in

Memahami Gaya Hidup Orang Jepang dengan Konsep Minimalis

gaya hidup orang jepang – Dalam ranah globalisasi dan kemajuan teknologi, gaya hidup minimalis semakin mendapatkan perhatian yang meningkat, dan salah satu budaya yang dikenal akan praktik ini adalah Jepang. Dari desain rumah hingga pola makan, budaya minimalis Jepang telah menjadi sorotan bagi banyak orang yang mencari keseimbangan antara kesederhanaan dan kesejahteraan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep-konsep yang mendasari gaya hidup minimalis orang Jepang, serta bagaimana praktik-praktik ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari mereka.

 

Bagaimana Gaya Hidup Orang Jepang?

Gaya hidup orang Jepang sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya dan tradisi yang telah mendarah daging dalam masyarakat mereka selama berabad-abad. Salah satu ciri khas gaya hidup orang Jepang adalah kesederhanaan dan keteraturan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam hal pakaian, banyak orang Jepang cenderung memilih busana yang sederhana namun elegan, dengan warna-warna yang netral dan pola yang minimalis.

Selain itu, pola makan juga merupakan bagian penting dari gaya hidup orang Jepang. Mereka cenderung mengonsumsi makanan yang seimbang dan beragam, dengan porsi yang relatif kecil, namun kaya akan nutrisi. Makanan tradisional Jepang seperti nasi, ikan, sayuran, dan tahu sering menjadi bagian utama dari diet sehari-hari mereka.

Dalam hal pengaturan rumah tangga, konsep minimalis juga sangat diterapkan. Banyak orang Jepang memiliki ruang hunian yang sederhana namun fungsional, dengan perabotan yang tidak berlebihan dan dekorasi yang minimalis. Mereka cenderung menyukai ruang yang terorganisir dengan baik dan bersih, yang mencerminkan filosofi hidup mereka tentang keharmonisan dan ketertiban.

Selain itu, nilai-nilai seperti kerja keras, disiplin, dan rasa tanggung jawab juga merupakan bagian integral dari gaya hidup orang Jepang. Masyarakat Jepang dikenal karena dedikasi mereka terhadap pekerjaan dan komitmen untuk memberikan yang terbaik dalam segala hal yang mereka lakukan.

Secara keseluruhan, gaya hidup orang Jepang adalah kombinasi unik dari kesederhanaan, keteraturan, dan nilai-nilai tradisional yang memberikan mereka kehidupan yang seimbang dan memuaskan.

Alasan Mengikuti Gaya Hidup Orang Jepang

(Sumber foto: www.pexels.com)

Mengapa mengikuti gaya hidup orang Jepang bisa menjadi pilihan yang menarik? Nah, ada beberapa alasan yang bisa menjadi pertimbangan. Berikut alasan kamu bisa mempertimbangkan mengikuti gaya hidup orang Jepang:

  • Kesederhanaan yang Membawa Keseimbangan

Orang Jepang dikenal karena gaya hidup mereka yang sederhana, namun teratur. Dengan mengurangi kelebihan dan fokus pada hal-hal yang penting, banyak orang merasa hidup mereka menjadi lebih seimbang dan lebih terarah.

  • Kesehatan yang Didukung oleh Pola Makan Seimbang

Diet Jepang, yang terdiri dari makanan segar seperti nasi, ikan, sayuran, dan tahu, telah terbukti memberikan manfaat kesehatan yang besar. Dengan mengikuti gaya hidup Jepang dalam hal makanan, kamu dapat mendukung kesehatan tubuhmu dengan nutrisi yang tepat.

  • Keteraturan yang Membantu Produktivitas

Orang Jepang cenderung hidup dengan pola yang teratur dan terjadwal dengan baik. Ini membantu mereka menjadi lebih produktif dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari. Dengan merencanakan kegiatan dan waktu istirahat dengan baik, kamu juga bisa meningkatkan produktivitasmu.

The Architecture of Love | Di balik Pena

  • Kenyamanan dalam Kesederhanaan

Konsep minimalis dalam gaya hidup Jepang juga membawa kesan kenyamanan. Dengan memiliki ruang yang bersih dan rapi, serta sedikit perabotan yang tidak perlu, kamu bisa merasa lebih nyaman dan tenang di rumah.

  • Keharmonisan dalam Keteraturan

Keteraturan yang diterapkan dalam gaya hidup Jepang menciptakan suasana keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki rutinitas yang teratur dan terstruktur, kamu bisa menciptakan rasa keseimbangan dan kedamaian dalam hidupmu.

 

Jadi, jika kamu mencari gaya hidup yang dapat membawa keseimbangan, kesehatan, dan kenyamanan, mengikuti gaya hidup orang Jepang bisa menjadi pilihan yang menarik untuk dipertimbangkan.

 

Apa itu Konsep Minimalis ala Orang Jepang?

(Sumber foto: www.pexels.com)

Konsep minimalis ala orang Jepang mengacu pada pendekatan hidup yang sederhana, teratur, dan terfokus pada hal-hal yang penting. Dalam gaya hidup ini, orang Jepang cenderung mengurangi kelebihan dan memprioritaskan kualitas daripada kuantitas dalam segala hal. Berikut adalah beberapa aspek utama dari konsep minimalis ala orang Jepang:

1. Keteraturan dalam Ruang dan Waktu

Orang Jepang cenderung memiliki ruang yang bersih, rapi, dan teratur di rumah mereka. Mereka meminimalisir jumlah barang yang dimiliki dan menata ruang dengan efisien untuk menciptakan suasana yang tenang dan teratur. Selain itu, keteraturan juga tercermin dalam pengaturan waktu mereka, dengan menjadwalkan kegiatan dan istirahat dengan cermat.

2. Pola Makan yang Sederhana dan Seimbang

Diet Jepang dikenal karena kesederhanaannya dan fokus pada makanan segar seperti nasi, ikan, sayuran, dan tahu. Mereka memperhatikan keseimbangan nutrisi dalam setiap hidangan, sehingga menciptakan pola makan yang sehat dan teratur.

3. Keterampilan Memilih yang Teliti

Orang Jepang memiliki kecenderungan untuk memilih barang-barang yang bermutu tinggi dan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Mereka mempertimbangkan dengan teliti sebelum membeli sesuatu dan cenderung menghindari barang-barang yang tidak perlu atau hanya digunakan sesekali.

4. Penekanan pada Kualitas daripada Kuantitas

Konsep minimalis ala orang Jepang menekankan pentingnya memiliki sedikit barang, namun berkualitas tinggi daripada memiliki banyak barang yang kurang bermutu. Mereka memilih untuk memiliki barang-barang yang benar-benar mereka butuhkan dan memberikan nilai tambah dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pencarian Keseimbangan dan Kedamaian

Secara keseluruhan, konsep minimalis ala orang Jepang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengurangi kelebihan dan memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting, mereka menciptakan ruang untuk merenung, bersantai, dan menikmati momen-momen kecil dalam hidup.

Dengan menerapkan konsep minimalis ala orang Jepang, banyak orang dapat menemukan kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup sederhana yang terfokus pada hal-hal yang benar-benar penting.

 

Cara Menerapkan Konsep Minimalis seperti Orang Jepang

(Sumber foto: www.pexels.com)

Menerapkan konsep minimalis ala orang Jepang bisa menjadi langkah positif untuk menciptakan gaya hidup yang lebih sederhana dan teratur. Berikut beberapa langkah praktis yang bisa kamu ikuti untuk menerapkan konsep minimalis seperti orang Jepang:

1. Mulai dengan Pemilahan Barang

Langkah pertama dalam menerapkan konsep minimalis adalah dengan memilah barang-barang yang kamu miliki. Pisahkan barang-barang yang sering digunakan, yang memiliki nilai sentimental, dan yang benar-benar diperlukan dari barang-barang yang tidak lagi dibutuhkan atau jarang digunakan.

2. Pilih Kualitas daripada Kuantitas

Saat memilih barang-barang baru untuk dibeli, prioritaskan kualitas daripada kuantitas. Pilih barang-barang yang berkualitas tinggi dan memiliki manfaat jangka panjang daripada membeli banyak barang yang murah, namun cepat rusak atau tidak berguna.

3. Rapikan dan Susun Ruangan

Setelah memilah barang, susun ulang ruangan agar terlihat lebih rapi dan teratur. Gunakan prinsip “less is more” dengan meminimalisir dekorasi yang berlebihan dan memberi ruang bernapas bagi setiap barang.

4. Ciptakan Ruang Kosong

Biarkan beberapa ruang kosong di rumah untuk menciptakan kesan lapang dan tenang. Hindari menumpuk barang di setiap sudut ruangan dan biarkan beberapa ruang terbuka untuk memberikan perasaan keseimbangan dan kedamaian.

5. Perhatikan Kualitas Waktu

Selain memperhatikan kualitas barang, perhatikan juga kualitas waktu yang kamu miliki. Sisihkan waktu untuk kegiatan yang bermanfaat dan memberikan kepuasan, sambil mengurangi waktu yang dihabiskan untuk hal-hal yang kurang penting atau mengganggu.

6. Jaga Keseimbangan dalam Pola Makan

Ikuti pola makan yang sederhana dan seimbang, seperti yang biasa dilakukan orang Jepang. Prioritaskan makanan segar dan bergizi, kurangi konsumsi makanan olahan atau cepat saji, dan nikmati setiap hidangan dengan penuh kesadaran.

7. Rutinitas Kebersihan dan Keteraturan

Tetapkan rutinitas kebersihan dan keteraturan dalam kehidupan sehari-hari. Rutin membersihkan rumah, menyusun ulang barang-barang, dan menjaga kebersihan diri dapat membantu menciptakan suasana yang nyaman dan teratur.

 

Penutup

Nah, itu dia, Grameds, cara untuk menerapkan gaya hidup ala orang Jepang. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana di atas, kamu dapat menciptakan gaya hidup minimalis yang lebih teratur, tenang, dan terfokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidupmu. Tertarik untuk mencobanya? Kamu bisa mempelajari lebih dalam terkait gaya hidup minimalis ala orang Jepang melalui kumpulan buku-buku lifestyle di Gramedia.com atau cek rekomendasi buku di bawah ini, ya!

 

Rekomendasi Buku

1. Seni Bergaya Hidup Minimalis

Mungkin kamu merasa diri kamu shopaholic ketagihan berbelanja barang-barang yang sebenarnya tak terlalu dibutuhkan? Atau kamu suka menumpuk beberapa barang yang sama dengan fungsi yang sama, tapi dengan merek berbeda-beda tidakkah itu memakan tempat? Atau kamu merasa rumah kamu kini kian sumpek dan tak nyaman karena memiliki terlalu banyak barang? Atau jangan-jangan kamu adalah salah satu dari mereka yang suka menjadikan gaya hidup orang lain sebagai tolok ukur kebahagiaan? Katakanlah, kamu mengagumi artis media sosial tertentu, dan apa-apa yang menjadi miliknya, kamu tertarik juga untuk memilikinya. Maka kamu menguras kocek dalam-dalam demi terlihat “wah” sebagaimana artis idola kamu. Menurut kamu itu normal?

Lantas bagaimana dengan barang-barang lama kamu? Akankah kamu membuangnya, menyumbangkannya, atau hanya menumpuknya dalam lemari dengan harapan akan menggunakannya lagi suatu hari nanti? Yakinkah kamu suatu hari itu akan datang? kamu yang memiliki masalah dengan barang-barang dan nafsu belanja tak terkontrol, sepertinya buku ini tepat menjadi pegangan kamu. Sebab minimalisme tidak hanya memberikan manfaat dari hal yang terlihat saja, melainkan juga akan mengubah secara mendasar cara berpikir kita untuk merenungi arti bahagia. Berpisah dengan aneka barang, punya makna lebih besar dari sekadar merapikan tempat tinggal.

 

2. Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang

Goodbye, Things: Hidup Minimalis ala Orang Jepang

Fumio Sasaki bukan ahli dalam hal minimalisme; ia hanya pria biasa yang mudah tertekan di tempat kerja, tidak percaya diri, dan terus menerus membandingkan diri dengan orang lain-sampai suatu hari, ia memutuskan untuk mengubah hidupnya dengan mengurangi barang yang ia miliki. Manfaat luar biasa langsung ia rasakan: tanoa semua “barangnya”, Sasaki akhirnya merasakan kebebasan sejati, kedamaian pikiran, dan penghargaan terhadap momen saat ini. Sasaki memahami minimalisme sebagai “gaya hidup yang berarti kita mengurangi jumlah barang yang kita miliki sampai tingkat paling minimum.” Di bukunya ia menjelaskan, di masa lalu orang Jepang hidup minimalis.

