Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menentukannya

Written by Qotrun A

Di dalam kajian ilmiah, ruang lingkup penelitian mempunyai definisi sebagai sebuah metode pembatasan permasalahan dan juga ilmu yang akan dikaji. Jika dihubungkan dengan proses pembuatan sebuah penelitian, maka ruang lingkup berarti batasan subjek yang akan kita teliti. Di dalam pengertian tersebut, ruang lingkup bisa berupa batasan masalah yang diusung dan jumlah subjek yang diteliti dan materi yang akan dibahas serta variabel yang akan kita teliti.

Sebagai mahasiswa, kita harus memahami cara membuat ruang lingkup penelitian dalam proposal ketika akan memulai penyusunan skripsi atau karya ilmiah lain. Ruang lingkup sendiri merupakan bagian dari proposal yang cukup penting untuk membuat keseluruhan proposal menjadi semakin utuh dan berkualitas. Sementara itu, terminologi ruang lingkup seringkali digunakan ketika seseorang sedang melakukan suatu pengkajian ataupun penelitian. Selain itu, ruang lingkup juga seringkali digunakan dalam sebuah karya ilmiah. Di dalam Bahasa Inggris, ruang lingkup mempunyai arti scope yang juga dapat diterjemahkan menjadi cakupan.

Pengertian Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup merupakan penjelasan mengenai batasan sebuah subjek yang ada di dalam sebuah masalah. Jika diartikan secara luas, ruang lingkup merupakan sebuah batasan. Batasan yang dimaksud disini dapat berupa faktor yang diteliti seperti halnya materi, waktu, tempat, dan lain sebagainya. Sedangkan makna dalam arti yang sempit, ruang lingkup adalah suatu hal atau materi. Sementara itu, menurut wiktionary, ruang lingkup adalah besaran subjek yang tercakup.

Saat penelitian berlangsung, ruang lingkup bisa diartikan sebagai batasan masalah yang digunakan, jumlah subjek yang diteliti, materi yang dibahas, luas tempat penelitian, dan lain sebagainya. Ruang lingkup penelitian ini sangat penting karena bisa berpengaruh pada keabsahan dari sebuah penelitian. Sementara di dalam arti khusus, ruang lingkup adalah sebuah metode yang digunakan untuk pembatasan ilmu yang akan dikaji. Misalnya saja, ilmu filsafat memiliki cakupan filsafat dasar, filsafat epistemologi, filsafat ontologi, filsafat aksiologi, logika, etika, hermeneutika, dan juga estetika.

Di tiap kategori dapat dijelaskan setiap ruang lingkupnya. Misalnya saja yaitu filsafat aksiologi memiliki batasan cakupan etika deskriptif, etika normatif, dan juga estetika deskriptif serta estetika normatif. Contohnya yaitu materi filsafat dasar. Adapun pengertian filsafat adalah sebuah ilmu yang mengkaji mengenai cara berpikir secara benar dan juga bijaksana. Seperti yang kita tahu bahwa cara berpikir itu ada banyak sekali jenisnya. Sehingga memerlukan pengetahuan mengenai apa saja batasan tentang cara berpikir itu sendiri.

Sehingga, hal itu dapat menciptakan batasan materi yang dapat membuat masalah ataupun subjek yang diteliti dapat lebih tepat guna, fokus, terarah, dan mempunyai sisi keaslian. Ruang lingkup tak hanya mengkaji tentang ilmiah saja, namun juga dimanfaatkan untuk pembahasan yang tergolong simpel. Misalnya saja yaitu cara menciptakan donat. Pada cakupan ini, pastinya pembahasannya berkisar pada bahan baku donat, jenis tepung, jenis donat, dan juga teknik menggulungnya. Pastinya juga dibahas mengenai parameter mengenai donat, riset, kualitas, dan pengembangan serta kegunaannya.

Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi dan R&D

Pengertian Ruang Lingkup Menurut Para Ahli

Perlu dipahami bahwa sebuah penelitian membutuhkan kehadiran ruang lingkup. Dimana ruang lingkup mempunyai pengaruh pada keabsahan dari sebuah penelitian. Pada dasarnya, ruang lingkup tak hanya mengkaji mengenai ilmu ilmiah saja, namun juga bisa dipakai untuk membahas hal-hal yang sederhana. Di bawah ini adalah beberapa pengertian ruang lingkup menurut para ahli:

1. Emil Salim

Menurut Emil Salim, ruang lingkup didefinisikan dalam bentuk benda, pengaruh, dan suasana yang dirasakan di sekitar kita. Ruang lingkup sebagai urusan yang ingin berhubungan dengan kehidupan manusia. Mulai dari masalah politik ekonomi, benda, alam semesta, sosial, dan lain sebagainya yang bisa diangkat.

2. Otto Soemarwoto

Menurut Otto Soemarwoto, ruang lingkup merupakan segala hal yang terjadi sesuatu disekitar yang bersifat provokasi pada kelangsungan hidup. Selain itu, Ia juga menyebutkan bila ruang lingkup tidak terbatas jumlahnya.

3. Soedjono

Menurut Soedjono, ruang lingkup merupakan semua hal yang berkaitan dengan format nyata yang ada di sekitar kita. Baik itu berbentuk hewan, tanaman, atau berbentuk jasmani dan rohani.

4. Danu Saputro

Menurut Danu Saputro, ruang lingkup adalah kondisi yang berbentuk benda atau daya yang bisa dijadikan sebagai objek untuk hidup. Unsur yang termasuk ke dalam ruang lingkup termasuk unsur alam biotik dan juga unsur alam abiotik.

Cara Menentukan Ruang Lingkup Penelitian

Setelah memahami apa itu ruang lingkup dan juga beberapa definisi dari para ahli, berikut ini adalah beberapa cara menentukan ruang lingkup, antara lain:

1. Batasan Masalah

Anda dapat memulai dengan membatasi masalah yang akan dikaji. Dimana pembatasan masalah ini dibuat dengan tujuan supaya pembahasan lebih fokus dan spesifik. Selain itu, hal tersebut juga bertujuan agar pembahasan menjadi semakin terarah di satu perspektif yang lebih mendalam. Apabila tidak dilakukan pembatasan, maka akan terjadi distraksi. Oleh sebab itu, tulisan yang kita ulas menjadi tidak terarah dan tidak dapat komprehensif. Hal itu berdampak pada penelitian yang kita teliti menjadi sia-sia dan hanya membuang-buang waktu saja. Pastinya, Anda tidak ingin terjun ke lapangan secara sia-sia kan? Jadi, Anda dapat memulainya dengan membuat batasan masalah.

2. Sesuaikan Dengan Keberadaan Data Penelitian

Cara berikutnya untuk menentukan ruang lingkup bisa dilakukan dengan cara menyesuaikan keberadaan data penelitian. Namun bagaimana jika kesulitan menyesuaikan data penelitian di lapangan? Anda dapat memulainya dengan cara membuat hipotesis atau membuat kerangka penelitian. Adapun tujuan dari cara ini yaitu supaya kita tahu apa saja langkah penelitian yang harus dilakukan. Supaya tidak membuang-buang waktu dan pastinya agar upaya mencari kerangka teorinya semakin jelas.

3. Memahami Penelitian

Cara untuk menentukan ruang lingkup penelitian yang tak kalah penting yang wajib Anda pahami adalah memahami penelitian itu sendiri. Sebuah penelitian yang Anda buat atas dasar asal-asalan akan sangat sulit untuk direalisasikan dan justru membuang-buang waktu saja. Tanpa adanya pemahaman, akan sangat sulit rasanya untuk menyelesaikan tulisan. Penelitian yang tidak dipahami dengan baik bisa menimbulkan distraksi dan kegagalan dalam memahami desain penelitian. Itulah sebabnya ketika membuat kerangka penelitian, maka Anda harus memahami betul penelitian yang diangkat.

