diantaranya yaitu UI atau Universitas Indonesia. Dan di Universitas lainnya, aktuaria ada yang masuk dalam bagian Statistika dan Ilmu Matematika

Menjadi seorang aktuaris memerlukan pendidikan tinggi dan profesi tambahan yang memberikan syarat kelulusan mata kuliah yang sesuai dengan syarat IAI (Ikatan Aktuaris Indonesia). Pada tahap ujian, meliputi dasar akuntansi, teori ekonomi, statistika dan probabilitas, teori risiko, asuransi jiwa, matematika asuransi, dan sebagainya.

Salary Seorang Aktuaris

Seperti yang kita ketahui, pekerjaan atau profesi aktuaris memang masih terdengar asing dan masih cukup langka, sehingga penyandang gelar aktuaris masih sangat sedikit dan berkembangnya bisnis, kebutuhan akan aktuaris semakin meningkat.

Untuk lebih jelasnya, tingkatan dari seorang aktuaris.

Awal Karier

Memulai karier menjadi aktuaris dimulai dari Actuarial Analyst, yaitu dengan besaran gaji mulai empat sampai tujuh juta per bulannya.

Junior

Jika sudah tersertifikasi lulus lima mata ujian, dari Actuarial Analyst akan berubah menjadi Associate yang telah memenuhi persyaratan Associate Societies Actuary Indonesia (ASAI), dan tahap ini dapat mendapatkan salary sebesar sepuluh sampai dua puluh lima juta per bulannya.

Senior

  1. Jika sudah berlangsung, nantinya Associate akan naik level menjadi Manager Actuary, yang mana pada level ini, seorang Aktuaris mendapatkan Salary sebesar tiga puluh delapan juta per bulannya.
  2. Setelah itu, mereka akan naik level lagi menjadi Fellow posisi Appointed Actuary dan pada tahap ini akan diberi gelar Fellow Societies Actuary Indonesia, dengan salary sebesar lima puluh juta per bulannya.
  3. Yang kemudian, akan naik level lagi menjadi Chief Actuary, pada level ini mereka mendapatkan salary setara dengan seorang direktur di perusahaan besar.

Buat kamu yang berniat menjadi aktuaris dan ingin lebih mendalami tentang analisis laporan keuangan, mungkin kamu bisa membaca buku Seri Kuliah Ringkas: Analisis Laporan Keuangan

 

Manajemen Risiko Bisnis 

pixabay

Seorang aktuaris juga harus mampu memanajemen risiko, agar perusahaan dapat meminimalisir risiko yang akan terjadi di masa mendatang. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, risiko merupakan suatu akibat yang buruk dari bisnis yang sedang berjalan, yang mungkin akan terjadi di masa mendatang.

Risiko bisnis mempunyai sifat yang sulit ditebak atau tidak pasti, sehingga kebanyakan perusahaan mengalami kerugian. Pendapat Abas Salim, terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi ketidakpastian sehingga menimbulkan kerugian.

Ketidakpastian tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

  1. Economic uncertainty caused atau ketidakpastian ekonomi.
  2. Nature uncertainty caused atau ketidakpastian yang disebabkan alam.
  3. Human uncertainty caused atau Ketidakpastian yang disebabkan kesalahan manusia.

Selain itu, perusahaan bisnis yang menerapkan manajemen risiko, akan ada manfaat yang diperoleh, di antaranya yaitu:

1. Sebagai Evaluasi dan Mengambil Keputusan 

Review atau evaluasi merupakan proses menilai dan mengukur efektivitas suatu strategi yang telah diterapkan dalam suatu bisnis atau perusahaan untuk mencapai target tertentu.

Hasil dari evaluasi tersebut dapat menganalisis risiko yang akan terjadi dan sebagai bahan untuk mengetahui apakah cara-cara selama ini sudah tepat dan benar untuk mencapai target bisnis?

Oleh sebab itu, agar sebuah risiko atau kesalahan yang sama tidak terulang kembali, yang mungkin pernah dialami di masa lalu, sehingga target atau tujuan dari bisnis jadi terhambat. Nah, dengan adanya sebuah evaluasi, akan membuat kamu lebih mudah memutuskan suatu tindakan yang tepat untuk kedepannya.

2. Produktivitas dan Pencapaian Profit 

Proses produktivitas adalah suatu proses produksi yang menjadi acuan atau ukuran bagaimana sumber daya yang ada dimanfaatkan dan diatur untuk mencapai target yang optimal.

Dengan manajemen risiko yang telah dilakukan, akan membuat kamu lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan bisnis dan terhindar dari kesalahan yang sama.

Tentunya hal ini akan membantu meningkatkan produktivitas dalam bisnis yang dijalani, serta profit atau keuntungan pun pasti akan ikut meningkatkan, dibandingkan jika belum ada atau dilakukannya mana risiko bisnis.

