in

Ide Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah yang Eco-Friendly

unsplash.com

Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah – Maraknya upaya pencegahan pemanasan global yang dilakukan berbagai komunitas baik nasional maupun internasional, mendorong kita sebagai warga negara yang baik untuk turut serta melakukan cinta lingkungan.

Banyaknya tempat pembuangan sampah yang ada pun digunakan oleh orang-orang kreatif menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Hingga, hadirlah berbagai macam produk kerajinan seperti tas tangan, topi, dompet, sandal, dan lainnya.

Keuntungan yang diperoleh dari bisnis kerajinan limbah sampah sejatinya cukup besar. Bahkan, tak jarang pelaku usaha telah berhasil mengantongi puluhan juta rupiah setiap bulannya. Uniknya, produk kerajinan tangan dari limbah daur ulang seperti ini ternyata mampu menembus pasar ekspor ke berbagai negara, Grameds!

Apa itu Limbah?

Bicara mengenai limbah, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyebutnya sebagai sisa proses produksi. Lantas, apa maksudnya wirausaha kerajinan limbah? Ini adalah kegiatan usaha yang melibatkan limbah sebagai bahan baku, adapun limbah yang dimaksud adalah limbah industri maupun rumah tangga.

Umumnya, kerajinan yang digarap sekaligus sebagai wirausaha menggunakan bahan limbah yang dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk bernilai ekonomi. Contohnya, seperti plastik, kain, kaleng, kardus, kertas, dan lainnya.

Karakteristik Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah

Seperti namanya, kerajinan tentulah memerlukan kreativitas dan pola pikir penuh inovasi serta estetika untuk diwujudkan. Di samping itu, produk pun harus bermanfaat bagi konsumen yang merupakan masyarakat luas.

Karakteristik ini pula yang membuat pengusahanya bisa satu langkah di depan jenis usaha lain karena inovasi menggunakan barang-barang yang tak terpikirkan sebelumnya.

Istilahnya, konsumen akan lebih mudah mengingat produk kita karena orisinalitas dan ciri khasnya. Hal ini membuat usaha bisa jadi lebih tahan lama di pasaran.

Meski begitu, perlu diperhatikan bahwa usaha jenis ini juga memiliki risiko. Grameds harus bisa mengambil keputusan yang tepat dalam segi pembuatan hingga penjualan produk mengingat bahan utama yang digunakan adalah bahan bekas.

Ide Bisnis Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah

Siapa saja bisa memulai bisnis atau wirausaha, asal mengetahui dan memahami dasar-dasar penting, agar usaha yang dijalankan tidak sia-sia. Jika Grameds adalah pemula yang ingin mendalami wirausaha, kamu bisa membaca buku Wirausaha untuk Pemula berikut ini sebagai tambahan pengetahuan.

Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah

Hadirnya ide bisnis wirausaha kerajinan dari bahan limbah pun tentunya melalui berbagai pertimbangan, seperti dari segi konsumen, pemasaran, hingga kesuksesannya. Berikut ulasannya!

1. Konsumen

Konsumen produk daur ulang adalah semua orang. Mengapa? sebab, produk limbah sampah dapat didaur ulang menjadi berbagai produk yang kreatif dan inovatif. Selain diterima masyarakat umum, daur ulang produk limbah juga digemari para penggiat lingkungan.

2. Pemasaran

Untuk membantu pemasaran produk, Grameds bisa menitipkan produk daur ulang di berbagai department store, supermarket, toko kerajinan, toko souvenir pernikahan, atau bisa juga menitipkannya di galeri kerajinan. Kita juga bisa langsung memasarkannya dengan membuka kios atau toko di pusat kota, mall, atau tempat wisata. Kerajinan cenderung unik dan kreatif, akan sangat disukai wisatawan.

Kemudian, kita dapat memperluas pasar dengan menghadiri berbagai pameran yang sering diadakan di kota-kota. Jika ingin menjangkau pasar di luar daerah atau luar negeri, Grameds juga bisa memasarkannya lewat internet.

3. Kunci Sukses

Agar bisnis daur ulang bisa meraih kesuksesan, sebaiknya pilih bahan baku dari limbah yang ada di sekitar. Hal ini bisa mengurangi resiko kesulitan dalam memperoleh bahan baku. Kemudian, terus tingkatkan kreativitas dan inovasi produk agar konsumen tidak bosan dan produk kita tidak ditiru oleh kompetitor lain. Selain itu, tanamkan citra atau branding produk kepada konsumen sehingga mereka mengenali produk kita yang spesial.

