Pendidikan

Pengertian Belajar: Ciri-Ciri, Jenis-Jenis, dan Tujuan

pengertian belajar
Written by Gilang P

Pengertian belajar – Setiap manusia pasti memiliki keinginan menjadi orang yang pintar. Untuk menjadi orang pintar pasti akan membutuhkan proses belajar yang terus menerus. Proses untuk menjadi orang pintar ini kemudian dengan melakukan kegiatan belajar. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas mengenai pengertian, ciri, jenis dan tujuan belajar secara lebih lengkap. Check this out!

Pengertian Belajar

Apa yang dimaksud dengan belajar? Belajar merupakan suatu proses atau upaya yang dilakukan oleh setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, juga sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.

Selain itu, definisi belajar juga dapat diartikan sebagai segala aktivitas psikis yang kemudian dilakukan oleh setiap individu, sehingga tingkah lakunya berbeda antara sebelum dan sesudah belajar. Perubahan tingkah laku ini dapat terjadi karena adanya pengalaman baru, memiliki kepandaian atau ilmu setelah belajar, serta aktivitas berlatih.

Arti belajar sendiri adalah suatu proses perubahan kepribadian seseorang dimana perubahaan ini terjadi dalam bentuk peningkatan kualitas perilaku, seperti diantaranya pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, daya pikir, pemahaman, sikap, serta dalam berbagai kemampuan lainnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Selain itu, menurut KBBI juga belajar adalah berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Pengertian Belajar Menurut Para Ahli

pengertian belajarpixabay

Beberapa ahli juga mengungkapkan pengertian tentang belajar, yaitu:

M. Sobry Sutikno

Menurut M. Sobry Sutikno, pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mendapatkan suatu perubahan yang kemudian baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini, perubahan merupakan sesuatu yang dilakukan secara sadar (disengaja) serta bertujuan untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.

Thursan Hakim

Menurut Thursan Hakim, definisi belajar merupakan suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan kualitas serta kuantitas tingkah laku seperti diantaranya pada peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya fikir, serta berbagai kemampuan lainnya.

Skinner

Menurut Skinner, pengertian belajar ialah suatu proses adaptasi ataupun penyesuaian tingkah laku yang berlaku secara progresif.

C. T. Morgan

Menurut C. T. Morgan, pengertian belajar ialah suatu perubahan yang kemudian relatif dalam menetapkan tingkah laku sebagai akibat atau pun asil dari pengalaman yang telah lalu.

Hilgard & Bower

Menurut Hilgard & Bower, pengertian belajar ialah suatu perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang kemudian disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang di dalam situasi tersebut.

Ciri-Ciri Belajar

Setelah membahas tentang pengertian belajar, maka supaya lebih memahami tentang belajar, maka kita perlu mengetahui ciri-ciri belajar. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa ciri belajar yang perlu kamu ketahui.

1. Durasi atau Waktu

Ciri-ciri belajar yang pertama adalah adanya durasi atau waktu dalam kegiatan belajar. Waktu dari belajar itu sendiri bisa dibilang tidak sebentar. Dengan kata lain, membutuhkan proses agar bisa mengetahui hasil dari belajar.

2.Mengandung Interaksi Sosial

Dengan adanya proses belajar, maka akan menciptakan interaksi sosial. Hal ini bukan tanpa alasan karena ketika belajar pastinya seseorang tidak melakukannya sendiri.

3. Adanya Perubahan Tingkah Laku

Ciri-ciri belajar berikutnya adanya adanya perubahan tingkah laku dari seseorang. Adapun perubahan tingkah laku ini bisa seperti psikomotor, afektif, kognitif, dan sebagainya. Perubahan perilaku itu sendiri ada yang bersifat permanen dan ada yang sementara.

Jenis-Jenis Belajar

Dalam proses belajar mengajar dikenal juga adanya bermacam-macam kegiatan yang kemudian memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharapkan. Keanekaragaman jenis belajar ini sendiri muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga sangat beragam. Jenis-jenis belajar antara lain:

1. Belajar Abstrak

Belajar abstrak ialah proses belajar yang menggunakan cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya ialah memperoleh pemahaman serta pemecahan masalah-masalah yang tak nyata. Dalam mempelajari hal-hal yang abstrak ini kemudian diperlukan peranan akal yang kuat di samping penguasaan atas prinsip, konsep, serta generalisasi. Adapun contoh belajar yang termasuk ke dalam jenis ini, antara lain belajar matematika, kimia, kosmografi, astronomi serta sebagian materi bidang studi agama seperti tauhid.

