in

3 Cara Membuat Plastisin dan Manfaatnya Bagi Kreativitas Anak

Pixabay.com/Victoria_Watercolor

Cara Membuat Plastisin – Grameds pasti sudah tidak asing dong dengan keberadaan plastisin alias playdough alias lilin malam yang kerap dijadikan sebagai mainan oleh anak-anak?

Tidak hanya itu saja, bahkan keberadaan plastisin yang mudah ditemui ini juga sering dijadikan sebagai media pembelajaran oleh sebagian guru terutama dalam hal meningkatkan kreativitas anak.

Tak heran, hingga saat ini pun plastisin masih digemari oleh anak-anak maupun orang tua karena memberikan dampak positif.

Sayangnya, saking kreatifnya anak bermain plastisin dan membentuk bentuk-bentuk sesuai imajinasi mereka, plastisin yang miliknya pun akan bercampur-campur dengan warna lain sehingga sulit untuk memisahkannya lagi.

Hal itu tentu saja membuat plastisin tidak dapat digunakan tepat guna lagi, terutama dalam hal meningkatkan kemampuan berpikir anak dalam hal warna dan bentuk.

Sebenarnya, bisa bisa saja sih membelinya lagi di toko mainan, lagipula harga plastisin itu tidaklah mahal. Namun, ada baiknya jika Grameds selaku ibunda atau kakak, membuat plastisin sendiri. Nantinya, plastisin tersebut akan terlihat begitu berharga karena merupakan buatan tangan sendiri.

Lantas, bagaimana sih cara membuat plastisin yang aman dan baik untuk anak-anak? Apakah terdapat penelitian yang benar-benar menyatakan bahwa keberadaan plastisin sangat berperan besar dalam meningkatkan kreativitas anak? Yuk, segera simak ulasannya berikut ini!

3 Cara Membuat Plastisin Untuk Anak-Anak

cara membuat plastisin
Pixabay.com/PublicDomainPictures

Cara Membuat Plastisin Dengan Bahan Seadanya

Alat dan Bahan:

  • Mangkuk
  • Alas atau meja
  • Tepung terigu sejumlah 8 sendok makan
  • Garam sejumlah 2 sendok makan
  • 60 ml air hangat
  • Minyak sayur sejumlah 1 sendok makan
  • Pewarna makanan secukupnya dan sesuai dengan keinginan.

Langkah-Langkah Pembuatan:

  1. Campurkan 8 sendok makan tepung terigu dan 2 sendok makan garam di sebuah mangkuk pertama.
  2. Campurkan pula 60 ml air dan pewarna makanan di mangkuk kedua.
  3. Setelah itu, tuanglah larutan air dan pewarna makanan yang ada di mangkuk kedua tadi ke mangkuk pertama yang berisikan tepung terigu, kemudian aduk hingga rata.
  4. Lalu, taburkan sedikit tepung terigu di ke sebuah meja atau alas yang datar, kemudian baru tuanglah adonan plastisin setengah jadi tersebut ke sebuah meja tersebut.
  5. Uleni adonan hingga benar-benar tercampur.
  6. Jika ingin warnanya lebih keluar, dapat ditambahkan sedikit pewarna makanan lagi.
  7. Selesai.

Cara Membuat Plastisin yang Kenyal

Alat dan Bahan:

  • Mangkuk
  • Loyang
  • Kompor
  • Baking soda sejumlah 2 cangkir
  • Air sejumlah 1,5 cangkir
  • Tepung maizena sejumlah 1 cangkir

Langkah-Langkah Pembuatan:

  1. Campurkan semua bahan tersebut di sebuah mangkuk, kemudian aduklah secara merata menggunakan garpu atau tangan.
  2. Setelah tercampur, tuang adonan ke atas loyang. Panaskan loyang tersebut di atas kompor dengan api sedang saja.
  3. Aduk secara terus-menerus menggunakan sendok supaya adonan tersebut lebih kenyal dan kental.
  4. Setelah dirasa matang, matikan kompor dan angkat saat sudah dingin.
  5. Pastikan bahwa plastisin tersebut sudah tidak panas lagi saat akan dimainkan oleh anak.

Cara Membuat Plastisin Berbahan Oatmeal

Perlu diketahui ya Grameds, berhubung plastisin ini dibuat dengan bahan oatmeal maka tentu saja akan aman jika termakan oleh anak. Namun, plastisin ini lebih tidak tahan lama dibandingkan plastisin lainnya.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Alat dan Bahan:

  • Mangkuk
  • Meja atau alas
  • Tepung terigu sejumlah 1 cangkir
  • Air matang sejumlah 1 cangkir
  • Oatmeal sejumlah 2 cangkir
  • Pewarna makanan secukupnya.

