Profesi

Offering Letter: Pengertian dan Cara Menanggapinya!

Written by Laila Wu

Kalau kamu sudah lama berada di dunia kerja, pasti tidak asing lagi dengan yang namanya “offering letter.” Akan tetapi, buat kamu yang masih baru atau sedang mengejar karier, offering letter bisa jadi sesuatu yang bikin deg-degan. Nah, tetapi kamu tidak perlu khawatir! Di artikel ini, kita akan bahas apa sih sebenarnya offering letter itu, apa saja isinya, dan tentu saja, cara yang tepat untuk menanggapinya. Jadi, simak terus ya!

 

Apa itu Offering Letter?

Offering letter, mungkin bagi beberapa orang terdengar seperti surat undangan ke pesta, namun sebenarnya ini lebih serius dari itu. Jadi, apa sih sebenarnya offering letter itu? Well, offering letter adalah surat resmi dari perusahaan yang berisi penawaran kerja kepada calon karyawan yang lolos seleksi.

Anak Kantoran

Rata-rata pekerja menghabiskan waktu 8 jam per hari di kantor—belum termasuk waktu pulang-pergi ke kantor dan saat harus lembur. Dari 24 jam yang kita miliki per hari, setidaknya sepertiganya kita persembahkan untuk kantor tercinta. Eh sebentar, apakah kita benar-benar mencintai kantor kita? Bagaimana kalau tidak cinta? Salahkah? Bagaimana kalau cinta, tapi tak kunjung dipromosi? Bagaimana menghadapi atasan yang galak di kantor? Culture kantor itu maksudnya apa, dan bagaimana menghadapinya? Kalau sudah ingin resign, sebenarnya bisa nggak sih perusahaan menahan kita? Apa sebenarnya tujuan akhir dari semua ini? Samuel, HRD yang dikenal di dunia maya sebagai “Ko Sam” di akun @srl789, berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan ini tanpa terdengar “HRD banget”. Di buku keduanya ini, Samuel seakan melanjutkan percakapan yang belum selesai di buku Lagi Probation: “Oke, saya sudah dapat kerjaan. Lantas, bagaimana saya dapat bertahan hidup di kantor yang ternyata tak seindah jualan recruiter di job fair?” Baca buku ini, dan kamu akan menemukan jawabannya.

 

Offering letter, atau surat tawaran kerja, adalah dokumen resmi yang diberikan oleh perusahaan kepada seorang calon karyawan yang telah lolos proses seleksi dan diterima untuk bergabung dengan perusahaan. Surat ini berisi detail penting tentang posisi pekerjaan yang ditawarkan, gaji dan tunjangan, jadwal kerja, ketentuan kontrak, serta informasi lain yang relevan terkait dengan penempatan pekerjaan. Offering letter biasanya menjadi langkah terakhir sebelum seorang calon karyawan memutuskan untuk menerima atau menolak tawaran pekerjaan tersebut. Jadi, bisa dibilang, offering letter ini seperti undangan resmi untuk gabung ke tim perusahaan tersebut.

 

Bagaimana Isi Offering Letter yang Benar?

(Sumber foto: www.pexels.com)

Isi sebuah offering letter sebenarnya tidak serumit buku teks pelajaran kimia, tetapi tetap harus diperhatikan dengan seksama. Jadi, apa aja sih yang sebaiknya ada di dalamnya? Nah, offering letter yang baik biasanya berisi detail tentang posisi yang ditawarkan, gaji atau kompensasi, jadwal kerja, dan mungkin juga informasi lain seperti benefit yang diberikan oleh perusahaan. Singkatnya, offering letter ini kayak roadmap yang akan mengantarkan kamu masuk ke dunia kerja.