2. Belajar Keterampilan

Belajar keterampilan ialah belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yaitu yang berhubungan dengan urat-urat saraf serta otot-otot (neuromuscular). Tujuannya ialah memperoleh dan menguasai keterampilan jasmani tertentu.

Dalam belajar jenis ini latihan-latihan intensif serta teratur amat diperlukan. Termasuk belajar jenis ini kemudian misalnya belajar olahraga, belajar musik, belajar menari, belajar melukis, memperbaiki benda-benda elektronik, serta sebagian materi pelajaran agama seperti ibadah shalat serta haji.

3. Belajar Sosial

Belajar sosial pada dasarnya ialah belajar memahami masalah-masalah serta teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuan dari belajar sosial ialah menguasai pemahaman serta kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial seperti diantaranya masalah keluarga, masalah persahabatan, kelompok, serta berbagai masalah-masalah lain yang bersifat kemasyarakatan.

Selain itu, belajar sosial juga bertujuan mengatur dorongan nafsu pribadi demi kepentingan bersama serta memberi peluang kepada orang lain atau kelompok lain untuk memenuhi kebutuhannya secara berimbang serta proporsional. Bidang-bidang studi yang termasuk ke bahan pelajaran sosial antara lain pelajaran agama serta pendidikan moral.

4. Belajar Rasional

Belajar rasional ialah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis serta rasional (sesuai dengan akal sehat). Tujuan dari jenis belajar ini ialah memperoleh aneka ragam kecakapan dengan menggunakan prinsip-prinsip serta konsep-konsep. Selain itu, jenis belajar ini juga sangat erat kaitannya dengan belajar pemecahan masalah.

Dengan belajar rasional, siswa kemudian diharapkan memiliki kemampuan rational problem solving, yaitu kemampuan dalam memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan serta strategi akal sehat, logis, yang sistematis.

Bidang-bidang studi yang kemudian dapat digunakan sebagai sarana belajar rasional sama dengan bidang-bidang studi untuk belajar suatu pemecahan masalah. Perbedaannya, adalah pada belajar rasional tidak memberi tekanan khusus dan penggunaan bidang studi eksakta. Dengan kata lain, bidang-bidang studi yang non eksakta bisa memberi efek yang sama dengan bidang studi eksakta dalam proses belajar rasional.

5. Belajar Kebiasaan

Belajar kebiasaan merupakan suatu proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada sebelumnya. Belajar kebiasaan, selain menggunakan perintah, suri tauladan, serta pengalaman khusus, juga menggunakan hukuman serta ganjaran.

Tujuan dari jenis belajar ini adalah agar siswa memperoleh sikap-sikap serta kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang serta waktu (kontekstual). Dalam hal ini, arti tepat dan selaras bisa dikaitkan dengan norma serta tata nilai moral yang berlaku, baik yang bersifat religius, tradisional hingga kultural.

6. Belajar Apresiasi

Belajar apresiasi ialah proses belajar mempertimbangkan (judgement) arti penting ataupun nilai suatu objek. Tujuannya adalah agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa (affective skill), yaitu kemampuan dalam menghargai secara tepat mengenai suatu nilai objek tertentu, misalnya saja pada apresiasi sastra, musik, dan lain sebagainya.

Bidang-bidang studi yang dapat menunjang tercapainya tujuan belajar apresiasi sendiri diantaranya adalah pada bahasa dan sastra, prakarya, serta kesenian. Selain itu, dalam bidang agama juga bisa menggunakan jenis belajar apresiasi, misalnya hafal kitab suci.

7. Belajar Pengetahuan

Belajar pengetahuan (studi) adalah proses belajar dengan cara melakukan penyelidikan mendalam mengenai suatu objek pengetahuan tertentu. Studi ini juga dapat diartikan sebagai sebuah program belajar terencana untuk dapat menguasai materi pelajaran dengan cara melibatkan kegiatan investigasi serta eksperimen.