Kelebihan dan Kekurangan Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah

Inilah kelebihan dan kekurangan berbisnis di dunia kerajinan limbah!

Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah

Kelebihan

Peluang bisnis kreatif daur ulang sampah memiliki banyak keunggulan yang memudahkan para pelaku bisnis untuk menjalankannya. Keunggulan tersebut, antara lain membantu mengatasi permasalahan sampah yang sering dihadapi masyarakat, sehingga usaha semacam ini selalu mendapat perhatian para pemerhati lingkungan dan pemerintah. Selain itu, bisnis kreatif dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar karena modal kecil saja sudah bisa dimanfaatkan untuk menjalankan bisnis ini.

Kekurangan

Walaupun usaha ini terbilang murah dan mudah, tetapi mendapatkan limbah atau sampah dengan kualitas yang baik masih sangat sulit. Ini membuat para pengrajin terkadang mendapatkan kendala dalam mencari bahan baku. Selain itu, persaingan bisnis kreatif daur ulang sampah kini juga cukup tinggi karena semakin banyak perajin kerajinan daur ulang yang menciptakan produk unik dan menarik.

Contoh Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah

Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah
pixabay.com

Setelah mengenal seluk beluk usaha kerajinan dari bahan limbah, mari kita intip contoh-contoh usaha yang termasuk jenis ini, Grameds. Secara luas, banyak produk yang lahir dari limbah berupa bahan di bawah ini:

  • Botol plastik
  • Kertas
  • Kaleng
  • Sabun
  • Tutup botol
  • Kardus bekas
  • Koran

Mari kulik satu-persatu!

1. Botol plastik

Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah
kompas.com

Saat berkegiatan di tengah lingkungan, seringkali kita menemukan sampah-sampah berupa botol plastik, bukan? Jenis sampah yang satu ini memang sangat sering dijumpai, mereka dibuang begitu saja setelah dipakai karena dianggap tak lagi bermanfaat.

Padahal, botol-botol ini masih bisa dimaksimalkan menjadi kerajinan dengan fungsi hias yang tinggi. Tak cuma itu, nilai jualnya juga tinggi. Untuk menggunakan botol plastik sebagai bahan baku produk kerajinan, kita umumnya hanya memerlukan botol yang sudah dibersihkan, digunting, dan disusun seperti yang diperlukan.

2. Kertas

Kalau bisa dihitung, berapa kali Grameds menggunakan kertas dalam sehari? Kita biasanya memang banyak menggunakan material yang satu ini, mulai dari keperluan membaca, menulis, sampai bahkan untuk kipas-kipas saat kegerahan! Sebab itu, bahan kertas pasti tak akan asing jika banyak digunakan ulang sebagai produk jual daripada dibuang begitu saja.

Contoh penggunaan kertas sebagai produk kerajinan adalah kap lampu. Dengan dibentuk sedemikian rupa, limbah kertas dapat diubah dan digunakan untuk menghiasi lampu menjadi lebih indah dan mewah. Misalnya, memberi pola elips pada kertas dan mengguntingnya.

Setelah menggunting bagian samping, tempelkan kertas-kertas pada sebuah lampion hingga menutupinya dengan sempurna. Jadilah, kerajinan dari limbah kertas yang cantik.

3. Kaleng Jadi Lampu

Limbah kaleng menjadi salah satu bentuk sampah anorganik yang notabene dapat dikreasikan menjadi kerajinan tangan yang menarik dan tentunya bermanfaat. Misalnya, untuk lampu tidur yang menghiasi kamar dengan indah.

Terpenting, limbah kaleng memungkinkan kita untuk menekan biaya produksi karena tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk produk kerajinan. Tentang lampu tidur pun, kita hanya akan memerlukan kaleng, lampu LED, dan paku. Setelah membuat lubang kecil-kecil pada badan kaleng, Grameds sudah bisa menikmati cahaya temaram lampu yang menerobos melewatinya.

Layak untuk diperjualbelikan, bukan?

4. Sabun Jadi Bunga

Siapa sangka, sabun batang kering yang sudah menyusut dan tak nyaman untuk digunakan dapat berguna sebagai karya hias yang wangi? Bentuk karya paling tepat untuk karakter ini tentulah adalah bunga. Pasalnya, bunga bisa dibentuk dari sabun yang mudah diliukkan.

Bila tertarik membuatnya, pertama-tama, kita perlu membuat adonan sabun dengan memarut sabun kering menjadi bagian halus layaknya keju parut. Kemudian, parutan itu dicampurkan dengan tepung tapioka dengan perbandingan 2:3. Jangan lupa, tambahkan air secukupnya, Grameds.

