in

Keuntungan Bercocok Tanam dengan Hidroponik

Keuntungan Hidroponik – Keberlangsungan sektor pertanian perlu diupayakan agar tetap bisa berjalan dengan baik di tengah kepadatan penduduk yang semakin meningkat. Adanya sistem tanam hidroponik mampu menjadi pilihan dan menghadirkan banyak keuntungan.

Seiring berjalannya waktu, populasi penduduk semakin meningkat. Hal ini juga akan mengakibatkan kondisi lahan kosong akan terus berkurang. Bahkan persawahan dan lahan pertanian yang tadinya begitu luas sekalipun akan semakin kehilangan ruangnya.

Meski kini sudah jarang terdapat lahan lebar, tentunya sektor pertanian tetap harus dijalankan. Sebab adanya sektor pertanian menjadi salah satu faktor keberhasilan keberlangsungan hidup manusia. Sebagai contohnya adalah adanya bahan sayuran yang bisa didapatkan dari sektor pertanian. Sayuran ini tentu saja akan bisa dijadikan makanan oleh manusia.

Artikel ini akan memberikan penjelasan seputar sistem tanam hidroponik agar Grameds semakin paham bagaimana bercocok tanaman dengan lahan terbatas. Hidroponik juga bisa menjadi alternatif jika lahan pertanian atau persawahan di daerah Grameds semakin menghilang.

https://www.pexels.com/

Apa Itu Hidroponik

Hal pertama yang perlu kita pahami tentunya adalah tentang pengertian hidroponik. Jika dilihat dari asal katanya, hidroponik berasal dari bahasa asing. Istilah hidroponik berasal dari bahasa Yunani, yaitu “hydro” yang memiliki arti air dan “ponos” yang memiliki arti hara.

Dilihat dari dua kata tersebut, maka pengertian dari istilah hidroponik secara mudahnya adalah sebuah sistem tanam yang memanfaatkan air sebagai unsur haranya. Seiring berjalannya waktu sistem hidroponik tak hanya menggunakan air.

Hidroponik juga menggunakan media lain seperti kerikil, rockwool, pasir sekam, dan arang sebagai pengganti air. Namun perlu diketahui, bahwa air tetaplah menjadi media utama dalam proses pengembangan tanaman.

Fungsi air pada sistem tanam hidroponik adalah sebagai penghantar nutrisi pada tanaman. Saat ini penggunaan sistem tanam hidroponik dinilai cukup efektif bagi mereka yang memiliki keterbatasan lahan namun tetap ingin memiliki pasokan sayuran sehat.

Perlu diketahui jika sistem tanam hidroponik diklaim bisa menghasilkan sayuran lebih sehat dibandingkan sistem tanam lainnya. Alasannya adalah karena sistem tanam hidroponik mampu mengontrol penggunaan pupuk kimia.

Dilihat dari kondisi di lapangan, saat ini banyak masyarakat yang mulai menerapkan lahan kosong untuk membuat sistem tanam hidroponik. Bahkan sudah ada beberapa orang yang memulai bisnis sayuran dari hasil sistem tanam hidroponik ini.

tombol beli buku

Macam-macam Teknik Hidroponik

Meski media utama dari sistem tanam hidroponik adalah air. Namun, sebenarnya sistem tanam hidroponik memiliki beberapa macam sistem tanam, lho. Mungkin untuk memudahkan, Grameds bisa memahaminya dengan membedakan sistem instalasi yang digunakan.

Di Balik Pena: dr. Andreas Kurniawan Berbagi Tutorial Melalui Duka dan Mencuci Piring

Nah, agar Grameds juga bisa semakin paham apa saja macam-macam teknik dari sistem tanam hidroponik, maka penjelasan di bawah ini akan membantumu untuk memahaminya.