Langkah-Langkah Pembuatan:

  1. Campurkan bahan-bahan yang ada di sebuah mangkuk, kemudian aduk hingga merata.
  2. Setelah adonan merata, taburkan sedikit tepung terigu ke atas meja atau alas yang berbentuk datar.
  3. Barulah tuang adonan tadi ke atas meja atau alas, kemudian uleni adonan hingga merata.
  4. Tambahkan pewarna makanan secukupnya dan sesuai dengan keinginan supaya hasilnya lebih menarik.

Berbagai Penelitian Terkait Manfaat Plastisin Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak

cara membuat plastisin
Pixabay.com/zoosnow

Pada dasarnya, keberadaan plastisin itu tidak hanya sebagai mainan anak-anak saja, tetapi juga bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas anak. Hal ini tidak berdasarkan pada pembicaraan biasa saja, tetapi telah banyak penelitian yang membahas seberapa bermanfaatnya plastisin bagi anak-anak usia dini.

Itulah mengapa, banyak orang tua yang sering melakukan pencarian akan cara membuat plastisin di search engine browser mereka. Nah, berikut ini ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa plastisin berperan besar dalam hal meningkatkan kreativitas anak usia dini.

Menurut artikel jurnal penelitian yang ditulis oleh Siti Arlina dan Rohita dengan judul Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Plastisin Pada Kelompok A di PAUD Plus Al-Fattah Jarak Kulon Kabupaten Jombang, menyatakan bahwa keberadaan plastisin benar-benar dapat meningkatkan kemampuan kreativitas anak.

Awalnya, pada siklus I diketahui hanya 50% saja kemampuan kreativitas anak, kemudian meningkat sebesar 85% pada siklus II. Hal tersebut karena pihak guru menyediakan plastisin yang memiliki warna-warni mencolok dan berbau sedap. Secara tidak langsung, hal tersebut membuat anak lebih kreatif dalam membentuk plastisin menjadi beragam bentuk.

Selanjutnya, ada artikel jurnal penelitian yang ditulis oleh Kartini dan Sujarwo dengan judul Penggunaan Media Pembelajaran Plastisin Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini yang menghasilkan simpulan akhir bahwa ada perbedaan secara signifikan antara kelompok anak yang bermain menggunakan plastisin dan balok di TK ABA 5 Mataram. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuasi eksperimen dan desain pretest-posttest control group design.

Artikel jurnal penelitian ketiga ditulis oleh Dynna Wahyu Perwita Sari dengan judul Pengaruh Bermain Plastisin Terhadap Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari Bermain Secara Individu dan Kelompok. Penelitian ini menggunakan teknik sampling secara random sebanyak 56 siswa.

Sayangnya, hasil akhir dari penelitian ini menyatakan bahwa keberadaan plastisin tidak mempengaruhi kreativitas anak karena anak-anak telah terbiasa menggunakan mainan tersebut untuk merangsang kreativitas.

Lalu, ada juga artikel jurnal penelitian yang dikerjakan oleh Rewinda Avin Pangestika dan Erni Setiyorini dengan judul Pengaruh Bermain Plastisin Terhadap Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Pra Sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan metode pra-eksperimen pre post test design dan jumlah populasi yang digunakan sejumlah 85 anak di TK AL – Hidayah Tawangsari GARUM.

Hasil akhirnya menunjukkan bahwa permainan plastisin memang benar-benar berpengaruh terhadap kemampuan motorik halus anak di TK AL – Hidayah Tawangsari GARUM tersebut.

Perlu diketahui juga bahwa keberhasilan stimulasi perkembangan motorik halus pada anak itu juga melibatkan orang tua dan guru TK secara aktif. Terutama pihak orang tua harus menyadari bahwa optimalisasi motorik halus pada anak itu berbeda dan harus dilatih sejak dini.

Selanjutnya, menurut skripsi yang ditulis oleh Sariyem berjudul Efektivitas Bermain Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak, menyatakan bahwa hasil analisisnya menunjukkan adanya peningkatan kreativitas dari sejumlah 20 anak melalui siklus ke siklus. Pada siklus I, hasil rata-rata anak berkreativitas adalah 55%, kemudian pada siklus II naik menjadi 90%.

Lalu, pada siklus III, hasil rata-rata kreativitas anak semakin meningkat dan bahkan mencapai indikator berupa fluency (kelancaran), flexibility (keluwesan), originalty (keaslian), elaboration (keterperincian), dan sensitivity (kepekaan).

Pada skripsi tersebut juga menyatakan bahwa keberadaan plastisin adalah media permainan yang berupa adonan lunak dengan berbagai warna dan dapat dibentuk sesuai dengan keinginan anak. Biasanya, cara bermain plastisin adalah dengan menggulung, meremas, dan mencetaknya menjadi beragam bentuk sesuai dengan imajinasi anak.

