in

Pengertian Bahan Tekstil: Sejarah dan Jenis-Jenisnya

Pengertian bahan tekstil – Pengetahuan terkait bahan tekstil penting agar kita tak keliru dalam memilih bahan sesuai yang dibutuhkan. Pasalnya, ada banyak jenis dan kualitas yang berbeda dari kain yang beredar di pasaran. Pengetahuan ini juga bisa membantu dalam memelihara kain yang tepat.

Tentunya, hal pertama yang harus kita pahami adalah pengertian dari tekstil itu sendiri, bukan?

Pengertian dan Fungsi Tekstil

Pixabay

 

Dalam bahasa Indonesia, kata tekstil merupakan serapan dari bahasa Inggris textile yang diketahui berasal dari bahasa Latin texere yang artinya lembaran. Sementara itu, istilah bahasa Indonesia lama dari kain adalah sesuatu yang dipakai atau pakaian dan menjadi kata kain.

Dalam pengertian umum, tekstil disebut cita, tetapi kata tersebut sudah jarang digunakan sehingga dewasa ini istilah cita atau kain lebih dikenal dengan sebutan tekstil. Terdapat perbedaan arti antara kedua istilah tersebut: tekstil bisa dipakai untuk menyebut bahan apa pun dari benang, sedangkan kain adalah hasil jadi yang biasa kita pakai.

Sementara itu, tekstil dalam pengertian dewasa ini ialah material lembaran fleksibel yang terbuat dari benang dan hasil pemintalan serat pendek (stapel) atau serat berkesinambungan (filamen) yang ditenun, dirajut, atau dengan penyatuan serat bentuk lembaran, dengan atau tanpa bahan perekat yang dipres (non-woven fabrics).

Sebagai bahan busana, bentuk dan motif tekstil dibentuk dengan penjahitan, penyulaman, pengikatan, dan lainnya.  Adapun, tekstil telah menjadi barang umum harian meski keberadaannya bersinggungan dengan budaya, politik, kekuasaan, dan penaklukan masyarakatnya dalam sejarah.

Saat ini, istilah tekstil begitu luas mencakup berbagai jenis kain yang dibuat dengan ditenun, diikat, dipres, sampai berbagai cara lain yang dikenal dalam pembuatan kain. Umumnya, kain dibuat dari serat yang dipintal atau dipilin demi menghasilkan benang panjang untuk dirajut atau ditenun sampai menghasilkan kain sebagai barang jadinya.

Faktor yang mempengaruhi aneka kain yang tak terhitung jenisnya adalah ketebalan atau jumlah serat, kadar pilihan, tekstur, sampai variasi dalam tenunan dan rajutan.

Sebagai bagian dari teknologi dan gaya hidup, tekstil dikelompokkan berdasarkan fungsinya sebagai berikut, berdasarkan buku “Memilih dan Memelihara Bahan Tekstil”:

  1. Apparel textile (keperluan busana), yakni untuk celana, kemeja, pakaian dalam, sepatu, kaus kaki, pakaian harian, dan sebagainya.
  2. Military textile (keperluan militer), seperti untuk pakaian tempur, parasut, tenda, sampai ransel.
  3. Hospitality textile (keperluan medis), seperti untuk pakaian dokter/perawat, perban, baju pasien, sampai perlengkapan rawat pasien.
  4. Industrial textile (keperluan industri), yakni untuk belt, kemasan produk, tali, conveyor, hingga pakaian kerja sesuai profesi, seperti montir atau operator mesin.
  5. Sport wear and sport textile (keperluan olah raga), seperti untuk pakaian olah raga yang punya berbagai desain dan spesifikasi berbeda, misalnya pada sepak bola, tenis, sampai renang. Adapun keperluan lainnya mencakup net pingpong dan layar.
  6. Keperluan penyangga struktur tanah memakai geotextile, yakni sejenis serat poliester dengan pembuatan khusus.

Sejarah Tekstil

Pixabay

 

Sejarah pakaian menurut buku “Memilih dan Memelihara Bahan Tekstil” bermula sejak kehadiran manusia di Bumi yang tampak dan merasa berbeda dengan hewan yang biasanya punya bulu. Lantas, manusia menutupi tubuhnya dengan pakaian.

Pakaian yang dipakai manusia di beberapa wilayah bahkan terbuat dari kulit hewan berbulu. Pasalnya, pakaian tersebut bisa menghangatkan badan kita di udara yang dingin. Sementara itu, pakaian manusia di wilayah yang panas terbuat dari kulit kayu dan rerumputan atau tumbuhan merambat.

