in

Peluang dan Panduan Budidaya Jamur Tiram

Budidaya Jamur Timur – Permintaan pasar terhadap jamur tiram kini semakin tinggi. Hal ini akhirnya juga menunjang munculnya para petani jamur. Keuntungan yang didapat dari budidaya ini memang terbilang cukup banyak. Meski perawatannya juga membutuhkan perhatian ekstra.

Dengan masa panen yang cukup cepat, tentunya membuat banyak orang berbondong-bondong untuk menggeluti usaha ini. Nah maka dari itulah budidaya jamur bisa jadi alternatif bagi Anda yang masih bingung hendak memulai bisnis apa.

Salah satu jenis jamur yang bisa Anda budidayakan yaitu jamur tiram. Jamur ini menjadi salah satu favorit bagi masyarakat, jadi sangat recomended jika hendak dibudidayakan dalam skala yang besar.

Peluang Budidaya Jamur

Budidaya jamur menjadi salah satu peluang agribisnis yang menjanjikan di Indonesia. Jamur ternyata memiliki banyak nutrisi untuk tubuh. Di tengah masyarakat yang ingin hidup sehat dengan menjadi vegan, maka jamur menjadi salah satu pilihan untuk konsumsi hariannya.

Karena selain memiliki nutrisi yang bagus untuk tubuh, jamur juga bisa diolah menjadi makanan yang lezat. Maka dari itu lah, jamur ini menjadi prospek yang cukup menjanjikan. Lalu kabar baiknya, peluang budidaya jamur ini masih terbuka lebar.

Daging dari jamur yang sebenarnya menjadi parasit pada batang yang mati ini, ternyata kaya akan protein. Di mana jika Anda mengkonsumsi jamur, proteinnya hampir sama dengan yang ada pada hewan. Jika dibandingkan dengan telur, kandungan asam amino esensial, lisin dan histidin pada jamur ternyata jauh lebih banyak.

Begitu juga dengan prospek usahanya. Jamur bisa dijadikan berbagai macam makanan. Bisa sebagai sayuran, bisa dibuat kripik, dan bisa juga dibuat menjadi camilan jamur crispy. Prospek yang beraneka ragam ini tentu juga membuka peluang bagi para petani jamur untuk terus memenuhi kebutuhan pasar. Selain itu, proses budidayanya juga cukup ramah lingkungan. Di mana limbahnya bisa didaur ulang dan Anda manfaatkan kembali.

Kebutuhan jamur ini sesungguhnya cukup banyak. Maka dari itu bisnis ini bisa menjadi bisnis jangka panjang. Jika Anda sudah terbiasa dengan cara-cara budidaya yang sudah dilakukan, tentu Anda tak akan kesulitan untuk melanjutkan bisnisnya.

Kemudian, secara ekologis, ternyata jamur juga memberikan dampak positif. Penggunaan gergaji kayu dan dedak menjadikan limbah-limbah tersebut menjadi lebih bermanfaat. Selain serbuk gergaji kayu, Anda juga bisa menggunakan alang-alang atau jerami. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi para penghasil limbah.

Sebab limbahnya bisa dijadikan sebagai media tumbuh jamur dan bermanfaat untuk usaha lainnya. Terutama dalam pengelolaan yang serius, produksi jamur juga akan memberikan peluang kerja bagi para karyawannya.

UNTUNG BESAR BUDI DAYA JAMUR TIRAM
UNTUNG BESAR BUDI DAYA JAMUR TIRAM

tombol beli buku

Macam-Macam Jamur yang Bisa Dibudidayakan

Prospek budidaya jamur memang sangat menggiurkan. Keuntungan yang bisa didapat sangatlah menjanjikan sebagai usaha rumahan yang tidak membutuhkan lahan terlalu luas. Anda bahkan bisa menghemat lahan dengan membuat rak yang jauh lebih banyak.

Nah, jika Anda hendak budidaya jamur, tentu Anda perlu mengetahui apa saja jamur yang bisa Anda jadikan produksi rumahan. Sebab jamur memang memiliki banyak sekali jenis. Nah, berikut ini adalah beberapa jenis jamur yang bisa Anda jadikan budidaya:

1. Jamur tiram

Budidaya Jamur Tiram. Sumber: tribunnews.com

Jamur pertama yang bisa Anda jadikan budidaya adalah jamur tiram. Jamur inilah yang menjadi favorit bagi beberapa orang. Sebab teksturnya yang seperti daging, serta rasanya yang lezat jika diolah dengan tepat. Jamur satu ini juga bisa dijadikan cemilan enak dan menjadi bisnis. Keuntungan yang didapat juga bisa sangat melimpah.