Isi offering letter yang benar biasanya mencakup beberapa poin penting seperti:

  • Detail posisi yang ditawarkan, termasuk jabatan, tanggung jawab, dan lokasi kerja.
  • Informasi mengenai gaji atau kompensasi, termasuk bonus, tunjangan, dan potensi kenaikan gaji di masa depan.
  • Jadwal kerja yang diharapkan, termasuk jam kerja, hari libur, dan aturan terkait fleksibilitas waktu.
  • Benefit atau fasilitas lain yang disediakan oleh perusahaan, seperti asuransi kesehatan, cuti, atau program pengembangan karyawan.
  • Persyaratan atau prosedur tambahan yang perlu dilakukan oleh penerima penawaran, misalnya menjalani tes kesehatan atau menyerahkan dokumen-dokumen tertentu sebelum memulai kerja.

 

Cara Menanggapi Offering Letter

Menanggapi sebuah offering letter adalah tahap penting dalam proses penerimaan kerja. Bagaimana cara menanggapinya dengan bijak dan profesional? Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu kamu dalam proses tersebut:

1. Bacalah dengan Seksama

Bacalah offering letter secara seksama dan teliti. Pastikan kamu memahami dengan jelas setiap detail yang tercantum di dalamnya, seperti posisi yang ditawarkan, gaji dan tunjangan, jadwal kerja, serta segala ketentuan dan persyaratan lainnya.

2. Evaluasi Isi Offering Letter

Evaluasilah isi offering letter dengan cermat. Pertimbangkan apakah posisi yang ditawarkan sesuai dengan keahlian, minat, dan aspirasi kariermu. Selain itu, perhatikan juga kondisi kerja dan benefit yang ditawarkan apakah sesuai dengan harapanmu.

3. Diskusikan dengan Pihak Terpercaya

Diskusikan isi offering letter dengan orang-orang terpercaya, seperti keluarga, teman, atau mentor profesional. Mintalah pandangan dan masukan mereka untuk membantu kamu dalam mengambil keputusan yang tepat.

4. Pertimbangkan dengan Matang

Pertimbangkan secara matang semua aspek yang tercantum dalam offering letter sebelum membuat keputusan akhir. Pikirkan baik-baik apakah tawaran yang diberikan sesuai dengan tujuan karier dan kebutuhanmu saat ini.

Sukses Wawancara Kerja dalam Bahasa Inggris

Buku ini membahas berbagai tingkat wawancara dalam bahasa Inggris. Apa saja pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan dan bagaimana jawabannya, dibahas di sini!

 

5. Ajukan Pertanyaan Jika Perlu

Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan kepada pihak yang bersangkutan jika ada hal-hal yang perlu ditanyakan atau klarifikasi tambahan yang diperlukan terkait isi offering letter.

6. Beri Tanggapan secara Profesional

Beri tanggapan secara profesional kepada perusahaan yang mengirimkan offering letter. Sampaikan apakah kamu menerima tawaran tersebut dengan baik, menolaknya, atau meminta klarifikasi tambahan dengan sopan dan jelas.

7. Sampaikan Tanggapan secara Tertulis

Sampaikan tanggapanmu secara tertulis, baik melalui surat balasan maupun email resmi. Pastikan komunikasimu terstruktur dengan baik dan mudah dipahami oleh pihak yang bersangkutan.

8. Buat Keputusan yang Tepat

Berdasarkan evaluasi dan pertimbangan yang matang, buatlah keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan, aspirasi, dan tujuan karirmu. Ingatlah bahwa keputusan ini akan memengaruhi langkah selanjutnya dalam karirmu.

Cara Revolusioner Lolos Tes Kerja Bahasa Inggris

Pada era globalisasi ini, penguasaan Bahasa Inggris sudah sebaiknya dimiliki oleh setiap orang, mengingat Bahasa Inggris sudah digunakan sebagai bahasa internasional. Penguasaan kemampuan berbahasa Inggris tidak lain untuk bisa mengembangkan diri dan mampu bersaing di era yang semakin digital. Tidak heran jika perusahaan mulai melakukan wawancara rekrutmen berbasis Bahasa Inggris, namun hal ini bagi sebagian besar orang Indonesia masih menjadi rintangan karena kurang terbiasanya mereka menggunakan Bahasa Inggris dalam kesehariannya. Hal tersebut tak jarang membuat mereka grogi saat melakukan wawancara yang bisa menurunkan penilaian dari rekruter. Untuk itu buku ini hadir sebagai panduan bagi para pejuang lowongan kerja untuk bisa menguasai penerapan Bahasa Inggris utamanya dalam konteks wawancara kerja. Tips dan panduan dalam buku ini ditulis dengan memberikan solusi berdasarkan kerisauan pelamar dan pertanyaan menjebak yang sering diberikan rekruter.

 

Menanggapi sebuah offering letter adalah kesempatan bagi kamu untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan langkah terbaik untuk masa depan kariermu. Dengan pendekatan yang bijak dan profesional, kamu dapat membuat keputusan yang tepat dan mengambil langkah yang sesuai dengan aspirasimu.

 

Tata Cara Negosiasi Offering Letter

(Sumber foto: www.pexels.com)

Tata cara negosiasi offering letter merupakan langkah penting dalam menjalin kesepakatan yang menguntungkan antara kamu dan perusahaan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantumu dalam proses negosiasi tersebut:

1. Persiapkan Diri dengan Baik

Sebelum memulai negosiasi, pastikan kamu telah mempersiapkan diri dengan baik. Kenali nilai-nilai dirimu, seperti pengalaman kerja, kualifikasi, dan pencapaian yang dapat mendukung posisimu. Selain itu, identifikasi juga nilai tambah yang dapat kamu berikan kepada perusahaan.

2. Tentukan Targetmu

Jelaskan dengan jelas kepada perusahaan tentang harapanmu terkait gaji, tunjangan, jadwal kerja, dan benefit lainnya. Tetap realistis dalam menetapkan target dan pertimbangkan juga kondisi pasar dan industri saat ini.

3. Ajukan Argumentasi yang Kuat

Sampaikan argumen-argumen yang kuat dan relevan yang mendukung permintaanmu. Gunakan data dan fakta untuk mendukung klaimmu, seperti statistik industri, riset gaji, atau pencapaian terdahulumu.

4. Dengarkan dengan Aktif

Selama proses negosiasi, dengarkan dengan aktif apa yang disampaikan oleh pihak perusahaan. Berikan perhatian pada kebutuhan dan kepentingan mereka, dan cari titik temu yang saling menguntungkan.

5. Jaga Etika dan Sikap Profesional

Selalu pertahankan sikap yang profesional dan hormat selama proses negosiasi. Hindari sikap arogan atau menuntut, dan jaga komunikasi tetap santun dan terbuka.

6. Bersikap Fleksibel

Bersikaplah fleksibel dan terbuka terhadap kemungkinan kompromi. Terkadang, kamu perlu memberikan sedikit ruang untuk bernegosiasi agar mencapai kesepakatan yang baik bagi kedua belah pihak.

7. Berikan Waktu untuk Pertimbangan

Setelah menyampaikan tawaranmu, berikan waktu kepada perusahaan untuk mempertimbangkan permintaanmu. Hindari tekanan agar segera memberikan jawaban, dan berikan kesempatan bagi mereka untuk memberikan tanggapan yang matang.

8. Evaluasi dan Putuskan dengan Bijak

Setelah mendapatkan tanggapan dari perusahaan, evaluasilah dengan cermat apakah tawaran mereka memenuhi ekspektasimu atau tidak. Buat keputusan yang bijak berdasarkan pertimbangan yang matang, dan jangan ragu untuk menolak jika tawaran tersebut tidak memenuhi harapanmu.

 

Dengan mengikuti tata cara negosiasi yang tepat, kamu dapat meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan dalam offering letter-mu. Ingatlah untuk tetap menjaga sikap profesional dan tetap fokus pada tujuanmu selama proses negosiasi.

 

Ucapan Menanggapi Offering Letter yang Profesional

Berikut ini adalah contoh kalimat-kalimat yang dapat digunakan untuk menanggapi offering letter:

  • Menerima Tawaran dengan Apresiasi

“Saya ingin menyampaikan terima kasih atas tawaran posisi [nama posisi] di perusahaan Anda. Saya sangat senang dan bersyukur atas kesempatan ini.”