3. Mengatur Estimasi 

Pengaturan estimasi merupakan proses perhitungan terhadap kebutuhan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan bisnis atau pekerjaan. Estimasi harga atau biaya yang dibutuhkan adalah hal yang penting untuk mengatur keuangan perusahaan atau sebuah bisnis.

Jika estimasi tidak akurat, maka dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi perusahaan atau bisnis yang terlibat dalam proses produksi yang sedang berjalan, bahkan bisa menghambat proses produksi secara keseluruhan.

Jadi, adanya analisa dan manajemen risiko ini, akan memudahkan kamu untuk menghitung dan mengatur estimasi biaya yang diperlukan, seperti estimasi biaya dalam pekerjaan dan bisnis. Apa saja manajemen risiko yang dapat kamu lakukan?

Manajemen risiko dapat dimulai dari:

  1. Internal Environment atau lingkungan internal perusahaan/bisnis.
  2. Objective Setting atau penentuan sasaran
  3. Identifikasi kejadian atau peristiwa
  4. Risk Assessment atau penilaian risiko
  5. Risk Response atau tanggapan terhadap risiko
  6. Control Activities atau aktivitas pengendalian
  7. Information and Communication atau informasi dan komunikasi
  8. Monitoring atau pemantauan rutin

Itulah manajemen risiko yang dapat kamu lakukan. Lalu, bagaimana melakukan manajemen risiko?

Tips Untuk Mengatasi Manajemem Risiko

Berikut ada empat tips manajemen risiko yang bisa untuk dilakukan.

1. Mengidentifikasi Risiko Yang Mungkin Terjadi

Pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan mencoba mengidentifikasi risiko, yaitu kira-kira risiko apa yang akan terjadi, apakah dari segi pemasaran, produksi, financial, dan lain sebagainya.

Mengidentifikasi risiko ini bertujuan untuk mengenali adanya kemungkinan risiko yang ada atau sedang berlangsung, maupun risiko yang akan terjadi kedepannya .Hasil dari identifikasi risiko ini yaitu berupa list atau daftar risiko yang kemungkinan akan terjadi.

2. Peringkat Berdasarkan Kerugian

Kemudian, setelah mempunyai list atau daftar berbagai macam risiko yang sudah diperkirakan, selanjutnya kamu dapat menganalisa dan mengurutkan risiko dengan kemungkinan dampak yang paling buruk.

Jika sudah selesai menganalisa, fokuslah pada risiko yang akan mengakibatkan kerugian besar atau risiko yang paling sering muncul atau dialami dalam berbagai bisnis.

3. Mengontrol Risiko

List atau daftar risiko yang sudah dibuat menjadi tidak berguna jika tidak ada tindakan yang diambil untuk penanggulangan atau mengontrol risiko tersebut.

Ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan untuk menyikapi atau mengontrol risiko. Ada empat bentuk tindakan yang bisa kamu lakukan, yaitu :

  • Menghindari Risiko (Risk Avoidance)
  • Mengurangi Risiko (Risk Reduction)
  • Memindahkan Risiko (Risk Transfer)
  • Menerima Risiko (Risk Retention)

4. Monitoring dan Review

Setelah kamu berhasil menemukan risiko, selanjutnya pilihan strategi yang tepat untuk menanggulangi setiap risiko, dan selalu waspada dengan isu yang mungkin akan muncul.

Sebab, isu merupakan bentuk gejala dari sebuah risiko yang ada atau bahkan dampak terburuk melanda seperti mengalami krisis.

Memang isu tidak selalu memberikan tanda atau gejala, tetapi setidaknya jika sudah mengenal semua jenis risiko, maka akan membantumu lebih fokus terhadap risiko yang akan terjadi.

Apabila isu tersebut telah berkembang menjadi risiko yang sebenarnya, dan menimbulkan krisis, maka kamu perlu mengevaluasi atau meresolusi, apakah selama ini tindakan yang telah diambil sudah sesuai dengan rencana atau tidak.

Jika kamu berhasil mereview atau mengevaluasi risiko ini, kamu bisa menjadikan masalah yang ada sebagai pengalaman dan pembelajaran agar kedepannya tidak terulang kembali.

Jika kamu ingin mengetahui dan memahami bagaimana cara memanajemen risiko yang baik, khususnya yang berkaitan dengan industri asuransi, kamu bisa membaca buku Manajemen Risiko Dan Asuransi

Nah, itu lah penjelasan singkat mengenai dunia aktuaria dan kaitannya dengan seorang Aktuaris. Jika ada yang mau menggunakan jasa Aktuaris, tentunya harus menyiapkan dana yang besar, sebab jasa ini tergolong langka dan memang mereka dibayar mahal. Semoga semua pembahasan di atas, bermanfaat untuk kamu, Grameds.

Jika kamu ingin mencari buku original mengenai bisnis atau tentang aktuaria, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis : Veronika Novi 

Rujukan:

About the author

Devina C

Saya Devina sangat senang dengan dunia menulis yang diisi berbagai kata. Sudah banyak karya yang saya hasilkan terutama tulisan review buku dan tentang dunia karier.