Manajemen

Quality Control atau Pengendalian Mutu dalam Perusahaan

pengendalian mutu
Written by Novi V

Dalam sebuah perusahaan, sangat penting untuk memastikan setiap produk yang dibuat atau diproduksinya memenuhi standar maupun kriteria yang telah ditentukan perusahaan. Dengan melakukan pengendalian mutu atau yang lebih dikenal dengan quality control. 

Melalui quality control itu sendiri kamu juga dapat memastikan dan memberikan kepastian kepada klien maupun pelanggan. Melalui pengendalian mutu yang dilakukan juga dapat mengetahui kualitas atau mutu yang ada dari sebuah produk sebelum disebarkan atau dijual ke khalayak umum sebagai calon konsumen. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dari quality control atau pengendalian mutu ini, beserta berbagai jenis, dampak, serta contohnya. Simak informasi berikut.

Pengertian Quality Control atau Kendali Mutu

Quality control atau yang sering disebut juga dengan kendali mutu merupakan sebuah proses penelitian produk yang dilakukan perusahaan selama proses produksi yang berlangsung guna menjaga serta memperoleh kualitas produk yang telah ditentukan kriteria serta standarnya.

Berbagai kegiatan dilakukan dalam proses quality control ini seperti melakukan pengawasan, melakukan pengujian ataupun pengetesan sebuah produk, serta memeriksa setiap langkah proses produksi yang dilakukan dalam membuat atau menciptakan sebuah produk.

Assauri (2004) menyatakan definisi pengendalian mutu sebagai suatu aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjamin segala proses produksi serta operasi yang ada dalam menciptakan sebuah produk berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan jika terjadi suatu kesalahan maka dapat diperbaiki agar rencana yang ada tetap dapat dilaksanakan.

Menurut Gaspersz (2005) pengendalian mutu merupakan sebuah metode serta mobilitas operasional yang dapat digunakan dalam menciptakan sebuah produk yang memiliki standar mutu yang diinginkan.

Ginting (2007) juga mendefinisikan pengendalian kualitas sebagai sebuah teknik pembenaran serta pengawasan yang dilakukan untuk menjaga kualitas suatu produk maupun prosedur yang dilakukan pada perencanaan proses produksi yang telah dibuat, penggunaan alat yang sesuai, pengawasan yang dilakukan secara konstan serta melakukan korektif jika memang dibutuhkan.

Prawirosentono (2007) juga mengungkapkan pengendalian kualitas adalah sebuah aktivitas sistematis yang dimulai dari adanya standar mutu bahan, yang kemudian berlanjut ke proses produksi serta pengelolaan barang yang awalnya setengah jadi dan kemudian menjadi barang atau produk jadi yang dapat dipasarkan, selanjutnya berbagai standar distribusi yang digunakan untuk memasarkan barang maupun jasa ke konsumen.

Dalam prosesnya, quality control atau kendali mutu ini sendiri dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan baik secara manual maupun modern. Untuk manual sendiri, seringkali perusahaan membentuk sebuah tim kendali mutu yang bertugas untuk memastikan segala proses produksi yang berjalan sesuai dengan standar yang ada. Sedangkan, proses modern seringkali menggunakan teknologi yang lebih efisien karena menggunakan alat. Berikut ini beberapa tanggung jawab sebagai tim quality control atau kendali mutu di dalam sebuah perusahaan.

  • Tanggung jawab pertama adalah mampu memantau segala perkembangan suatu produk yang sedang berada dalam tahap produksi sehingga kualitas serta kriteria yang ada tetap terjaga dan produk dapat selesai dengan tepat waktu dan sesuai keinginan.
  • Tanggung jawab kedua adalah mampu bertanggung jawab dalam memantau, menganalisis, melakukan penelitian, dan juga melakukan uji coba suatu produk yang sudah dihasilkan.
  • Tanggung jawab ketiga adalah mampu memverifikasi atau mengkonfirmasi kualitas produk yang sudah dihasilkan melalui berbagai kriteria dan penilaian yang dimiliki perusahaan.
  • Tanggung jawab keempat adalah mampu mengawasi atau memonitor segala proses produksi pada setiap tahapnya dalam penciptaan sebuah produk.
  • Tanggung jawab kelima adalah mampu mengetahui jika produk yang diciptakan memiliki kualitas yang rendah dan dapat meminta tim produksi untuk melakukan pengolahan ulang.
  • Tanggung jawab keenam adalah mampu memastikan bahwa produk yang diciptakan dalam proses produksi tersebut memenuhi standar perusahaan yang ada serta memenuhi mutu ISO.
  • Tanggung jawab ketujuh adalah mampu mengidentifikasi segala permasalahan maupun isu yang terjadi yang berhubungan dengan kualitas produk yang diciptakan sehingga dapat mencari solusi yang baik untuk perusahaan.
  • Tanggung jawab kedelapan adalah mampu membuat catatan atau melakukan dokumentasi segala produk yang sudah dibuat sebelumnya agar dapat menjadi referensi di kemudian hari bagi perusahaan.