2. Jamur merang

Budidaya Jamur Merang. Sumber: fahmipedia.com

Jenis jamur kedua yang juga cukup menguntungkan untuk dibudidayakan adalah jamur merang. Jamur ini memiliki bentuk bulat dan jika diolah menjadi masakan, rasanya cukup lezat. Jamur ini juga dipercaya memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh.

Selain itu, jamur merang juga bisa digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, seperti memperkuat sistem imunitas tubuh dan mencegah pertumbuhan sel kanker. Maka dari itulah jamur ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Budi Daya Jamur Merang
Budi Daya Jamur Merang

tombol beli buku

3. Jamur kuping

Budidaya Jamur Kuping. Sumber: ruangguru.co

Jamur kuping menjadi salah satu jamur yang paling banyak diketahui orang-orang. Jamur ini memiliki tekstur kenyal yang rasanya juga nikmat. Selain itu, Anda juga bisa menjadikannya sebagai camilan maupun masakan. Jika hendak membuat sop, jamur kuping ini juga cukup recomended. Jadi jamur ini juga sangat cocok untuk dijadikan peluang usaha.

4. Jamur kancing

Budidaya Jamur Kancing. Sumber: ilmubudidaya.com

Jamur berikutnya yang tak kalah enak adalah jamur kancing. Jamur ini bisa diolah menjadi masakan yang lezat dan kaya manfaat. Jamur kancing memiliki nama latin Agaricus bisporus. Jamur ini memiliki bentuk menyerupai kancing celana jin, sehingga disebut sebagai jamur kancing. Rasanya yang gurih dan nikmat membuat masyarakat memiliki permintaan yang cukup tinggi pada jamur kancing. Biasanya jamur ini menjadi campuran ketika memasak capcay.

Syarat untuk Bisa Budidaya Jamur Tiram Putih

Pada dasarnya, jamur tiram ini tumbuh liar di bawah pohon dengan daun lebar atau di bawah tanaman berkayu. Jadi untuk bisa berkembang jamur ini tidak terlalu membutuhkan sinar matahari.

Di tempat yang lembab justru jamur akan tumbuh dengan baik. Maka dari itu lah, membudidayakan jamur tidak boleh sembarangan. Anda harus mempelajari lebih dulu bagaimana caranya. Berikut ini akan dijelaskan lebih dulu syarat yang harus dipenuhi supaya jamur bisa tumbuh dengan baik:

TIRAM: Menabur Jamur, Menuai Rupiah (Ed. Revisi)
TIRAM: Menabur Jamur, Menuai Rupiah (Ed. Revisi)

tombol beli buku

1. PH antara 6,8 sampai 7,0

Syarat yang harus dipenuhi pertama adalah derajat keasamannya. Jamur tiram ini akan tumbuh dengan baik pada derajat keasaman 6,8 – 7,0. Jika derajatnya terlalu rendah, pertumbuhan jamur akan terganggu, bahkan akan muncul kontaminasi dari jamur lain dan bisa menyebabkan kematian. Lalu apabila pHnya terlalu tinggi, sistem metabolisme jamur juga terganggu. Maka dari itu, pastikan pHnya berada pada kisaran 6,8 – 7,0 ya.

2. Mengecek suhu

Temperatur atau suhu di tempat budidaya juga penting diperhatikan. Kelembaban jamur menjadi kunci apakah jamur tumbuh dengan baik atau tidak. Suhu yang diperlukan saat inkubasi jamur adalah sekitar 28 – 30 derajat Celcius. Lalu saat pembentukan tubuh hingga masa panen suhunya adalah 22 – 28 derajat celcius saja.

3. Perhatikan kelembaban

Adapun kelembaban yang diperlukan oleh jamur saat inkubasi adalah sekitar 50% – 60%. Sedangkan saat pembentukan tubuh jamur sampai tiba masa panen yaitu sekitar 90% – 95%. Anda harus rajin-rajin mengecek kelembabannya, sebab jika kelembaban terlalu rendah, substrat tanaman jamur pun akan mengering.

4. Cahaya matahari secara tidak langsung

Meski jamur lebih baik hidup tanpa sinar matahari, namun keberadaan cahaya tetap penting bagi pertumbuhan jamur. Akan tetapi cahaya matahari secara langsung memang bisa menyebabkan jamur layu dan mati.