4. Masalah yang Diambil Mempunyai Urgensi dan Daya Tarik

Adapun salah satu alasan mengapa dilakukan penelitian terhadap tema yang Anda usung, yakni salah satu alasannya karena tema itu menarik dan mempunyai urgensi yang banyak untuk masyarakat umum. Ibaratnya, apabila topik tidak menarik dan tetap dilakukan penelitian, maka data apa yang akan kita cari dan analisa? Hampir semua penelitian yang dilakukan mempunyai daya tarik tersendiri dan mempunyai urgensi untuk masyarakat umum. Sebenarnya, bisa saja Anda mengusung tema yang biasa saja, tapi peneliti harus tetap berusaha mencari tahu daya tarik serta keunikan dari topik tersebut.

Manfaat Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup seringkali dimanfaatkan untuk mengkaji beberapa hal. Hal ini akan menjadikan setiap kajian dapat lebih fokus dalam pembahasan dan dapat lebih terarah serta tidak terpecah ke dalam pembahasan lain. Di bawah ini adalah beberapa manfaat yang dapat kita temukan ketika sudah menentukan batasan?

a. Pembahasan akan lebih terfokus, dimana hal ini dapat bermanfaat supaya pembahasan tidak terpecah pada hal yang tidak berkaitan dengan subjek yang dibahas.
b. Peneliti dapat membuat rencana yang tepat, sebab cakupannya cukup jelas, maka waktu dan juga biaya dapat diukur dengan lebih baik.
c. Meringankan pembahas, dimana hal ini akan lebih efisien dan efektif. sehingga definisi dan juga pengertian dari suatu pembahasan dapat lebih tepat.
d. Masalah akan lebih cepat terselesaikan, hal ini karena ruang lingkup setiap permasalahan yang ada di dalam pembahasan dapat cepat ditemukan solusinya. Selain itu, hal itu juga berhubungan dengan poin nomor satu karena dengan batasan masalah dapat lebih sedikit dan metodenya pun dapat mudah ditemukan.

Contoh Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian akan menjelaskan tentang sejauh mana sebuah penelitian akan dikaji dan menentukan berbagai parameter penelitian yang akan dioperasikan. Pada dasarnya, ari dari ruang lingkup atau scope penelitian tersebut yaitu mendefinisikan cakupan studi dan juga apa yang akan menjadi fokus pembahasan.Tak hanya itu saja, penelitian juga harus menjelaskan tentang apa saja yang tidak akan dibahas dan apa saja yang akan dibahas di dalam penelitian ini.

Sebagai seorang peneliti, kita harus bersikap lebih cermat dan juga berhati-hati dalam menentukan batasan ataupun area fokus kita. Perlu diingat bahwa jika peneliti akan memperluas cakupannya, maka alangkah lebih baik banyak hal yang harus dikerjakan, sehingga dapat memungkinkan pengerjaan membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa diselesaikan. Akan tetapi, penentuan cakupan tersebut juga dapat menjadi salah satu masalah yang dilematis, sebab jika cakupannya terlalu sempit akan mengakibatkan temuan yang ada mungkin tidak dapat digeneralisasikan.

Kerap kali, informasi yang diperlukan dalam ruang lingkup mencakup hal-hal berikut ini, diantara yaitu:

1. Tujuan umum penelitian
2. Sampel atau populasi yang akan diteliti
3. Durasi atau waktu penelitian
4. Teori dan topik yang akan kita teliti dan diskusikan
5. Lokasi geografis yang ada di dalam penelitian

Contoh 1: Penelitian Deskripsi Kuantitatif

Sumber contoh ruang lingkup diambil dari hasil penelitian UMS

Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 1999:6). Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antara berbagai fenomena yang diselidiki.Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memberikan bukti empiris tentang analisis pertumbuhan jumlah Wajib Pajak, pertumbuhan jumlah penerimaan pajak, perbedaan pertumbuhan jumlah Wajib Pajak, pertumbuhan penerimaan PPh Pasal 4 Ayat (2), perbedaan pertumbuhan penerimaan PPh Pasal 4 Ayat (2) serta perbedaan pertumbuhan jumlah penerimaan pajak sebelum dan setelah Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 yang terdaftar di KPP Pratama Surakarta.

Contoh 2: Penelitian Kuantitatif

Contoh ruang lingkup penelitian yang dikemas lebih singkat, tidak lebih dari tiga paragraf, salah satunya contoh ruang lingkup yang dilansir oleh stiewidyagamalumajang

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan mencari hubungan asosiatif yang bersifat kausal. Sugiyono (2008: 36) menyatakan bahwa penelitian asosiatif adalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat.

