in

Jenis Tanaman Hidroponik Yang Mudah Ditanam

Siapa bilang, untuk menanam sayuran perlu tanah yang luas? Di era modern ini banyak  yang mulai gencar untuk melakukan penanaman sesuai petak halaman dengan memanfaatkan air, dengan menekankan kebutuhan nutrisi untuk tanaman seperti halnya Tanaman Hidroponik.

 

PENJELASAN TANAMAN HIDROPONIK

Apa itu tanaman Hidroponik? Hidroponik yaitu sistem penanaman dengan media tanpa tanah, jadi media tanamnya menggunakan larutan air yang mengandung nutrisi agar tumbuhan berkembang secara baik dan adapun sebagian tanaman menggunakan media tanam kerikil, pasir kasar, sabut kelapa, rockwool, perlit, serat kayu.

Saat ini banyak masyarakat beralih mencoba menanam sayuran dengan cara mandiri sesuai keterbatasan ruang dan tempat yang ada, dengan cara memanfaat lahan kosong . Meskipun begitu, ini akan lebih sehat karena kita dapat mengontrol pupuk kimia yang dimana jika berlebihan akan menimbulkan racun dan juga bisa tanpa pupuk pestisida hal ini  baik untuk tanaman maupun untuk diri sendiri.

 

MANFAAT BUDIDAYA HIDROPONIK

Selain hasilnya lebih bersih dan steril hasil panen ini biasanya pilih dengan menggunakan teknik sortir antara tanaman yang layak atau tidak, namun kondisi tanaman yang kurang baik kemungkinan sangat kecil, karena tekhnik ini tidak mudah terserang hama, gulma dan penyakit.

 

Kelebihan Tanaman Hidroponik

  • Hasil tanaman hidroponik akan lebih banyak, segar dan renyah dikonsumsi karena tidak menggunakan pestisida .
  • Iklim cuaca apapun akan tumbuh secara baik, hanya sedikit resiko terjadi kerusakan tanaman
  • Cukup menggunakan ruang / lahan kosong yang seadanya
  • Memudahkan pengerjaan perawatan tanaman  dan tidak repot kotor
  • Hasil kualitas dan kuantitas lebih tinggi

 

Kekurangan Tanaman Hidroponik

  • Metode penanaman dalam jumlah besar membutuhkan modal yang lebih dari biasanya yang memungkinkan untuk menambah modal pengeluaran .
  • Sebagian media tanam masih terbilang langka, yang memungkinkan harus membeli secara import.
  • Meskipun hidroponik hanya menggunakan media air, tetapi bagian yang terpenting membutuhkan perawatan yang sangat ekstra, dengan cara memperhatikan nutrisi, tingkat keasaman yang pH yang benar, dan apabila kita tidak memiliki latar belakang / kurang mendalami informasi hidroponik / tentang ilmu pertanian akan merasa lebih sulit untuk bercocok tanam secara hidroponik.

Hidroponik Rumahan, Modal Dibawah 600 Ribu
Hidroponik Rumahan, Modal Dibawah 600 Ribu

tombol beli buku

CONTOH JENIS TANAMAN HIDROPONIK YANG MUDAH DITANAM

1. Selada Hijau

Selada hijau menjadi salah satu yang cocok untuk dijadikan tanaman hidroponik. Menurut info pemilik vale farm William proses tanaman selada hijau menanamnya sebagai berikut:

  1. Semai menggunakan rockwool per kotak dan diberi benih satu per satu diamkan selama seminggu,
  2. Siram dengan air biasa tanpa campuran apapun (jgn terlalu basah dan jangan terlalu kering) tunggu selama seminggu,
  3. Setelah seminggu dipindahkan ke meja semai yang sudah diberi nutrisi AB Mix disemaikan selama seminggu,
  4. Setelah itu peremajaan tanaman agar membutuhkan waktu maksimal selama 2 minggu
  5. Berikutnya bagian pendewasaan 2 minggu, baru setelah itu dipanen sekitar seminggu.

Hidroponik tanaman sangat mengatur dari pH air, nutrisi vpn, kandungan air yang terlarut dengan pH 5,5-6,5 dan TDS sekitar 1200.

 

2. Kangkung

kangkungTanaman sayur lebih subur di sekitar daerah tropis seperti di Indonesia. Tanaman ini banyak dibudidayakan karena pertumbuhan yang cepat dan menjadi konsumsi sehari-hari. Sudah banyak yang mencoba untuk membudidayakan hidroponik kangkung karena tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas atau cukup dengan baskom.