Sehingga cahaya yang bagus adalah cahaya tidak langsung. Pastikan bahwa di tempat budidaya ada pohon atau apapun sebagai peneduh yang bisa menghalangi sinar matahari memapar jamur secara langsung. Sebab cahaya tidak langsung ini juga sangat berguna untuk merangsang pertumbuhan tubuh jamur di awal-awal.

5. Kebutuhan O2

Jamur juga tumbuhan yang membutuhkan udara. Tanpa adanya udara atau oksigen, jamur tiram dapat layu dan mati. Jika tidak, maka tubuhnya akan tumbuh kecil-kecil dan abnormal. Maka dari itu Anda harus memastikan adanya ventilasi udara untuk sirkulasi O2 yang baik. Sehingga kebutuhan udara jamur tiram dapat tercukupi. Karena karbondioksida yang banyak juga akan membuat jamur tumbuh abnormal.

Panduan dan Langkah-langkah Budidaya Jamur Tiram Putih

Jika Anda sudah mulai tertarik dengan budidaya jamur tiram, maka cobalah untuk mempelajari bagaimana cara membudidayakannya. Selain ada syarat-syarat tumbuh yang wajib diketahui, Anda juga perlu mengetahui tahapan untuk memulai budidayanya. Nah, berikut ini akan dijelaskan apa saja langkah-langkah yang harus Anda tempuh untuk memulai budidaya:

1. Siapkan alat dan bahan untuk budidaya

Alat untuk budidaya jamur. Sumber: mudahdicari.com

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahannya. Ada banyak hal yang perlu disiapkan, sebab budidaya jamur ini memang tidak seperti budidaya tanaman di lahan terbuka. Adapun alat yang perlu disiapkan antara lain yaitu kompor minyak tanah, lalu drum yang berdiameter sekitar 80 cm dengan ketinggian sekitar 96 cm.

Lalu ada rak untuk jamur kira-kira berukuran 3 meter. Kemudian ada pH meter, thermometer, penyemprot air, lampu spiritus, baskom, sekop kecil, dan kantong plastik transparan sebanyak 300 buah dengan ukuran 20x35x0,5. Selanjutnya ada lagi bahan untuk media tanam, yaitu ampas tebu dan serbuk kayu, dedak, tepung jagung, pupuk TSP, kapur, bibit jamur, dan alkohol.

2. Siapkan rak untuk meletakkan jamur tiram

Rak untuk budidaya jamur. sumber: indonesiabertanam.com

Langkah berikutnya adalah membuat rak untuk tumbuh kembang jamur tiram. Tempatnya biasa disebut kumbung, yang bisa dibuat dari bambu atau tembok. Di kumbung inilah akan ada rak-rak yang tersusun untuk meletakkan media tanam jamur. Untuk ukurannya tak ada aturan pasti, bisa Anda sesuaikan dengan jumlah media dan juga lahan yang dipunyai. Usahakan untuk membuat rak yang mudah diakses untuk pemeliharaan dan sirkulasi. Adapun secara umum, jarak raknya kurang lebih 75 cm. Lalu yang di dalam rak 60 cm,  dan lebarnya 50 cm.

3. Membuat baglog jamur tiram

Baglog budidaya jamur. Sumber: fahmipedia.com

Kemudian langkah ketiga adalah membuat media tumbuh jamur atau baglog jamur tiram. Baglog ini biasanya dibungkus dengan plastik silinder. Lalu nanti di salah satu ujungnya bisa diberi lubang. Nantinya jamur tiram ini akan muncul dari baglog yang sudah diberi lubang.

Nah, jika hendak membuat 100 buah baglog, berikut adalah bahan yang perlu Anda siapkan, Serbuk gergaji dan ampas tebu sebanyak 10,5 kg, Tepung jagung sebanyak 0,6 kg, Dedak halus sebanyak 21 kg, pupuk TSP 1 kg, kapus sebanyak 3 kg, pupuk GDM Cair yang spesialis pangan, air secukupnya.

