Kesenian

Yuk Kenalan dengan Tari yang Berasal dari Bali dan Kisahnya

Tari yang Berasal dari Bali
Written by Gaby

Tari yang Berasal dari Bali – Bali merupakan salah satu pulau yang ada di Indonesia dan terkenal dengan budaya serta tempat-tempat wisata eksotis termasuk pantai-pantainya yang indah. Selain itu, Bali memiliki beragam kearifan lokal yang menarik hati para wisatawan domestik hingga mancanegara.

Salah satu budaya yang dimiliki oleh Bali adalah tarian khasnya. Bukan hanya sekadar tari saja, tarian tradisional Bali memiliki makna dan kisah di baliknya. Seperti tarian yang terkenal, yaitu tari kecak dan kerap dipertontonkan kepada para wisatawan. Nah, selain tari kecak sebenarnya apa saja sih tari khas Bali? Simak artikel ini hingga akhir artikel ya!

Nama-Nama Tari yang Berasal dari Bali

Khas dengan kostum dan gerakan-gerakan yang memiliki makna serta alur cerita, tari yang berasal dari Bali umumnya menarik banyak hati wisatawan. Salah satu tari dari Bali yang terkenal ialah tari Kecak. Akan tetapi, ada beberapa tari Bali lain yang memiliki kisah dan kekhasan juga lho! Inilah nama-nama tari yang berasal dari Bali dan sedikit kisah di baliknya.

1. Tari Panji Semirang

Tari Panji Semirang adalah tari yang berasal dari Bali dan diciptakan pada tahun 1942. Pencipta tari Panji Semirang adalah seorang seniman yang berasal dari Bali juga. Seniman tersebut bernama, I Nyoman Kaler. Ketika menciptakan tari Panji Semirang, I Nyoman Kaler terinspirasi berdasarkan cerita mengenai petualangan dari seorang putri bernama Putri Galuh Candrakirana.

Petualangan Putri Galuh Candrakirana adalah bentuk dari petualangannya ketika ia menyamar sebagai seorang laki-laki, dalam penyamaran tersebut Putri Galuh Candrakirana menggunakan Raden Panji usai ia ditinggalkan oleh suaminya karena suaminya telah meninggal dunia.

Berdasarkan kisah dari petualangan Putri Galuh Candrakirana tersebut, I Nyoman Kaler pun menciptakan tari Panji Semirang yang memiliki kekhasan berupa hadirnya seorang penari wanita yang menggunakan riasan seperti seorang laki-laki dan menari dengan ekspresi khas, yaitu tersenyum dan membelalakan matanya atau melotot.

Tari yang Berasal dari Bali

2. Tari Margapati

Tarian khas dari Bali yang kedua ialah tari Margapati. Seperti halnya tari Panji Semirang, tari Margapati pun memiliki kisah dan makna di balik gerakan-gerakan tarian yang indah. Tidak seperti tari Panji Semirang yang mengisahkan mengenai petualangan seorang putri, tari Margapati justru dinilai memiliki makna yang menyedihkan.

Hal ini dikarenakan tari Margapati mengisahkan mengenai kematian. Tari Margapati merupakan tarian yang diartikan menuju kematian. Dalam tari Bali satu ini, kisahnya dibawakan oleh seorang penari perempuan dengan disertai gerakan-gerakan lincah seperti gerakan seorang laki-laki yang ingin menyerang atau menyergap sesuatu.

Karena gerakan yang cepat dan lincah tersebut, maka gerakan tari Margapati pun dapat memberikan suasana tegang bagi penonton yang menyaksikannya. Selain itu, tari Margapati akan lebih seru ketika penonton melihatnya secara langsung. Sehingga penampilan tari Margapati pun dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk datang ke Bali menyaksikan tarian satu ini.

3. Tari Wirayudha

Tari khas Bali yang ketiga ialah tari Wirayudha. Tari ini mengisahkan mengenai peperangan. Peperangan yang digambarkan dalam tari Wirayudha ini terlihat dari jumlah penari yaitu dua hingga empat pasang penari pria. Selain itu, untuk menggambarkan peperangan yang lebih jelas, maka penari pun dilengkapi dengan aksesoris tari berupa senjata tombak. Selain untuk mencerminkan peperangan, senjata tombak pun mencerminkan para prajurit Bali Dwipa.

Selain tombak, para penari juga dilengkapi dengan aksesoris perang lainnya seperti hiasan kepala yang khas dengan budaya Bali atau dikenal pula dengan nama udeng-udeng. Selain mengisahkan mengenai peperangan, tari Wirayudha pun memiliki makna di baliknya, yaitu persiapan dari sekelompok prajurit yang tengah mempersiapkan diri untuk maju ke dalam medan pertempuran.

