Sosiologi

Pengertian Tradisional Beserta Contoh Penggunaannya

Written by Aris

Pengertian Tradisional – Banyak yang sudah sering menggunakan kata tradisional ternyata tidak paham betul apa pengertian tradisional? Kata tradisional sendiri sering kali digunakan untuk menggambarkan cara berpikir bahkan juga cara bertindak yang terlalu berpegang teguh pada norma dan adat istiadat. Cara berpikir tradisional ini biasanya diwariskan secara turun temurun melalui budaya.

Istilah tradisional sebenarnya bukan hanya terlihat dalam bentuk saja, melainkan juga penggambaran dari makanan, tempat, bahkan maupun pakaian. Maka dari itu, banyak orang yang menggunakan kata ini untuk mengungkapkan sikap atau juga cara seseorang dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada saat berhubungan dengan orang lain.

Artikel ini akan menjelaskan pengertian tradisional secara lengkap dan mendalam. Selain itu, kamu juga bisa mengetahui berbagai pengertian dari kata tradisional menurut para ahli. Bahkan, kamu juga akan disajikan beberapa contoh penggunaan kata tradisional yang baik dan benar.

Nah, Gramedia.com telah merangkungkan materi tentang pengertian tradisional, baik secara umum maupun dari pandangan para ahli beserta hingga beberapa contoh penggunaannya. Yuk simak ulasan berikut ini!

A. Pengertian Tradisional Secara Umum

Secara umum, tradisional dapat diartikan sebagai cara hidup yang berprinsip pada nilai-nilai yang ada di masa lalu. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau sering disingkat KBBI, tradisional memiliki arti sebagai sebuah sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu memegang teguh terhadap norma dan adat istiadat yang diwariskan secara turun-temurun.

Apabila dibahas lebih lanjut, istilah tradisional tidak hanya cukup dijelaskan dari asal usul katanya. Kata tradisional ternyata juga bisa dijelaskan melalui kaca mata atau pendekatan sosiologi. Secara sosiologis, tradisional dapat dipahami sebagai seseorang atau kelompok dari suatu masyarakat yang memiliki hubungan dekat dengan tradisi dengan prinsip yang menjunjung tinggi ajaran leluhurnya, serta memegang teguh adat istiadatnya.

B. Pengertian Tradisional dari Para Ahli

Setelah memahami pengertian dari kata tradisional berdasarkan asal usul bahasa dan asal usul budaya, pada bagian ini akan diulas tentang pengertian tradisional menurut para ahli. Nah, berikut ini adalah pengertian kata tradisional menurut para ahli, antara lain yaitu:

1. Menurut Muhammad Abed Al Jabiri dalam karyanya yang terbit pada tahun 2000 menyatakan bahwa tradisional dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang diwarisi manusia dari orang tuanya, mulai dari jabatan, harta pusaka maupun status sosial atau keningratan.

2. Selanjutnya, menurut Zainun dalam karyanya tahun 2015, tradisional dapat diartikan sebagai individu ataupun kelompok masyarakat yang memiliki hubungan yang dekat dengan tradisi, yang menjunjung tinggi ajaran leluhur serta memegang teguh nilai adat istiadatnya.

3. Kemudian, menurut R. Redfield pada tahun 2017, tradisional atau tradisi dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu tradisi besar yang berarti suatu tradisi yang berasal dari mereka sendiri, mulai dari cara berpikir mereka sendiri telah meliputi jumlah orang yang secara jumlah sedikit tersebut.

Sementara itu, tradisi kecil dapat diartikan sebagai suatu tradisi yang berasal dari sebagian besar orang atau banyak orang yang tidak pernah memikirkan secara mendalam terkait tradisi apa yang mereka miliki. Hal ini menjadikan orang dari tradisi ini tidak pernah mengetahui perihal apa kebiasaan masyarakat dulu. Salah satu sifat yang merusak tradisi yaitu rasa kurang peduli terhadap budaya mereka.

4. Berikutnya, Cannadine pada karya ilmiahnya yang terbit pada tahun 2010 mengungkapkan bahwa tradisi memiliki pengertian sebagai sebuah lembaga baru dibentuk sedemikian rupa dengan daya pikat yang lama atau kuno dalam rangka menentang zaman tetapi menjadi ciptaan mengagumkan.