Sebetulnya, gaya hidup minimalis tak hanya pernah tumbuh di Jepang. Di berbagai masrayakat pra-industrialisasi dan konsumerisme, hidup minimalis dalam arti pola hidup sederhana jamak dilakukan. Di Jepang sendiri, minimalisme mulai banyak dibicarakan kembali sejak 2010. Sekitar tahun itu konsep “danshari” yakni seni membereskan, membuang, dan berpisah dari barang-barang jadi pembicaraan publik. Lewat berbagai iklan di media massa kita dibuat percaya semakin kita memiliki banyak barang, maka kita layak disebut orang kaya. Menjadi kaya, yang berarti punya banyak barang, jadi ukuran kebahagiaan. Padahal kebahagiaan sebuah konsep semu. Apa yang membuat seseorang bahagia berbeda-beda. Fumio Sasaki justru merasa bahagia setelah membuang banyak barang-barangnya.

 

3. Hidup Minimalis: Seni Hidup Bahagia dengan Cara yang Sederhana

Hidup Minimalis

Bahagia; mungkin satu kata ini sering diucapkan semua orang, tetapi tidak semua merasakannya. Definisi bahagia kerap kali disangkutpautkan dengan harta bergelimang, jabatan tinggi, dan serba-serbi kemewahan. Namun, perlu diingat bahwa ada ungkapan, “Bahagia tidak mengenal harta. Saat Anda dapat menikmati hidup dengan sukacita dan menerima keburukan dengan berlapang dada, disitulah Anda bisa bahagia.!” Ada beberapa golongan orang yang merasa memiliki banyak harta, jabatan tinggi, dan segala yang dianggap semua manusia membahagiakan dan menyenangkan, tetapi golongan ini merasa tidak nyaman dan bahagia dengan semua yang didapatnya.

Ada lagi golongan yang mungkin dinilai orang lain tidak bahagia karena satu atau dua hal-tetapi mereka menjalaninya dengan sukacita dan bahagia. Kata “bahagia” sering kita ucapkan, tetapi kadang tidak kita rasakan. Salah satu penyebabnya, kebahagiaan sering diidentikkan dengan harta bergelimang, jabatan tinggi, dan serba-serbi kemewahan, padahal sebenarnya cara untuk bahagia itu mudah. Bagaimana caranya? Kuncinya adalah hidup sederhana. Hidup sederhana berarti menjalani kehidupan dengan kesederhanaan, termasuk pola pikir. Jika pola pikir sudah sederhana, maka konsep hidup sederhana atau minimalis pun akan terwujud. Hasilnya, hidup akan lebih tenang, tentram, dan damai. Di sinilah buku ini hadir sebagai pembimbing kita untuk mulai mempraktekkan hidup yang sederhana dan minimalis, mulai dari diri sendiri hingga lingkungan sekitar.

 

4. Perlukah Hidup Minimalis?

Perlukah Hidup Minimalis?

Ketika scrolling online shop, apakah kamu langsung membeli barang-barang yang ada di sana? Atau, ketika jalan-jalan dan melihat barang yang lucu-lucu, kamu langsung membelinya? Apakah kamarmu penuh dengan barang -barang yang (sebenarnya) tidak kamu butuhkan? Apakah kamu kesulitan mencari barang di ruanganmu sendiri? jika semua jawabanmu adalah “iya”, kamu perlu berbenah diri dan buku ini akan membantumu untuk hidup lebih bahagia dan bermakna dengan gaya hidup minimalis. Tentu kamu tidak asing dengan istilah ini, bukan? “Gaya Hidup Minimalis Kaum Milenial” membahas tentang konsep minimalis; minimalisme versus konsumerisme; dan bagaimana menjalani hidup yang bermakna dan bahagia dengan minimalisme. Buku ini akan membuat kamu menjadi pribadi yang mampu hidup minimalis dan hidup dengan membeli barang-barang yang memang dibutuhkan. Hal ini tentunya akan membantu kamu menyadari makna untuk memiliki gaya hidup yang minimalis. Gaya hidup minimalis akan membuat kita menjadi tenang dengan pemikiran-pemikiran yang sederhana namun penuh makna.



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Laila Wu