Pendidikan

Pengertian Asesmen Nasional

Written by Gilang P

Asesmen Nasional adalah – Semenjak tahun 2021 silam, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) yaitu Nadiem Makarim resmi mengganti Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN). Pada akhir Agustus hingga November 2022 akan dimulai Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).

Pelaksanaan ANKB untuk jenjang SD/MI/SDLB/Paket A dimulai 24 sampai 27 Oktober 2022. Untuk jenjang SMP/MTS/SMPLB/Paket B 19-22 September 2022. Sementara itu, untuk jenjang SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C 29 Agustus sampai 1 September.

ANBK sendiri merupakan program untuk penilaian mutu sekolah, madrasah, dan program kesetaraan di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Asesmen Nasional tidak hanya dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional tetapi juga sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan.

Program Asesmen Nasional ini terdiri dari input, proses dan juga hasil. Mungkin grameds masih bingung tentang Asesmen Nasional ini dan apa bedanya dengan Ujian Nasional yang semenjak dulu dilakukan. Untuk penjelasan lebih lanjut grameds bisa menyimak artikel di bawah ini.

 

Pengertian Asesmen Nasional

Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.

Tujuan Asesmen Nasional

tentunya program ini dibuat untuk mencapai suatu tujuan tertentu, antara lain:

  1. Tujuan utama dari program Asesmen Nasional ini untuk perbaikan mutu dan hasil belajar peserta didik.
  2. Selain itu, Asesmen Nasional ini juga penting untuk pengembangan pembelajaran dan mengurangi kesenjangan sistem pendidikan.
  3. Tujuan lainnya adalah Asesmen Nasional ini juga berguna untuk pengembangan karakter dan kompetensi siswa.
  4. Mendorong guru mengembangkan kompetensi kognitif yang mendasar sekaligus karakter murid secara utuh.
  5. Memberi gambaran tentang karakteristik esensial sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
  6. Menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid.

Instrumen Asesmen Nasional

sumber : kemendikbud.go.id

Menurut kemendikbudristek sendiri, Asesmen Nasional diselenggarakan dengan tiga instrumen yang ada seperti :

  • Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Asesmen Kompetensi Minumin (AKM) mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid. Kompetensi ini penting karena murid perlu mengembangkan keterampilan logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari serta keterampilan untuk memahami, memilih dan menggunakan informasi secara kritis.

Literasi membaca dapat didefinisikan sebagai kemampuan murid untuk bisa memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia untuk bisa berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat.

Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan sehari-hari ada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga Indonesia dan dunia.

Konteks AKM terdiri dari :

  • Personal
  • Sosial Budaya
  • Seintifik

Bentuk soal AKM terdiri dari :

  • Pilihan Ganda (PG)
  • Pilihan Ganda Kompleks (PGK)
  • Menjodohkan
  • Isian
  • Uraian

Konten dalam Literasi Membaca

  • Teks Fiksi
  • Teks Informasi

Domain dalam Literasi Matematika (Numerasi)

  • Bilangan
  • Geometri dan Pengukuran
  • Aljabar
  • Data dan Ketidakpastian

Level Kognitif dalam Literasi membaca

  • Menemukan Informasi
  • Menafsirkan dan Mengintegrasikan
  • Mengevaluasi dan Merefleksi

Level Kognitif dalam Literasi Matematika (Numerasi)

  • Pemahaman
  • Penerapan
  • Penalaran

 

  • Survei Karakter

Survei Karakter mengukur sikap, nilai, keyakinan dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid. karakter sering dianggap sebagai karakteristik unik yang melekat pada masing-masing individu. karakter juga dianggap sebagai sesuatu yang mengarahkan munculnya perilaku tertentu. Hal ini karena karakter tidak dapat dilepaskan dari sikap dan nilai yang dimiliki oleh individu.

Tidak dapat dimungkiri bahwa terdapat banyak karakter yang mungkin melekat pada individu dan karakter memiliki variasi yang cukup beragam. Kerangka berpikir yang diusulkan meliputi cara berpikir, cara bekerja, alat bekerja dan hidup di dunia.