1. Teknik Drip System

Teknik hidroponik yang pertama adalah drip system. Teknik ini merupakan bentuk irigasi tetes untuk mengalirkan nutrisi terhadap akar tumbuhan. Tentu jalannya nutrisi pada air menggunakan bantuan selang yang sudah diatur waktu untuk tetes airnya.

Teknik hidroponik yang satu ini bisa dibilang lebih banyak digunakan pada tumbuhan seperti terong, cabai, tomat, dan melon. Menariknya lagi, teknik drip system ini juga dianggap lebih hemat biaya.

Hal tersebut bisa terjadi karena proses pemupukan dilakukan bersamaan dengan proses penyiraman. Lalu, beberapa media yang digunakan pada teknik hidroponik ini seperti batu apung, zeolit, sekam bakar, hingga sabut kelapa.

Sementara itu, untuk alat yang digunakan dalam pembuatan instalasi teknik drip system, antara lain adalah seperti dripper, nipper, microtube, pompa, pipa nutrisi, timer, polybag dan area yang digunakan untuk menampung nutrisi.

Dengan bantuan teknik drip system ini nutrisi yang akan diterima oleh tumbuhan akan teratur melalui tetes sesuai waktu secara terus-menerus.

2. Teknik EBB dan Flow System

Berikutnya ada teknik hidroponik yang dinamakan dengan EBB dan Flow System. Teknik EBB dan Flow System juga kerap disebut dengan istilah sistem pasang surut. Secara garis besar teknik EBB dan Flow System adalah sebuah teknik pemindahan atau pengaliran air nutrisi dari bak penampungan ke area yang ada di bawah akar tumbuhan sesuai dengan waktu dan tumbuhan.

Pengaliran air nutrisi ini akan menggunakan bantuan pompa yang terbenam pada bak penampungan air nutrisi. Pada pompa tersebut juga telah ada pengaturan waktu.

Ketika pompa dihidupkan, maka air nutrisi akan mengaliri area penampungan air di bawah akar tumbuhan. Lalu jika pompa dimatikan, maka air yang ada di bak penampungan air sementara yang ada di bawah akar tumbuhan akan kembali ke bak penampungan semula.

Adanya pengaturan waktu pada pompa bisa membantu pemilik instalasi hidroponik EBB dan Flow System lebih mudah dalam proses pemberian nutrisi. Bahkan, ketika pemiliknya sedang bepergian sekalipun, teknik EBB dan Flow System diklaim sangat membantu dan tetap aman.

Meski begitu, teknik EBB dan Flow System juga memiliki beberapa kekurangan. Contohnya adalah media pompa yang digunakan sangat ketergantungan dengan aliran listrik. Jika listrik di area tersebut padam, maka pompa akan turut mati.

Jika pemadaman listrik terjadi di waktu pengaliran air nutrisi, maka proses aliran nutrisi akan terganggu sekaligus memengaruhi hasil panen. Selain itu, karena teknik ini menggunakan sistem perputaran nutrisi, maka lambat laun nutrisi pada air tersebut juga akan menurun kualitasnya.

3. Teknik Nutrient Film Technique (NFT)

Teknik Nutrient Film Technique atau NFT ini terbilang cukup umum untuk ditemukan pada mereka yang melakukan budidaya tumbuhan dengan sistem tanam hidroponik. Beberapa orang menganggap teknik Nutrient Film Technique merupakan sistem tanam hidroponik terbaik.

Sederhananya, teknik Nutrient Film Technique merupakan sebuah sistem tanam yang membuat akar tumbuhan berada di atas lapisan nutrisi yang begitu dangkal.

Selain itu, pada antara akar dengan air nutrisi tersebut terdapat area rongga. Hal ini diklaim bisa membuat suatu tumbuhan menerima kebutuhan nutrisi, oksigen, dan air yang cukup. Penerapan teknik Nutrient Film Technique bisa dilakukan pada area yang cukup terbatas.