Bahan-bahan tersebut juga dipakai untuk berbagai barang keperluan harian seperti gendongan barang, tikar, sampai penutup kepala.

Seiring waktu, kita mengenal beberapa jenis serat yang bisa dijadikan benang dengan diolah menjadi tekstil seperti sekarang. Tak diketahui pasti kapan manusia mulai membuat tekstil, tapi diduga mulai dari daratan Asia.

Sementara permulaan benang tak diketahui, bukti sejarah menunjukkan pertenunan dikenal sejak 4.000 tahun SM di Mesir, sedangkan seorang Madonna digambarkan tengah merajut dalam sebuah mural di Eropa pada abad ke-2 Masehi.

Bahan Tekstil

 

Bahan tekstil ialah bahan yang digunakan untuk membuat suatu kain tekstil. Kain adalah bahan dasar busana dan terbentuk dari serat tekstil yang diolah. Lebih dalam, serat ialah zat yang panjang, tipis, dan mudah dibengkokkan.

Serat tekstil yang digunakan pada industri tekstil punya berbagai jenis, ada yang diperoleh dari alam maupun dari serat buatan. Sebab itulah, ada dua klasifikasi serat tekstil secara golongan besar, yakni serat alam dan buatan.

Tak semua jenis serat bisa diproses menjadi produk tekstil. Serat harus punya sifat berikut untuk bisa diolah jadi produk tekstil:

  • Perbandingan panjang dan lebar
  • Kekuatan yang baik
  • Kemampuan untuk mulur dan elastis
  • Memiliki daya gesek antarserat
  • Memiliki daya serap terhadap air
  • Tahan terhadap sinar dan panas

Serat alam

Serat alam ialah serat yang molekulnya terbentuk dengan alami (nabati dan hewani). Bagian biji, batang, dan daun atau buah menjadi cikal bakal serat tumbuhan, sedangkan serat hewan didapat dari bagian buku atau rambut binatang.

Berikut serat yang termasuk dalam serat alam:

a. Serat Kapas

Tanaman kapas diduga berasal dari Afrika, Asia, Australia, dan Amerika. Adapun, tanaman kapas sudah lama dikenal dan dibudidayakan. Kapas telah dikenal sejak 3000 tahun SM di India dan dipakai sebagai bahan baku tekstil.

Serat kapas dipintal menjadi benang, kemudian ditenun menjadi kain. Adapun, serat kapas dihasilkan dari rambut biji tanaman yang termasuk dalam jenis gossypium dan produk tekstil yang dibuat dari serat ini biasa dikenal sebagai katun, baik benang atau kainnya.

b. Serat Rami

Rami merupakan serat yang diperoleh dari batang tanaman boehmeria nivea. Bentuk penampangnya membujur memanjang seperti silinder dengan permukaan bergaris dan berkerut membentuk benjolan kecil. Serat rami bisa dipintal menjadi benang rami, dan serat ini merupakan salah satu serat tekstil tertua.

Serat rami dipakai untuk bahan kain, dan ada dua yang berasal dari serat ini: china grass (rumput cina) dan rami top (rami super). Serat rami yang dipintal dan ditenun akan menghasilkan kain satin yang halus

c. Serat flax

Flax merupakan serat yang diambil dari batang linum usitatissimun. Benang dan kain yang dibuat dari serat ini lebih dikenal dengan nama linen. Adapun, negara penghasil serat flax bermutu ialah Perancis, Belgia, dan Belanda.

d. Serat abaka

Serat abaka ialah serat yang didapat dari daun tanaman musa tekstil. Musa tekstil sendiri adalah salah satu keluarga pisang yang asalnya dari FIlipina. Di dalam seratnya terdiri kelompok-kelompok sel yang ujungnya saling menempel dan membentuk benang sepanjang daun.

Serat-serat itu diikat oleh lapisan sel daun dan getah, serta lilin serat. Ini berfungsi memberikan kekuatan dan kekakuan pada daun. Tanaman abaka sendiri ialah tanaman berumur panjang dan bisa tumbuh baik di tanah yang subur, gembur, serta bisa mengalirkan air dengan baik.

e. Serat henep

Henep merupakan serat yang diperoleh dari batang tanaman cannabis sativa, dan tanaman henep ialah tanaman tahunan yang mempunyai batang yang kecil dan tinggi.

f. Serat sutera

Serat sutera diperoleh dari sejenis serangga yang disebut lepidoptera. Ini merupakan satu-satunya serat alam yang berbentuk filamen dihasilkan dari kepompong ulat sutera. Adapun, jenis serat sutera yang terbaik berasal dari kepompong ulat sutera jenis bombyx mori.