Tujuan Belajar

Seperti yang telah disinggung pada pengertian belajar di atas, tujuan utama dari kegiatan belajar adalah untuk memperoleh serta meningkatkan tingkah laku manusia dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap positif, serta berbagai kemampuan lainnya. Menurut Sardiman (2011: 26-28), secara umum ada tiga tujuan belajar, diantaranya:

1. Untuk Memperoleh Pengetahuan

Hasil dari kegiatan belajar ini dapat ditandai dengan meningkatnya kemampuan berpikir seseorang. Jadi, selain kamu memiliki pengetahuan baru, proses belajar juga akan membuat kemampuan berpikir menjadi lebih baik.

Dalam hal ini, pengetahuan juga akan meningkatkan kemampuan berpikir pada seseorang, dan begitu juga sebaliknya kemampuan berpikir ini akan berkembang melalui ilmu pengetahuan yang telah dipelajari. Dengan kata lain, pengetahuan serta kemampuan berpikir menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan.

2. Menanamkan Konsep dan Keterampilan

Menanamkan keterampilan yang dimiliki setiap individu dengan melalui proses belajar. Penanaman konsep ini sangat membutuhkan keterampilan, baik itu keterampilan jasmani ataupun rohani. Dalam hal ini, keterampilan jasmani ialah suatu kemampuan individu dalam penampilan dan gerakan yang dapat diamati. Keterampilan ini sendiri berhubungan dengan hal teknis ataupun pengulangan.

Sedangkan keterampilan rohani cenderung lebih kompleks lagi karena bersifat lebih abstrak. Keterampilan ini berhubungan dengan penghayatan, cara berpikir, serta kreativitas dalam menyelesaikan masalah ataupun membuat suatu konsep.

3. Membentuk Sikap

Kegiatan belajar juga dapat membentuk sikap seseorang. Dalam hal ini, pembentukan sikap mental para peserta didik akan sangat berhubungan dengan penanaman nilai-nilai sehingga menumbuhkan kesadaran di dalam diri seseorang. Dalam proses menumbuhkan sikap mental, perilaku, serta  pribadi anak didik, seorang guru harus melakukan pendekatan yang bijak serta hati-hati. Guru harus dapat menjadi contoh bagi anak didik dan memiliki kecakapan dalam memberikan motivasi serta mengarahkan berpikir.

Demikian pembahasan tentang pengertian belajar hingga tujuan belajar. Setelah membaca artikel ini sampai selesai, semoga saja bermanfaat dan dapat menambah wawasan kamu.  Jika ingin mencari buku tentang belajar, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Sofyan

Sumber: dari berbagai sumber

Rekomendasi Buku-Buku Terkait Tujuan Belajar yang Wajib Kamu Baca

Kiat Melatih Konsentrasi Pikiran Anak

Jika, kamu ingin memfokuskan perhatian anak maka harus terlebih dahulu mengetahui minat mereka.Buku ini berisi aktivitas menarik yang telah dicobakan pada anak serta dapat membantu anak dari segala usia menjadi lebih baik dalam memfokuskan dan memusatkan perhatian.Dengan menerapkan aktivitas dalam buku ini,

Kamu dapat meningkatkan kecerdasan anak,mendorong kepercayaan dirinya, meningkatkan kemampuannya untuk berkonsentrasi pada satu hal untuk jangka waktu yang lama,serta menunjukkan bahwa kamu peduli.Buku ini disusun oleh Barbara Sher-orang tua,guru,spesialis terapi permainan,dan terapis khusus anak-dan aktivitasnya dirancang khusus untuk mendorong anak memperluas kekuatan perhatiannya melalui cara yang akan membantu mereka seumur hidup.

Jadi kumpulkanlah anak-anak dalam kehidupan kamu bersiaplah untuk bersenang-senang saat membuka pikiran dan hati mereka bagi cara baru pembelajaran sekaligus meningkatkan kekuatan perhatian yang terpusat.

Merdeka Belajar dan Implementasinya

Merdeka belajar adalah kemerdekaan belajar. Merdeka belajar bermakna kemerdekaan belajar, yakni memberikan kesempatan belajar sebebas-bebasnya dan senyaman-nyamannya kepada anak didik untuk belajar dengan tenang, santai, dan gembira tanpa stres dan tekanan.