Teknik Nutrient Film Technique juga dinilai mampu memberikan beberapa manfaat. Di antaranya adalah penggunaan air yang lebih efisien, penggunaan pupuk yang cukup hemat, hingga kualitas dan tumbuhnya tanaman bisa lebih cepat dibandingkan dengan teknik hidroponik lainnya.

Akan tetapi teknik Nutrient Film Technique juga memiliki beberapa kekurangan di dalamnya. Misalnya adalah seperti beberapa alat yang membutuhkan aliran listrik agar bisa terus menyuplai kebutuhan nutrisi tumbuhan.

Selain itu teknik Nutrient Film Technique dinilai rentan terhadap penyakit tumbuhan. Jika ada beberapa tumbuhan dalam satu aliran nutrisi mengalami suatu penyakit, maka penyakit tersebut akan semakin mudah tersebar.

 

tombol beli buku

4. Teknik Deep Water Culture (DWC)

Selanjutnya ada teknik Deep Water Culture yang juga bisa Anda terapkan ketika melakukan budidaya tanaman menggunakan sistem hidroponik. Proses kerja dari teknik Deep Water Culture dinilai sangat sederhana dan mudah untuk diterapkan.

Tanaman yang akan dibudidayakan akan dibuat menggantung pada tempat yang sudah disiapkan seperti bak penampungan air nutrisi. Nantinya dari tanaman tersebut akan menyentuh bagian air nutrisi dan diberikan oksigen. Sedangkan tubuh dari tanaman akan tetap dibiarkan menggantung.

Teknik ini juga memiliki beberapa kelebihan tersendiri, di antaranya adalah mampu memberikan kebutuhan oksigen yang begitu cukup sehingga membuat tanaman cepat tumbuh. Kebutuhan nutrisi terbilang cukup hemat. Teknik Deep Water Culture juga dinilai begitu mudah diterapkan.

Selain itu teknik Deep Water Culture juga memiliki kekurangan. Beberapa di antaranya adalah sulit menjaga kondisi suhu pada air nutrisi. Ketika terjadi pemadaman listrik dalam waktu lama akan membuat akar mudah busuk.

5. Teknik Wick System

Teknik Wick System pada sistem tanam hidroponik juga dinilai begitu mudah diterapkan. Pasalnya, sistem ini hanya membutuhkan sebuah sumbu untuk mengalirkan air nutrisi ke akar tanaman.

Sumbu ini kebanyakan terbuat dari kain flanel yang dinilai mudah menyerap air. Beberapa media yang cocok digunakan pada teknik Wick System adalah rockwool, perlite, vermiculite, batu kerikil, hydroton, sekam bakar hingga cocopeat.

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh teknik Wick System adalah suplai nutrisi pada tanaman akan bisa berlangsung dengan berkelanjutan. Proses perawatan tanaman dinilai lebih mudah karena tidak perlu melakukan penyiraman. Teknik Wick System tidak membutuhkan bantuan listrik sedikitpun.

Sedangkan untuk kekurangan dari sistem Wick System adalah air nutrisi lebih boros dan sangat susah untuk proses pengaturan air yang dibutuhkan.

6. Teknik Aeroponik

Terakhir ada teknik Aeroponik yang juga menjadi salah satu sistem tanam hidroponik yang bisa Anda terapkan. Secara mudahnya teknik Aeroponik adalah sistem budidaya tanaman tanpa perlu bantuan tanah namun hanya menggunakan bantuan udara.

Akan tetapi teknik Aeroponik bukan membiarkan tanaman menggantung atau melayang di udara begitu saja. Proses yang dilakukan pada teknik ini nantinya adalah meletakkan tanaman di wadah tertentu.

Biasanya tanaman akan berada pada bagian dalam wadah tertutup yang ditentukan dan bagian batang yang ke atas akan dibiarkan berada di luar atau area terbuka. Proses ini memerlukan proses penyiraman air serta nutrisi yang sudah diubah ke dalam bentuk udara.