Tentunya pengembangan karakter tetap selaras pada karakter yang ada dalam profil pelajar pancasila, yang dikembanmgkan berdasarkan jati diri bangsa Indonesia. Profil pelajar pancasila sendiri memiliki semangat untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila yang dapat dikatakan sebagai ideologi bangsa Indonesia.

Profil Pelajar Pancasila bisa didefinisikan sebagai karakter dan kemampuan yang merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila yang sehari hari dibangun dan dihidupkan dalam setiap individu sisa di Indonesia.

Pada Profil Pelajar Pancasila ada enam karakter utama seperti :

  • Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
  • Gotong Royong
  • Kreativitas
  • Nalar Kritis
  • Kebhinekaan global
  • Kemandirian
  • Survei Lingkungan Belajar

Survei Lingkungan Belajar mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar mengajar di kelas yang memiliki potensi mempengaruhi hasil belajar murid.

Satuan pendidikan bisa dikatakan bahwa baik jika satuan pendidikan tersebut mampu memfasilitasi belajar murid melalui beberapa hal berikut ini:

  • Proses pembelajaran yang berkualitas
  • Guru-guru yang konsisten melakukan refleksi dan memperbaiki praktik pengajarannya
  • Kepala satuan pendidikan yang menerapkan visi, kebijakan dan program yang fokusnya pada kualitas pembelajaran
  • Iklim satuan pendidikan yang aman menghargai keberagaman dan inklusif

Sembilan dimensi yang diasumsikan mempengaruhi hasil belajar siswa :

  • Latar belakang sosial-ekonomi murid
  • Kualitas pembelajaran di kelas
  • Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru
  • Kepemimpinan instruksional
  • Iklim keamanan di satuan pendidikan
  • Iklim kebhinekaan di satuan pendidikan
  • Iklim kesetaraan gender
  • Iklim inklusivitas
  • Dukungan orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan.

Kisi-Kisi dan Nilai Skor Minimum dalam AKM

Untuk Asesmen Kompetensi Minimum tidak ada kisi-kisi yang disusun. Asesmen Kompetensi Minimum akan disusun berdasarkan indikator-indikator kompetensi yang membentuk lintasan kompetensi hasil belajar yang bersifat kontinum.

Untuk nilai skor dalam Asesmen Kompetensi Minimum juga tidak ada. Asesmen Kompetensi Minimum akan melaporkan persentase murid dalam setiap level kompetensi dan diharapkan semua siswa bisa mencapai level kompetensi cakap atau mahir. Untuk menguasai Asesmen Nasional, kamu harus mempelajari konsep setiap materi pelajaran dengan baik, bukan hanya menghafal materi.

Panduan Mengerjakan Asesmen Nasional

Program asesmen nasional menggunakan sistem komputer secara daring atau semi daring. Soal yang ada juga ada dua bentuk yaitu numerasi dan juga membaca. Bentuk soal ini sendiri terdiri dari pilihan ganda, menjodohkan, isian singkat dan uraian panjang.

Pengguna dapat membaca panduan melalui website puspendik.kemdikbud.go.id. Berikut adalah cara mendownload panduan Asesmen Nasional secara online :

  • Buka website pusmendik.kemdikbud.go.id
  • Tarik kursor kebawah.
  • Ada berbagai panduan tentang Asesmen Nasional berbentuk file PDF.
  • Klik download untuk mengunduh file.
  • Kamu bisa mengunduh AKM dalam pembelajaran untuk memahami contoh soal Asesmen Nasional.

Perbedaan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional

sumber : zonabanten.pikiran-rakyat.com

Nah, grameds mungkin masih bingung apa bedanya kalau begitu asesmen nasional ini dengan ujian nasional? Berikut adalah perbedaan antara Asesmen Nasional dan Ujian Nasional.

1. Tujuan penyelenggaraan

Perbedaan pertama ada di tujuan penyelenggaraan yang keduanya berbeda. Asesmen Nasional memiliki tujuan untuk mengevaluasi mutu sistem pendidikan di Indonesia, sedangkan Ujian Nasional memiliki tujuan untuk mengevaluasi capaian hasil belajar siswa secara individu.