Jadi dalam penelitian ini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi) Untuk menganalisis variabel independen (X) yang terdiri dari variabel kualitas produk dan harga terhadap variabel dependen yaitu loyalitas pelanggan (Y), maka dalam penelitian ini digunakan teknik analisis regresi Linier berganda, dengan teknik tersebut akan dapat diuji hipotesis yang menyatakan ada pengaruh secara parsial dan pengaruh secara simultan antara variabel independen (X) yaitu kualitas produk (X1) dan harga (X2) terhadap variabel dependen (Y), yaitu loyalitas pelanggan.

Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif

Contoh Ruang Lingkup Makalah

Di dalam ruang lingkup makalah, makalah yang ditulis akan ditandai dengan adanya landasan dasar pada penyusunannya. Jadi nantinya dapat lebih terarah dan tidak terkesan asal-asalan. Berikutnya, makalah juga harus bisa mewakili tentang apa yang dipikirkan oleh peneliti, sehingga memerlukan banyak sekali sumber yang valid Hal ini dikarenakan makalah harus berisikan mengenai ilmu pengetahuan yang valid dan bertanggung jawab. Sehingga nantinya dapat menjadi sumber yang mempunyai masalah yang sama.

Jenis Makalah

Ada dua jenis makalah yang perlu dipahami, yakni makalah posisi dan makalah biasa.

Makalah biasa merupakan makalah yang menjelaskan tentang pengetahuan peneliti di dalam sebuah persoalan yang sedang dibahas pada makalah yang ditulis. Sedangkan makalah posisi merupakan jenis makalah yang akan menjelaskan tentang permasalahan dari segi teoritik. Dua kategori tersebut memiliki dasar yang berbeda karena makalah biasa seringkali berlandaskan pada pengetahuan oleh si pembuat yang harus sejalan dengan pemahaman peneliti dengan apa yang sedang dibahas.

Sementara makalah posisi memiliki dasar pada sumber yang digunakan. Hal ini akan mengakibatkan setiap penguraian harus berlandaskan literatur yang diangkat pada makalah. Dengan adanya literatur yang bersumber dari para hal yang bervariasi, hal itu mengharuskan peneliti dapat menganalisa setiap pendapat. Sebab nantinya isi makalah yang bersumber dari literatur tersebut dapat mudah dimengerti oleh pembaca.

Ruang Lingkup Proposal Kegiatan

Arti dari ruang lingkup proposal yaitu dalam pembuatan proposal harus ditentukan apa saja batas masalah utamanya. Misalnya saja, masalah tujuan, anggota, tempat, dan faktor lain yang harus ditentukan. Dengan adanya batasan, proposal akan menjadi lebih jelas, jadi pembaca akan lebih mudah dalam memahami maksud dari rencana yang ada di dalam proposal tersebut.

Pengertian dari proposal itu sendiri yaitu suatu agenda yang diungkapkan dalam bentuk skema aktivitas tulisan yang dijelaskan secara detail dan terstruktur. Proposal kerap kali digunakan untuk panduan dalam melakukan kegiatan yang telah diatur sedemikian rupa. Sedangkan dalam misinya, proposal biasanya digunakan untuk mendapatkan suatu izin dari pihak mengenai acara yang akan dilaksanakan. Adapun manfaat lain dari proposal yaitu untuk pengajuan permintaan berupa kerja sama.

Esensi dari tujuan pembuatan proposal adalah untuk mendapatkan izin dari suatu pihak tentang strategi, rencana, dan juga rancangan yang akan dilakukan. Ada juga kegunaan lain dari proposal yaitu untuk meminta permohonan berupa anggaran dengan sikap kooperatif dari kelompok yang mempunyai anggaran.

Dari penjelasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa ruang lingkup adalah alat supaya setiap penelitian ataupun apapun yang akan dibahas sesuai dengan jalur dan lebih fokus sehingga setiap subjek yang diteliti dapat lebih efektif dalam meraih tujuan yang diinginkan.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

 

About the author

Qotrun A