Tujuan Quality Control atau Kendali Mutu

Sebuah perusahaan dalam melakukan kendali mutu memiliki berbagai tujuan. Berikut beberapa tujuan adanya quality control pada sebuah perusahaan.

  • Tujuan pertama untuk mengawasi proses produksi sebuah barang maupun jasa sebuah perusahaan.
  • Tujuan kedua untuk mengawasi setiap tahapan yang ada dalam kaitannya dengan proses produksi barang atau jasa tersebut.
  • Tujuan ketiga untuk memastikan setiap barang maupun jasa yang dibuat oleh perusahaan tersebut terjaga kualitasnya.
  • Tujuan keempat adalah mampu merekomendasi pengolahan ulang terhadap produk maupun jasa yang memiliki kualitas rendah.
  • Tujuan kelima adalah mampu memberikan rekomendasi kepada pimpinan perusahaan agar produk yang diciptakan dapat maksimal.
  • Tujuan keenam adalah mampu membuat catatan berupa analisis segala hal maupun langkah yang dilakukan dalam proses produksi sehingga dapat dijadikan referensi di kemudian hari.
  • Tujuan ketujuh adalah mampu mencatat atau mendata segala tes maupun hasil inspeksi yang dilakukan terhadap produk dari perusahaan tersebut.
  • Tujuan kedelapan adalah mampu memastikan segala produk yang diproduksi dapat memenuhi standar. Salah satu contohnya adalah mutu ISO.
  • Tujuan kesembilan adalah mampu bertanggung jawab kepada perusahaan untuk dapat menciptakan sebuah produk dengan kualitas yang baik.
  • Tujuan kesepuluh adalah mampu melakukan verifikasi terhadap kualitas dari sebuah produk yang sesuai dengan standar dan kriteria yang ada yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
  • Tujuan kesebelas adalah mampu menjaga serta mendata segala proses inspeksi serta protokol yang digunakan dalam proses produksi.
  • Tujuan kedua belas adalah mampu bertanggung jawab dalam mengidentifikasi segala masalah maupun isu yang terjadi dalam proses produksi serta menemukan solusi yang tepat.

Faktor Pengaruh dari Quality Control atau Kendali Mutu

Menurut Assauri (2004) faktor pengaruh dari quality control atau kendali mutu terdiri dari empat faktor yang terdiri dari kemampuan pengolahan, spesifikasi yang valid, ketidaksesuaian yang diperoleh, serta anggaran mutu. Simak informasi berikut.

1. Kemampuan pengolahan

Faktor pengaruh dari kendali mutu yang pertama adalah kemampuan pengolahan. Dimana jika sebuah perusahaan menginginkan rencana yang ada berjalan dengan baik maka kemampuan dalam proses produksinya harus disesuaikan. Hal ini dikarenakan ketika batasan proses produksi yang ada melebihi kemampuan proses produksi maka pengendalian tersebut menjadi tidak berguna.

2. Spesifikasi yang valid

Faktor pengaruh dari kendali mutu yang kedua adalah spesifikasi yang valid dimana keterangan yang detail dari sebuah produk yang dihasilkan harus bisa berlaku, hal ini jika dinilai dari kemampuan pengolahan yang dilakukan serta kebutuhan konsumen. Sehingga sebelum adanya pengendalian mutu lebih baik memastikan terlebih dahulu spesifikasi yang ada dapat berlaku dengan baik.