Setelah mengaduk adonan hingga merata, kita bisa membentuk kelopak-kelopak bunga sesuai keinginan karena teksturnya yang mudah dibentuk seperti plastisin. Kreasi ini pun bisa diperdagangkan untuk hiasan di kamar mandi hingga halaman belakang!

5. Tutup Botol Jadi Gambar

Seperti halnya botol plastik, tutupnya pun sering kita lihat berserakan tak cuma di sekitar tempat sampah, tetapi juga pinggir jalan! Lantas, apa yang bisa kita manfaatkan dari sampah-sampah ini, ya, Grameds?

Tutup botol pun bisa dikreasikan menjadi produk bernilai jual tinggi. Terlebih, kalau kita bisa membentuknya menjadi barang dengan nilai artistik seperti gambar. Sudah pernah terpikirkan tentang gambar yang dibuat dari jejeran tutup botol berbagai warna?

Cara membuatnya, cukup kumpulkan tutup botol berbagai warna dan tata semuanya menggunakan benang senar hingga membentuk suatu pola atau gambar.

6. Kardus Bekas Jadi Kap Lampu

Limbah lunak yang satu ini mudah dimanfaatkan menjadi kerajinan kap lampu juga, Grameds. Kita hanya butuh kumpulan beberapa kardus bekas dan lantas memotongnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Setelahnya, kita bisa membentuk segi lima dari potongan yang ada.

Kemudian, tentunya segi lima itu kita susun menjadi bentuk kap lampu. Sebagai tambahan, gunakan karton yang dipotong menjadi segi lima selaku pijakan untuk lampu. Dengan begitu, lahirlah kap lampu sederhana yang menarik!

7. Koran Bekas

Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah
kompas.com

Tahukah Grameds bahwa koran bekas banyak dijadikan produk kerajinan terkenal di Jawa Barat? Pasalnya, bahan limbah yang satu ini memang mudah dibentuk meski banyak ditinggalkan. Kita bisa memanfaatkannya untuk membuat barang dengan fungsi pakai seperti tas, keranjang, hingga tudung saji.

Jenis barang ini tentunya bisa memberikan penjualnya keuntungan bagi pengrajin. Kita juga bisa membuatnya sendiri dengan menggulung koran, lalu menyusunnya menjadi bentuk tertentu.

Menangani Limbah Anorganik

Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah
freepik.com

Grameds, kita sudah belajar tentang berbagai cara memanfaatkan kerajinan dari bahan limbah menjadi produk wirausaha. Namun, sebenarnya bagaimana cara menangani limbah keras anorganik secara umum? Mari simak penjelasan di bawah!

1. Memisahkan Sampah Sesuai Jenis

Hal yang harus dilakukan sebagai langkah pertama ialah memilah sampah sesuai jenisnya. Sampah-sampah umumnya memang terbagi menjadi dua jenis: organik (daun, rumput, sisa makanan, tulang-tulang ikan atau ayam), dan anorganik (kaca, plastik, karet, kaleng, hingga kertas).

2. Sampah Anorganik hingga Berbahaya

Nah, yang kita manfaatkan kebanyakan adalah sampah anorganik. Alasannya, jenis sampah ini bisa didaur ulang dan dijadikan kerajinan. Meski begitu, banyak pula yang menyerahkan sampah-sampah sejenis ini langsung kepada pemulung.

Sedangkan untuk sampah organik, pemanfaatan yang paling memungkinkan adalah sebagai kompos untuk berkebun. Kemudian, sampah berbahaya harus langsung dibawa ke pusat daur ulang, sebab petugas di sanalah yang tahu cara mendaur ulang sampah berbahaya tanpa merusak lingkungan.

3. Menerapkan Reduce, Reuse, dan Recycle Mindset

Gaya hidup sangat penting dan berkaitan dengan cara kita menangani sampah. Oleh sebab itu, mindset 3R alias reduce, reuse, and recycle sangat diperlukan. Kita harus membiasakan untuk mengurangi penggunaan bahan yang sulit terurai dan memanfaatkan sampah yang terlanjur tersedia.

Selain itu, kita juga harus sadar bahwa mendaur ulang itu penting, sehingga melakukannya dengan membawa sampah-sampah ke pusat daur ulang. Dengan begitu, limbah apa pun bisa ditangani dan dimanfaatkan.

Cara Memulai Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah yang Eco-friendly

Untuk memulai wirausaha kerajinan bahan limbah, kita tentunya juga perlu menerapkan usaha yang eco-friendly secara keseluruhan, bukan? Berikut cara-caranya.