Tanpa disadari, kegiatan tersebut melibatkan indra tubuh sehingga dapat mengembangkan koordinasi antara tangan dan mata, mengenali kekekalan benda, dan lainnya. Maka dari itu, jangan pernah ragu untuk memperkenalkan plastisin kepada anak.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Jika kamu ingin mencari produk-produk yang serupa dengan plastisin, maka bisa mendapatkannya di gramedia.com. Atau kamu bisa melihat beberapa produk terkait di bawah ini.

6 Rekomendasi Produk Terkait

1. Super Dough – Plastisin Dessert Parlour

Super Dough Tools Mainan Anak adalah mainan edukasi dengan kualitas sangat baik “Super Dough”. Mainan yang dapat dibentuk ini dapat membuat anak Anda belajar sambil bermain. Membuat waktu menyenangkan untuk mencampur dan membuat warna sendiri dengan petunjuk yang disediakan. Mainan ini sangat lembut di tangan serta tidak lengket di tangan.

Super Dough mainan anak – anak untuk usia diatas 3th. Berupa set mainan anak yang terbuat dari bahan yang aman. Desain fun dan playful serta dapat melatih imajinasi dan konsentrasi anak.

Keunggulan Super Dough ini juga dapat membantu anak – anak untuk melatih motoriknya, dengan mengenal warna, mengenal tekstur, serta memahami bentuk.

2. Kreativitas Anak Kreatif

Dalam upaya mengembangkan potensi kreatif seorang anak sejak dini, maka buku “Kreativitas Anak Kreatif” ini memberikan konsep pemahaman kreatif dan ide-ide kreatif bagi para orang tua, guru, maupun mereka yang ingin meningkatkan kreativitas anak agar menjadi anak yang kreatif.

Buku ini menjadi sangat lengkap karena di dalamnya ada banyak contoh kegiatan yang bisa menstimulasi kreativitas anak. Semoga buku ini memberikan inspirasi, motivasi, dan manfaat dalam mendidik seorang “Kreator” yang siap menghadapi tantangan zaman now.

Kreativitas merupakan hal penting dalam kehidupan khususnya pada anak usia dini karena dapat membuat manusia lebih produktif. Selain itu juga meningkatkan kualitas hidup serta dapat mempermudah mencari jalan keluar dari sebuah permasalahan.

Untuk para orang tua ataupun guru, buku ini bisa menjadi referensi bagi anda yang ingin meningkatkan kreativitas untuk anak dengan kegiatan yang interaktif. Selain kreativitas, kegiatan yang ada di buku ini dapat membuat anak ataupun murid menjadi lebih dekat dan nyaman dengan kita.

3. 25+ Ide Kreatif Membuat Mainan Edukatif Untuk Anak

Cara Membuat Plastisin

Dunia anak adalah dunia bermain yang penuh dengan canda dan tawa. Namun, tak semua permainan memberikan edukasi yang sesuai dengan usia anak, apalagi di tengah gempuran permainan online yang sangat mudah dipasang pada gawai dan tentunya saat ini tengah menjamur di kalangan masyarakat kita. Sebagai orangtua, inilah tantangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu, menjadi kreatif sangatlah penting.

Bagaimana menjadi orangtua yang kreatif?. Ya, dengan membeli buku inilah salah satunya. Memilih kegiatan yang dapat merangsang perkembangan otak si kecil secara optimal dapat dilakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan, salah satunya adalah dengan membuat mainannya sendiri bersama ayah dan bunda. Mainan yang dibuat tentu tidak selalu harus menggunakan bahan-bahan yang mahal, dengan mainan yang sederhana bahkan yang dibuat sendiri pun bisa merangsang perkembangan otak si kecil.

Banyak contoh mainan edukatif untuk anak yang bisa dibuat sendiri menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemui. Misalnya, membuat rantai kertas, membuat kalung dari sedotan, membuat panggung dongeng mini, dan masih banyak lagi jenis permainan edukatif menarik lainnya.

Tak itu, melalui buku ini, Anda sebagai orangtua juga dapat mengembangkan kreativitas sesuai dengan keinginan masing-masing. Selain membuat mereka semakin kreatif, cara ini juga cukup efektif menanamkan kepedulian mereka terhadap lingkungan sedari dini. Jadi, luangkan waktu anda demi mengoptimalkan perkembangan si buah hati dengan mengajarkan permainan edukatif. Selamat berkreativitas!

4. Memacu Kreativitas Melalui Permainan: Pembelajaran Anak Usia Dini

Cara Membuat Plastisin

Setiap orang dewasa memerlukan berbagai aktivitas seperti bekerja, belajar, dan sejenisnya untuk terus meningkatkan kemampuannya. Berbeda dengan anak usia dini yang meningkatkan kemampuannya dengan cara bermain dan berkreativitas. Oleh karena itu, kreativitas anak usia dini harus ditingkatkan dengan berbagai cara.