5. Terakhir, masih menurut Cannadine, tradisi sebagai kata dasar dari tradisional dapat dipahami sebagai suatu benda dengan sifat material yang menunjukkan dan mengingatkan secara khusus dengan kehidupan masa lalu. Hal ini menjadikan masyarakat dulu untuk mempercayai adanya berbagai jenis benda yang dapat melindungi mereka dari malapetaka.

C. Fungsi Tradisional

Setelah mengetahui pengertian tradisional secara lengkap dan mendalam, pada bagian ini kita akan membahas tentang fungsi dari cara berpikir atau bertindak yang berpegang teguh pada norma dan adat istiadat ini. Menurut Soerjono Soekanto, tradisional memiliki tiga fungsi yang penting di masyarakat.

Nah, berikut ini adalah penjelasan tentang tiga fungsi tradisional menurut Soerjono Soekanto yang perlu kamu ketahui, antara lain yaitu:

1. Pertama, cara berpikir atau bertindak yang sesuai dengan norma dan adat istiadat dapat berfungsi sebagai penyedia fragmen warisan historis atau sejarah. Sebuah warisan yang bernilai sejarah akan sangat bermanfaat dalam mengajarkan cara pandang suatu masyarakat.

Tradisi pada dasarnya merupakan sebuah konsep gagasan dan material yang bisa digunakan seseorang atau kelompok untuk melakukan sebuah perubahan, mulai dari bertindak untuk masa sekarang dan mempersiapkan masa depan yang akan datang melalui sejarah masa lalu yang diwariskan. Beberapa contoh fungsi tradisional sebagai penyedia fragmen historis yaitu seperti, tradisi kepahlawanan, orang suci, nabi, dan masih banyak lagi.

2. Kedua, segala sesuatu yang diwarisi oleh seorang manusia memiliki fungsi untuk memberikan legitimasi terhadap pandangan hidup, keyakinan, pranata, bahkan juga aturan yang sudah ada. Semua hal tersebut pada dasarnya membutuhkan sebuah pembenaran agar dapat digunakan untuk mengikat anggotanya. Misalnya saja, seperti wewenang seorang raja yang disahkan oleh tradisi dari seluruh dinasti terdahulu.

3. Ketiga, adat istiadat atau norma yang diwariskan oleh orang masa lalu kepada orang masa kini memiliki fungsi yaitu sebagai pembantu untuk menyediakan tempat pelarian dari keluhan, ketidakpuasan, dan kekecewaan kehidupan modern. Tradisi tersebut merupakan sebuah kesan masa lalu yang lebih bahagia untuk memberikan sumber pengganti kebanggaan apabila masyarakat berada dalam kritis.

D. Contoh Penggunaan Kata Tradisional

Supaya kamu dapat memahami pengertian tradisional dengan baik, berikut ini adalah sederet contoh penggunaan kata tradisional dalam kehidupan sehari-hari, antara lain yaitu:

1. Permintaan obat tradisional ini cenderung meningkat.

2. Kabuki adalah salah satu seni pertunjukan tradisional Jepang.

3. Wayang merupakan seni tradisional yang masih digemari masyarakat.

4. Rupanya ada koki mahir di kapal penangkap ikan tradisional ini.

5. Muncul pemahaman dari metode berpikir tradisional menjadi rasional.

6. Jenis kesenian tradisional yang digemari.

7. Apakah kalian tahu bahwa salah satu juara sumo, semacam gulat tradisional Jepang, adalah orang Amerika?

8. Produk Thailand yang sangat terkenal adalah kerajinan dan karya desainer, baik gaya tradisional maupun kontemporer.

9. Masyarakat desa tradisional di Bangli bagian utara ini hidupnya sangat tergantung dari sistem pertanian lahan kering.

10. Karya-karyanya terutama berhubungan dengan kesusastraan Hindu (Ramayana dan Mahabharata) dan sastra tradisional Indonesia, terutama dari sastra Jawa dan Sunda.

Demikian, pembahasan tentang pengertian dari kata tradisional. Tradisional pada dasarnya merupakan sebuah cara berpikir atau bertindak yang berpegang teguh terhadap norma atau adat istiadat yang diwariskan secara turun temurun oleh orang dari masa lalu. Artikel ini membahas tradisional secara umum dan menurut para ahli. Tidak hanya itu, dijelaskan juga tentang fungsi dan contoh penggunaan kata tradisional dengan baik dan benar.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

 

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris