Profesi

Beberapa Contoh Deskripsi Pengalaman Kerja yang Benar untuk CV

Written by Laila

Ibaratnya kartu nama untuk memasuki dunia kerja, CV harus dibuat semenarik mungkin untuk berhasil menggapai hati bapak dan ibu HRD! Salah satu faktor yang membuat CV kita menarik atau tidaknya itu adalah dari pengalaman kerja yang kita miliki. Deskripsi pekerjaan sebelumnya yang oke dapat membedakan kamu dari kandidat lainnya, lho!

Sayang banget nih, masih banyak dari kita yang masih mengalami kendala tentang bagaimana sih caranya menulis deskripsi pengalaman kerja yang benar? Supaya menghindari hal tersebut, yuk, kita simak dulu beberapa contoh deskripsi pengalaman kerja yang benar berikut ini!

 

Pentingnya Deskripsi Pengalaman Kerja yang Baik di CV

(Sumber foto: pexels.com)

Kenapa sih kita perlu banget mementingkan penulisan pengalaman kerja? Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi pernyataan ini lho, berikut adalah beberapa di antaranya!

1. Menarik Perhatian Perekrut

Bayangkan saja, HRD memiliki ratusan bahkan ribuan CV yang harus dibaca. Pastinya akan jauh lebih melelahkan kalau dibaca satu per satu secara detail kan? Inilah mengapa mereka kebanyakan menggunakan teknik membaca scanning.

Untuk itu, kita perlu menonjolkan pengalaman kerja yang relevan dan semenarik mungkin yang dapat membuat  mata HRD berhenti sejenak, penasaran, dan akhirnya membaca CV milikmu secara lebih detail!

2. Menunjukkan Kualifikasi dan Kemampuan

Deskripsi pengalaman kerja yang ditulis dengan baik bisa membuktikan berbagai skill dan pencapaian kamu ketika bekerja di perusahaan sebelumnya. Dari sinilah HRD bisa mencocokkan kemampuan yang kamu miliki, apakah sudah sesuai dan cukup untuk lolos kualifikasi selanjutnya di posisi yang dilamar.

3. Membuat Kamu Lebih Unggul dari Kandidat Lain

Lalu, persaingan kerja yang ketat mendorong kamu untuk selalu lebih unggul dibandingkan kandidat lain. Salah satunya adalah dengan menggunakan deskripsi pengalaman kerja secara jelas dan lebih meyakinkan, walaupun keduanya punya pengalamannya serupa.

4. Memperbesar Peluang Dipanggil Wawancara

Biasanya sih, HRD lebih membutuhkan kandidat dengan pengalaman kerja relevan dan bisa berkontribusi terhadap perusahaan. Melalui deskripsi pekerjaan yang ditulis dengan baik, mereka bisa yakin bahwa kamu adalah kandidat yang paling tepat untuk posisi itu!

 

Beberapa Kesalahan dalam Penulisan Deskripsi Pengalaman Kerja

Sebelum melihat apa saja contoh deskripsi pengalaman kerja yang benar, ada baiknya kita lihat dulu deh beberapa kesalahan fatal yang biasa ditemukan saat menulis deskripsi pengalaman kerja. Bisa jadi, kamu pernah melakukan kesalahan ini juga!

1. Terlalu Umum dan Kurang Spesifik

Pertama adalah menulis deskripsi dengan kata-kata “bertanggung jawab atas…” atau “melakukan tugas…. “. Nah, penggunaan ini dinilai masih kurang benar dan terlalu umum! HRD pasti mau tahu bagaimana detail atau apa yang berhasil kamu capai dalam bekerja.

2. Tidak Pakai Kata Kerja Aksi

Deskripsi pengalaman kerja yang datar dan nggak ada action-nya bikin CV kamu kurang menarik. Biasanya akan susah untuk menemukan kata kerja yang nunjukin tindakan, seperti memimpin, mengembangkan, meningkatkan, dan lain sebagainya.

3. Tidak Ada Bukti Nyata

Hari gini masih mengklaim diri punya skill atau pengalaman tertentu tanpa menunjukkan buktinya? Kurang meyakinkan dong! Harusnya, tambahkan fakta berupa data atau angka yang menunjukkan hasil kerja kamu secara konkret!

4. Tidak Relevan dengan Posisi yang Dilamar

Lalu, jangan asal copas deskripsi pengalaman kerja dari CV yang sudah lama! Pastikan semua pengalaman yang kamu cantumkan di CV baru sudah cukup relevan sama posisi pekerjaan yang kamu lamar.

5. Typo dan Bahasa yang Kacau

Kalau kamu belum tahu, tim HRD seringkali teliti banget, lho! Sekalinya menemukan adanya typo atau bahasa yang berantakan, CV kamu bisa langsung disingkirkan tanpa membaca hingga selesai. Nah untuk itu, jangan lupa review ulang CV sebelum dikirimkan, ya!

6. Terlalu Panjang atau Terlalu Pendek

Deskripsi pengalaman kerja yang terlalu panjang pasti membuat kita malas membacanya nggak s? Apalagi HRD-nya! Eh tapi, jangan sampai terlalu pendek juga dan minim informasi. Panjang ideal deskripsi ini sebaiknya antara 2-3 kalimat saja.

7. Hanya Copy Paste Job Desc

Deskripsi pekerjaan yang hanya modal copas dari job desc perusahaan lama kamu itu nggak ada nilai tambahnya. Coba deh tambahkan juga apa pencapaian atau kontribusi spesifik yang sudah kamu buat!

 

Contoh Deskripsi Pengalaman yang Benar

(Sumber foto: kompas.com)

Nah, supaya kamu makin paham, yuk simak beberapa contoh deskripsi pengalaman kerja yang sebaiknya ditulis berikut ini. Ada beberapa contoh untuk posisi pekerjaannya, lho! Berikut adalah contoh deskripsi pengalaman yang benar:

1. Posisi Manajerial

Berikut adalah contoh deksripsi yang kurang spesifik dan cara menulis yang lebih baik untuk posisi manajerial:

  • Kurang Spesifik

“Bertanggung jawab atas tim marketing.”

  • Lebih Baik

“Memimpin tim marketing yang terdiri dari 5 orang, berhasil meningkatkan brand awareness sebesar 30% melalui kampanye digital yang inovatif. Merancang dan melaksanakan strategi pemasaran yang sukses, termasuk SEO, media sosial, dan email marketing. Mengelola anggaran pemasaran tahunan dan memastikan ROI yang positif.”

 

2. Posisi Teknis

Berikut adalah contoh deksripsi yang kurang spesifik dan cara menulis yang lebih baik untuk posisi teknis:

  • Terlalu Umum

“Melakukan tugas programming.”

  • Lebih Baik

“Mengembangkan aplikasi mobile berbasis Android yang digunakan oleh lebih dari 50.000 pengguna, mendapatkan rating 4.8 di Play Store. Bertanggung jawab atas seluruh siklus pengembangan perangkat lunak, mulai dari perencanaan, pengkodean, pengujian, hingga deployment. Bekerja sama dengan tim desain dan product manager untuk memastikan kualitas dan fungsionalitas aplikasi.”

 

3. Posisi Kreatif

Berikut adalah contoh deksripsi yang kurang spesifik dan cara menulis yang lebih baik untuk posisi kreatif:

  • Tidak Ada Bukti

“Memiliki kemampuan desain grafis yang baik.”

  • Lebih Baik

“Merancang materi promosi yang menarik dan efektif, meningkatkan engagement di media sosial sebesar 40% dalam 6 bulan. Membuat ilustrasi, logo, dan desain grafis lainnya untuk berbagai keperluan perusahaan. Berkolaborasi dengan tim marketing untuk mengembangkan konsep kreatif yang sesuai dengan target audiens.”

 

4. Fresh Graduate

Berikut adalah contoh deksripsi yang kurang spesifik dan cara menulis yang lebih baik untuk fresh graduate:

  • Copy-Paste Job Desc

“Melakukan tugas administrasi sesuai arahan atasan.”

  • Lebih Baik

“Magang di bagian administrasi, berhasil meningkatkan efisiensi proses pengarsipan dokumen sebesar 20% dengan menerapkan sistem baru. Membantu dalam pengelolaan data, pembuatan laporan, dan koordinasi dengan berbagai departemen. Mendapatkan pengalaman berharga dalam penggunaan perangkat lunak perkantoran dan komunikasi profesional.”

 

5. Posisi Customer Service

Berikut adalah contoh deksripsi yang kurang spesifik dan cara menulis yang lebih baik untuk posisi customer service:

  • Terlalu Singkat

“Menangani keluhan pelanggan.”

  • Lebih Baik

“Memberikan pelayanan prima kepada pelanggan melalui telepon dan email, menyelesaikan masalah dengan cepat dan efisien. Mencapai tingkat kepuasan pelanggan 95% berdasarkan survei internal. Berkontribusi dalam pengembangan prosedur layanan pelanggan yang lebih baik.”

 

6. Posisi Sales

Berikut adalah contoh deksripsi yang kurang spesifik dan cara menulis yang lebih baik untuk posisi sales:

  • Kurang Kuantitatif

“Mencapai target penjualan.”

  • Lebih Baik

“Melebihi target penjualan bulanan sebesar 15% secara konsisten selama 2 tahun terakhir. Membangun dan memelihara hubungan baik dengan klien, menghasilkan repeat order dan referensi bisnis baru. Mengidentifikasi peluang penjualan baru dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan pendapatan.”

 

7. Posisi Keuangan

Berikut adalah contoh deksripsi yang kurang spesifik dan cara menulis yang lebih baik untuk posisi keuangan:

  • Terlalu Teknis

“Melakukan rekonsiliasi akun.”

  • Lebih Baik

“Bertanggung jawab atas rekonsiliasi akun, memastikan keakuratan laporan keuangan bulanan dan tahunan. Membantu dalam proses audit internal dan eksternal. Berkontribusi dalam pengembangan sistem pengendalian internal yang lebih efektif.”

 

Rekomendasi Buku tentang Melamar Kerja

Nah, buat Grameds para jobseeker yang lagi semangat-semangatnya mencari kerja. Teruslah tingkatkan kualitas CV dan portofolio yang kamu buat supaya lebih memukau. Mulai dari tips menulis CV hingga memasuki tahapan wawancara, ikuti panduan-panduan yang ditulis dalam buku terbitan Gramedia. Berikut ini rekomendasi buku tentang melamar kerja yang bisa kamu dapatkan:

1. Buku Sakti Wawancara Kerja

Buku Sakti Wawancara Kerja

Wawancara kerja itu berlangsung hanya satu kali atau beberapa tahapan wawancara kemudian ada keputusan, kamu diterima ataukah tidak. Ya, ibaratnya hanya sesaat wawancara itu hadir dalam kehidupan kita. Namun, tahukah kamu bahwa wawancara kerja sebenarnya hanyalah salah satu puncak kecil dari rangkaian sikap kita terhadap kehidupan, terutama pekerjaan.

Lho, kok bisa? Bukankah wawancara adalah wawancara? Tidak juga. Wawancara sebenarnya akan menunjukkan siapa kamu sebenarnya yang memerlukan proses dan rangkaian perjalanan kehidupan yang sudah kita lalui pada hari-hari sebelumnya. The journey of a thousand miles begins with one step (perjalanan seribu mil yang dimulai dengan satu langkah)—begitu kalimat bijak yang pernah diucapkan Lao Tzu seorang ahli filsafat. Artinya, ribuan langkah berikutnya, pastilah kita mulai dari satu langkah. Terdengar terlalu filosofis, ya?

Bagaimana caranya lolos berbagai macam tipe wawancara kerja dan interviu yang banyak ditemui, apalagi jika kamu adalah seorang job seeker?

Bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan pewawancara yang sering kali menanyakan hal-hal yang kadang di luar dugaan kita?

Bagaimana mempersiapkan jawaban seandainya pewawancara menanyakan aktivitas sosial media kita?