Jika bahan-bahannya sudah siap, saatnya membuat baglog. Berikut adalah caranya:

  • Larutkan pupuk GDM cair sebanyak 30ml dengan air 1 liter. Setelah itu, campurkan dengan semua bahan di atas.
  • Jika sudah tercampur dengan rata, selanjutnya masukkan ke dalam plastik silinder. Padatkan isiannya supaya bentuknya lebih rapi. Jangan lupa untuk memberikan lubang di bagian bawah, tujuannya supaya media tumbuh atau baglog ini bisa berdiri dengan tegak. Untuk ukuran pengisiannya sebaiknya disisakan sekitar 15 cm, supaya bisa ditali.
  • Jika sudah, timbang bag log. Pastikan ukurannya 1,2 kg.
  • Setelah itu, pada ujung plastik dalam cincin lingkaran bisa ditekuk ke luar lalu ikat bagian mulut plastik menggunakan karet yang tahan panas.
  • Tutuplah baglog menggunakan kapas dan kertas, lalu ikatlah kembali dengan karet.
  • Setelahnya bag lig harus dikukus selama 12 jam dengan suhu 90 – 110 derajat Celcius. Hitungan lama pengukusan bisa dimulai ketika air di dalam drum mulai mendidih. Jika sudah selesai mengukus, baglog bisa diangkat.

4. Menyusun baglog di rak

Setelah baglog siap pakai, Anda perlu menyusunnya di rak. Anda bisa menyusunnya secara vertikal ataupun horizontal. Jika disusun secara horizontal, baglog jauh lebih aman ketika disiram dengan air. Sehingga ketika Anda menyiram dengan berlebihan, airnya tidak akan masuk ke baglog.

Selain itu, ketika masuk masa panen, Anda pun akan lebih mudah memanen. Meski begitu, penyusunan secara horizontal akan menyita lebih banyak tempat. Jadi Anda bisa memilih sendiri, apakah hendak menyusun secara vertikal atau horizontal.

5. Menanam bibit jamur tiram pada baglog

Jika persiapan media tanam sudah selesai, budidaya jamur tiram bisa dilanjutkan dengan proses penanaman jamur. Untuk prosesnya, usahakan agar selesai dengan cepat. Namun yang pasti, Anda juga harus melakukannya dengan teliti. Jangan lupa pula untuk melakukannya di tempat atau ruangan yang tertutup. Adapun cara penanamannya adalah sebagai berikut:

  • Siapkan baglog yang telah diisi dengan bibit
  • Tutup baglog dengan kapas
  • Berikan 3 sendok bibit ke dalam baglog. Nah, dalam proses ini, sendok harus dipanaskan lebih dulu pada api dari lampu spiritus. Hal ini untuk menghindari adanya kontaminasi.
  • Jika sudah siap, buka karet log, kertas penutup, dan kapasnya. Supaya lebih mudah, Anda bisa meletakkan bibit yang akan dimasukkan di depan tangan kiri.
  • Setelah selesai, Anda bisa menyemprotkan alkohol 90% di ruangan. Pastikan Anda memakai sarung tangan saat menyemprotkan ya. Setelah selesai, barulah letakkan bag log ke rak dan tunggu sampai jamurnya tumbuh.

6. Memanen jamur tiram yang sudah banyak

Nah, sekarang barulah saatnya Anda melakukan pemanenan. Saat jamur tiram sudah tumbuh banyak, inilah saatnya memanen. Anda biasanya bisa memanen jamur setelah 2 minggu baglog ditutup dan diisi dengan bibit. Baglog jamur tiram ini bisa Anda panen sekitar 6-8 kali apabila Anda merawatnya dengan baik.

Untuk satu buah baglog ukuran 1 kg biasanya akan menghasilkan sekitar 0,7 – 0,8 kg jamur tiram. Untuk proses memanennya sendiri Anda bisa memakai alat mengambil jamur tiram. Hati-hati saat memanen jamur tiram ya, jangan sampai jamur yang besar dan lebar malah jadi rusak.

Nah, itulah tadi ulasan mengenai budidaya jamur. Ada banyak jenis jamur selain jamur tiram yang bisa Anda budidayakan. Prospek usaha jamur di Indonesia juga cukup menjanjikan. Sehingga Anda tak akan menyesal jika mencoba menjadikannya sebagai usaha.

Permintaan pasar bisa menjadi tolok ukur Anda untuk memulai budidaya. Jika ingin mengetahui tentang budidaya jamur lebih jauh, Anda bisa membaca buku Gramedia berjudul Untung Menjamur  dengan Budidaya Jamur.

Baca juga artikel terkait “Peluang Budidaya Jamur Tiram” :

Untung Menjamur dengan Budidaya Jamur
Untung Menjamur dengan Budidaya Jamur

tombol beli buku

Selain itu anda bisa menemukan teknik budidaya lainnya dalam buku ini:

Dasar-Dasar Teknik Budidaya Tanaman
Dasar-Dasar Teknik Budidaya Tanaman

tombol beli buku

Penulis: Siti Badriyah



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Wida Kurniasih