2. Jenjang pendidikan

Asesmen Nasional diberlakukan untuk semua jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk MI, MTs, MA dan program kesetaraan. Sedangkan Ujian Nasional berlaku mulai jenjang Menengah Pertama (SMP) atau MTs dan jenjang Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau MA

3. Level Murid

Berbeda dengan Ujian Nasional yang diselenggarakan untuk siswa tingkat akhir, Asesmen Nasional ini diselenggarakan di tengah jenjang pendidikan yaitu pada kelas 5,8, dan 11. Hal ini dilakukan karena untuk mendorong guru dan sekolah melakukan tindak lanjut perbaikan mutu pembelajaran setelah mendapatkan hasil laporan Asesmen Nasional. Jadi, bukan hanya sekedar untuk mengetahui hasil capaian akhir belajar siswa sebagai satu diantara syarat kelulusan lainnya.

4. Subjek Murid

Asesmen Nasional pada pelaksanaannya menggunakan metode survei. Metode survei ini dilakukan dengan mengambil sampel siswa yang secara acak dari setiap sekolah. berbeda dengan Ujian Nasional yang menggunakan sensus dimana semua siswa di seluruh Indonesia wajib mengerjakan soal dan mengikutinya.

5. Model Tes

Model soal Asesmen Nasional yang diberikan lebih bervariasi seperti pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, isian dan uraian bukan sekedar pilihan ganda dan uraian singkat yang ada dalam Ujian Nasional.

6. Pengukuran

Komponen hasil belajar murid yang diukur pada asesmen nasional literasi membaca dan numerasi. Atau bisa disebut dengan AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) yang mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang diperlukan untuk bisa hidup ditengah masyarakat. Sedangkan Ujian Nasional berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran tertentu.

7. Metode Penilaian

metode penilaian Ujian Nasional dan Asesmen Nasional juga berbeda, meskipun keduanya berbasis komputer. Asesmen Nasional menggunakan metode penilaian Computerized Multistage Adaptive Testing (MSAT). MSAT adalah metode penilaian yang mengadopsi tes adaptif dimana setiap siswa bisa melakukan tes sesuai dengan level kompetensinya.

MSAT terbagi menjadi 3 tahap dimana tahap pertama akan terlihat apakah siswa berhasil atau tidak melewati passing grade jika berhasil maka tahap berikutnya akan mendapatkan soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi dan sebaliknya hingga tahap 3. Sedangkan Ujian Nasional menggunakan metode Computer Based Test (CBT).

8. Periode tes

periode tes yang dilakukan pada keduanya juga berbeda, Ujian Nasional akan dilakukan selama 4 hari namun Asesmen Nasional akan dilaksanakan lebih singkat yaitu hanya 2 hari.

9. Spesifikasi Minimal Infra Sekolah

Ketentuan yang harus dimiliki sekolah agar bisa melakukan ujian nasional adalah server sekolah, komputer client dan BW (jelas). Namun untuk Asesmen Nasional, sekolah tidak perlu, komputer Client Memory 2 GB, resolusi 1024 x 720, windows 7 keatas, Chrome Os, Bandwidth 12 Mbps untuk 15 client.

Syarat Siswa peserta Asesmen Nasional

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa berbeda dengan Ujian Nasional, dalam Asesmen Nasional tidak semua murid dapat mengikuti program ini. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh siswa dengan kriteria pilihan Kemendikbud.

Setelah memenuhi syarat maka siswa akan ditetapkan untuk mengikuti Asesmen Nasional di tahun program dijalankan. Berikut adalah syarat siswa mengikuti Asesmen Nasional

  • Jumlah maksimal siswa untuk Sekolah Dasar (SD), MI, SDLB, Paket A, Ula dan sederajat sebanyak 3 dan untuk cadangan 5 siswa.
  • Banyaknya siswa untuk sekolah menengah pertama (SMP), MTS, SMPLB, Paket B/Wustha dan sederajat maksimal 45 dengan cadangan 5 siswa.
  • Untuk sekolah menengah atas (SMA), MA, SMK, MAK, SMALB, Paket C, Ulya, dan sederajat sebanyak 45 siswa dengan cadangan 5 siswa.