4. Tari Condong

Tak hanya mengisahkan mengenai suatu cerita, ada kepercayaan di balik tari Condong yang banyak dipercayai oleh masyarakat di Bali. Kepercayaan tersebut ialah berdasarkan pada mimpi dari seorang pangeran yang dikisahkan sakit dari Sukawati. Pada mimpi tersebut, seorang pangeran bertemu dengan dua orang gadis yang memiliki paras cantik dan tengah menari.

Dalam mimpi tersebut, dua gadis mulai menari dan terlihat gerakan yang dilakukan lemah gemulai serta anggun, hingga membuat pangeran merasa terpesona ketika melihat keelokan dari dua penari tersebut. Lalu, ketika sang pangeran akhirnya sembuh dari sakitnya, tarian tersebut diajarkan pada wanita dan terus dilestarikan hingga kini.

Karena cerita mengenai mimpi sang pangeran tersebut, tari Condong hingga kini dapat dinikmati oleh masyarakat Bali hingga para wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung.

5. Tari Janger

Tari Janger telah ada sejak tahun 1930 dan terus menjadi tarian khas yang berasal dari Bali. Tari Janger mengkisahkan mengenai pergaulan dari anak-anak muda yang ada di Bali dan dimainkan oleh sepasang penari putra serta putri yang berjumlah 10 hingga 16 pasang penari. Para penari tersebut, tidak hanya menari saja akan tetapi juga menyanyikan sebuah lagu dengan judul yang sama lalu saling sahut menyahut.

Selain penari tidak hanya menari tetapi juga bernyanyi, tari janger pun memiliki keunikan lainnya. Untuk penari laki-laki, gerakan tarian dimainkan dengan gerakan tari kecak. Sedangkan untuk penari perempuan gerakan tarian digerakan dengan tari janger. Oleh karena itu, tari janger ini tampak meriah karena ada banyak penari, gerakan tari yang berbeda serta lagu yang dinyanyikan oleh penari.

6. Tari Puspanjali

Tari puspanjali adalah tarian yang ditampilkan sebagai penyambutan. Tari Puspanjali ditarikan oleh para penari perempuan yang berjumlah lima hingga tujuh penari dan gerakan-gerakan tariannya terinspirasi dari Upacara Rejang.

Pada Upacara Rejang, penari akan mengenakan pakaian adat Bali lalu menari untuk menyambut para tamu undangan yang hadir saat upacara diadakan. Karena sebagai tari untuk menyambut tamu, maka gerakan pada tari Puspanjali pun terlihat indah dan mampu memikat para wisatawan.

7. Tari Kecak

Tari khas Bali yang ketujuh adalah tari Kecak yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga Grameds bukan? Hal ini dikarenakan tari Kecak memiliki ciri khas yaitu ditarikan oleh banyak penari yang jumlah bahkan hingga puluhan. Sehingga tari Kecak cenderung lebih ramai dan seru untuk ditonton.

Dalam tari Kecak, puluhan penari tersebut akan duduk melingkar dan menari sambil menerikan kata ‘cak’ secara bersamaan dengan ritme yang cepat. Karena sorakan ‘cak’ tersebut, maka tari Kecak pun lebih berwarna dan semakin ramai.

Tidak hanya seru saja, akan tetapi tari Kecak juga memiliki kisah di baliknya. Kisah di balik tari Kecak adalah mengenai Ramayana, ketika Ramayana berperang melawan Rahwana dan Ramayana dibantu oleh pasukan kera.

Karena sangat khas dan cukup terkenal, tari Kecak pun sering kali ditampilkan di hadapan para wisatawan. Tak hanya itu, bahkan ada banyak wisatawan yang mengunjungi daerah khusus di Bali hanya untuk menyaksikan tari Kecak.

Tari yang Berasal dari Bali

8. Tari Pendet

Tari Pendet adalah tari khas Bali yang umumnya ditampilkan di tempat ibadah untuk umat Hindu, hal ini dikarenakan tari Pendet merupakan tarian sebagai bentuk pemujaan. Selain itu tari Pendet pun memiliki makna di baliknya, yaitu sebagai bentuk penyambutan dari kedatangan dewa langit. Untuk menyambut kedatangan dewa langit, maka tari Pendet pun dimainkan oleh para penari perempuan yang mengenakan pakaian adat khas Bali.