  • Konfirmasi Penerimaan

“Dengan ini, saya ingin mengonfirmasi bahwa saya menerima tawaran untuk bergabung sebagai [nama posisi] di perusahaan Anda.”

  • Penyampaian Pertimbangan Tambahan

“Namun, saya ingin meminta klarifikasi terkait beberapa ketentuan dalam offering letter sebelum saya dapat mengonfirmasi penerimaan secara resmi.”

  • Pertanyaan Tambahan

“Apakah mungkin saya mendapatkan informasi lebih lanjut tentang program pelatihan atau perkembangan karier yang tersedia di perusahaan?”

  • Penolakan dengan Alasan yang Jelas

“Setelah pertimbangan matang, saya memutuskan untuk menolak tawaran tersebut karena saya telah menerima tawaran posisi yang lebih sesuai dengan tujuan karier saya.”

  • Permintaan Perpanjangan Waktu Pertimbangan

“Apakah mungkin saya mendapatkan waktu tambahan untuk mempertimbangkan tawaran ini sebelum saya mengirimkan konfirmasi resmi?”

  • Penyampaian Informasi Kontak Tambahan

“Jika perlu, Anda dapat menghubungi saya melalui email di [alamat email] atau melalui telepon di [nomor telepon] untuk mendiskusikan lebih lanjut.”

  • Penutup dengan Ekspresi Harapan Kerjasama di Masa Depan

“Saya berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi tim dan perusahaan Anda di masa yang akan datang. Terima kasih atas kesempatan ini dan saya sangat menantikan untuk bergabung dengan tim Anda.”

Sukses Wawancara

Saat ini, banyak sekali masyarakat yang sedang mencari pekerjaan. Namun, banyak orang yang takut dengan wawancara, apapun jenis wawancaranya karena sebagian besar pelamar gagal di tahap wawancara. Inti dari wawancara adalah seberapa percaya diri Anda menghadapi para pewawancara dan seberapa familier Anda dengan ragam pertanyaan yang sering dilontarkan pada saat wawancara. Oleh karena itu, para pelamar kerja diharuskan mencari referensi pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya sering ditanyakan oleh pewawancara dan tips agar dapat menjawab pertanyaan. Salah satu sumber referensi yang dapat Anda gunakan agar sukses dalam tahap wawancara adalah dengan membaca buku ini. Buku Sukses Wawancara: Bagaimana Agar Wawancara Anda Tidak Gagal ini menyajikan seputar tips dan trik untuk sukses dalam sesi wawancara. Selain berisi tips dan trik untuk persiapan wawancara, buku ini juga menyajikan hal yang harus dilakukan pada saat wawancara sedang berlangsung dan hal yang biasa dilakukan setelahnya. Buku ini juga dilengkapi dengan pengalaman-pengalaman penulis yang biasa dibagikan atas pengalaman wawancaranya dahulu kala.

 

Dengan menggunakan kalimat-kalimat seperti ini, kamu dapat menanggapi offering letter secara profesional dan mengkomunikasikan keputusanmu dengan jelas kepada pihak yang bersangkutan.

 

Kesimpulan

Menanggapi offering letter merupakan langkah penting dalam mempertimbangkan tawaran kerja yang diberikan oleh sebuah perusahaan. Dengan memahami isi dan proses yang terkandung dalam offering letter, kamu dapat membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi karirmu. Selalu ingat untuk bertindak secara profesional dan sopan dalam menanggapi tawaran tersebut, serta pertimbangkan dengan matang segala aspek yang terkait sebelum membuat keputusan akhir. Dengan demikian, kamu dapat memastikan bahwa langkah yang diambil akan sesuai dengan tujuan karir dan membawa dampak positif bagi perkembangan profesionalmu ke depannya. Grameds, kamu bisa cari tahu lebih lengkap terkait offering letter maupun tips melamar kerja lainnya melalui buku-buku profesi dan karier di Gramedia.com.

About the author

Laila Wu