Jenis serat sutera lainnya diperoleh dari ulat sutera liar yang merupakan jenis ulat sutera tussah. Serat yang dihasilkannya pun lebih kasar dan sulit diwarnai.

g. Serat wool

Wool adalah serat yang asalnya dari bulu biri-biri atau binatang berbulu lainnya. Jenis biri-biri bisa menentukan sifat wool yang dihasilkan, terutama panjang serat dan diameternya. Tak hanya itu, ini juga bisa berpengaruh terhadap sifat kekuatan, kilau, warna, keriting, dan banyak kotoran pada serat wool.

Panjang serat wool yang didapat dari biri-biri bervariasi, yakni sekitar 2,5 cm sampai 12,5 cm.

h. Serat cashmera

Serat cashmere didapatkan dari bulu kambing cashmere yang punya rambut atau bulu yang lurus. Karakteristik serat ini ialah berwarna abu-abu, cokelat, dan putih, punya panjang serat, lembut, penghantar isolator panas yang baik, dan tak terlalu kuat. Serat cashmera punya kegunaan yang sama seperti serat wool.

i. Serat unta

Bulu unta tentunya menjadi cikal bakal dari serat unta. Jenis rambut hewan tersebut dibagi menjadi dua kelas, yakni unta Arab atau Siria yang dikenal sebagai dromedary (camelus bactrianus) dan unta Asia TImur yang dikenal sebagai bactrian (camelus bactrianus).

Serat rambut unta berwarna coklat kemerahan dan umumnya punya modula kecil dan terputus-putus. Diameter seratnya juga sangat bervariasi. Serat ini agak kuat, paling tidak sama dengan wool dan punya kehalusan sama, meski tak sekuat mohair. Kegunaan serat ini, yakni untuk pakaian pria bermutu tinggi dan permadani.

j. Serat mohair

Serat mohair ialah bulu kambing anggora yang berasal dari Asia. Warnanya kecoklatan karena tercampur kotoran, tetapi akan menjadi putih berkilau seperti sutera setelah dimasak, sehingga mudah dicelupkan dengan warna cerah.

Serat ini lebih sulit dipintal daripada wool karena permukaan seratnya licin. Sifat-sifatnya hampir sama dengan wool. Adapun, kegunaan serat ini adalah untuk kain berbulu (Selimut), pakaian musim panas, kain rajut, kain penutup kursi, sampai permadani.

k. Serat kelinci anggora

Bulu kelinci anggora sudah digunakan industri tekstil sejak lama. Bulu mereka terdiri atas bulu pelindung luar yang kasar dan bulu pelindung dalam yang halus. Utamanya, serat bulu kelinci dipakai untuk pembuatan kain rajut, topi, serta sebagai campuran serat wool atau nylon.

Serat buatan

Serat buatan ialah serat filamen yang asalnya dari polimer-polimer. Ada tiga bagian yang membagi serat buatan, yakni serat berbahan baku alam yang mengalami polimerisasi lanjutan, serat berbahan baku hasil sintesis polimerisasi, serta serat berbahan dasar organik.

Serat berbahan baku dari alam dengan polimerisasi lanjutan, seperti viskosa, asetat, dan kuproamonium. Serat berbahan baku hasil sintesis polimerisasi, yakni polyester, poliamida, poliuretan, dan polivinil. Sementara itu, serat berbahan dasar organik, seperti serat logam gelas dan asbes.

Sifat dari setiap serat berbeda, sifat serat tekstil yang dipakai akan mempengaruhi proses pengolahan dan menentukan sifat bahan tekstil jadi.

a. Serat rayon viskosa

Rayon viskosa ialah serat selulose alam yang kembali disusun molekulnya agar susunannya sama dengan serat selulose yang lain. Bedanya, tingkat pemanjangan rantai molekul seratnya lebih rendah dari bahan alam pembentuknya karena terjadi pemutusan rantai bahan pembentuk selama pembuatan serat.