Sebagai tari penyambutan, tari Pendet juga tak jarang ditampilkan untuk menyambut tamu maupun wisatawan yang datang ke Bali.

9. Tari Barong

Tari Barong memiliki ciri khas berupa topeng wajah dengan tampak menyeramkan yang dikenakan oleh penarinya. Kata Barong pada nama tarian ini, berasal dari kata bahruang, yang artinya ialah beruang. Meskipun begitu, topeng yang dikenakan dalam tari Barong tidak hanya menampakan wujud beruang saja.

Topeng yang dikenakan oleh penari tari Barong juga ada berwujud blasblasan, gajah, anjing, macan serta wujud lainnya. Selain itu, topeng-topeng tersebut juga tidak hanya dikenakan untuk menampilkan tari Barong saja. Akan tetapi juga menjadi cinderamata atau oleh-oleh bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bali.

Tari barong ditarikan oleh dua penari laki-laki, di mana salah satu dari penari Barong berada di depan topeng untuk memegang topeng Barong. Sedangkan penari laki-laki lainnya, akan berada di belakang topeng untuk memegang ekor tubuh dari topeng Barong.

Seperti halnya tari khas Bali lainnya, tari Barong pun memiliki kisah di baliknya. Tari Barong mengisahkan mengenai seseorang yang memiliki sifat baik. Orang dengan sifat baik ini, diperankan oleh barong. Lalu tari Barong juga mengisahkan mengenai seseorang yang memiliki sifat jahat. Sifat jahat diperankan oleh penari yang mengenakan rangda.

Karena mengisahkan dua tokoh yang memiliki karakter baik dan jahat, penonton tari Barong pun bisa mengambil pesan di balik tarian ini.

10. Tari Legong

Nama tari Legong, berasal dari dua kata yang memiliki makna berbeda. Dua kata tersebut ialah leg yang artinya adalah luwes serta gong yang artinya ialah gamelan khas dari Bali.

Pada mulanya, tari Legong hanya ditampilkan di lingkungan keraton saja. Namun saat ini, tari Legong juga ditampilkan pada kegiatan-kegiatan serta acara di Bali. Tari Legong dimainkan oleh penari wanita yang membawa aksesoris berupa kipas. Sesuai dengan namanya yaitu luwes dan gamelan, maka tari Legong pun ditarikan dengan gerakan-gerakan yang luwes disertai dengan alunan gamelan dari Bali.

Perlu diketahui, bahwa tari Legong tidak hanya ada satu jenis saja. Akan tetapi ada beberapa jenis yaitu tari legong jobog, tari legong legod bawa, tari legong keraton dan tari legong kuntul.

11. Tari Trunjaya

Tari khas Bali yang kesebelas ialah tari trunjaya yang menceritakan mengenai kisah romantis. Pada tari trunjaya, dikisahkan seorang laki-laki yang sedang jatuh cinta dan diam-diam ia ingin memikat hati perempuan pujaannya. Pada mulanya tari trunjaya hanya dimainkan oleh penari laki-laki saja. Namun, seiring dengan perkembangan kini tari trunjaya pun ditarikan oleh para penari pengiring perempuan.

Tari khas Bali ini memiliki keunikan tersendiri. Pada tari trunjaya, ada gerakan seperti kuda-kuda yang dilakukan oleh penari laki-laki sambil membelalakan mata dengan lebar. Gerakan kuda-kuda tersebut, menjadi simbol dari kejantanan laki-laki yang ingin menyatakan perasaan kepada perempuan pujaan hatinya.

12. Tari Baris

Pada mulanya, tari baris merupakan tarian khas Bali yang menjadi tarian ritual. Namun pada masa kini, tari baris telah berkembang dan memiliki fungsi sebagai tarian hiburan. Karena mulanya berfungsi sebagai tarian ritual, tari baris pun akan ditarikan oleh banyak penari, gunanya adalah untuk menyesuaikan esensi tari tersebut.

Seperti halnya tari kecak yang dilakukan oleh banyak orang, tari baris pun dilakukan oleh penari dalam jumlah banyak, yaitu sekitar 8 hingga 40 penari laki-laki. Selain sebagai tarian ritual, tari baris pun memiliki kisah di baliknya.

Tari baris mengisahkan mengenai ketangguhan dari seorang kestaria Bali. Oleh sebab itu, tari baris ditarikan oleh banyak penari laki-laki dengan koreografi yang menunjukan seperti seorang ksatria tangguh.