  1. Masukan benih kangkung dalam wadah dengan wadah hidroponik ember/baskom, jika sudah tumbuh lalu pindahkan ke wadah tempat persemaian (ke dalam wadah yang lebih besar).
  2. Cara penyemaian, masukan media tanaman agar tetap lembab (seperti cocopeat) lalu masukan 1-2 biji pada cocopeat dan siram air sedalam 1 cm.
  3. Hasil panen kurang lebih selama 30 hari / 1 bulan. Jika sudah panen, cukup potong daun kangkung yang masih muda (tidak usah dengan akarnya).
Hidroponik; Bertanam Sayuran Tanpa Tanah
Hidroponik; Bertanam Sayuran Tanpa Tanah

tombol beli buku 

3. Sawi Hijau

sawi hijauSawi mempunyai kandungan air dan serat yang tinggi maka dari itu diperkaya vitamin juga mineral yang baik untuk dikonsumsi, tanaman ini diperkaya antioksidan untuk meningkatkan imun tubuh dan dapat mencegah penyakit kanker. Tanaman sawi ini terlihat segar mempunyai tekstur yang renyah dan halus, hingga permintaan sayuran ini meningkat.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Ada 2 tahap untuk menanam sawi secara hidroponik:

Tahap 1 

  1. Semai potong media rockwool dengan sesuai yang diinginkan dan sesuai tempat.
  2. Siapkah benih sawi 1 kotak rockwool untuk 1 benih dan siram air
  3. Jaga kelembaban rockwool dalam keadaan lembab hingga hari ke 6.
  4. Lubangi styrofoam dengan kawat pembolong dan lapisi bagian bawah menggunakan plastik supaya air tidak keluar lalu masukan nutrisi hidroponik ke dalam literan air sekitar 3/4 dari box.

 Tahap 2

pisahkan kotak rockwool sesuai garis potongan waktu penyemaian. Siapkan netpot dan masukan kain flanel sebagai sumbu, ambil potongan rockwool dan jangan lupa kain flanel harus menyentuh air nutrisi.

Selalu cek volume nutrisi, jika sekiranya kurang segeralah menambahkan nutrisi dengan waktu sekitar 27 hari.

Adapun tanaman lainnya yang bisa kita coba menggunakan teknik hidroponik, diantaranya:

 

  •  Tomat Merah
  •  Sayur Pakcoy.
  •  Sayur Kailan.
  •  Ketumbar
  •  Strawberry

FAKTOR PERTUMBUHAN HIDROPONIK 

Selain itu, ada beberapa faktor yang mendukung pertumbuhan tanaman hidroponik diantaranya:

 

1. Air Baku

Air baku adalah air yang murni belum dicampur dengan campuran apapun dan tidak boleh mengandung klorin atau zat-zat yang akan tercemar lainnya.

Tanaman sangat membutuhkan air untuk pertumbuhan, dengan volume air yang cukup dan kualitas yang baik selain itu kadar / konsentrasi pada air pun perlu diperhatikan dengan pH yang tepat dengan pH optimal yaitu sekitar 5.5 (netral) – 6.5 (basa), jika melebihi pH kemungkinan tanaman tidak tumbuh dengan baik menghambat kerja akar dalam penyerapan nutrisi yang akan berakibat pembusukan.

 

2. Suhu dan Udara

Selain air, suhu udara pun harus diperhatikan karena suhu yang terlalu tinggi atau rendah, akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu sehingga mengurangi produktivitas tanaman. Suhu ruang ideal untuk tanaman biasanya antara 18 – 25° C. Jika akan fokus bertanam jangan abaikan hal ini, gunakanlah alat pengukur suhu ruangan untuk memastikan suhu.

Lalu kebutuhan nutrisi pun perlu dipahami untuk dapat tumbuh dengan baik, tanaman pada umumnya membutuhkan unsur hara yang sangat kompleks dengan pengelompokan dibagi menjadi dua yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.

 

Hidroponik & Vertikultura
Hidroponik & Vertikultura

tombol beli buku3. Media tanam

Media tanam pun menjadi suatu kebutuhan yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, biasanya media yang wajib digunakan air, zat hara dan oksigen. Adapun bahan media tanaman hidroponik seperti pasir, arang, sekam, kerikil dan spons.

 

4. Kelembapan

Ini pun wajib diperhatikan jangan sampai diabaikan, kelembaban untuk tanaman hidroponik berfungsi untuk mengetahui persentase kandungan air di udara. Biasanya kondisi optimal berkisar 70% RH (Relative Humidity) jika diatas batas optimal daya serap pada akar untuk mendapatkan unsur hara akan berkurang, sebaliknya jika kondisi RH dibawah 70% akan mengakibatkan tanaman menjadi cepat layu. Maka harus selalu diperhatikan ya, kondisi kelembaban sekitar.

Di Indonesia tentunya sudah banyak yang memulai pengembangan sistem hidroponik, ada beberapa sistem macam cara pengelolaan tanaman secara hidroponik, yaitu:

 

MACAM SISTEM HIDROPONIK

1. Wick System

Wick, sumber: hidroponikuntuksemua.com
Wick, sumber: hidroponikuntuksemua.com

Sudah mulai berkembang banyak daerah terutama area perkotaan memanfaatkan lahan kecil untuk mengelola tanaman hidroponik menggunakan wick system. Apa itu wick system? Wick system adalah sistem hidroponik menggunakan sumbu yang menghubungkan larutan nutrisi pada tempat bak penampungan, jadi nutrisi akan mencapai akar tanaman karena sangat mudah dan praktis.

Adapun alternatif lainnya seperti menggunakan toples, gelas dan botol-botol plastik bekas yang sudah tak terpakai, bisa kita reuse (gunakan kembali) bermanfaat untuk wadah tanaman yang diberi sumbu. Jadi akar tanaman akan tercelup air dengan campuran nutrisi tanaman.

Jika wadah yang digunakan berwarna transparan, ada baiknya dibungkus dengan plastik hitam agar tidak langsung terkena sinar matahari, karena jika langsung terpapar akan dapat menumbuhkan lumut atau bisa kita modif dengan gelas transparan dibungkus dengan alumunium foil atau cat sisa yang tidak terpakai. Pembuatannya pun sangat mudah dengan menggunakan sistem sumbu (Wick system).

Hidroponik Sumbu Wick Dan Rakit Apung
Hidroponik Sumbu Wick Dan Rakit Apung

tombol beli buku

 

2. Sistem Aeroponik

aeroponik sumber: dictio.id
aeroponik sumber: dictio.id

Di era semakin berkembangnya zaman, kita sangat mudah untuk mencocok tanam tanpa media tanah, salah satunya hidroponik dengan sistem aeroponik. Aeroponik ini dengan cara menyemprotkan nutrisi ke akar tanaman, jadi tanaman tersebut biasanya digantung dengan pemberian nutrisi secara disemprot menggunakan alat seperti sprinkler.

Sudah banyak hasil uji coba menggunakan sistem aeroponik yang dimana tanaman lebih enak dan segar pada saat dikonsumsi. Sudah banyak petani di beberapa negara yang melakukan sistem aeroponik dengan jumlah yang banyak.

 

3. Nutrient Film Technique / NFT

Nutrient FilmTechnique, sumber: luv2garden.comNutrient Film Technique / NFT adalah jenis penanaman hidroponik dengan cara membuat aliran dangkal/tipis yang telah terlarut nutrisi tanaman lalu disirkulasikan melalui akar dengan kemiringan 5 derajat. NFT ini pun sudah banyak yang mencoba di kalangan masyarakat biasanya tanaman yang menggunakan sistem NFT seperti selada.’

Untuk beberapa negara maju telah disediakan beberapa supplier greenhouse, dengan alat dasar yang diperlukan menggunakan bed (talang), tangki penampung dan pompa. Hanya saja di Indonesia tidak terlalu banyak talang (agak sulit). Jadi, biasanya digantikan dengan pipa  PVC untuk genting rumah, dengan tangki penampung menggunakan ember besar dan pompa berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi tersebut. Namun tidak hanya mengalir begitu saja, aliran air pun diatur dengan kecepatan 0,3 – 0,75 liter/menit.

 

4. Drip sistem 

Sistem Drip System, sumber: university.upstartfarmers.com
Sistem Drip System, sumber: university.upstartfarmers.com

Drip sistem / sistem irigasi tetes ini dengan cara mengalirkan atau meneteskan air yang telah tercampur nutrisi melalui selang kecil dan bercabang dengan mengalirkan ke pot lain memakai selang kecil yang ditancapkan di samping tanaman hingga nutrisi air langsung menuju akar (melewati media tanam) secara bersamaan.

Memang agak rumit untuk pembuatan awal, namun sistem ini dapat bermanfaat agar penggunaan air tidak boros, karena setiap tanaman pada intinya menyiram air hingga akar, bukan menyiram daunnya. Tanaman yang dapat menggunakan drip sistem antara lain tomat, buncis, kacang panjang.

 

5. EBB and Flow sistem (Sistem pasang surut)

Ebb and Flow, sumber: sdhydroponics.com
Ebb and Flow, sumber: sdhydroponics.com

Sistem ini sama seperti pasang surut air, jadi sistem hidroponik ebb & flow sistem dengan cara menggunakan kandungan unsur hara sebagai media tanam menggunakan agregat seperti cocopeat, rockwool dan lain-lain namun media tanam yang baik menggunakan cocopeat. Caranya, air dari bak penampung yang dialirkan ke bak media tanam dengan menggunakan pipa penyalur dari bak penampung ke wadah tanaman  ketika pompa dinyalakan air akan naik ke media tanam, lalu pompa dimatikan nutrisi air  akan turun kembali surut ke bak penampungan. Ini dapat diatur dengan timer atau sebagaimana kebutuhan yang diperlukan.

Sistem ini agak sedikit rumit karena memerlukan 2 tempat / wadah. Dalam wadah pertama untuk bak penampung pengisi air, dan wadah kedua untuk penyangga akar tanaman dan mengisikan air pasang dan surut setelah penggunaan dan memerlukan energi listrik dari pompa air.

 

PERAWATAN TANAMAN HIDROPONIK YANG HARUS DIPERHATIKAN 

 

1. Sinar Matahari 

Sinar matahari merupakan sumber energi utama, karena ini akan mempengaruhi perkembangan fotosintesis tanaman hidroponik yang kita tanam. Jika kita mengaplikasi di tempat outdoor untuk pastikanlah tanaman harus terkena sinar matahari meskipun secara tidak langsung, biasanya tanaman yang baik membutuhkan sekitar minimal 5 jam per hari. Namun, untuk pengelolaan secara indoor, tidak lupa untuk memastikan cahaya dari lampu agar tumbuh secara maksimal .

 

2. Menggunakan Rumah Plastik UV

Jika sudah mempunyai lahan yang lebih luas, ada baiknya untuk membuat rumah plastik UV. Kenapa? Karena sinar matahari secara langsung pada tanaman hidroponik jika terlalu lama akan mengakibatkan tanaman mudah layu juga  melindungi dari air hujan secara tiba-tiba.

Selain itu jika tanaman hidroponik terkena air hujan akan mengakibatkan konsentrasi nutrisi air menjadi sedikit dan tidak maksimal .

 

3. Pemberian Nutrisi 

Nutrisi menjadi suatu hal yang sangat penting bagi tumbuhan hidroponik agar semakin subur dan perkembangannya tetap stabil. Agar nutrisi selalu tercukupi, dengan cara memberi tambahan larutan nutrisi jika nutrisi sebelumnya sudah berkurang atau setidaknya memberikan degan perkiraan sepertiga dari volume sebelumnya.

Tanya Jawab Hidroponik
Tanya Jawab Hidroponik

tombol beli buku

4. Persiapan alat dan bahan

Penanaman hidroponik dapat dilakukan siapapun bahkan bagi pemula. Hanya saja meskipun begitu kita harus memperhatikan kebutuhan alat, bahan dan pengetahuan. Karena hidroponik ini mungkin menjadi suatu hal / hobi baru dikalangan saat ini, apalagi disaat pandemi. Pada dasarnya memang hampir sama dengan sistem penanaman biasa, namun alat, bahan dan media tanam menjadi persiapan yang wajib kita butuhkan misalnya:

 

  • Rockwool: Ini sangat penting karena menjadi hal komponen yang utama untuk bercocok tanam secara hidroponik.
  • Netpot: Memang adapun sebagian tanaman tidak menggunakan netpot, tapi kebanyakan tanaman yang menggunakan sistem  Nutrient Film Teknik, Drip Sistem, EBB and flow system sangat memerlukan netpot sebagai wadah tanaman.
  • Benih: Selain Rockwool dan netpot adapun yang sangat penting yaitu benih tanaman yang akan dibudidayakan. Pilih benih yang sehat dan berkualitas agar tumbuh dengan hasil yang baik.

 

5. Rajin memeriksa kondisi tanaman

Hal yang perlu diperhatikan di setiap waktu karena tanaman hidroponik tidak menggunakan pestisida berbahan kimia, maka kita harus rajin mengecek kondisi tanaman. Biasanya tanpa kita sadari terdapat hama di balik daun atau jika daun keriting bisa dibersihkan menggunakan pestisida nabati yang berasal dari fermentasi bawang.

Biasanya ada beberapa ciri tanaman yang terkena hama atau penyakit, diantaranya:

  • Daun Berlubang
  • Tangkai Busuk
  • Daun Menguning
  • Tanaman Layu


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Siti M

Bagi saya, menulis merupakan suatu hal yang sangat menyenangkan karena selain bisa berbagai informasi, saya juga bisa menambah wawasan. Tema yang sangat suka dalam menulis adalah seputar ilmu pengetahuan serta pemerintahan.