Merdeka belajar juga berarti memperhatikan bakat alami yang mereka punyai, tanpa memaksa anak didik mempelajari atau menguasai suatu bidang pengetahuan di luar hobi dan kemampuan mereka, sehingga masing-masing mereka mempunyai portofolio yang sesuai dengan kegemarannya.

Buku ini secara apik mengupas tuntas konsep merdeka belajar serta implementasinya dalam proses belajar-mengajar, sehingga tercipta kondisi yang merdeka di antara guru dan siswa hingga dosen dan mahasiswa. Pada akhirnya, proses belajar-mengajar pun menjadi sesuatu yang membahagiakan bagi semua pihak.

A-Z Merdeka Belajar + Kurikulum Merdeka

Imas Kurniasih, S.Pd. A-Z Merdeka Belajar + Kurikulum Merdeka

Merdeka belajar merupakan inovasi baru dari Kementrian Pendidikan yang banyak menjadi pembicaraan saat ini. Merdeka belajar adalah sebuah ide yang mengusung adanya kemerdekaan berpikir baik bagi guru maupun peserta didik dalam pembelajaran. Ide dari gagasan merdeka belajar dilandasi oleh esensi kemerdekaan berpikir untuk menciptakan suasana belajar yang bahagia tanpa dibebani dengan pencapaian skor atau nilai tertentu.

Buku ini membahas tuntas mengenai merdeka belajar, kurikulum merdeka, dan penerapan merdeka belajar mulai dari A sampai Z. Merdeka belajar ini diharapkan dapat memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia untuk menyiapkan generasi hebat yang cerdas dan berkarakter menyongsong Indonesia Emas 2045.

BSD Kiat Jitu Anak Gemar Baca Tulis

Ana Widyastuti BSD Kiat Jitu Anak Gemar Baca Tulis

“Bukan rahasia lagi bahwa membaca sangat berperan dalam kesuksesan seseorang. Negara Jepang dan Tiongkok contohnya. Kedua negara tersebut adalah negara yang sangat maju di kawasan Asia. Jepang dan Tiongkok memang sangat mendunia, terutama di bidang pendidikan.

Predikat tersebut bukan tanpa alasan. Para akademisi di negara-negara tersebut mampu menjadi yang terbaik dalam beberapa olimpiade Internasional. Kedua Negara, Jepang dan Tiongkok telah membuktikannya. Budaya Literasi dari PAUD sampai PERGURUAN TINGGI hendaknya dipupuk sejak anak usia prasekolah.”

Keajaiban Otak Kanan

Dr. Shigeo Haruyama Keajaiban Otak Kanan

Tahukah kamu bahwa otak memegang peranan yang sangat penting bagi kesehatan kita? Meskipun ilmu kedokteran telah ada sejak dahulu kala, ternyata penjelasan tentang otak sangat terlambat. Karena itu pernyataan “tidak akan berumur panjang apabila tidak menggunakan otak dengan baik” pasti sangat memancing rasa ingin tahu kita. Kepandaian menggunakan otak ternyata sangat berkaitan erat dengan kesehatan dan usia yang panjang. Hal-hal penting yang perlu kamu ketahui dalam buku ini:

  • Otak kanan memiliki hubungan yang erat dengan bakat seseorang.
  • Kamu bisa menggambarkan sesuatu di dalam kepala sebagai bentuk suatu latihan kegiatan apa pun.
  • Otak kanan bisa diaktifkan dengan 4 hal sederhana: berpikir positif, berolahraga, meditasi, dan makan makanan bergizi.
  • Emosi yang negatif menyebabkan sel kanker meningkat 5 kali lipat.
  • Olahraga yang terlalu ekstrim justru mempercepat kematian.
  • Terlalu banyak tidur malah berdampak buruk bagi tubuh.
  • Cara meditasi paling sederhana adalah memikirkan hal-hal yang menyenangkan.
  • Kebanyakan obat hanya meredakan gejala penyakit, bukan menyembuhkan penyakit.
  • Tiga manfaat utama berjalan kaki: membakar lemak, menguatkan otot, dan meditasi.

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.