3. Ketidaksesuaian yang diperoleh

Faktor pengaruh dari kendali mutu yang ketiga adalah ketidaksesuaian yang diperoleh. Dengan adanya pengendalian mutu diharapkan dapat meminimalisir perbedaan kualitas antara produk apalagi terdapat produk dengan kualitas yang rendah. Dengan adanya pengendalian mutu tersebut akan memiliki hubungannya dengan seberapa banyak produk yang akan diterima dan dipasarkan ke masyarakat.

4. Anggaran Mutu

Faktor pengaruh dari kendali mutu yang keempat adalah anggaran mutu yang merupakan suatu hal yang penting dan memiliki pengaruh yang besar dimana seringkali anggaran mempengaruhi kualitas dari bahan yang digunakan dalam proses produksi yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil produk akhir dari perusahaan tersebut.

Jenis Quality Control atau Kendali Mutu

Berdasarkan produknya, kendali mutu atau quality control dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu quality control internal dan quality control external. Simak informasi berikut.

1. Quality control internal

Jenis pengendalian mutu yang pertama adalah quality control internal yang merupakan bentuk pengendalian mutu yang memiliki hubungan secara langsung dalam pembuatan protokol internal yang dibuat sebuah perusahaan serta pengecekan sistem produksi. Dalam jenis kendali mutu ini, meliputi berbagai hal seperti pengecekan peralatan yang akan digunakan untuk proses produksi secara rutin, menganalisis data karyawan yang bekerja dalam sebuah projek, serta menjalankan dan mengawasi agar standar serta protokol yang diberlakukan dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana.

2. Quality control external

Jenis pengendalian mutu yang kedua adalah quality control external yang merupakan bentuk pengendalian mutu yang memiliki kaitan dengan berbagai produk serta data sebuah perusahaan yang nantinya akan dikirim ke perusahaan eksternal yang tidak memiliki afiliasi.

Contoh dari jenis kendali mutu ini adalah, ketika sebuah perusahaan memproduksi barang yang berhubungan dengan pangan, maka perusahaan tersebut dituntut untuk melakukan analisis dari nilai gizi produk tersebut serta pengecekan umur produksi suatu barang secara rutin yang harus dilakukannya sendiri melalui laboratorium yang tersedia.

Namun, tetap saja di tahapan akhir untuk mengeluarkan produk tersebut ke pasaran harus melewati verifikasi dari laboratorium pihak luar serta mendapatkan label BPOM atau Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Proses Quality Control 

Berdasarkan Edward Deming, proses quality control atau pengendalian mutu dapat dilakukan berdasarkan 4 tahap yaitu plan, do, check, and action atau yang dapat disingkat dengan sebutan PDCA. Proses PDCA ini digunakan untuk menguji serta menerapkan perubahan terhadap perusahaan dalam rangka memperbaiki kinerja proses produksi dan juga sistem yang berlaku di kemudian hari.

1. Plan

Tahapan yang pertama yaitu plan atau perencanaan dimana terjadinya suatu pertimbangan serta pengembangan dari sebuah rencana serta menentukan pedoman yang akan digunakan dalam proses produksi, selain itu dalam tahapan ini juga dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada semua orang yang bersangkutan dalam proses produksi mengenai pentingnya pengendalian mutu tersebut.

2. Do

Tahapan yang kedua yaitu do atau pelaksanaan, dimana dalam tahapan ini rencana yang sudah disusun mulai diterapkan secara perlahan dan dimulai dari skala yang kecil. Selain itu, dalam tahapan ini juga dimulai pembagian tugas pada setiap anggota secara merata menyesuaikan dengan kapasitas serta kemampuan yang mereka miliki.

3. Check 

Tahapan yang ketiga yaitu check atau pemeriksaan, melalui tahapan ini rencana yang sudah dijalankan sebelumnya akan diperiksa apakah sudah sesuai dengan perencanaan dan apakah sudah ada perkembangan dari proses produksi yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan melalui membandingkan produk yang sedang dalam proses produksi dengan protokol standar yang berlaku di dalamnya, dan jika terjadi sebuah isu ataupun masalah harus dapat diselesaikan secepat mungkin dan menemukan solusi yang sesuai.