Bagian akar akan dijaga kelembabannya, sedangkan nutrisi yang sudah diubah ke bentuk udara atau uap ini nantinya akan diserap oleh akar sekaligus area batang. Namun, mereka yang memutuskan menggunakan teknik Aeroponik harus benar-benar memiliki pengetahuan khusus terkait dengan hal tersebut.

Beberapa kelebihan dari teknik Aeroponik adalah hemat air, tahan terhadap serangan hama, serta tidak perlu melakukan pengelolaan lahan. Selain itu, teknik Aeroponik juga tidak mengenal sistem tanam.

Artinya, kamu bisa menanam tumbuhan dengan teknik ini tanpa perlu memperhatikan tanah dan udara yang ada di luar. Selain itu, proses panen juga terbilang lebih cepat jika menggunakan teknik Aeroponik.

Lalu, untuk kekurangan dari teknik Aeroponik adalah seperti biaya yang dibutuhkan untuk instalasi cukup tinggi, sebab teknik ini bergantung pada bantuan listrik dan sulitnya mendapatkan komponen instalasi yang dibutuhkan.

Itulah beberapa teknik yang ada pada sistem tanam hidroponik. Grameds bisa memilih salah satu teknik yang dinilai bisa membantu Grameds agar lebih mudah untuk melakukan budidaya tanaman dengan sistem tanam hidroponik.

tombol beli buku

Keuntungan Sistem Tanam Hidroponik

Beberapa orang memutuskan menggunakan sistem tanam hidroponik bukan tanpa alasan. Pasalnya, ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dari sistem tanam hidroponik ini. Namun, apakah Grameds sudah tahu apa saja keuntungan hidroponik jika diterapkan dengan baik dan benar?

Jika belum, Grameds bisa membaca beberapa poin kelebihan dari sistem tanam hidroponik seperti yang ada di bawah ini.

  1. Jika diibandingkan dengan hasil panen non hidroponik, hasil panen yang dihasilkan dari sistem tanam hidroponik lebih terasa renyah, segar, dan jumlahnya lebih banyak. Hal ini dikarenakan sistem tanam hidroponik tidak menggunakan pestisida.
  2. Perubahan iklim pada suatu daerah tidak akan memmengaruhi pertumbuhan tanaman hidroponik. Meski ada kerusakan, tapi persentasenya sangat kecil sekali.
  3. Mampu memanfaatkan lahan sempit seberapa pun luasnya..
  4. Proses instalasi dan perawatan tanaman dinilai lebih mudah. Selain itu, sistem tanam hidroponik juga lebih minim membuat efek kotor.
  5. Hasil tanaman yang didapatkan memiliki kualitas dan kuantitas yang cukup tinggi.

Kekurangan Sistem Tanam Hidroponik

Selain memiliki keuntungan, sistem tanam hidroponik juga memiliki beberapa kekurangan. Namun, meski memiliki kekurangan, tetap saja sistem tanam hidroponik bisa membantu jika dilihat dari beberapa kelebihan yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya. Di bawah ini adalah beberapa kekurangan yang dimiliki oleh sistem tanam hidroponik.

  1. Ketika memutuskan melakukan proses budidaya tanaman dengan sistem hidroponik dalam skala besar, maka dana yang dibutuhkan juga akan semakin besar.
  2. Beberapa komponen instalasi terbilang cukup langka.
  3. Meski menggunakan bantuan air, tapi tetap saja beberapa bagian sistem tanam hidroponik juga membutuhkan perhatian ekstra.

tombol beli buku

Faktor Pendukung Sistem Tanam Hidroponik

Meski sebelumnya sudah dijelaskan bahwa sistem tanam hidroponik dinilai cukup mudah, tapi sebenarnya sistem tanam ini juga membutuhkan dukungan beberapa faktor di dalamnya. Adanya beberapa faktor pendukung ini dinilai lebih efektif untuk membuat pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Lalu, apa saja beberapa faktor tersebut? Ini dia penjelasan selengkapnya.