Tari yang Berasal dari Bali

13. Tari Durga Mahisasura Mardini

Tari durga mahisasura mardini merupakan tari khas Bali yang mengisahkan dan terinspirasi dari durga mahisasura mardini yang tertulis pada lontar siwagama. Pada naskah klasik siwagama tersebut, mengisahkan mengenai peristiwa ketika dewa dewi di surga kelelahan karena harus bertanding dengan raksasa Rakta.

Pada tari durga mahisasura mardini, tarian ini ditarikan oleh sepuluh penari yang terdiri dari penari laki-laki dan perempuan. Sebagian penari, dikisahkan mewakili raksasa Rakta. Sedangkan satu penari akan berperan sebagai Durga yang digambarkan sebagai sosok dewi kuat dengan membawa senjata dewata nawasanga.

Ketika pementasan tari durga mahisasura mardini, para penari diiringi dengan musik gamelan semarandana, musik gamelan ini merupakan bentuk yang dari dari hasil pembaruan dari gong kebyar semar pegulingan.

14. Tari Belibis

Tari belibis merupakan tari khas Bali yang diciptakan oleh N L N Swasthi Wijaya Bandem serta I Nyoman Windha di tahun 1984. Tari belibis diilhami sebagai tari yang mengisahkan mengenai kisah Angling Dharma. Ketika tengah mengembara, Raja Angling Dharma bertemu dengan seorang putri raksasa yang memakan manusia. Lalu karena khawatir keberadaannya akan diketahui sang raksasa, maka Angling Dharma pun mengutuk putri raksasa tersebut menjadi burung belibis. ‘

Untuk menggambarkan kisah tersebut, maka tari belibis pun ditarikan oleh sebuah kelompok. Gerakan-gerakan pada tari belibis, juga terlihat lentur untuk menggambarkan seekor burung belibis yang terbang. Contohnya seperti gerakan pada kepala maupun leher, tangan serta kaki dan pandangan mata dari para penari tari belibis.

Ketika pementasan tari belibis, para penari akan menari dengan iringan gamelan Bali yang dimainkan dengan ritme yang lincah serta agresif. Gamelan Bali yang digunakan pada tari belibis meliput Cengceng Gangsa, Reong, Penyahcah, Kempul, Suling, Gong, Kendang, Jegongan dan Kajar.

15. Tari Manuk Rawa

Tari manuk rawa diciptakan oleh I Wayah Dibia yang berperan sebagai koreografer pada penciptaan tari ini dan I Wayan Beratha yang berperan sebagai komposer dalam penciptaan tari manuk rawa yang tercipta pada tahun 1981.

Tari manukrawa merupakan tari tradisional Bali yang masih eksis hingga sekarang. Pada mulanya, tari manukrawa merupakan bagian dari sendratari Ramayana Mahabarata Bale Gala-gala yang menjadi karya dari tim sendratari ramayana mahabarata Bali dan dipentaskan pada sekitar tahun 1980. Lalu setelah itu, tari manuk rawa pun dikembangkan dan kini menjadi salah satu tarian hiburan khas Bali.

Nama dari tari khas Bali satu ini merujuk pada kata manu yang artinya ialah burung serta rawa. Pada umumnya, tari manuk rawa akan dipentaskan oleh penari perempuan yang berjumlah lima hingga tujuh orang.

Itulah 15 nama-nama tari yang berasal dari Bali serta kisah di baliknya. Apabila Grameds ingin mengetahui lebih lanjut mengenai tari tradisional Indonesia lainnya, Grameds bisa mencari tahu lebih dalam dengan membaca buku yang tersedia di Gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu menyediakan beragam buku menarik dan bermanfaat untuk Grameds. Jadi tunggu apa lagi? Segera beli dan miliki bukunya sekarang juga!

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

BACA JUGA:

  1. Seni Tari: Pengertian, Unsur-Unsur, Fungsi, dan Jenis 
  2. 25 Nama Tarian Daerah dan Asalnya
  3. Mengenal Sejarah dan Asal Tari Kecak 
  4. Sejarah Asal Tari Pendet dan Makna Tariannya 
  5. Sejarah, Makna, Properti & Asal Tari Seudati 
  6. Tari Saman: Pengertian, Sejarah, Makna Gerakan 

About the author

Gaby

Hai, saya Gabriel. Saya mengenal dunia tulis menulis sejak kecil, dan saya tahu tidak akan pernah lepas dari itu. Sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya untuk bisa turut memberikan informasi melalui tulisan saya. Saya juga sangat menulis dengan tema kesenian. Dengan seni, hidup akan jadi lebih berwarna.

Kontak media sosial Instagram saya Gabriela