4. Action

Tahapan yang keempat yaitu action. Dalam tahapan ini, rencana yang sudah dijalankan harus melalui analisa apakah sudah sesuai dengan protokol yang ada, dan jika adanya perubahan yang terjadi segera melakukan penyesuaian jika diperlukan. Hal ini dilakukan sebagai kaitannya dengan standarisasi prosedur baru agar di kemudian hari tidak timbul suatu masalah yang sama berulang kali.

Dampak dari Quality Control

Pengendalian mutu atau quality control yang dilakukan sebuah perusahaan memiliki kaitan atau berhubungan dengan uji coba yang dilakukan sebelum produk dipasarkan ke masyarakat, sehingga tahapan quality control ini memberikan dampak kepada produk berupa optimasi serta perbaikan suatu produk melalui segala aspek yang dibutuhkan hingga produk tersebut layak untuk dipasarkan. Selain itu, dengan adanya pengendalian mutu atau quality control ini saat memproduksi suatu barang, dapat menghasilkan produk yang berkualitas, serta memenuhi harapan yang dimiliki perusahaan maupun konsumen yang akan menggunakannya.

Metode dari Quality Control

Dalam pengendalian mutu atau quality control yang dilakukan perusahaan terdapat beberapa metode yang harus dilakukan, sebagai berikut.

  • Metode yang pertama, mampu menyediakan berbagai daftar baik daftar periksa maupun daftar barang yang diperlukan dalam proses produksi maupun penjualan suatu produk.
  • Metode yang kedua, mampu menjamin kualitas dari sebuah produk, berbagai kegiatan yang dilakukan berupa pengembangan sebuah desain dari produk yang akan dibuat, proses produksi, perbaikan, hingga adanya pengawasan proses produksi dalam menjaga kualitas suatu produk.
  • Metode yang ketiga, melakukan pengujian kegagalan yang memiliki kegunaan untuk melakukan segala hal untuk mengetes sebuah produk hingga gagal, hal ini dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui kekurangan atau kelemahan dari produk yang akan dipasarkan tersebut.
  • Metode yang keempat, melakukan kontrol statistik yang memiliki kegunaan untuk menguji sebagian produk yang telah diciptakan secara acak guna menjamin produk yang dibuat memenuhi kualitas yang ada secara merata.
  • Metode yang kelima, menjamin kualitas perusahaan. Hal yang dimaksud adalah dengan memilih pimpinan dalam proses produksi dengan baik, maka divisi atau departemen lain juga dapat berpengaruh akan hal tersebut. Pimpinan yang baik dapat mempengaruhi kinerja para anggotanya sehingga mampu meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan.
  • Metode yang keenam, kendali mutu total yang dilakukan bukan hanya melihat dari statistik biasa yang sudah ada dan juga berbagai metode yang sudah dilakukan. Dalam metode ini digunakan untuk memberikan gambaran produk secara lengkap serta meneliti ulang berbagai spesifikasi yang ada pada sebuah produk.

Contoh dari Quality Control

Pengendalian mutu yang dilakukan sebuah perusahaan bergantung pada industri perusahaan tersebut berada. Seperti contohnya, ketika perusahaan memproduksi obat-obatan maupun makanan, maka proses quality control yang tepat digunakan untuk memastikan bahwa ketika pembeli mengkonsumsi produk tersebut tidak mengalami masalah kesehatan dan menimbulkan penyakit.

Oleh sebab itu perusahaan tersebut harus melakukan uji mikrobiologis serta uji kimia yang berguna untuk memeriksa hal tersebut melalui sampel yang ada dari produksi barang tersebut. Pengendalian mutu lain juga dapat kita light melalui kemasan makanan maupun minuman yang sering kita konsumsi, dimana terdapat tutorial atau cara menggunakan produk tersebut agar pembeli yang menggunakannya dapat memahami cara kerja produk tersebut.

Selain itu, dalam proses produksi sebuah mobil, maka quality control atau pengendalian mutu yang dilakukan lebih berfokus pada bagaimana setiap komponen di dalamnya serta mesin yang ada dapat beroperasi dengan baik serta tidak adanya kesalahan pada setiap komponen yang ada di dalamnya.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Novi V

Selain suka membuat tulisan bertemakan administrasi, saya juga senang menulis dengan tema manajemen. Hal ini karena kedua hal itu saling berkaitan satu sama lain.