Bahan dasarnya adalah kayu sebangsa cemara. Bahan ini akan mengalami proses pembuatan serat lewat perlakuan secara fisika maupun dengan bantuan zat kimia hingga akhirnya diperoleh serat.

b. Serat rayon acetat

Rayon acetat merupakan serat yang dibuat dari linter atau selulose kayu, anhidrida, dan aceton. Linter kapas dan pulp kayu ialah bahan yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan serat ini.

c. Serat rayon kuproamonium

Serat rayon kuproamonium ialah serat yang dibuat dari selulose kapas yang kembali disusun dengan mencampurnya ke larutan amonia yang mengandung kuprooksida. Bahan baku yang digunakan ialah kapas linter atau terkadang pulp kayu yang telah dimurnikan sehingga punya kadar selulose tinggi.

d. Serat poliamida (nylon)

Nylon punya berbagai macam, yang paling utama digunakan sebagai bahan buatan di antaranya nylon 66 dan nylon 6. Nylon 66 dihasilkan dari hexamethylendiamin dengan asam adipat. Sementara itu, nylon 6 berasal dari kaprolaktam. Poliamida ini juga disebut perlon.

e. Serat poliester

Serat polyester adalah serat yang dibuat dari asam terftalat dan etilend glikol.

f. Serat logam

Serat logam merupakan serat buatan yang tersusun dari logam. Logam berlapis plastik, plastik berlapis logam, atau suatu sumbu yang dilapisi logam. Sebenarnya, serat logam merupakan benang logam.

g. Serat gelas

Fiberglass atau kaca serat, atau sering diartikan sebagai serat gelas, ialah kaca air yang ditarik menjadi serat tipis dengan garis tengah sekitar 0,005 mm-0,01 mm.

h. Serat asbes

Asal serat asbes ialah Yunani, asbetos, yang artinya tidak bisa dibakar. Asbes bisa dibagi menjadi dua golongan, yakni asbes amphibole dan asbes serpentine.

Serat asbes ialah serat yang didapatkan dari batu karang yang terletak jauh di bawah permukaan tanah. Batu karang itu bernama peridotite dan pengaruh tekanan tinggi serta air panas yang mengandung garam dan karbon dioksida menjadikannya kristal dengan berbagai bentuk. Kristal inilah yang disebut asbes.

Pemeliharaan Bahan Tekstil

Unsplash

Tekstil atau kain untuk busana tentunya berasal dari berbagai macam serat dan bahan. Harus ada perlakuan atau teknik pemeliharaan tertentu yang berbeda bagi setiap bahan tekstil.  Misalnya, perawatan pakaian dari katun berbeda dengan jenis polyester. Begitu pula dengan bahan-bahan yang lain.

Pemeliharaan ini sangat penting bagi orang yang menghargai nilai-nilai kesehatan. Pasalnya, pakaian yang rapi dan bersih akan menimbulkan rasa percaya diri. Berikut tujuan dari pemeliharaan pakaian dan lenan rumah tangga:

  1. Menunjang kesehatan fisik dan mental serta sosial psikologis.
  2. Memberi prestasi dan harga diri pemakai.
  3. Lebih awet dan tahan lama.

Jenis Tekstil

Grameds, berikut beberapa jenis hasil jadi tekstil yang populer di dunia menurut buku “Kenali Tekstil”!

  • Lace
  • Linen
  • Velvet
  • Organza
  • Kashmir
  • Thai silk
  • Kain perca
  • Fur
  • Kain terry
  • Jacquard

Lebih lengkapnya, Gramedia.com menyediakan banyak buku terkait tekstil untuk kamu pelajari. Buku-buku tersebut dapat dengan mudah dipeluk dengan mengakses situs kami dan memesannya dari sana!

Pengetahuan tentang tekstil memang sangat penting, mengingat sejarah panjangnya dalam aspek pakaian, penutup tubuh, penghangat, sekaligus cikal bakal budaya manusia sejak dulu hingga sekarang. Jadi, mari menjadi #LebihDenganMembaca tentang tekstil lewat Gramedia!

 

Penulis: Sevilla Nouval Evanda

Sumber buku (diakses 22 Des 22):

  • Memilih dan Memelihara Bahan Tekstil
  • Kenali Tekstil


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Rahma Fiska

Perkenalkan nama saya fiska. Saya sangat senang dengan dunia menulis karena dengan menulis saya bisa bertambah wawasan sekaligus bisa memberikan informasi kepada pembaca. Selain menulis, saya juga sering membuat kerajinan tangan.