Bagaimana jika saat wawancara kita kurang fokus, gelagapan menjawab, tidak menjawab pertanyaan sesuai arah yang diinginkan, dan kekurangan-kekurangan lainnya yang bisa saja membuat kamu tidak beruntung?

Bagaimana jika pewawancara menanyakan tentang gaji?

Jika pertanyaan-pertanyaan di atas adalah hal-hal yang sering kamu khawatirkan, sekarang kamu bisa lebih tenang. Wawancara untuk mendapatkan pekerjaan hanyalah bagian kecil dari serangkaian perjalanan hidup, tapi bukanlah satu-satunya tujuan akhir. Kehadiran buku ini bertujuan untuk membantu kamu mempersiapkan diri sehingga lebih siap dalam wawancara. Sudah saatnya kamu ucapkan selamat tinggal pada gugup dan khawatir ketika wawancara tiba.

 

2. Lagi Probation : Menikmati Perjalanan Mencari Kerja

Lagi Probation : Menikmati Perjalanan Mencari Kerja

Mencari kerja adalah proses yang dihadapi semua orang dalam perjalanan kariernya. Namun, sering kali ada kebingungan dan ketidakpastian yang muncul. Mulai dari informasi yang nggak lengkap mengenai lowongan kerja, HRD yang susah dihubungi, sampai nego gaji yang alot.

Lewat Lagi Probation, Samuel Ray—seorang praktisi HR profesional—membagikan tips dan trik mencari kerja, mulai dari menulis CV hingga negosiasi gaji, yang ditulis dengan bahasa yang sederhana dan “mendarat”, tanpa ditutup-tutupi, berdasarkan pengalaman dan sudut pandangnya.

Buku ini ditulis untuk kamu yang baru pertama kali mencari pekerjaan, sedang ingin mencari pekerjaan baru, atau sedang mengenang masa-masa mencari pekerjaan. Karena hidup adalah sesederhana menjalani satu proses probation ke probation selanjutnya.

 

3. Rahasia Sukses Seleksi Wawancara

Rahasia Sukses Seleksi Wawancara

Buku ini akan membantu kamu mempersiapkan diri menghadapi sesi interview. Jika kamu mampu menguasai keterampilan menjawab pertanyaan Interview, kamu akan memiliki nilai lebih tinggi daripada kandidat lain yang tidak mampu menjawab pertanyaan dari interviewer. Jangan remehkan sesi wawancara yang harus kamu lewati untuk mendapatkan pekerjaan atau promosi jabatan. Kamu mungkin lolos seleksi tes tertulis dan tes psikologi dengan nilai sempurna, tetapi kamu bisa saja gagal mendapatkan pekerjaan yang kamu incar jika hasil wawancara kamu tidak memuaskan. Sesi wawancara tidak hanya membutuhkan kecerdasan kamu, tapi juga kepercayaan diri dan kemampuan prestasi yang baik.

 

Kesimpulan

Pada intinya, contoh deskripsi pengalaman kerja yang bagus itu semacam membantu highlight perjalanan karier kamu. Inilah mengapa Grameds sebaiknya hindari menyebutkan tugas secara biasa-biasa saja, sebaliknya tunjukkan juga prestasi dan dampak yang sudah dibuat!

Selalu ingat juga bahwa CV itu adalah salah satu gerbang yang membuka kesempatan kamu untuk mencapai tahap wawancara. Jadi, buatlah deskripsi pengalaman kerja kamu semenarik mungkin, biar HRD nggak ragu untuk me3ngundang kamu wawancara.

Masih ada banyak tips dan trik maupun sedikit nasihat yang bisa kamu terima saat menjadi jobseeker aktif. Mulai dari mempersiapkan CV hingga tips jitu mengikuti wawancara, semua panduannya bisa kamu temukan di Gramedia.com sebagai toko buku kesayanganmu!

Ada banyak pilihan buku tersedia yang bisa membantumu meraih pekerjaan impian, lho. Nah, tunggu apalagi? Segera ke Gramedia.com sekarang dan check out buku incaranmu sebelum kehabisan!

 

Penulis: Ivory Ayeisha Namira

About the author

Laila