Contoh Persyaratan Siswa yang Mengikuti Asesmen Nasional

Ada beberapa contoh persyaratan siswa agar bisa mengikuti asesmen nasional. Berikut adalah contoh persyaratan siswa yang mengikuti asesmen nasional.

  • Nama siswa sudah terdaftar di dalam Dapodik atau Emis dengan memiliki Nomor Induk Sekolah Nasional (NISN) yang sudah divalidasi.
  • Siswa masih aktif belajar baik untuk kelas 5 SD Kelas 5 Sekolah Dasar, MI, Paket A, Ula dan yang sederajat pada saat pelaksanaan AN.
  • Untuk Kelas 8 Sekolah Menengah Pertama, MTs, Paket B, Wustha dan sederajat juga merupakan siswa yang masih aktif.
  • Siswa aktif untuk kelas 11 Sekolah Menengah Atas, MA, SMK, MAK, Paket C, Ulya dan yang sederajat.
    Siswa tunarungu dan tunadaksa tanpa ada hambatan di satuan pendidikan luar biasa, dan satuan pendidikan dengan peserta didik inklusi.
  • Jika memiliki hambatan bahasa dalam membaca pada satuan pendidikan umum atau satuan pendidikan luar biasa, tidak bisa disertakan.
  • Siswa Sekolah Menengah Atas dan sederajat harus disertai dengan laporan penilaian hasil kelas 10 di semester ganjil dan genap.
  • Siswa Sekolah Menengah Pertama menunjukkan laporan penilaian hasil belajar kelas 7 semester ganjil genap.
  • Siswa Sekolah Dasar dan sederajat juga menyertakan penilaian hasil belajar kelas 4 semester ganjil dan genap.

Durasi Pelaksanaan Asesmen Nasional

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa Asesmen Nasional dikerjakan hanya dua hari.

pada hari pertama untuk tingkat SD/MI akan mengerjakan tes literasi selama 75 menit dan survey karakter selama 20 menit. untuk tingkat SMP/MTs/SMA/SMK/MA akan mengerjakan tes literasi selama 90 menit dan survey karakter selama 30 menit.

Untuk hari kedua untuk tingkat SD/MI akan mengerjakan tes numerasi selama 75 menit dan survey lingkungan belajar selama 20 menit. untuk tingkat SMP/MTs/SMA/SMK/MA akan mengerjakan tes numerasi selama 90 menit dan survey lingkungan belajar selama 30 menit.

Nah, grameds itu dia adalah penjelasan lengkap mengenai asesmen nasional. Diharapkan artikel ini bisa memberikan informasi mengenai Asesmen Nasional yang saat ini sudah menggantikan Ujian Nasional. Semoga program ini bisa menjadi awal perkembangan pendidikan di Indonesia ya grameds.

Jika grameds ingin membaca mengenai buku tentang pendidikan atau buku lainnya, maka grameds bisa membaca dan membeli bukunya di Gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis : Christin Devina

 

Rujukan:

  • https://anbk.kemdikbud.go.id/
  • https://kampus.republika.co.id/posts/173042/apa-itu-asesmen-nasional-ini-penjelasan-lengkapnya#:~:text=Asesmen%20Nasional%20adalah%20program%20evaluasi,pembelajaran%20di%20seluruh%20satuan%20pendidikan.
  • https://katadata.co.id/agung/berita/62c552df7e27b/asesmen-nasional-adalah-program-evaluasi-pendidikan-ini-penjelasannya
  • https://www.bola.com/ragam/read/4588299/pengertian-asesmen-nasional-tujuan-aspek-yang-diuji-dan-perbedaannya-dengan-ujian-nasional
  • https://www.kompas.com/edu/read/2022/08/15/142137871/apa-itu-asesmen-nasional-2022-anbk-dan-bedanya-dengan-ujian-nasional?page=all
  • https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/asesmen-nasional-adalah/
  • https://disdik.salatiga.go.id/asesmen-kompetensi-minimal-akm/

 

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.