1. Kebutuhan Air Baku

Faktor penentu tanaman hidroponik bisa tumbuh dengan baik adalah kebutuhan akan air baku. Air baku merupakan sebuah air yang belum atau tidak memiliki campuran apapun di dalamnya. Selain itu, air baku juga tidak memiliki kandungan klorin maupun zat-zat pencemaran lainnya.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika pertumbuhan tanaman hidroponik juga dipengaruhi oleh kebutuhan air. Namun, air yang digunakan juga perlu diperhatikan kadar pH yang dimiliki.

Kadar pH yang dinilai tepat adalah pada rentan 5.5 asam hingga 6.5 basa. Jika pH pada tumbuhan melebihi ketetapan yang telah ditentukan, maka akan memmengaruhi proses pertumbuhan sebuah tanaman hidroponik.

2. Suhu Udara

Bukan hanya suhu pada air saja, tapi suhu udara juga perlu diperhatikan. Sebab suhu yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah akan membuat sebuah tanaman hidroponik akan mengalami gangguan pada masa pertumbuhan.

Suhu udara dalam ruangan setidaknya memiliki kisaran dalam ukuran 18 hingga 25 derajat celcius. Gunakan alat pengukur suhu agar lebih mudah mengetahui kondisi sebenarnya suhu dalam ruangan tersebut.

3. Nutrisi

Kebutuhan nutrisi juga sangat diperlukan oleh hidroponik. Secara umum tumbuhan membutuhkan hara yang cukup kompleks. Di mana unsur hara ini dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.

4. Media Tanam yang Digunakan

Berikutnya adalah terletak pada media tanam yang digunakan. Secara umum media tanam yang digunakan pada sistem hidroponik adalah air, unsur hara, dan oksigen. Namun, ada beberapa media tanam lain yang juga kerap digunakan seperti pasir, sekam, arang, kerikil, hingga spon.

5. Kelembapan

Terakhir adalah kelembapan, yang mana dengan memanfaatkan kelembapan ini maka akan mempermudah mengetahui kandungan air yang ada di udara. Persentase kelembapan pada umumnya adalah 70% RH atau relative humidity. Jika kelembapan di atas angka tersebut, maka proses tanaman mendapatkan unsur hara akan berkurang.

tombol beli buku

Itulah beberapa faktor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman hidroponik. Dengan mengetahui semua informasi yang dijelaskan pada artikel ini, Grameds akan lebih mudah dalam melakukan proses tanam tumbuhan dengan sistem hidroponik.

Grameds bisa mendapatkan beberapa buku terkait sistem hidroponik di gramedia.com, agar lebih menguasai proses  bercocok tanam dengan sistem ini. Tentu saja sebagai #SahabatTanpaBatas kami akan selalu memberikan informasi terbaik dan terbaru.

Penulis: Hendrik Nuryanto

Baca Juga!

  1. Jenis Tanaman Hidroponik yang Mudah Ditanam
  2. Peluang Usaha Menanam Bayam Hidroponik
  3. Keuntungan Menanam Selada Hidroponik
  4. Media Tanam Hidroponik Sederhana
  5. Cara Menanam Cabai Hidroponik dan Pembasmian Hamanya
  6. Cara Menanam Pakcoy Hidroponik dengan Box Buah Bekas
  7. 6 Macam Teknik Hidroponik
  8. Cara Menanam Kangkung Hidroponik dan Kangkung Darat


Live Apakah Anda berminat jika disediakan fasilitas baca buku sepuasnya di Gramedia ?
  • Ya, tentu saja!
    92% 92% 1.4k / 1.5k
  • Tidak
    7% 7% 116 / 1.5k


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Siti M

Bagi saya, menulis merupakan suatu hal yang sangat menyenangkan karena selain bisa berbagai informasi, saya juga bisa menambah wawasan. Tema yang sangat suka dalam menulis adalah seputar ilmu pengetahuan serta pemerintahan.