Akan tetapi, sebagian besar orangtua masih ada yang menganggap bahwa kemampuan kognitif atau hasil nilai lebih penting daripada kreativitas. Padahal, kemampuan kreativitas anak yang dimunculkan dan dirangsang sejak dini dapat menimbulkan berbagai kemampuan baru dari seorang anak.

Contohnya seperti meningkatkan keuletan, kesabaran, kemampuan dalam memecahkan masalah, kemampuan untuk menghargai perbedaan, kemampuan untuk menerima perasaan diri sendiri dan orang lain, dan masih banyak hal penting lainnya.

Buku Memacu Kreativitas Melalui Bermain: Pembelajaran Anak Usia Dini hadir untuk memaparkan cara pendidik dalam memunculkan dan meningkatkan kreativitas anak, memahami bagaimana cara memotivasi diri (pendidik) dan anak, serta mengkondisikan lingkungan pembelajaran agar merangsang kreativitas anak.

5. Seni Bermain Anak-Anak yang Kreatif dan Impresif

Cara Membuat Plastisin

Bermain Kreatif merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi, berkreasi, mengekspresikan perasaannya baik dengan alat maupun tanpa alat sehingga menimbulkan kesenangan pada anak yang memungkinkan anak menciptakan berbagai kreasi dari imajinasinya sendiri.

Melalui permainan yang kreatif memungkinkan perkembangan konsep diri. Bermain mendukung anak untuk tumbuh serta mandiri dan memiliki kontrol atas lingkungannya

Kreativitas anak dapat dikembangkan melalui bermain karena bila diimbangi dengan bermain anak dapat belajar mengendalikan dirinya sendiri, memahami kehidupan, memahami dunianya sendiri. Jadi bermain merupakan cermin perkembangan anak. Kreativitas berperan penting dalam pertumbuhan anak selanjutnya.

Ayah dan Bunda bisa memilih beberapa permainan sesuai dengan usianya. Misalnya, untuk toddler yang mulai aktif bergerak, permainan konstruktif yang melibatkan material (balok, mainan transportasi berukuran anak, atau bermain pasir) akan cocok untuk memaksimal-kan proses tumbuh kembang dan imajinasi anak.

Yuk, jadikan bermain sebagai aktivitas yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga tak terlupakan bagi si kecil!

6. Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas Anak

Cara Membuat Plastisin

Imajinasi dan kreativitas secara umum adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang telah ada sebelumnya. Kemampuan kreativitas ini dapat terwujud dalam berbagai macam bentuk.

Mulai dari kreativitas melukis atau menggambar, merangkai bentuk, memodifikasi mesin, merangkai pesawat mekanis, memadukan seni dan keindahan, rancang bangun arsitektur, seni mematung batu atau kayu, sampai pada mendaur ulang barang bekas. Pada akhirnya berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memicu pengembangan dari kreativitas itu sendiri.

Buku ini berisi tentang pengetahuan dasar tentang imajinasi dan kreativitas. Mulai dari penggolongan jenis, karakter, unsur proses pembentukan, sampai pada perwujudan kreativitas manusia dalam dunia nyata.

Dalam dunia pendidikan, proses pengembangan imajinasi dan kreativitas anak menjadi elemen utama meningkatkan kecerdasan dan intelektual anak. Dalam buku ini disajikan beberapa tips khusus mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak melalui beragam cara, mulai dari model yang sederhana sampai pada pola model yang rumit.

Sumber:

https://www.sehatq.com/

Arlinah, S., & Rohita, R. (2014). Meningkatkan Kreativitas Anak melalui Bermain Plastisin pada Kelompok A di PAUD Plus Al-Fattah Jarak Kulon Kabupaten Jombang. PAUD Teratai, 3(3), 1-5.

Kartini, K., & Sujarwo, S. (2014). Penggunaan media pembelajaran plastisin untuk meningkatkan kreativitas anak usia. JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat), 1(2), 199-208.

Dynna Wahyu Perwita Sari. (2013). Pengaruh bermain plastisin terhadap kreativitas anak usia 5-6 tahun ditinjau dari bermain secara individu dan kelompok. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, 2(03).

Pangestika, R. A., & Setiyorini, E. (2015). Pengaruh bermain plastisin terhadap perkembangan motorik halus pada anak pra sekolah. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 2(2), 169-175.

Sariyem. (2019). Efektivitas Bermain Untuk Meningkatkan Kreativitas Anak. Universitas Muhammadiyah Magelang. Skripsi

Baca Juga!



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Widiastuty

Saya suka menulis terutama pada tema-tema parenting. Lewat tulisan, saya bisa mendapatkan informasi sekaligus menambah wawasan saya tentang dunia parenting.

Kontak media sosial Instagram saya Widiastuty