Wirausaha Kerajinan Bahan Limbah

1. Perhatikan Kemasan secara berkelanjutan untuk pengiriman

Ini perlu dipikirkan. Selain menggunakan bahan dan produk kemasan yang ramah lingkungan, cara mengemas pun menjadi prioritas. Misalnya, bahan apa yang kita pilih untuk mengemas kerajinan tangan yang berharga itu? Apa cara ramah lingkungan untuk membungkusnya? Dan sebagainya.

Contohnya, gunakan kertas tisu yang harus 100 persen dapat didaur ulang, potongan kain sebagai metode paling keren untuk memanfaatkan limbah atau sisa bahan menjahit, kertas kerajinan alami yang sering dan cepat didaur ulang, benang dan tali, kapas, rami, linen, wol, kertas, dan jelatang untuk mengikat barang yang dikemas, terutama jika kita berada di industri pakaian, hingga mencari kotak kardus yang tidak memiliki lapisan plastik.

2. Pikirkan kelanjutan dari bisnis

Jika Grameds ingin bisnis kerajinan berbasis eco-friendly, penting untuk membuat keputusan yang cermat dari segi penggunaan kembali kemasan, tas daur ulang, kancing yang tidak disukai, karya seni yang indah, dan kerikil dan batu untuk perhiasan. Misalnya, gunakan botol kosong untuk memajang barang-barang buatan tangan seperti bunga atau toples kaca kosong untuk menyimpan beberapa produk.

Dengan begitu, kita akan mencegah kelangkaan sumber daya alam sampai batas tertentu. Ini adalah salah satu dari sedikit cara terbaik untuk memerangi karbon dalam bisnis kerajinan,jadi biarkan praktik baik ini menjadi bagian dari rencana kita. Apalagi, akan lebih baik jika cara ini diangkat menjadi bagian dari kisah merek wirausaha.

Kita masih bisa berbuat lebih banyak. Grameds akan berada di tempat yang lebih baik jika sering berkonsultasi dengan ahli lingkungan tentang cara terbaik untuk kelanjutan bisnis tanpa biaya yang besar.

3. Gunakan pencatatan digital

Jangan lagi menggunakan dokumen untuk tanda terima. Dengan teknologi canggih, kini kita sudah bisa mengirim tanda terima melalui teks atau email. Hal ini bisa diterapkan dalam bisnis kerajinan kita dengan hanya memberikan tanda terima kertas kepada pelanggan yang meminta.

Pasalnya, lebih dari 3,5 miliar pohon ditebang setiap tahun untuk memfasilitasi produksi kertas secara global. Lagi pula, kebanyakan orang telah sepenuhnya bergabung dengan dunia digital. Mereka bahkan berpotensi lebih senang ketika kita tidak menggunakan dokumen fisik.

Dengan begini, bisnis Grameds tidak akan membuang banyak kertas karena beberapa di antaranya dapat merusak lingkungan saat terpapar di tempat terbuka. Kita juga dapat menghemat persediaan kantor dan biaya kertas sepanjang tahun.

Coba pikirkan jumlah limbah kerajinan yang dibuang usaha kita ke tempat pembuangan sampah. Ini mungkin menjadi perubahan kecil dengan hasil yang sangat baik. Gaya hidup zero-waste juga akan ditingkatkan.

Kesimpulan

Wirausaha kerajinan dengan bahan limbah sangat erat kaitannya dengan upaya menjaga kerusakan lingkungan, Grameds. Ini juga menjadi satu langkah maju yang penting untuk mencari keuntungan sekaligus menyelamatkan bumi kita. Sebab, jika bukan kita, siapa lagi?

Kita bisa menyalurkan niat baik untuk menjaga lingkungan sekaligus mencari keuntungan untuk hidup di dalamnya. Terlebih, kegiatan apa pun yang memiliki risiko jangka panjang yang lebih kecil selalu lebih menggiurkan, bukan?

Untuk kamu yang ingin memulai bisnis, usahakanlah menerapkan sumber daya yang ramah lingkungan dan berupa kerajinan. Selain tampak unik, ini juga memberi nilai tambah atas kebaikan. Nah, Gramedia punya berbagai koleksi buku kerajinan dan tips berwirausaha. Jangan ragu untuk belajar bersama #SahabatTanpaBatas kita!

Penulis: Sevilla Nouval Evanda

BACA JUGA:



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Rosyda Nur Fauziyah

Saya adalah Rosyda Nur Fauziyah dan biasa dipanggil Rosyda. Menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Linkedin saya Rosyda Nur Fauziyah